YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Kamis, 30 Oktober 2014

Kenakan Selengkap "SENJATA ALLAH"




Frasa “seluruh senjata Allah” berasal dari Efesus 6:13-17: “Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai 
itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.”

Efesus 6:12 dengan jelas mengindikasikan bahwa konflik dengan Iblis adalah bersifat rohani, dan karena itu tidak ada senjata yang nyata yang dapat digunakan secara efektif untuk melawan dia dan antek-anteknya. Kita tidak diberikan daftar terinci mengenai taktik-taktik apa yang akan digunakan oleh Iblis. Namun demikian, bagian ini cukup jelas bahwa ketika kita mengikuti semua petunjuk dengan setia, kita akan dapat bertahan, dan dapat memperoleh kemenangan tanpa memperdulikan strategi apapun dari Iblis.

Elemen pertama dari senjata kita adalah kebenaran (ayat 14). Ini dapat dengan mudah dimengerti karena Iblis dikatakan sebagai “bapa dari segala dusta” (Yohanes 8:44). Kebohongan berada pada urutan atas dari hal-hal yang dipandang najis oleh Allah. “Lidah yang berdusta” adalah salah satu dari hal-hal yang digambarkan-Nya sebagai “kekejian bagi-Nya” (Amsal 6:16-17). Karena itu kita dinasihati untuk mengenakan kebenaran untuk penyucian dan pembebasan kita, dan juga bagi orang-orang yang kepada mereka kita bersaksi.

Kamis, 16 Oktober 2014

MENGAPA HARUS MEMULIAKAN ALLAH ?



“APAKAH TUJUAN UTAMA MANUSIA ?” (What is the chief end of man?).

Jawabannya adalah: “Tujuan utama manusia adalah UNTUK MEMULIAKAN ALLAH DAN MENIKMATI DIA SELAMA-LAMANYA.” (Man's chief end is to glorify God, and to enjoy him for ever). Fokus dari jawaban tersebut adalah memuliakan Allah. Silahkan baca Yesaya 43 : 1 – 7 ; Roma 11 : 36 – 12 : 8.
 

MENGAPA HARUS MEMULIAKAN ALLAH ?
·     Pertama, karena keberadaan Allah yang mulia (Rm:11:36). Dia adalah Allah yang mulia dan sudah selayaknya dimuliakan.

·   Kedua, karena segala perbuatan-Nya: Dia yang menciptakan keberadaan kita (Yes. 43:1a); Dia telah menebus dan menyelamatkan kita (Yes. 43:1b-3); dan Dia mengasihi, memelihara dan memberkati kita (Yes. 43:4-6).

·     Ketiga, karena kita diciptakan untuk kemuliaan-Nya. Semua orang yang disebut dengan nama-Nya, diciptakan untuk kemuliaan-Nya (Yes. 43:7).

Rabu, 08 Oktober 2014

Bertekun Dalam Penderitaan

Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan. (Yak. 5:11)
Orang yang dewasa didalam Tuhan adalah orang yang menang atas setiap pencobaan pergumulan hidup. Orang yang dewasa adalah orang yang bisa mengendalikan lidahnya. Orang yang dewasa juga adalah orang yang bertekun dan mampu bertahan dalam tekanan yang berat, tahan banting dalam segala situasi dan kondisi yang tidak mudah menyerah dan pantang mundur. Ayub adalah saah satu contoh dalam Alkitab yang mengalami pergumulan yang berat. Ayub mengalami kehilangan harta benda yang dirampas oleh orang, anak-anaknya 10 orang meninggal, dan ayub mengalami sakit penyakit. Tetapi Ayub mampu menghadapi semuanya itu dan akhirnya mengalami pemulihan dan berkat Tuhan dilimpahkan.

Apakah ciri orang yang bertekun dalam Tuhan :
  1. Orang yang bertekun adalah orang yang terus bertahan dalam segala kondisi
  2. Orang yang bertekun adalah orang yang kuat dan meresponi dengan berbahagia
Ciri Ayub Bertahan dalam Penderitaan :
  1. Selalu mencurahkan seluruh isi hatinya kepada Tuhan.
  2. Oleh sebab itu akupun tidak akan menahan mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan jiwaku, mengeluh dalam kepedihan hatiku. (Ayb. 7:11)
    Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan! (Rat. 2:19)
    Curahkanlah seluruh isi hati kita kepada Tuhan segala hal permasalahan yang kita hadapi dan percayalah dan terus berharap kepada Tuhan sebab itulah kekuatan kita untuk dapat menghadapi segala problem kehidupan.
    Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita tetapi Tuhan senantiasa menyertai hidup kita.

  3. Berhenti berkata Mengapa dan Berhenti Menyesali Keadaan.

TUHAN ENGKAU AJAIB BAGIKU



Tuhan Engkau ajaib bagiku
Tak ada yang tak mungkin bagiMu
Kau yang telah berfirman
Dan semuanya jadi
Tuhan Engkau ajaib bagiku

Tuhan Engkau ajaib bagiku
Tak ada yang tak mungkin bagiMu
S'mua yang kusaksikan
Perbuatan tanganMu
Tuhan Engkau ajaib bagiku


Reff : Sungguhku percaya
Tiada yang mustahil
Mujizat masih ada dalam hidupku
Sembuhkan sakitku
Pulihkan jiwaku
Mujizat masih ada bagiku

Selasa, 07 Oktober 2014

LIPUTAN KKR PERINGATAN HARI MISI & REFORMASI BNKP KE-149

Acara Perayaan Hari Misi dan Reformasi BNKP ke 149 dalam bentuk Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) telah dilaksanakan pada :
Hari Minggu, 5 Oktober 2014,
Pukul : 09.30 - 14.00 Wib
Tempat : Gedung Griya Krida, Sekesalam - Bandung.
Pembawa Renungan Firman Tuhan : Bpk. Pdt. Herianus Telaumbanua, S.Th.
MC / Liturgos : Bpk. Ama Evan Lase (Eben Ezer Lase)
Pemusik : Bpk. Ama Gaby Harefa (Agustan Harefa)
Singer : Ibu Ina Hasti Gea dan Bpk. Ama Javan Zendrato


Puji Tuhan, Acara dapat terselenggara dengan sukses dengan pertolongan Tuhan.
Puji-pujian dan Penyembahan dilantunkan dengan semangat dan hikmad, kiranya menyenangkan hati Bapa di Sorga.
Begitu pula Firman Tuhan telah ditaburkan, dan kiranya membawa pemulihan dan pertumbuhan dalam Iman Jemaat.


HALELUYA !