YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Sabtu, 29 November 2014

Kunci Mengalami Kebangunan Rohani Pribadi


KEBANGUNAN ROHANI DIRI KITA


Apakah kehidupan rohani kita terasa kering, mandeg atau kurang enerji dan motivasi dalam kita menjalani hidup Kekristenan ini?  Ya memang kita masih mengasihi Allah dan tetap mengambil sikap hidup untuk Yesus, tetapi ‘api’ yang  di dalam hidup kita itu sudah tidak menyala, atau redup. Gerakan-gerakan rohani kita kering, pelayanan kelihatannya sebagai kewajiban saja dan bukan dijalani dengan sukacita. Kalau begitu ada beberapa prinsip-prinsip Alkitabiah yang dapat kita pelajari untuk menyalakan ‘api’ kehidupan rohani kita.

(1) KENALILAH KEPERLUAN KITA

Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”  Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” Markus 9:23-24

Ayah anak itu tahu bahwa Yesus mampu menyembuhkan anaknya. Tetapi dia juga mengakui dengan terus terang bahwa tingkat imannya belum sampai. Dia berteriak: “Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”

Kita tahu benar kalau kita memerlukan pembaharuan rohani dalam hidup kita. Sama seperti Tuhan tahu juga keperluan kita. Seperti ayah tadi kita pun harus berteriak kepada Tuhan. Terbukalah dan transparan dihadapan Tuhan. Kalau kita terbuka, rendah hati dan jujur mengakui kelemahan kita, Tuhan pasti menghargai sikap kita itu.

(2) MINTA TUHAN UNTUK KEBANGUNAN ROHANI.

Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Mazmur 85:7

Pada intinya kita berkata: “Tuhan, aku mau kebangunan rohani terjadi dalam hidupku, biar ‘api’ di dalam diriku menyala kembali, tetapi itu mesti dimulai dari hatiku dulu. Dan hanya dengan pertolongan-Mu hal itu akan terjadi.

Minta kebangunan rohani secara pribadi. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali?

(3) MINTA ALLAH UNTUK MENGAMPUNI, MENYUCIKAN DAN MEMBAKAR YANG TIDAK PERLU DALAM HIDUP KITA.

Kerendahan Hati vs Kesombongan


“Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah 
 kekayaan, kehormatan dan kehidupan.” (Ams.22:4)

Keberagaman nama & aliran gereja Tuhan saat bisa membuat kita berdecak. Pada dasarnya banyak  gereja-gereja tersebut tidak bisa bersatu dalam hal organisasi, namun bisa bersatu dalam hal esensi, yaitu iman kepada Yesus Kristus. Masing-masing gereja, sebagai bagian dalam tubuh Kristus, punya fungsi yang berbeda. Tidak ada yang lebih baik atau lebih hebat daripada yang lain. Keberagaman gereja seperti pelangi yang indah karena terdiri dari berbagai macam warna.

Hati-hati dengan dosa kesombongan. Coba introspeksi diri Anda: apakah engkau masih rendah hati atau sudah sombong? Sebab yang tahu Anda sombong atau tidak hanya diri Anda dan Tuhan. Seringkali kesombongan tidak bisa terlihat dari luar: wajah, penampilan, pakaian, dsb. Ukuran kesombongan adalah sikap hati.

Sabtu, 22 November 2014

WASPADA AJARAN SESAT DALAM "KEKRISTENAN"



Dalam fikiran kita, kita sering berpikir bahwa ajaran sesat adalah kelompok pemuja Setan, mempersembahkan binatang dan mengambil bagian dalam upacara pemujaan yang aneh, jahat dan sadis. Dalam kenyataannya kebanyakan ajaran sesat kelihatan tidak ada salahnya. Definisi keKristenan mengenai ajaran sesat adalah KELOMPOK RELIGI YANG MENYANGKAL SATU ATAU LEBIH DASAR-DASAR KEBENARAN ALKITAB. Atau dalam istilah yang lebih sederhana, ajaran sesat adalah kelompok yang mengajarkan sesuatu yang akan membuat orang tidak dapat diselamatkan jika dia percaya pada pengajaran itu. Dalam soal agama, ajaran sesat adalah KELOMPOK YANG MENGKLAIM SEBAGAI KRISTEN NAMUN MENOLAK KEBENARAN DASAR DARI KEKRISTENAN YANG ALKITABIAH.



Dua pengajaran yang paling umum dari ajaran sesat adalah bahwa YESUS BUKAN ALLAH dan bahwa KESELAMATAN BUKAN HANYA BERDASARKAN IMAN. Penyangkalan terhadap keillahian Kristus mengakibatkan kematian Kristus tidak cukup untuk membayar hutang dosa kita. Penyangkalan terhadap keselamatan berdasarkan iman semata-mata mengakibatkan keselamatan dicapai melalui perbuatan kita – sesuatu yang secara tegas dan konsisten ditolak oleh Alkitab. Dua contoh ajaran sesat yang paling ternama adalah Saksi Yehowa dan Mormon. Kedua kelompok ini mengaku Kristen, namun keduanya menyangkali kedua doktrin dasar yang disebutkan di atas. Saksi Yehowa dan Mormon percaya pada banyak hal yang sesuai dengan dan/atau yang mirip dengan apa yang diajarkan Alkitab. Namun karena mereka menolak keillahian Kristus dan keselamatan hanya berdasarkan iman membuat mereka memenuhi kriteria ajaran sesat. Banyak penganut Saksi Yehowa, Mormon dan ajaran-ajaran sesat lainnya adalah “orang-orang baik” yang dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan dan dengan tulus percaya bahwa mereka memiliki kebenaran. Harapan dan doa kita adalah banyak orang yang terlibat dalam ajaran-ajaran sesat “Kristiani” akan dapat melihat kebenaran dan ditarik pada kebenaran keselamatan di dalam Yesus Kristus.

Sejarah Gereja telah mencatat berbagai macam bentuk ajaran sesat yang hadir dan mencoba mempengaruhi kehidupan gereja, misalnya pada abad permulaan muncul ajaran sesat seperti Gnostisisme, Docetisme, Montanisme, Mistisisme dan lain sebagainya. Pada masa sekarang ini, ternyata ajaran-ajaran tersebut tetap eksis namun dengan tampilan luar yang sama sekali baru. Akibatnya, jika tidak waspada maka kita akan terjebak dan masuk ke dalamnya.

Senin, 03 November 2014

Menggunakan Waktu dan Kesempatan dengan Baik




Kisah Pertama
Ada sebuah cerita tentang seorang tukang yang telah bekerja selama puluhan tahun, dan pada suatu hari ia ingin pensiun dari pekerjaannya. Ketika hendak pamit, kontraktor yang mempekerjakannya meminta untuk membuat sebuah rumah lagi. Tukang yang sudah ingin pensiun ini tidak begitu senang mendapat tugas terakhir tersebut. Dengan setengah hati, ia mengerjakan tugas itu. Ia tidak bersungguh-sungguh dalam memilih material terbaik, maupun mengerjakan bagian-bagiannya. Yang ada di dalam pikirannya hanya ingin segera menyelesaikan dan bebas dari tugas tersebut. Dan dapat ditebak, rumah tersebut tidak memiliki kualitas terbaik, yang sebenarnya tukang ini dapat ciptakan

Begitu rumah tersebut jadi, segera ia menyerahkan kuncinya pada sang kontraktor. Namun, kontraktor mengembalikan kunci itu pada bapak tukang tersebut seraya berkata,
“Terimalah rumah ini sebagai hadiah bagimu dan keluargamu. Rumah ini adalah bentuk ucapan terima kasih dari saya atas pekerjaanmu yang baik selama ini.”
Mendengar hal tersebut, menyesallah hati si bapak tukang. Sebab jika tahu rumah itu akan diberikan padanya, pastilah ia akan membangunnya dengan cara yang sangat berbeda. Ia akan membangun dengan material terbaik, dan dengan bersungguh hati mengerjakan setiap bagian dari rumah tersebut.

Kehidupan yang kita bangun ibarat “rumah” yang kelak akan kita tinggali. Bahan dan cara yang kita pergunakan saat membangun merupakan tanggung jawab dan pilihan pribadi kita. Pertanyaannya di sini adalah: sudahkah kita memberi pemikiran, usaha, dan keputusan terbaik? Serta rasa ikhlas ketika kita membangun kehidupan ini? Setiap kita tentu tidak ingin menyesal melihat akhir dari kehidupan kelak. Marilah kita memulai segala sesuatu dengan hidup benar dan melihat pada “tujuan akhir” akan apa yang hendak kita capai. Capailah tujuan akhir hidup kita dengan memberi pengabdian terbaik di setiap hari.

Kisah Kedua

Kamis, 30 Oktober 2014

Kenakan Selengkap "SENJATA ALLAH"




Frasa “seluruh senjata Allah” berasal dari Efesus 6:13-17: “Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai 
itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.”

Efesus 6:12 dengan jelas mengindikasikan bahwa konflik dengan Iblis adalah bersifat rohani, dan karena itu tidak ada senjata yang nyata yang dapat digunakan secara efektif untuk melawan dia dan antek-anteknya. Kita tidak diberikan daftar terinci mengenai taktik-taktik apa yang akan digunakan oleh Iblis. Namun demikian, bagian ini cukup jelas bahwa ketika kita mengikuti semua petunjuk dengan setia, kita akan dapat bertahan, dan dapat memperoleh kemenangan tanpa memperdulikan strategi apapun dari Iblis.

Elemen pertama dari senjata kita adalah kebenaran (ayat 14). Ini dapat dengan mudah dimengerti karena Iblis dikatakan sebagai “bapa dari segala dusta” (Yohanes 8:44). Kebohongan berada pada urutan atas dari hal-hal yang dipandang najis oleh Allah. “Lidah yang berdusta” adalah salah satu dari hal-hal yang digambarkan-Nya sebagai “kekejian bagi-Nya” (Amsal 6:16-17). Karena itu kita dinasihati untuk mengenakan kebenaran untuk penyucian dan pembebasan kita, dan juga bagi orang-orang yang kepada mereka kita bersaksi.

Kamis, 16 Oktober 2014

MENGAPA HARUS MEMULIAKAN ALLAH ?



“APAKAH TUJUAN UTAMA MANUSIA ?” (What is the chief end of man?).

Jawabannya adalah: “Tujuan utama manusia adalah UNTUK MEMULIAKAN ALLAH DAN MENIKMATI DIA SELAMA-LAMANYA.” (Man's chief end is to glorify God, and to enjoy him for ever). Fokus dari jawaban tersebut adalah memuliakan Allah. Silahkan baca Yesaya 43 : 1 – 7 ; Roma 11 : 36 – 12 : 8.
 

MENGAPA HARUS MEMULIAKAN ALLAH ?
·     Pertama, karena keberadaan Allah yang mulia (Rm:11:36). Dia adalah Allah yang mulia dan sudah selayaknya dimuliakan.

·   Kedua, karena segala perbuatan-Nya: Dia yang menciptakan keberadaan kita (Yes. 43:1a); Dia telah menebus dan menyelamatkan kita (Yes. 43:1b-3); dan Dia mengasihi, memelihara dan memberkati kita (Yes. 43:4-6).

·     Ketiga, karena kita diciptakan untuk kemuliaan-Nya. Semua orang yang disebut dengan nama-Nya, diciptakan untuk kemuliaan-Nya (Yes. 43:7).

Rabu, 08 Oktober 2014

Bertekun Dalam Penderitaan

Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan. (Yak. 5:11)
Orang yang dewasa didalam Tuhan adalah orang yang menang atas setiap pencobaan pergumulan hidup. Orang yang dewasa adalah orang yang bisa mengendalikan lidahnya. Orang yang dewasa juga adalah orang yang bertekun dan mampu bertahan dalam tekanan yang berat, tahan banting dalam segala situasi dan kondisi yang tidak mudah menyerah dan pantang mundur. Ayub adalah saah satu contoh dalam Alkitab yang mengalami pergumulan yang berat. Ayub mengalami kehilangan harta benda yang dirampas oleh orang, anak-anaknya 10 orang meninggal, dan ayub mengalami sakit penyakit. Tetapi Ayub mampu menghadapi semuanya itu dan akhirnya mengalami pemulihan dan berkat Tuhan dilimpahkan.

Apakah ciri orang yang bertekun dalam Tuhan :
  1. Orang yang bertekun adalah orang yang terus bertahan dalam segala kondisi
  2. Orang yang bertekun adalah orang yang kuat dan meresponi dengan berbahagia
Ciri Ayub Bertahan dalam Penderitaan :
  1. Selalu mencurahkan seluruh isi hatinya kepada Tuhan.
  2. Oleh sebab itu akupun tidak akan menahan mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan jiwaku, mengeluh dalam kepedihan hatiku. (Ayb. 7:11)
    Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan! (Rat. 2:19)
    Curahkanlah seluruh isi hati kita kepada Tuhan segala hal permasalahan yang kita hadapi dan percayalah dan terus berharap kepada Tuhan sebab itulah kekuatan kita untuk dapat menghadapi segala problem kehidupan.
    Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita tetapi Tuhan senantiasa menyertai hidup kita.

  3. Berhenti berkata Mengapa dan Berhenti Menyesali Keadaan.

TUHAN ENGKAU AJAIB BAGIKU



Tuhan Engkau ajaib bagiku
Tak ada yang tak mungkin bagiMu
Kau yang telah berfirman
Dan semuanya jadi
Tuhan Engkau ajaib bagiku

Tuhan Engkau ajaib bagiku
Tak ada yang tak mungkin bagiMu
S'mua yang kusaksikan
Perbuatan tanganMu
Tuhan Engkau ajaib bagiku


Reff : Sungguhku percaya
Tiada yang mustahil
Mujizat masih ada dalam hidupku
Sembuhkan sakitku
Pulihkan jiwaku
Mujizat masih ada bagiku

Selasa, 07 Oktober 2014

LIPUTAN KKR PERINGATAN HARI MISI & REFORMASI BNKP KE-149

Acara Perayaan Hari Misi dan Reformasi BNKP ke 149 dalam bentuk Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) telah dilaksanakan pada :
Hari Minggu, 5 Oktober 2014,
Pukul : 09.30 - 14.00 Wib
Tempat : Gedung Griya Krida, Sekesalam - Bandung.
Pembawa Renungan Firman Tuhan : Bpk. Pdt. Herianus Telaumbanua, S.Th.
MC / Liturgos : Bpk. Ama Evan Lase (Eben Ezer Lase)
Pemusik : Bpk. Ama Gaby Harefa (Agustan Harefa)
Singer : Ibu Ina Hasti Gea dan Bpk. Ama Javan Zendrato


Puji Tuhan, Acara dapat terselenggara dengan sukses dengan pertolongan Tuhan.
Puji-pujian dan Penyembahan dilantunkan dengan semangat dan hikmad, kiranya menyenangkan hati Bapa di Sorga.
Begitu pula Firman Tuhan telah ditaburkan, dan kiranya membawa pemulihan dan pertumbuhan dalam Iman Jemaat.


HALELUYA !








Kamis, 25 September 2014

BERITA DUKACITA DI KELUARGA BESAR INA YASMINA LASE

Segenap Majelis dan Jemaat BNKP Bandung Timur 
mengucapkan
TURUT SEPENANGGUNGAN & BERDUKACITA,
atas berpulangnya ke rumah Bapa di Surga,

Ibu INA YASMINA LASE
(Ibu RIANAH TELAUMBANUA)
 



 
pada hari Kamis, 18 September 2014, jam 23.35 Wib
di Ruang ICU Rumah Sakit Santo Yusuf - Bandung
Jalan Cikutra, Bandung

Almarhumah di semayamkan di Rumah Duka
Bumi Baru II - Ruang B, Holis, Bandung.
Dan dimakamkan di TPU PANDU - Bandung
pada hari Sabtu, 20 September 2014
pukul 15.00 Wib.
Ibu Ina Mare Waruwu meninggalkan 6 orang anak kandung,
16 Cucu, dan 1 Cicit.
Anaknya termasuk A/I. Evan Lase
(Majelis & Anggota BPMJ BNKP Bandung Timur).

Segenap Majelis dan Jemaat BNKP 
Jemaat Persiapan Bandung Timur
mengucapkan:
TURUT BERDUKACITA
Kiranya Keluarga yang telah ditinggalkan
beroleh kekuatan dan penghiburan dari Tuhan Yesus.

Nats Firman Tuhan:
Yohanes 14 : 3 
"Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu"

Selasa, 16 September 2014

Maukah???



"... Tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya" 
Matius 8 : 20.

Kristus sedang mencari tempat supaya Dia dapat meletakkan kepalaNya. 
MAUKAH kita menjadi tempat Kristus meletakkan kepalaNya? 
MAUKAH kita menjadi tubuhNya? 
Ketika kita menjadikan Kristus sebagai kepala, maka kuasa kerajaan Allah akan hadir. 
Ketika kita menjadikan Kristus sebagai kepala itu berarti Kristuslah yang MENGENDALIKAN setiap kehidupan kita

Amin ^_^

Senin, 15 September 2014

Allah Memenuhi Kebutuhan Kita



Sebagian besar konflik bersumber dari KEBUTUHAN yang tidak terpenuhi. Beberapa kebutuhan ini hanya bisa dipenuhi oleh Allah. Bila kita mengharapkan seseorang, seperti teman, pasangan, majikan, atau anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan yang hanya bisa dipenuhi oleh Allah, berarti kita sedang membuka diri kita untuk rasa KECEWA dan SEDIA. Tidak seorangpun bisa memenuhi semua kebutuhan kita KECUALI Allah.


 “Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” 
(Yohanes 16 : 24)

Sabtu, 13 September 2014

Menegur Hamba Tuhan (Yang Diurapi), Dosa Besar?


Beberapa posting waktu lalu di blog ini menyorot sepak terjang seorang hamba Tuhan terkenal dari Amerika. Postingan itu saya share di FB dan koment-komentpun bermunculan. Ada koment yang memakai alasan secara logika dengan mengatakan bahwa dia tidak seperti itu karena belum tentu kritikan yang ditujukan kepadanya benar. Ada pula yang memakai alasan rohaniah yaitu dengan mencuplik ayat-ayat Alkitab. Tampaknya rohani atau Alkitabiah bukan?

Tapi ada hal yang mengejutkan saya dan menurut saya ini parah, ketika ada seorang hamba Tuhan yang dikritik ajarannya, reaksinya adalah dia ingin memakai kuasa Roh Kudus untuk meledakkan kepala orang itu! Atau ada hamba Tuhan yang dengan terang-terangan mengatakan siapa yang menentang ajarannya maka dia akan sakit, lumpuh atau buta atau bisa kena musibah, pokoknya jangan coba-coba deh! Bukannya memberkati malah mengutuk! Saya pernah sharing dengan seorang rekan tentang seorang hamba Tuhan di Indonesia yang ajarannya tidak sesuai dengan Firman Tuhan, teman saya sambil bergurau mengatakan bahwa jangan membicarakan dia karena katanya bisa sakit atau kena musibah, katanya.

OK, makin panaaas nih, kita mulai dulu dari alasan-alasan rohani atau Alkitabiah yang sering dipakai untuk menangkis kritikan kepada hamba Tuhan :

1. JANGAN MENYENTUH ATAU MENEGUR HAMBA TUHAN YANG DIURAPI. Ayat yang dipakai adalah 1 Samuel 24 :10 ketika Daud mengatakan,"Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN ". Konteks ini sesungguhnya berbicara tentang Daud yang memiliki kesempatan untuk membunuh Saul yang mengejar dia tapi dia tidak mau menyentuhnya dan jawaban Daud itu karena dia respek kepada Saul. Tapi Saul sendiri sebagai Raja bukan berarti bebas teguran. Alkitab jelas-jelas menyatakan karena ketidaktaatan Raja Saul maka nabi Samuelpun dengan terang-terangan MENEGUR Saul (1Sam 13:13).

Jadi alasan untuk mengatakan hamba Tuhan tidak boleh ditegur itu karena dia diurapi Tuhan jelas tidak berlaku lagi karena berkaca dari Saul baik dalam posisi sebagai Raja maupun sebagai hamba yang diurapi Tuhan ternyata tidak berada di atas teguran. Justru dia di bawah teguran karena ketidaktaatannya kepada Allah.

Contoh masih dari Daud. Daud sendiri tidak bebas dari teguran. Nabi Natan menegor Daud dan bahkan menyatakan hukuman Tuhan kepada Daud karena Daud berdosa kepada Tuhan. Pada waktu Daud ditegor nabi Natan, Daud tidak memakai alasan rohani,"Jangan menyentuh hamba Tuhan yang diurapi!". Daud justru tunduk dan menyadari kesalahannya yang fatal. Itu baru tokoh PL. Dalam PB, malah ada Rasul yang ditegur karena kesalahannya!

2. JANGANLAH MENGHAKIMI. (Mat 7:1-2). Kalau kita menghakimi hamba Tuhan  dosanya besar atau bisa celaka. Biarlah Tuhan yang menghakimi! Ayat dan tafsirannya ini menjadi senjata ampuh untuk MEMBUNGKAM kritikan atau teguran yang ditujukan kepada hamba Tuhan. Ayat ini seringkali disalah pahami. Dalam Matius 7:1-2, Yesus sebenarnya tidak melarang untuk menghakimi, hanya untuk menghakimi itu tidak asal menghakimi alias sembarangan menghakimi.

Dari ayat pertama dari pasal ini, Yesus memberi peringatan untuk tidak menghakimi agar kita tidak dihakimi. Ini menunjukkan kalau kita tidak siap untuk dihakimi, sebaiknya jangan menghakimi. Bagian berikutnya berikutnya memberikan penjelasan yang lebih detail yaitu penghakiman dan ukuran yang kita pakai untuk menghakimi juga akan diarahkan kepada kita. Ini sama sekali tidak ada larangan untuk menghakimi, tapi kesiapan untuk dihakimi dengan hal yang sama. Oleh sebab itu di dua ayat terakhir, Yesus mengajarkan apa yang harus kita persiapkan terlebih dahulu sebelum kita dapat menghakimi. Kita harus dapat melihat dengan jelas terlebih dahulu, yang dalam hal ini kita harus tahu kebenaranNya terlebih dahulu baru kita bisa melihat kesalahan dari saudara kita. Mengapa demikian, ini karena dalam hal ini kita menyatakan kebenaran, memberi nasehat dan menegor, bukan
asal menuduh atau menghakimi.Karena dibagian lain Tuhan Yesus juga mengatakan dalam Yohanes 7:24,: “Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil.” Justru Tuhan mengijinkan kita menghakimi. Jadi apakah kedua ayat itu bertentangan? Jelas tidak.