YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Kamis, 22 Maret 2012

HANDY LITTLE CHART (God has a positive answer)


YOU SAY
GOD SAYS
BIBLE VERSES
You say: "It's impossible"
God says: All things are possible
(Luke 18:27)
You say: "I'm too tired"
God says: I will give you rest
(Matthew 11:28-30)
You say: "Nobody really loves me"
God says: I love you
(John 3:1 6 & John3:34 )
You say: "I can't go on"
God says: My grace is sufficient
(II Corinthians 12:9 & Psalm 91:15)
You say: "I can't figure things out"
God says: I will direct your steps
(Proverbs 3:5- 6)
You say: "I can't do it"
God says: You can do all things
(Philippians 4:13)
You say: "I'm not able"
God says: I am able
(II Corinthians 9:8)
You say: "It's not worth it"
God says: It will be worth it
(Roman 8:28 )
You say: "I can't forgive myself"
God says: I Forgive you
(I John 1:9 & Romans 8:1)
You say: "I can't manage"
God says: I will supply all your needs
(Philippians 4:19)
You say: "I'm afraid"
God says: I have not given you a spirit of fear
(II Timothy 1:7)
You say: "I'm always worried and frustrated"
God says: Cast all your cares on ME
(I Peter 5:7)
You say: "I'm not smart enough"
God says: I give you wisdom
(I Corinthians 1:30)
You say: "I feel all alone"
God says: I will never leave you or forsake you
(Hebrews 13:5)

20 BERKAT

1. Mengapa saya berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?

2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?

3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)?

Minggu, 18 Maret 2012

SEBERAPA PERLUKAH BNKP MEMILIKI & MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN ?

Oleh: Ben Hezer Lase


Yang menjadi pertanyaan bagi kita semua dan semestinya menuntut jawaban dari kita adalah:
1. Seberapa Perlukah BNKP Memiliki dan Mengembangkan Perpustakaan di Jemaatnya masing-masing?
2. Manfaat apa yang dapat diperoleh oleh Jemaat maupun para pelayan / majelis dengan adanya perpustakaan?
3. Bagaimana Pola Pengelolaan yang tepat disesuaikan dengan kultur di BNKP?
4. Apa tantangan yang kita dapatkan dalam mengembangkan perpustakaan dan bagaimana mengatasinya?

Gereja, Perpustakaan dan Minat Baca

Dalam perspektif kristen, gereja bukan hanya berarti bangunan tempat umat Kristen beribadah. Gereja adalah persekutuan yang telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang (I Petrus 2:9-10). Jadi gereja tidak semata-mata persekutuan biasa yang dibentuk, dipimpin oleh sekelompok orang. Gereja adalah persekutuan milik Allah yang diberi mandat oleh Allah untuk menebarkan syalom di tengah-tengah sejarah dunia. Ada aspek vertikal/transendental yang penting digarisbawahi ketika kita berbicara tentang gereja. Gereja ada oleh karena kuasa Allah. Gedung gereja dapat saja ditutup, dirusak/dibakar oleh siapapun, tetapi sebagai persekutuan milik Allah gereja tak pernah bisa dihabisi - kecuali atas kehendak Allah. Itulah sebabnya "gereja liar" tak pernah ada. Istilah itu amat menyinggung perasaan umat Kristus. Keresmian sebuah gereja sama sekali tidak pernah berada pada manusia, atau kuasa apapun, apalagi pada sebuah SKB; tapi pada Yesus Kristus Raja dan Kepala Gereja.

Gereja-gereja di Indonesia menyadari ia adalah bagian tak terpisahkan dari seluruh bangsa Indonesia. Ia lahir dari tengah- tengah bangsa Indonesia sebagai buah pekerjaan Roh Kudus, dan telah ditempatkan oleh Tuhan sendiri untuk melaksanakan tugas panggilannya dan menjadi berkat bagi semua di dalam Negara Pancasila, yang sedang memulihkan diri dari berbagai krisis multi-dimensi, dijiwai oleh semangat reformasi yang dipelopori mahasiswa tahun 1997. Kehidupan gereja-gereja sering mengalami kemerosotan tingkat solidaritas satu terhadap yang lain, yang ikut melemahkan gereja dalam memenuhi tugas panggilan dan pengutusan di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Gereja juga tidak jarang terjebak dalam pemahaman tentang spiritualitas yang sempit dan gereja formalisme di mana secara formal gereja itu ada tapi tidak fungsional untuk berperan di tengah-tengah masyarakat 


Perpustakaan

Salah satu bentuk interaksi gereja dengan masyarakat luas, sejak masa-masa yang lampau adalah buku. Ketika pada bulan Oktober 1946 didirikan penerbit BPK Gunung Mulia, dimaksudkan agar gereja mampu memperkenalkan nilai-nilai kekristenan dalam bentuk tulisan dalam sebuah negara Indonesia yang merdeka.

Peran para kolportir yang membawa buku-buku kerohanian kepada masyarakat luas amat penting maknanya dalam memperkenalkan kekristenan dan sekaligus memperluas wawasan para pembaca dengan nilai-nilai kekristenan. Relasi gereja dengan dunia buku menjadi sesuatu yang tak terbantahkan.

Alkitab menyatakan "pada mulanya adalah Firman". Firman, kata menjadi unsur fundamental dalam kedirian manusia. Kata berarti bahasa, dan bahasa melahirkan buku. Dalam konteks itu buku adalah bagian integral dari degup kehidupan umat. Bagaimana perhatian gereja terhadap perpustakaan? Apakah perpustakaan telah dilihat sebagai bagian dari upaya gereja untuk mengembangkan wawasan warga jemaat? Secara umum dapat dikatakan gereja/jemaat belum memberi perhatian yang lebih sungguh terhadap pengadaan/pelayanan perpustakaan. Perpustakaan masih dilihat sebagai barang mewah dan tidak dipahami sebagai alat penopang bagi pelayanan gereja. 


Dalam era informasi, perpustakaan memegang peranan amat penting dan strategis, yaitu sebagai agen perubahan, agen pembangunan, agen budaya dan pengembangan iptek. Perpustakaan dapat mengubah nilai, mencerahkan, mengajarkan sehingga wawasan seseorang lebih luas dan mendalam. Perpustakaan memiliki nilai-nilai yang positif dalam kehidupan umat jika dikelola dengan baik dan profesional. Beberapa nilai perpustakaan adalah: nilai pendidikan, nilai informasi, nilai ekonomi, nilai sejarah dan dokumentasi, nilai demokrasi dan keadilan, nilai perubahan, nilai hiburan atau rekreasi, nilai sosial dan budaya. 

Jumat, 16 Maret 2012

PENDERITAAN


KITA semua tahu apa itu penderitaan. Kita bahkan mengalaminya. Orang biasa bilang bahwa penderitaan itu seperti bayangan yang selalu ada sepanjang badan. Kadang-kadang bayangan itu di belakang kita sehingga kita tidak menyadari keberadaannya. Tetapi sering juga bayangan itu membentang di depan. Penderitaan menjadi sangat jelas dan mencekam.

Penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan. Apa pun penyebabnya, penderitaan selalu ada. Ia seperti bayang-bayang yang selalu menyertai hidup. Hanya orang yang sudah meninggal saja yang tidak mengenal dan mengalami penderitaan. Atau mungkin juga orang mati menderita. Kita belum tahu itu, karena kita belum mengalami sendiri.


MENGENAL RENCANA TUHAN MELALUI KESETIAAN

"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. . . . Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” Ayub 42:2,5

Sebuah lagu “Indah Rencana-MU, Tuhan” merupakan lagu yang tidak asing lagi di telinga para pendengarnya. Lagu itu mempunyai syair dan melodi yang sangat indah dan mudah diikuti oleh kita semua. Lirik lagu itu demikian:

Indah rencana-MU, Tuhan,
di dalam hidupku.
Walau ku tak tahu dan ku tak mengerti, semua jalan-MU.
Dulu ku tak tahu Tuhan, berat kurasakan.
Hati menderita dan ku tak berdaya, menghadapi semua.
Tapi ku mengerti s’karang,
KAU tolong padaku.
Kini ku melihat dan merasakan
indah rencana-MU.


Jumat, 09 Maret 2012

PELAYANAN MUSIK GEREJA DAN WORSHIP LEADER


Leader (WL) merupakan salah satu figur penting dalam  kehidupan ibadah jemaat seperti halnya pengkhotbah, musician, singer, dan pelayan lainnya. Kehadiran seorang WL yang benar-benar memahami akan tugas dan tanggungjawabnya merupakan  berkat yang harus senantiasa disyukuri karena harus diakui bahwa ada cukup banyak WL yang kurang memahami akan peran yang diembannya,  yaitu memimpin jemaat dalam memuji Tuhan.

Sebagai musisi yang  terlibat dalam pelayanan musik gereja, kita bukan hanya dituntut memiliki pengetahuan teknis semata namun juga pemahaman teologis yang benar tentang hakekat pelayanan pujian. Pelayanan musik gereja  bertujuan untuk membantu jemaat dalam menghayati iman kepercayaan mereka melalui nyanyian dan juga membantu jemaat untuk dapat bernyanyi  dengan baik dan benar.

MUSIK GEREJAWI Yang Kontekstual

PENGANTAR
Nyanyian dan Musik merupakan faktor yang sangat sering dimanfaatkan di dalam kehidupan gereja. Dengan kenyataan ini maka musik dibutuhkan oleh gereja untuk mendukung pelayanannya. Apa pentingnya musik di dalam gereja?

Baiklah pada kesempatan ini kita belajar tentang "Musik Gereja Yang Kontekstual".

ISI
1. Fungsi dan Peran Musik Gereja di Dalam Ibadah.
Di dalam buku "Efek Mozart" yang diteliti oleh John Handol ML memperlihatkan bagaimana kekuatan musik yang dapat dimanfaatkan untuk "mempertajam" pikiran, meningkatkan kreatifitas, menyehatkan jasmani, dan memperbaharui perilaku dan juga emosi manusia ke arah yang lebih baik.
John Handol ML juga menambahkan pentingnya peranan musik di dalam kehidupan iman percaya jemaat. Menurutnya musik dapat memberikan dampak kerohanian ("spirit") melalui motivasi, tujuan dan doa yang mendorong manusia untuk pertobatan.
Di dalam Alkitab juga kita dapat menemukan bagaimana baiknya penataan musik di dalam kehidupan bangsa Israel sebagai realitas kehidupan manusia yang banyak berperan di dalam peribadatan. Tidak berhenti disitu saja, di sepanjang sejarah gereja, musik gereja berperan penting di dalam perkembangan ke-Kristenan, karena itu baiklah kita selidiki peran musik baik di dalam ibadah maupun di dalam kehidupan jemaat.
Di dalam Efesus 5:19, Paulus menasehati jemaat yang dilayaninya agar sesama anggota jemaat saling menguatkan dengan Mazmur (psalmois), kidung puji-pujian (humnois) dan nyanyian rohani (oidais). Ternyata bahwa di dalam Alkitabpun dicatat betapa pentingnya peran musik di dalam kehidupan jemaat dan berbagai usaha lainnya, serta bentuk musik yang dipergunakan di dalam ibadah jemaat.
Yesus juga menempatkan nyanyian pujian sebagai sarana untuk meneguhkan hati-Nya ketika Ia menggenapi perintah Allah kepada-Nya. (bdg. Markus 14:26). Luar biasa besarnya peran nyanyian pujian yang mampu menguatkan iman percaya dan keyakinan di dalam menjalani kehidupan ini. Dengan kata lain, musik mampu mempersiapkan kita untuk memasuki ke kehidupan berikutnya. Di dalam konteks ibadah musik dapat menolong kita untuk mempersiapkan hati untuk memasuki suasana yang lebih baik untuk menerima Firman Tuhan, begitu juga untuk masuk ke dalam unsur-unsur ibadah lainnya.
Alasan mengapa gereja harus bernyanyi ataupun bermusik? Alasannya melalui puji-pujian yang dinaikkan dengan musik dapat menopang penyerahan jiwa dan hati kita kepada Allah. Musik perperan mendorong manusia untuk menyembah Allah yang Agung serta menjadi penghiburan yang menguatkan gereja.

PELAYANAN KUNJUNGAN YANG EFEKTIF


(Pertemuan Majelis BNKP Bandung Timur pada tanggal 5 Maret 2012, di Rmh Bpk. Ama Tiber Gulo dengan bahan diskusi mengenai Pelayanan Kunjungan. Diskusi Pelayanan dipimpin oleh Bpk. Ama Wiley Waruwu). 

Dibawah ini dijelaskan hal yang mendukung penjelasan mengenai pelayanan kunjungan, kiranya bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi pelayan gereja.

Ada empat hal berguna yang perlu diketahui ketika Anda melakukan pelayanan kunjungan agar kunjungan yang Anda lakukan tidak mengalami kebuntuan. Keempat hal tersebut yaitu:

Jumat, 02 Maret 2012

TIPS : 6 Cara Jabat Tangan Yang Baik

(Penerima Tamu dalam Gereja mewakili Gereja Tuhan untuk menyambut jemaat yang datang. Oleh karena itu sangat perlu memberikan kesan yang baik melalui Cara Jabat Tangan yang Baik, sehingga hal tersebut berkesan kepada jemaat dan merasa betah, sehingga dapat menjadi faktor pemicu bagi jemaat memutuskan untuk hadir kembali pada Kebaktian minggu berikutnya.)

Jabat tangan merupakan sebuah simbol yang biasa digunakan oleh seseorang saat bertemu dengan orang lain, entah itu teman, rekan kerja atau orang yang baru pertama kali ditemuinya. Beberapa buku pengembangan diri menuliskan bahwa jabat tangan layaknya penampilan, bisa digunakan sebagai pencitraan diri atau penilaian diri dari orang lain. Jabat tangan ada berbagai macam, tergantung kondisi dan situasi, bergantung juga dengan siapa kita berjabat tangan.

Berikut beberapa tips yang bisa anda praktekkan.


TIPS: 6 Cara Bijak Menghadapi Kritik

Kritik bagi sebagian orang merupakan sesuatu yang tidak mengenakkan, apalagi bagi orang yang sensitif. Bagaimana tidak, usaha yang selama ini dikerahkan ternyata masih saja mengundang rasa tidak puas dari orang lain. Tapi, begitulah hidup. Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa terbebas dari kritik.
Memang, ada cara ampuh untuk menghindari kritik, yakni dengan tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa. Namun, cara seperti itu bukanlah pilihan yang layak diambil oleh para pemenang hidup.

Daripada menghindari kritik, tentu akan jauh lebih baik bila kita belajar menerima atau menghadapinya dengan baik serta mengambil manfaatnya. Bagi sebagian orang, hal ini ternyata tidaklah mudah. Kritik, sehalus apa pun cara menyampaikannya, ternyata tetap bisa mendatangkan rasa tidak enak, apalagi bila kritik tersebut bersifat menjatuhkan. Bagi Anda yang termasuk dalam golongan ini, 6 cara bijak menghadapi kritik berikut ini bisa dicoba untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.