YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Jumat, 09 September 2011

SETIA DALAM PERKARA KECIL


 Oleh: Pdt. Drs. Pieter Lase, M.Div
             Gembala Sidang GPIG Jemaat Bait'El 
             GORONTALO (SULAWESI)

          Bila kita ditanya, apakah saudara senang  melakukan perkara-perkara kecil atau senang melakukan perkara-perkara besar? Maka pasti kebanyakan orang menjawab: Maunya perkara yang besar. Kenapa? Karena melakukan perkara yang besar lebih bergengsi, membuat  lebih terkenal, lebih menguntungkan dan bahkan lebih dihargai.
Bagaimana jawaban Alkitab terhadap hal diatas? Ternyata Alkitab berkata lain dimana Tuhan mengukur bukan dalam perkara besar tetapi perkara kecil. Sekalipun kita seringkali ingin mengerjakan perkara-perkara besar, punya memiliki jabatan pelayanan yang tinggi, dipercaya hal yang hebat-hebat, tetapi jangan lupa Tuhan menilai kita mulai dengan perkara-perkara kecil.

Beberapa hal yang kita pelajari bila kita setia dalam perkara kecil:
1.    AWAL SAUDARA DIBERKATI TUHAN DENGAN MELAKUKAN  DENGAN SETIA PERKARA-PERKARA  KECIL
Tuhan bekerja memberkati kita   mulai dari yang kecil. Tuhan tidak bekerja dari hal yang besar tetapi dia awali segala sesuatu dari yang kecil. Dari yang kecil itu maka  Tuhan tambah-tambahkan sehingga bertambah besar.
Kadang kita mau sesuatu yang besar dari Tuhan; tetapi Tuhan berikan kita yang kecil dulu, tetapi kita sering anggap remeh, anggap enteng sehingga tidak serius melakukan, tidak dengan kesungguhan hati  tetapi asal-asalan, makanya tetap  kecil yang kita alami dalam hidup ini. Tetapi kalau saudara setia dalam perkara kecil, Tuhan bisa bikin saudara besar. Saudara diberkati tanpa korupsi , saudara bisa naik pangkat tanpa menyogok. Tuhan membuat saudara terus diberkati, bila terus menerus saudara setia dalam perkara kecil.
Bila dulu saudara setia ibadah, setia berdoa, setia saat teduh, setia memberi, setia melayani dan saat ini saudara tidak melakukannya lagi, saudara mengabaikan, saudara bersungut-sungut; maka jangan tuntut Tuhan untuk memberkati saudara; karena kesalahan saudara sendiri. Tetapi marilah kita kembali untuk memulai kembali kesetiaan kita kepada Tuhan.

2.    TUHAN MENILAI SAUDARA DALAM PERKARA-PERKARA KECIL
Sering kita terobsesi untuk melakukan perkara besar, perkara-perkara yang hebat-hebat bahkan spektakuler; tetapi Tuhan Yesus menilai kesetiaan kita mulai dari kecil.
Di dalam Alkitab dimana Tuhan Yesus senantiasa memperhatikan apa yang dilakukan oleh murid-muridNya dari hal yang kecil dan tidak ada yang tersembunyi bagiNya. Sebab itu janganlah kita hanya menerima pelayanan yang besar saja, tetapi pelayanan yang kecilpun kita terima dengan senang hati.
Beberapa hal yang harus kita perhatikan:
a.    Jangan ada dalam hati kita membeda-bedakan pelayanan; sekalipun kecil, jangan mengurangi semangat pelayanan saudara
b.    Jangan menganggap enteng pelayanan yang kecil, dan jangan berkata: hanya ini, cuma segini, ini hanya membuang waktu saja; tetapi Marilah kita berkata: Puji Tuhan, ini adalah  kesempatan yang baik yang diberikan oleh Tuhan untuk melayaniNya.
c.     Jangan mengeluh dan mundur bila saudara sudah bekerja sebaik-baiknya;  dan saudara tidak mendapatkan penghargaan dari rekan rekan kerja dan tidak ada pujian dari hamba Tuhan. Ingat kita melayani untuk menyenangkan akan hati Tuhan dan bukan menyenangkan hati kita
d.    Jangan biarkan perasaan kita dikuasai hal yang tidak-tidak sehingga timbul keluhan karena tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan, tetapi ingat  firman Tuhan di dalam Kolose 3:23 Apapun juga  yang kamu perbuat, perbuatlahlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia

3.    PENEKANAN BUKAN PADA HASILNYA TETAPI  PADA KESETIAAN
Sering orang hanya tertuju pada hasil pelayanan kita, maunya pada waktu kita  melayani maka kita mempunyai pengharapan melihat hal-hal yang hebat-hebat, tetapi marilah kita melihat bahwa Tuhan bekerja dalam perkara-perkara kecil.
Bila kita melihat tentang perumpaan Talenta  di dalam Matius 25:14-30  maka  Tuhan melihat dari segi talenta yang dipercayakan kepada hamba itu: apakah dijalankan atau tidak? Oleh sebab itu yang diinginkan Tuhan untuk kita lakukan dalam hidup kita adalah melakukan kehendak BapaNya. Kata Yesus kepada mereka : “MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya” (Yohanes 4:34)
Tujuan hidup kita adalah melakukan kehendak Allah  di dalam hidup kita, yang salah satunya melayani Tuhan di dalam hidup ini. Bukan dilihat dari besar kecilnya pelayanan itu tetapi sejauh mana saudara melakukannya. Melakukan dengan setia atau melakukan terus menerus tugas tanggungjawab kita. Jangan melihat sedikit banyaknya apa yang dipercayakan tetapi Tuhan melihat dari kesetiaan kita menjalankannya.

4.    MELAYANI SEKALIPUN TIDAK DIPERHITUNGKAN
Banyak orang lebih sedang dengan pelayanan yang dilihat banyak orang, karena merupakan kebanggaan tersendiri. Mereka tidak tahu bahwa yang tersembunyi yang tidak dilihat orang nilainya besar di sorga. Bahkan banyak orang gagal di dalam melayani karena motivasi yang salah yakni  untuk dilihat orang maka firman Tuhan mengatakan : 'tidak beroleh upah di sorga' (Matius 6:1); tetapi melakukan dengan tersembunyi itu yang dikehendaki Allah, misalnya  pelayanan doa dilakukan dengan setia dan bukan untuk digembar-gemborkan. Walau pun Doa kurang diminati banyak orang, tetapi sebenarnya pelayanan doa ini bernilai kekal (Matius 6:6). Jadi, keberhasilan pelayanan hamba-hamba Tuhan karena ada Jemaat yang berdoa untuk mereka.
Orang lain tidak memperhatikan hal yang kecil yang sebenarnya memberi nilai tambahan bagi mereka. Demikian juga di dalam pelayanan, hal yang kecil yang kita lakukan yang tidak diminati oleh teman-teman sepelayanan karena memerlukan tenaga bahkan harus mandi keringat, dan bahkan pekerjaan yang 'kasar' tetapi disitu Tuhan promosikan kita untuk suatu pelayanan atau pekerjaan yang lebih besar, lihat kembali Lukas  16:10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar”
Harus diakui bahwa  kesetiaan di dalam  perkara kecil, sesuatu yang tidak diperhitungkan; karena kurang nampak, dan bukan dimulai dari perkara besar yang semua mata tertuju kepadanya, misalnya: pengkhotbah, pemimpin pujian dsb tetapi dari yang tidak kelihatan itulah Tuhan mempersiapkan untuk mendapatkan yang besar. Oleh sebab itu bila dalam pelayanan kita hanya  ditugaskan sebagai Penyambut Jemaat, Kolektan, membereskan atau membersihkan  ruangan sebelum dan sesudah Ibadah, maka setialah.

5.    SETIA DALAM  PERKARA KECIL MEMBUTUHKAN  AKAN KERENDAHAN HATI
Bila kita membaca Lukas 17:10 berbunyi: ”Demikian jugalah kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna: kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.” Ini mengungkapkan  dalam pelayanan memerlukan kerendahan hati. Memposisikan diri sebagai seorang hamba yang siap sedia setiap waktu melayani Tuhan.

 Dengan rendah hati kita mampu melakukan pekerjaan yang berat, pekerjaan yang kasar, pekerjaan yang hina, dan melakukan dengan sebaik-baiknya, Mungkin di dalam perjalanan pelayanan kita dipakai hal yang besar tetapi mari kita melihat bahwa kita tetap hamba.Tetapi anehnya banyak orang senang disebut hamba Tuhan tetapi tidak suka untuk bekerja sebagai hamba.
Banyak orang gagal dalam pelayanan karena sudah  merasa besar; sehingga dalam pelayanan sudah di atur maunya orang lain mengikut kehendak dia. Ada Peraturan Jemaat atau Tata Gereja,  ia tidak indahkan karena ia merasa bahwa pandangan atau cara dia lebih baik.
Harusnya kita belajar dulu dari hal-hal kecil di mana Tuhan tempatkan kita di dalam pelayanan; dan ini membutuhkan kerendahan hati. Semakin Tuhan perrcayakan banyak hal buat kita maka kita harus memiliki kerendahan hati; karena kalau tidak, bukan kita memperoleh hal besar malah Tuhan tidak memakai kita lagi. Contoh: Kegagalan raja Saul dalam I Samuel 15:19-23

6.    SETIA DALAM PERKARA KECIL UNTUK KEMULIAAN TUHAN
Kadang Tuhan percayakan banyak hal pada kita, maka satu hal yang dipikiran kita, kita tujukan untuk kemuliaan Tuhan. Firman Tuhan berkata: Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma 11:36)
Dari pelayanan  yang kecil, dari perkara yang kecil lakukanlah untuk kemuliaan Tuhan,  sampai perkara besar. Jangan kehilangan arah hidup kita baik dalam pekerjaan maupun dalam  pelayanan kita hanya ditujukkan untuk kemuliaan Kristus.

Penutup
Apakah kita setia enggak dengan perkara-perkara kecil? Apakah setia dalam jam berdoa, jam saat teduh, memberi perpuluhan, menempati janji iman, setia dalam ibadah, setia dalam pelayanan kita masing-masing? Ingat:  bila kita setia dalam perkara yang kecil, Tuhan akan menunjukkan hal besar bagi saudara.  Maukah saudara setia dalam perkara kecil? Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU