YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Senin, 18 April 2016

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan Mati adalah Keuntungan


"Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."
(Filipi 1:21)

AHOK (gubernur DKI Jakarta) saat ini juga menjadi cagub independen utk DKI Jakarta. Kalau kita mengamati pemberitaan media sosial, berbagai cara orang untuk menjatuhkan dia, bahkan banyak ancaman dibunuh atau disantet. Namun, apa yang dia katakan, "Saya tidak takut, karena kematian bagi saya adalah keuntungan."

Perkataan Pak AHOK ini bukanlah sekadar ironi. Kata-katanya itu menggemakan perkataan Paulus kepada jemaat di Filipi. Ia mengatakan bahwa pengharapan yang indah akan kematianlah yang membuatnya terus bertahan (1:21). Pengharapan Paulus berakar di dalam Kristus, yang telah mati di kayu salib bagi para pendosa, yang bangkit dari kubur pada pagi Paskah pertama, yang hidup di surga, dan yang suatu hari kelak akan membawa pulang Paulus ke hadirat-Nya. 

Namun, bagaimana pengharapan untuk melihat Kristus, entah setelah kematian atau ketika Dia datang kembali, dapat membuat Paulus bertahan hidup? Pengharapan itu memberi makna pada setiap momen kehidupannya. Pengharapan itu memberinya alasan untuk hidup bagi Kristus. Itu juga memberinya semangat untuk memerhatikan sesama yang membutuhkan dorongannya. Paulus mengenal Kristus sebagai kehidupannya. 

"Ya Bapa, terima kasih atas Kristus yang telah bangkit. Dialah yang menjadi alasan bagi kami untuk hidup."

MEREKA YANG SIAP UNTUK MATI ADALAH..
MEREKA YANG SANGAT SIAP UNTUK HIDUP..


Tuhan Yesus Memberkati..

Firman Allah sama seperti OBAT

Firman Allah sama seperti OBAT, kadang tidak mengenakan namun memulihkan dan menyelamatkan.

Contoh, pernahkah sdra membaca ayat, " Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka." (Matius 5:30). Dan masih byk lg.

Bagi saya, ayat di atas sangat keras, namun tujuannya sgt baik utk keselamatan. Kadang kita ditegur Firman Tuhan dgn keras, namun tujuannya baik utk keselamatan kita.

"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk MENGAJAR, untuk MENYATAKAN KESALAHAN, untuk MEMPERBAIKI KELAKUAN dan untuk MENDIDIK ORANG DLM KEBENARAN."
(2 Kor 3:16)


Mari kita selalu memberi diri utk diperbaharui Allah, dan memohon pengampunanNya.

SELAMAT BERAKTIFITAS. JBU

Jumat, 01 April 2016

Kenakalan Remaja

DEFINISI:

Yang dimaksudkan dengan kenakalan remaja ialah perbuatan-perbuatan yang tercela dari remaja yang tidak mudah dihentikan dan terus bertumbuh sehingga akhirnya menjadi kejahatan  yang profesional.

TINGKAT KENAKALAN REMAJA

TINGKAT I.  KENAKALAN DI DALAM RUMAH.
Seluruh rumah menjadi kacau, ribut karena polahnya hampir setiap hari.

TINGKAT II.   KENAKALAN  KE LUAR  RUMAH
Kenakalannya mulai mengganggu tetangga, sekolah dan dimana saja ia berada di luar rumah. Berkelahi, mencuri, merokok, berdusta, menipu uang sekolah, mengganti angka-angka raport, mengganggu anak-anak perempuan, pornografi, ke pelacuran dan lain-lain.

TINGKAT III.  SERING BERURUSAN DENGAN YANG BERWAJIB
Karena kenakalannya, ia sering berurusan dengan wali kelas, kepala sekolah, R.T, R.W, bahkan polisi. Kenakalannya dalam bentuk-bentuk yang sudah mengganggu ketenteraman masyarakat.

TINGKAT IV. PARAH.
Kenakalan ini tidak berubah sesudah 3-5 tahun, bahkan menjadi parah. Biasanya orang tua sudah putus asa. Gangguan timbul di mana-mana. Pernah masuk pengadilan/ penjara.

TINGKAT V. PENJAHAT PROFESIONIL.
Pada akhirnya kenakalan remaja ini sudah berubah  menjadi kejahatan yang permanent, profesional. Kini ia bukan lagi remaja, sudah dewasa tetapi rusak. Kejahatan sudah menjadi cara hidupnya (way of life) dan ia tidak lagi menyesali semuanya ini. Dengan otak dingin ia makin bertambah- tambah menjadi jahat.

IBADAT.

Kalau anak-anak ini dari keluarga Kristen, biasanya dalam tingkat I masih mau beribadat meskipun harus ditarik-tarik.
Dalam tingkat  II penolakan terhadap ibadat lebih nyata. Kalau toh ke Gereja, ada-ada saja tingkah polahnya yang mengganggu kebaktian. (Jangan berhenti ke Gereja! Justru ia membutuhkan kuasa Allah untuk mengubahnya. Gereja justru mencari, menerima dan menye-lamatkan orang berdosa oleh kuasa dan anugerah Allah).
Dalam tingkat III dan seterusnya biasanya ia tidak lagi mau diajak ke Gereja kecuali ada maksud- maksud tertentu.
Jadi kalau kenakalan remaja ini tidak ditolong, maka akhirnya hidupnya menjadi rusak, tabiatnya hina menjadi penjahat profesional.

KESALAHAN POKOK:

TIPS : "22 Cara Mendidik Anak dalam Kristen"

Tujuan dari setiap orang tua Kristen bukanlah untuk membesarkan anak yang baik, menghasilkan pelajar yang hebat secara akademis, atlet yang hebat, atau lainnya. Tujuan utamanya adalah memperlengkapi anak-anak kita, orang-orang kudus yang kecil ini "bagi pekerjaan pelayanan" (Efesus 4:12), atau dengan kata lain mendidik mereka agar tetap berada dalam jalur yang benar, sehingga dapat dipakai oleh Allah. Jika pada akhirnya mereka tidak dapat dipakai oleh Kristus, mereka tidak mengatasi hidup ini secara rohani dan dengan hikmat, maka sebagai orang tua, kita telah gagal.

  1. Ajaklah anak-anak Anda membaca biografi dan autobiografi tokoh-tokoh Kristen di masa lampau. Sebagai seorang Kristen muda, dulu saya menenggelamkan diri dalam buku-buku seperti ini dan mereka sungguh menjadi berkat dalam hidup saya. Kami mendorong anak-anak kami untuk membaca buku-buku ini, dan itu membantu mereka untuk melihat bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan orang-orang Kristen. 

  2. Berdoalah bagi anak-anak Anda dan biarkan mereka mendengarkan Anda berdoa. Ajarkan kepada anak-anak Anda, bagaimana berdoa.

  3. Pastikan anak-anak Anda melihat Anda membaca Alkitab dan melakukan renungan pribadi. Anda juga bisa membacakan dan menjelaskan Alkitab kepada mereka. Hubungan pribadi, intim, dan nyata dengan Allah, akan menjadi pengaruh yang paling penting dalam membesarkan anak-anak bagi Tuhan. Hal penting lainnya adalah mengajarkan kepada anak-anak Anda, bagaimana caranya agar mereka bisa memiliki hubungan seperti itu, dan memastikan mereka memiliki hubungan yang intim, pribadi, dan bergairah dengan Tuhan.

  4. Hal yang paling penting dalam membesarkan anak-anak yang rohani adalah orang tua dapat mempertahankan hati sang anak (Amsal 23:26). Anda harus berdoa setiap hari dan mengusahakannya setiap hari. Anda harus menyisihkan waktu untuk berkomunikasi dengan mereka. Anda harus bisa menarik keluar apa yang ada dalam hati mereka. Hati anak Anda dapat hilang, menjadi keras, atau dicuri. Hal ini menyebabkan pemberontakan dalam diri anak. Jika Anda kehilangan hati anak Anda, segeralah mendapatkan hatinya kembali.

  5. Pastikan Anda mendahulukan Allah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam hal memberi. Jelaskan kepada anak Anda bahwa semua uang adalah milik Allah, bukan hanya 10 persen. Ajarkan kepada mereka untuk memberikan persembahan kepada Allah sejak usia dini, dan pastikan mereka juga melihat Anda memberi persembahan kepada Tuhan.

  6. Pastikan anak-anak melihat Anda berserah kepada Roh Kudus dan doronglah mereka untuk berserah juga kepada Roh Kudus. Biarkan mereka melihat Anda mengambil keputusan-keputusan rohani yang baik dan semakin berserah kepada Allah.

  7. Bagikanlah kesaksian hidup Anda dengan anak-anak Anda. Beri tahu mereka bagaimana Anda diselamatkan. Berdoalah dengan sungguh-sungguh untuk mereka agar diselamatkan, dan pastikan mereka mengerti Injil pada umur yang muda.

Harta Benda Bukan Ukuran Berkat


Tuhan tidak berjanji bahwa mereka yang percaya dan melayani Dia akan selalu menjadi orang kaya, namun Ia berjanji bahwa orang itu dan bahkan anak cucunya tidak akan sampai mengalami kekurangan atau meminta-minta ( Mazmur 37 : 25 ).

Tuhan akan selalu menyediakan dan mencukupi kebutuhan orang benar yang mau terlebih dulu mencari Kerajaan Allah. Berapa banyak berkat yang kita terima adalah urusan Tuhan yang memberi berkat. Menyenangkan Tuhan adalah tugas kita sebagai kehidupan yang sudah diberkati. 

Kita lihat dalam Alkitab, ada kehidupan orang-orang kaya yang menyenangkan Tuhan : 
1. Abraham
Mengapa Abraham menyenangkan Tuhan ? Karena Abraham bukan orang yang tamak dan mudah tergiur pada apa yang baik menurut kacamata jasmani, terbukti saat ia membiarkan Lot memilih tanah yang lebih dekat Sodom yang lebih subur. 

2. Zakheus
Zakheus yang semula adalah seorang pemeras menjadi berubah total setelah bertemu Yesus. Dan satu tindakan pertama yang ia lakukan setelah bertobat adalah dengan memutar balik orientasinya yang semula lebih ia tekankan kepada kekayaan untuk diri sendiri, sekarang menjadi berbagi dengan sesama yang kekurangan, bahkan kepada mereka yang dulu pernah ia peras dan tipu. 

3. Yakub
Meski awalnya adalah seorang anak yang menipu ayahnya sendiri, Yakub kemudian menjadi diberkati karena sikap pantang menyerah, integritas, dan kerja keras yang ia tunjukkan terutama saat bekerja pada Laban. Bukan hanya kekayaan saja yang diberikan Tuhan kepada Yakub, tapi ia juga diperdamaikan kembali dengan Esau. Itu satu berkat. 

4. Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain ( Lukas 8 : 3 ) 
Mereka adalah donator bagi pelayanan Yesus bahkan meski Herodes tidak mendukung Yesus, para wanita ini tetap tahu apa yan terbaik dalam memanfaatkan kekayaan mereka. Nah, inilah kehidupan orang-orang kaya yang menyenangkan Tuhan. 

Kelemahan manusia adalah cenderung selalu berpikir dalam konteks material. Padahal harta benda bukan ukuran berkat. Sebaliknya kemiskinan juga bukanlah ukuran bahwa seseorang telah berkorban di dunia demi harta di surga, tidak ! Saudara, Tuhan menyukai kesederhanaan ( Tit 2 : 2 ) dalam arti pengendalian diri, tapi bukan kemiskinan. Tuhan adalah Allah yang memelihara, karena itulah orang yang hidup dalam jalan yang benar tidak perlu khuatir akan mengalami hidup kekurangan, amen ? 

Tetapi Tuhan juga tidak melarang manusia menjadi kaya ! Dalam Alkitab, kita tahu ada perikop Firman Tuhan tentang orang kaya yang sukar masuk Kerajaan Allah ( Markus 10 : 17-27 ). Akan tetapi, jika kita cermati, Yesus di situ sebenarnya berbicara tentang orang kaya yang menempatkan kekayaannya di atas Tuhan dan pelayanan kepada orang lain. Itu sebabnya, kita juga perlu meneladani kisah-kisah Abraham, Yakub, Daud, Salomo, Ayub dsbnya, mereka adalah ornag-orang yang mau dipakai Tuhan dan Tuhanpun memberi mereka kekayaan agar dapat melayani Dia dan sesama. 

Jadi, Tuhan tidak pernah melarang kita menjadi kaya. Sebaliknya, IA justru akan menganugerahkan berkat kekayaan bagi mereka yang hidup berkenan di dalam Dia. 

Setiap tahun kita melihat laporan di media tentang daftar orang terkaya di dunia menurut berbagai versi. Kekayaan menurut manusia adalah seberapa banyaknya harta benda, deposito, pendapatan perusahaan dsbnya. 

Saudara, kekayaan sejati menurut pandangan manusia sangatlah berbeda dengan pandangan Tuhan. Dalam Alkitab, Tuhan tidak memandang kekayaan dalam hal harta benda sebagai suatu kekayaan sejati. IA memperingatkan bahwa harta benda adalah hal yang fana ( Matius 6 : 19-20 ). Tapi meskipun begitu, Ia juga menjanjikan bahwa siapa yang setia kepadaNya juga akan memperoleh kekayaan dalam dunia ini menurut kemuliaanNya ( Filipi 4 : 19 ). Jadi ukuran kekayaan menurut Tuhan bukanlah pada besarnya harta yang dimiliki seseorang, melainkan sejauh mana ia mempergunakan kekayaannya itu untuk melayani Tuhan dan sesamanya. 

Saudara, gaya hidup kita akan selalu dilihat dan diperhatikan orang. Apakah gaya hidup kita akan dilihat sebagai gaya hidup OKB ( Orang Kaya Baru ), royal, konsumtif, hedonis, boros atau malah pelit ? Saudara, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa gaya hidup kita juga dilihat dan diamati oleh Tuhan yang telah menitipkan kekayaan itu kepada saudara. 

Gaya hidup sebagai terang dan garam dunia adalah gaya hidup yang diperintahkan Tuhan untuk kita miliki ( Matius 5 : 13-16 ). Terlebih lagi dengan kekayaan yang otomatis membuat dunia lebih menyoroti saudara, sehingga tanggungjawab kita untuk menjadi garam dan terang dunia juga semakin besar. Apakah saudara dapat memakai kekayaan dan harta benda itu dengan bijak dan untuk kepentingan yang lebih besar darisekedar gengsi atau prestise diri sendiri, itulah yang sedang dilihat Tuhan dari kita. Ingat, sebagai anakNya, baik buruknya gaya hidup kita di dunia ini juga mempengaruhi nama Bapa di surga. 

Jika kita adalah kehidupan yang diberkati Tuhan dengan kekayaan, mari muliakan Tuhan dengan harta kita. Mari kita menjadi orang kaya yang menyenangkan Tuhan, amen ?

Sumber :  Joseph Wise Pariman