YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Minggu, 21 Oktober 2012

KONSEP DIRI DAN KEDEWASAAN ROHANI

Allah memang menciptakan kita dengan kebutuhan untuk merasa aman dan dihargai karena Ia tahu bahwa kita tdk akan pernah menemukannya dlm diri kita ataupun dlm hubungan kita dengan orang lain. Dan tujuan Allah adalah bahwa Ia sendiri yang akan memenuhi kebutuhan tsb.

Kita tidak perlu lagi mencari jati diri kita melalui reaksi-reaksi orang lain mengenai penampilan, prestasi dan status kita.
Penampilan kita, yang diciptakan secara unik dan khusus oleh Allah sendiri, merupakan sarana untuk menunjukkan kasih dan kuasa Nya. Prestasi kita menjadi hasil kerja Allah dalam kehidupan kita yang baru. Dan status kita menjadi penting hanya karena hal itu merupakan kesempatan untuk memuliakan Allah dan melayani orang lain.


Dalam Yoh 13:34-35 Yesus menetapkan sifat yang menjadi ciri muridNya: kasih. Firman Tuhan mengajarkan bahwa kasih yang tulus bukan sekedar perasaan sayang yang diwarnai dengan senyum yang manis, kata-kata pujian atau sikap yang hangat, melainkan juga sikap rela berkorban dan mengutama orang lain. Orang yang melangkah menuju ke kedewasaan rohani harus memutuskan untuk meninggalkan sifat melindungi diri sendiri dan masuk ke dalam pergaulan dengan orang lain yang akan mendorong mereka maju kearah Tuhan.


Dengan membaca firman Tuhan dan bersekutu dngen Dia melalui doa setiap hari secara teratur, orang Kristen yang bertumbuh dapat terus yakin bahwa KEBUTUHAN PRIBADI YANG MEMOTIVASI nya agar merasa aman dan dihargai benar-benar terpenuhi dalam Yesus Kristus. PROSES BERPIKIR dan konsep dirinya bertumbuh berdasarkan kebenaran-kebenaran Allah, sebagai ganti ketergantungan pada pendapat-pendapat orang lain. Dengan konsep dirinya yang semakin teguh berdasarkan kebenaran-kebenaran Firman Allah, orang Kristen yang bertumbuh itu dapat membedakan kehendak Allah dengen lebih tepat dan semakin mampu MEMILIH perilaku dan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kehendak Allah, sehingga memurnikan pelayanannya kepada Tuhan. EMOSI-EMOSI YANG DIHASILKAN adalah sukacita dan damai sejahtera sebagai ganti kecemasan; kesabaran dan kasih sebagai ganti kemarahan; iman dan pengharapan sebagai ganti rasa bersalah dan depresi.


Emosi-Emosi Yang Negative Dapat Berguna

Orang Kristen yang sehat emosinya adalah orang yang selalu sadar akan emosinya. Ia tidak menahan emosinya, atau mengabaikan keberadaan emosinya, terutama yang negative. Ia juga tidak mencoba menahan emosi-emosi tersebut atau menyimpannya dalam hati agar tidak diketahui oleh orang lain.

Dengan selalu menyadari emosi-emosinya, orang Kristen yang bertumbuh tersebut tidak hanya dapat menikmati emosi-emosi yang positif yang dialaminya tetapi ia juga dapat menggunakan emosi-emosi negative itu untuk bertumbuh secara rohani melalui pembaharuan cara berpikirnya. Ada 3 macam emosi negative yang mendasar:

1. Kemarahan: reaksi terhadap sasaran yang terhalang
2. Depresi: akibat dari sasaran yang tidak tercapai
3. Kecemasan: menunjukkan sasaran yang tidak pasti.

KEPEMIMPINAN YESUS : MELAYANI BUKAN DILAYANI

Markus 10 : 35 - 45

PENGANTAR
 
Pernyataan Yesus ini tidak berdiri sendiri. Pernyataan ini disampaikan dalam konteks perikop Markus 10 : 35 - 45 dibawah judul : "Permintaan Yakobus dan Yohanes". Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ayat 45 ini merupakan inti dan kesimpulan dari ayat-ayat perikop diatas. Paling tidak ada tiga catatan:
Pertama, berbeda dengan Matius (20:20-28) bahwa yang mengusulkan permintaan adalah ibu mereka, Salome, maka Markus menuturkan bahwa Yakobus dan Yohanes secara langsung datang dan memohon agar Yesus mau mengabulkan permintaan mereka untuk duduk dalam kemuliaan-Nya, yang seorang di sebelah kanan dan yang seorang di sebelah kiri Yesus. Dengan demikian Markus bermaksud untuk tidak menyembunyikan ambisi sebagai ciri kemanusiaan yang juga dimiliki oleh para murid-Nya.
 Kedua, baik Markus maupun Matius mengatakan hal yang sama tentang sifat cemburu sepuluh murid yang mudah tersulut api kemarahan, dalam peristiwa ini kepada kedua rekan mereka, sebagai bagian dari Tim (Markus 10:41, Matius 20:24).
Ketiga, melihat kedua hal tersebut sebagai karakter para murid-Nya yang dapat menimbulkan perselisihan dan mengancam perpecahan para rasul yang ada hubungannya dengan tujuan dan pola kepemimpinan kristiani, maka Yesus memperingati mereka tentang dua hal yang patut menjadi perhatian mereka di kemudian hari :
  • Pertama, hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan (ayat 40).
  • Kedua, berbeda dengan pola kepemimpinan pemerintah bangsa-bangsa yang mengedepankan tangan besi dan kekerasan, maka pola kepemimpian kristiani adalah pola kepemimpinan melayani/menghamba (ayat 43-44). Mengapa demikian? Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (ayat 45)


Renungan Firman Tuhan, Minggu, 21 Oktober 2012

 MARKUS 10 : 35 - 45
  Lalu Yakobus dan Yohanes, yaitu anak-anak Zebedeus, datang kepada Yesus. "Bapak Guru," kata mereka, "ada suatu hal yang kami ingin Bapak lakukan untuk kami." 36 "Apa yang kalian ingin Aku perbuat bagimu?" tanya Yesus. 37 Mereka menjawab, "Kami ingin duduk di kanan kiri Bapak, apabila Bapak bertakhta dengan mulia." 38 "Kalian tidak tahu apa yang kalian minta," kata Yesus kepada mereka, "Sanggupkah kalian minum dari piala penderitaan yang akan Aku minum dan masuk ke dalam kancah penderitaan yang akan Aku masuki?" 39 "Sanggup," jawab mereka. Maka Yesus berkata lagi kepada mereka, "Memang kalian akan minum dari piala penderitaan yang akan Aku minum, dan masuk ke dalam kancah penderitaan yang akan Aku masuki. 40 Tetapi mengenai siapa yang akan duduk di kanan atau kiri-Ku, itu bukan Aku yang berhak menentukan. Allah yang menentukan siapa-siapa yang akan duduk di tempat-tempat itu." 41 Ketika sepuluh pengikut Yesus yang lainnya itu mendengar hal itu, mereka marah kepada Yakobus dan Yohanes. 42 Jadi Yesus memanggil mereka semuanya, lalu berkata, "Kalian tahu bahwa pemimpin-pemimpin bangsa yang tidak mengenal Allah menindas rakyatnya. Dan pembesar-pembesar mereka menekan mereka. 43 Tetapi kalian tidak boleh begitu! Sebaliknya, orang yang mau menjadi besar di antara kalian, ia harus menjadi pelayanmu. 44 Dan orang yang mau menjadi yang pertama di antara kalian, harus menjadi hamba bagi semua. 45 Sebab Anak Manusia pun tidak datang untuk dilayani. Ia datang untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Nya untuk membebaskan banyak orang."

Jumat, 12 Oktober 2012

LIPUTAN : Pelayanan Kunjungan Jemaat Yang Sakit

Pada hari Rabu, 3 Oktober 2012 telah dilakukan Pelayanan Kunjungan Jemaat yang Sakit, yaitu Ibu Ina Mare Waruwu d Komplek Cempaka Arum Bandung. Pelayanan ini dilakukan oleh Bapak Pendeta Herianus Telaumbanua, S.Th beserta Para Majelis BNKP Jemaat Persiapan Bandung Timur. 

Mari kita doakan semuanya, Kira Kuasa Mujizat Kesembuhan dari Tuhan Yesus terjadi kepada Ibu Ina Mare Waruwu. Tuhan Yesus tidak pernah berubah dulu, sekarang dan selamanya, oleh karena bilur2Nya yag tercurah di kayu salib, kita telah disembuhkan.

  Ibu Ina Mare Waruwu, yang didoakan..

 Firman Tuhan dilanjutkan Perjamuan Kudus




LIPUTAN : Acara Perayaan Yubelium BNKP yang ke 147

Acara Perayaan Yubelium BNKP yang ke 147 dilaksanakan di BNKP bandung Timur pada tanggal 7 Oktober 2012. Acara dipimpin oleh Bapak Abadi Gulo, dan pemberitaan Firman Tuhan dipimpin oleh Bpk. Pdt. Juliman Harefa, M.Div, Th.M.

Pembukaan Acara Kebaktian

 
Anak2 SM kelas kecil mempersembahan Pujian untuk Tuhan


 Firman Tuhan disampaikan oleh Bpk. Pdt. Juliman Harefa, M.Div, Th.M.

Minggu, 07 Oktober 2012

Setia Melayani Tuhan

Renungan Harian KristenSuatu kali seseorang bertanya kepada Ibu Teresa, Ibu telah melayani kaum miskin di Kolkata, India. Tetapi, tahukah Ibu, bahwa masih ada jauh lebih banyak lagi orang miskin yang terabaikan? Apakah Ibu tidak merasa gagal? Ibu Teresa menjawab, Anakku, aku tidak dipanggil untuk berhasil, tetapi aku dipanggil untuk setia ….

Setiap pelayan Tuhan di mana pun dan dalam peran apa pun, tidak dipanggil untuk berhasil. Sebab jika panggilannya adalah keberhasilan, ia akan sangat riskan jatuh pada kesombongan atau penghalalan segala cara. Pelayan Tuhan dipanggil untuk setia. Melakukan tugas pelayanannya dengan penuh komitmen dan tanggung jawab. Semampunya, bukan semaunya. Itulah yang diteladankan oleh Tuhan Yesus.

Menurut ukuran dunia, Tuhan Yesus bisa dibilang tidak berhasil semasa hidup-Nya. Betapa tidak, Dia harus menjalani hukuman salib. Satu murid-Nya mengkhianati-Nya. Satu murid lagi menyangkali-Nya. Dan, para murid-Nya yang lain kocar-kacir meninggalkan-Nya dan bersembunyi. Tiga tahun berkarya, ujung-ujungnya hanya begitu. Namun, Dia toh tetap setia menjalankan tugas pelayanan-Nya; melaksanakan kehendak Bapa, dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yohanes 4:34). Dia tidak undur sedikit pun. Itu sebabnya, Allah sangat meninggikan Dia (ayat 9). Kesetiaan-Nya membuahkan keselamatan manusia.
Dalam melayani, bisa saja kita melihat bahwa apa yang kita lakukan seolah-olah tidak ada hasilnya. Bila kita menghadapi situasi demikian, jangan undur. Tetaplah setia. Kesetiaan kita dalam melayani Tuhan tidak akan pernah sia-sia.

Lirik: Nyanyian Kemenangan

Sekarang t’lah tiba
Keselamatan dan kuasa
Dan pem’rintahan Allah kita
Kuasa Dia yang di urapiNya
Kar’na t’lah di lemparkanNya
Para pendakwa kita

Oleh darah anak domba
Oleh kesaksian kita
Iblis dikalahkan
kuasaNya di hancurkan
oleh darah anak domba.