YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Sabtu, 25 Juli 2015

HATI SEBAGAI HAMBA



“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.” Markus 10:43-44

                Tuhan berkenan dan mencari pelayan yang memiliki hati sebagai hamba. Ayat ini tidak hanya ditujukan kepada para hamba Tuhan, namun juga kepada anak-anak Tuhan dengan profesi apapun yang disandangnya. Tuhan tidak berkenan kepada anak-anak Tuhan yang berhati BOS. Sebaliknya, jadilah bos yang berhati hamba.

                Tuhan Yesus telah memberikan teladan kepada kita. Tuhan Yesus adalah Raja segala raja dan Tuan dari segala tuan, namun Ia datang ke dunia sebagai hamba, bahkan sampai mati di atas kayu salib bagi kita (ay. 45).

                Apakah yang dimaksud dengan hamba? Hamba yang dalam bahasa aslinya ”doulos” yang artinya budak belian. Hamba atau doulos ini memiliki arti yang sangat rendah, jauh lebih rendah dibandingkan profesi seorang pembantu pada jaman sekarang. Begitu rendahnya sehingga dibunuh oleh tuannya pun tidak ada yang akan menuntut. Dan Tuhan menginginkan kita memiliki hati seorang hamba yang demikian. Tanpa hati seorang hamba maka apapun yang kita lakukan dan kebaikan-kebaikan kita tidak akan diperhitungkan oleh Tuhan. Tuhan tidak hanya melihat bagaimana pelayanan kita, tetapi yang terutama justru Tuhan melihat hati seorang pelayan (1 Kor. 3:12-15). Seperti Martha yang giat melayani Tuhan namun ia tidak melayani dengan hati hamba sehingga pelayanannya penuh dengan sungut-sungut, iri hati dan tidak puas.

Bagaimana hati seorang hamba atau doulos ?


Selasa, 14 Juli 2015

ILUSTRASI: "ARTI PENGORBANAN SEORANG IBU"

 

Seorang anak muda mendaftar untuk posisi manajer di sebuah perusahaan besar. Dia lulus interview awal, dan sekarang akan bertemu dengan direktur untuk interview terakhir.
Direktur mengetahui bahwa dari CV-nya, si pemuda memiliki akademik yg baik. Kemudian dia bertanya" apakah kamu mendapatkan beasiswa dari sekolah ?" Kemudian si pemuda menjawab tidak.

"Apakah ayahmu yg membayar uang sekolah ?"
"Ayah saya meninggal ketika saya berumur 1 tahun, ibu saya yang membayarkannya"
"Dimana ibumu bekerja ?"
"Ibuku bekerja sebagai tukang cuci."

Si direktur meminta si pemuda untuk menunjukkan tangannya. Si pemuda menunjukkan tangannya yg lembut dan halus.
"Apakah kamu pernah membantu ibumu mencuci baju ?"
"Tidak pernah, ibuku selalu ingin aku untuk belajar dan membaca banyak buku. Selain itu, ibuku dapat mencuci baju lebih cepat dariku."
Si direktur mengatakan "aku memiliki permintaan. Ketika kamu pulang ke rumah hari ini, pergi dan cuci tangan ibumu. Kemudian temui aku esok hari."

Si pemuda merasa kemungkinannya mendapatkan pekerjaan ini sangat tinggi. Ketika pulang, dia meminta ibunya untuk membiarkan dirinya membersihkan tangan ibunya. Ibunya merasa heran, senang tetapi dengan perasaan campur aduk, dia menunjukkan tangannya ke anaknya.
Si pemuda membersihkan tangan ibunya perlahan. Airmatanya tumpah. Ini pertama kalinya dia menyadari tangan ibunya sangat berkerut dan banyak luka.Beberapa luka cukup menyakitkan ketika ibunya merintih ketika dia menyentuhnya.
Ini pertama kalinya si pemuda menyadari bahwa sepasang tangan inilah yg setiap hari mencuci baju agar dirinya bisa sekolah. Luka di tangan ibunya merupakan harga yg harus dibayar ibunya untuk pendidikannya, sekolahnya, dan masa depannya.
Setelah membersihkan tangan ibunya, si pemuda diam2 mencuci semua pakaian tersisa untuk ibunya.


ILUSTRASI: "MUTIARA PALSU"

 

Jenny, gadis cantik, kecil berusia 5 tahun, bermata indah. Suatu hari, ketika ia dan ibunya sedang berbelanja bulanan, Jenny melihat sebuah kalung mutiara tiruan. Meskipun harganya cuma 2.5 dolar, ia sangat ingin memiliki kalung tersebut, dan mulai merengek kepada ibunya.

Akhirnya sang Ibu setuju, katanya: “Baiklah, anakku. Tetapi ingatlah bahwa meskipun kalung itu mahal, ibu akan membelikannya untukmu. Nanti, sesampai di rumah, kita buat daftar pekerjaan yang harus kamu lakukan sebagai gantinya. Dan, biasanya kan Nenek selalu memberimu uang pada hari ulang tahunmu. Itu juga harus kamu berikan kepada Ibu.”
“Okay,” kata Jenny setuju. Merekapun lalu membeli kalung tersebut. Setiap hari, Jenny dengan rajin mengerjakan pekerjaan yang ditulis dalam daftar oleh ibunya. Uang yang diberikan oleh neneknya pada hari ulang tahunnya juga diberikannya kepada ibunya. Tidak berapa lama, perjanjiannya dengan ibunya pun selesai. Ia mulai memakai kalung barunya dengan rasa sangat bangga. Ia memakai kalung itu kemanapun ia pergi. Ke sekolah, ke gereja, ke supermarket, bermain, dan tidur, kecuali mandi. “Nanti lehermu jadi hijau,” kata ibunya. Jenny juga memiliki seorang ayah yang sangat menyayanginya. Setiap menjelang tidur, sang ayah akan membacakan sebuah buku cerita untuknya.

Suatu hari, seusai membacakan cerita, sang ayah bertanya kepada Jenny:”Jenny, apakah kamu sayang ayah?”


ILUSTRASI: " DIBENTUK TUHAN"

 

Sebatang bambu yg indah tumbuh di hal. rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang2 bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yg empunya pohon bambu itu. Dia berkata kpd batang bambu,” Wahai bambu, maukah engkau kupakai utk menjadi pipa saluran air yg sgt berguna utk mengairi sawahku?” Batang bambu menjawabnya, “Oh tentu aku mau bila dpt berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yg akan kau lakukan utk membuatku menjadi pipa saluran air itu.”

Sang petani: “Pertama, aku akan menebangmu utk memisahkan engkau dari rumpunmu yg indah itu. Lalu aku akan buang cabang2mu yg dpt melukai org yg memegangmu. Setelah itu aku akan mem-belah2 engkau sesuai dgn keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat2 yg ada di dlm batangmu, supaya air dpt mengalir dgn lancar. Apabila aku selesai dgn pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yg akan mengalirkan air mengairi sawahku sehingga padi yg kutanam dpt tumbuh dgn subur.”

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam….., kemudian dia berkata kpd petani, “Tuan, tentu aku akan merasa sgt sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang2ku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau mem-belah2 batangku yg indah ini, pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek2 bagian dlm tubuhku utk membuang sekat2 penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?”Petani menjawab batang bambu itu, ” Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yg terkuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah.”Bambu: “Baiklah, Tuan. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dgn yg kau kehendaki.”

Setelah petani selesai dgn pekerjaannya, batang bambu indah yg dulu hanya menjadi penghias halaman, kini tlh berubah menjadi pipa air yg berguna sehingga padi dpt tumbuh dgn subur.Kita pun bisa menjadi sempurna bila siap dibentuk Tuhan.

Ibrani 12:11 
"Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya."
(Sumber: J. King)

Jumat, 10 Juli 2015

Kajian Adat Istiadat dalam Perspektif Iman Kristen


BAB I
Pendahuluan

A.Pengertian

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), adat diartikan sebagai
1.Aturan/perbuatan yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala?
2.Cara/kelakuan yang sudah menjadi kebiasaan
3.Wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma hukum, dan aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan menjadi satu sistem
Sedangkan dalam Ensiklopedia Indonesia, adat adalah sesuatu yang dikenal, diketahui dan diulang-ulang serta menjadi kebiasaan di dalam masyarakat. Adat juga sering disebut sebagai tradisi masyarakat setempat yang terus dilakukan secara continue. Dari pengertian di atas, dapat dilihat bahwa adat merupakan bagian dari kehidupan orang yang melakukannya karena telah ada sejak lama dan bahkan dilahirkan dalam tradisi atau adat tersebut.
Sejauh definisi di atas, adat tidak bermasalah, dan ternyata melalui pengertian yang telah diutarakan diatas, maka adat istiadat merupakan ciri khas suatu daerah yang melekat sejak dahulu kala dalam diri masyarakat yang melakukannya.
Namun pertanyaanya adalah, bagaimana jika orang tersebut telah menjadi percaya kepada Tuhan Yesus? Apakah adat ditiadakan atau adat di jalankan bersama-sama atau bagaimana. Menurut hemat penulis, hal ini serius untuk dipikirkan, terutama masyarakat Nias yang kental dengan adat istiadat. Untuk menjawab pertanyaan ini tentu sebagai orang percaya, penulis akan menjawab dan menganalisisnya dalam perspekti Alkitab.

B.Macam-macam Adat
1.Adat yang Sebenarnya Adat
Adalah adat yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan, dipindah tidak layu, dibasuh habis air. Artinya, semua ketetapan yang ada di alam ini memiliki sifat-sifat yang tak akan berubah, contohnya hutan gundul menjadi penyebab banjir, kejahatan pasti akan mendapat hukuman, kebaikan akan membuahkan kebahagiaan, dan seterusnya.


Perspektif Kristen tentang Kematian



Sebagai orang Kristen kita percaya, dan kita tahu, bahwa kematian bukan akhir dari suatu keberadaan, namun hal itu tetap merupakan suatu perpisahan. Itu adalah akhir dari suatu hubungan yang mempunyai arti istimewa bagi kita dalam kenidupan ini.
Kematian tidak pernah indah bagi semua makhluk hidup. Bunga mawar yang kemarin mekar dan indah seperti beludru, sekarang telah menjadi layu. Seekor burung yang masih muda yang bulu-bulunya masih halus, lembut dan baru, sekarang menjadi kusut dan penuh lumpur. Anjing peliharaan yang semula bersinar-sinar matanya, gempal bulunya dengan ekor yang suka dikibas-kibaskan menunjukkan perasaannya, sekarang menjadi sesosok tubuh yang kaku dan berlumuran darah. Tubuh seorang anak yang telah menjadi kurus kering, akibat leukimia selama satu tahun, tidaklah sedap untuk dipandang. Pikiran-pikiran apakah yang berkecamuk dalam benak seorang ibu saat ia memperhatikan tubuh anaknya yang masih kecil telah dingin dan tak bernyawa lagi? Kematian adalah akibat dosa di dalam dunia kita ini, dan tidak ada keindahan di dalamnya.
Kematian seseorang selalu merupakan kejutan bagi orang-orang yang mengasihinya. Tidak diduga-duga sebelumnya, tidak ada tanda-tanda peringatan lebih dulu, tidak ada persiapan yang benar-benar bisa memperingan goncangan, goncangan dan ketidakpercayaan merupakan reaksi-reaksi yang wajar terhadap kehilangan seseorang yang dikasihi. Hal seperti itu memang benar jika orang itu telah meninggal secara tiba-tiba atau tak terduga. Namun, sekalipun kita tahu bahwa penyakit yang dideritanya membawa kematian, orang tetap merasa sukar untuk percaya bahwa orang itu telah benar-benar tiada. Goncangan itu akan menjadi berlipat ganda bila yang meninggal adalah seorang kanak-kanak.