YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Sabtu, 05 Desember 2015

PERKATAAN YANG SIA-SIA

“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Efesus 4:29)


Iwa'õ Zatua fõna, "Na talafo oya huo-huo zilõ fagõna ba tobali fama'ala."

Sadar ataupun tidak sadar, kita sering mengucapkan perkataan yang sia-sia, yang justru bukan buah pertobatan dan tidak memuliakan Allah.

Apa kata Firman Tuhan mengenai hal itu? Jawabannya: “Tetapi Aku berkata kepadamu: “SETIAP KATA SIA-SIA YANG DIUCAPKAN ORANG HARUS DIPERTANGGUNGJAWABKANNYA PADA HARI PENGHAKIMAN.” (Matius 12:36)

Kita akan mempertanggungjawabkan perkataan kita kelak pada saat hari penghakiman Allah. Memang benar tidak ada yang sempurna, namun kita bisa berpikir dulu sebelum mengatakan sesuatu. Bacalah Firman Tuhan yang menjadi penyaring dalam hati. Dan mohon ampun pada Tuhan, bila kita telah salah berkata2 sehingga menyakiti orang lain. Akhirnya, berjaga-jagalah, mari kita berusaha untuk mengucapkanlah yang baik, positif, membangun dan berkenan pada Allah.

HALELUYA !!

Kamis, 03 Desember 2015

3 Penghalang DOA yang tidak Anda sadari.

 

Pengajaran tentang doa yang sesungguhnya adalah semua doa pasti di dengar oleh Tuhan. Kalau doa tidak di dengar, berarti Anda berdoa kepada patung. Doa adalah komunikasi dengan Allah dan doa adalah kesukaan bagi Tuhan. Semua doa pasti di jawab Tuhan. Tidak ada doa yang tidak di jawab Tuhan. Inilah dasar doa. Jika, dasarnya saja Anda tidak percaya, bagaimana mungkin bisa terjadi? Banyak orang yang berpikir bahwa “ mengapa doa saya tidak di jawab Tuhan?”. 

Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan di firmankanNya kepadaku, dan apa yang akan dijawabNya atas pengaduanku. Lalu Tuhan menjawab aku, demikian: “ Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Sebab penglihatan itu masuh menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh”. ( Habakuk 2:1-3)
Tuhan selalu tepat waktu. Meskipun terkesan lambat, namun Dia tidak pernah terlambat. Dalam Habakuk dijelaskan bahwa walaupun  Anda belum menerimanya, tetaplah bersukacita seolah-olah Anda sudah menerimanya. Anda dapat melukiskan jawaban doa itu pada loh hati Anda bahwa Anda sudah menerimanya.

Bagaimana seharusnya berdoa kepada Tuhan ?
Matius 6:7 : Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyak kata-kata doanya akan dikabulkan.

Tuhan menginginkan doa yang tidak bertele-tele (tidak basa-basi). Bukan berarti tidak boleh doa yang lama atau panjang, tetapi yang Tuhan inginkan ketulusan hati Anda dalam berdoa dan tujuan doa itu.  
"Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh, kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu”. (Yakobus 4:1-3)
Kesalahan yang banyak orang lakukan adalah berdoa hanya untuk kepuasan hawa nafsunya. Jadi tidak heran, bila banyak orang yang sudah berdoa dengan sangat indahnya bahkan dengan sangat panjangnya, tidak menerima jawaban doa. Sesungguhnya doa yang di dengar Tuhan adalah tujuannya. Inilah yang tidak disadari oleh banyak orang. Jika tujuannya untuk sebuah kebaikan, bahkan untuk membantu sesama dan memberitakan injil, pasti Tuhan jawab. Percayalah. Dan mengapa Anda juga belum menerima jawaban doa karena tidak berdoa. Tidak berdoa tidak ada berkat.Jadi, kiranya Tuhan menaruhkan roh yang suka berdoa dalam hati Anda. Karena Yesus pun Anak Allah tetap berdoa kepada Bapa di Surga. 

Ada 3 penghalang doa yaitu :


Jumat, 16 Oktober 2015

Andrew Murray, Diubah dan Mengubah Orang Melalui Doa

Bila orang kerap menganggap doa sebagai kekonyolan, tidak demikian halnya dengan Andrew Murray. Semua bermula saat ia mendengarkan William C. Bruns berkhotbah di Aberdeen, Skotlandia. Burns adalah pengkhotbah yang sudah banyak berperan terhadap kegerakan rohani yang melanda Kilsyth, Skotlandia, pada 1839. Meski saat itu Anrew masih berumur 10 tahun, ia menangkap pengajaran Burns, terutama mengenai doa mengubah manusia dan memberikan manusia harapan yang baru. Bertahun-tahun kemudian, Andrew memutuskan untuk masuk ke sekolah teologia setelah menyelesaikan pendidikan formalnya. Ia belajar di University of Utrecht dan kebetulan di sana sedang terjadi gerakan Het Reveil. Suatu kebangunan rohani penentang rasionalisme. Sedikit banyak, hal ini sangat berpengaruh pada diri serta perkembangan rohani Andrew.

Setelah menyelesaikan studinya, Andrew diutus gereja Reformasi Belanda untuk melakukan pelayanan di Cape Town, Afreika Selatan. Di sanalah ia bertemu Emma Rutherford yang kemudian dinikahinya. Dari pernikahan itu ia memiliki empat anak lelaki dan empat anak perempuan.

Pada 1879 mendadak Andrew sakit tenggorokan yang membuatnya tidak bisa berbicara. Dua tahun kemudian ia pergi berobat ke Betshan, rumah pengobatan milik W.E. Boardman yang ada di London. Di sini semua pasien disembukan bukan dengan iman dan bukan dengan obat-obatan seperti sebagaimana lazimnya. Ternyata di sana sakit tenggorokannya sembuh total, sehingga ia bisa kembali berkhotbah dan mengajar. Semua pengalaman tersebut makin menguatkan pemahamannya bahwa doa adalah kunci perubahan. Andrew kemudian banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan pelayanan kejemaatan. Namun ia juga mengajar dan menulis banyak buku yang bertema doa, kekudusan hidup, pendidikan terhadap anak-anak, dan pelayanan doa syafaat.

Lelaki yang dikenal sebagai pendoa ini meninggal dunia pada 18 Januari 1917. Meski telah tiada, pengajaran doanya mengubah hidup banyak orang. Salah satunya Jessi Penn-Lewis, tokoh penting dalam kebangunan rohani yang melanda Wales 1904-1905.

Senin, 05 Oktober 2015

MOTIVASI YANG SALAH DALAM MELAYANI TUHAN


Pada saat-saat ini ada saja orang yang MELAYANI Tuhan dgn MOTIVASI TIDAK BENAR; tidak memiliki HATI HAMBA, mau nya diPuji-puji dianggap artis, tidak bisa menghargai hamba Tuhan, bersikap sembrono, TIDAK IKHLAS berkorban, dan melayani dengan MENGHARAP UPAH.

Apa kata Firman Tuhan tentang hal itu?

Baca: Titus 1:5-16
"Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan." Titus1:11

Memiliki motivasi yang benar adalah DASAR melayani Tuhan. Alkitab melarang kita untuk mencari penghargaan atau keuntungan bagi diri sendiri. Tertulis: "Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya!" (Yeremia 45:5a, b).

Peninggian dan berkat bagi seseorang adalah hasil karya Tuhan dan bukan karena usaha kita sendiri. Oleh sebab itu saat melayani Tuhan kita harus memiliki hati yang benar. KITA MELAYANI TUHAN KARENA KITA INI BERHUTANG BUDI KEPADA TUHAN. Dia terlebih dahulu mengasihi kita dan telah mengorbankan nyawaNya bagi kita. Karena pengorbananNya di atas kayu salib kita menerima keselamatan dan diangkat menjadi anak-anak Allah, sehingga kita pun beroleh berkat dan anugerah (Baca Efesus 1:3-8). Jadi MELAYANI TUHAN adalah tindakan MEMBALAS KASIH TUHAN, bukan untuk mencari hormat dan keuntungan diri sendiri. 

Simak pernyataan Paulus: "Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil." (1 Korintus 9:18).

Paulus pun berpesan kepada Titus agar ia BERHATI-HATI dalam memilih Majelis Gereja atau pelayan Tuhan. Hendaknya mereka adalah orang-orang yang memiliki hati yang TULUS, bukan tipe orang yang suka mencari keuntungan pribadi. 

Mari kita belajar dari Paulus, yang melayani Tuhan karena merasa berhutang kepada Kristus: "...adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus." (Galatia 1:10).

Layanilah Tuhan dengan tulus dan murni, jangan sekali-kali mencari hormat, apalagi keuntungan untuk diri sendiri!

Senin, 21 September 2015

SEJARAH PEKABARAN INJIL DI NIAS (BNKP)


I.      Pendahuluan
 
Sebelum Tuhan Yesus kembali ke sorga, Ia telah berpesan kepada murid-muridnya dan kepada semua orang percaya di segala zaman dan di segala tempat mengatakan :

“KARENA ITU PERGILAH, JADIKANLAH SEMUA BANGSA MURIDKU DAN BAPTISLAH MEREKA DALAM NAMA BAPA DAN ANAK DAN ROH KUDUDS, DAN AJARLAH MEREKA MELAKUKAN SEGALA SESUATU YANG TELAH KUPERINTAHKAN KEPADAMU. DAN KETAHUILAH, AKU MENYERTAI KAMU SENANTIASA SAMPAI KEPADA AKHIR ZAMAN.” (Matius 28:19-20)

Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga, kira-kira tahun 50 injil menyebar di Asia Kecil yang dibawa oleh para Rasul, terutama dalam hal ini Rasul Paulus. Lama kelamaan Injil sampai ke Eropa dan berkembang ke seluruh negara-negara di Eropa.Pada tahun 1700, Orang Jerman melalui Badan Pekabaran Injilnya mengutus pekabar injilnya ke Asia terutama Indonesia, sehingga pada tahun 1836 Pekabar Injil dari Jerman tiba di Pulau Kalimantan. Tetapi karena Injil kurang diterima oleh penduduk setempat, maka para Pekabar Injil disiksa dan ada 9 orang yang tewas dibunuh. Pada tahun 1859 ada 2 orang yang masih hidup dan melarikan diri ke Pulau Jawa dan kemudian tiba di Padang pada tahun itu juga. Salah seorang dari mereka ialah Pdt. L.E. DENNINGER. Beliau terpaksa tinggal di Padang karena penyakit istrinya dan yang lainnya meneruskan perjalanan ke Sipirok (Tanah Batak).

Di Padang ERNST LUDWIG DENNINGER bertemu dengan orang-orang suku Nias (sekitar 3000 orang), kebanyakan bekerja sebagai buruh, yang berbeda bahasa, budaya dan adat istiadatnya. Ia tertarik lalu mulai belajar bahasa dan cara hidup mereka. Ia senang bergaul serta menjalin hubungan dengan para buruh – pekerja dari Nias tersebut. Dulu sebelum ia diutus ke Borneo, ia bekerja sebagai tukang sapu cerobong asap rumah-rumah di Berlin.

Mula-mula ERNST LUDWIG DENNINGER bermaksud membentuk satu jemaat bagi orang-orang Nias di Padang, namun ia menyadari bahwa mereka hanya perantauan yang sering berpindah-pindah, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk datang langsung ke Pulau Nias. Dengan mudah ia mendapat persetujuan dari RMG dan Pemerintah Hindia Belanda, sebab sebelumnya sudah ada permintaan pemerintah kepada RMG agar diutus Pendeta Penginjil ke Pulau Nias. Alasannya, karena orang-orang di Nias terkenal jahat, suka memberontak dan mengayau kepala orang.

Setelah istrinya sembuh dan sudah bisa berbahasa Nias, maka dia bertekad pergi mengabarkan injil di Nias. Maka pada awal September 1865 mereka, bersama dengan keluarganya pergi ke Nias dengan menumpang perahu layar dari Pelabuhan Teluk Bayur menuju Gunung Sitoli.


Jumat, 11 September 2015

Ada Bagian TUHAN dan Ada Bagian Kita


I will do what I can do and trust God to do what I cannot do.
»Craig Groeschel«


Saya akan melakukan apa yang bisa saya lakukan dan percaya Tuhan melakukan apa yang tidak bisa saya lakukan.
»Craig Groeschel«


Yohanes 11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.
Sebelum Yesus membangkitkan Lazarus, Dia menyuruh orang untuk mengangkat batu tutup lubang kubur Lazarus ! 

Kalau kita mau berpikir sedikit saja rasanya agak janggal, kalau Tuhan Yesus sanggup membangkitkan Lazarus yang mati "kenapa Tuhan Yesus tidak sekalian saja menyingkirkan batu tersebut " ? 

Yohanes 11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!
Yohanes 11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.

"Kejanggalan" berikutnya ialah Lazarus bangkit dengan masih terikat kain kapan, mungkin kita mulai berpikir kenapa Tuhan Yesus kerjanya tidak tuntas ? Knapa DIA tidak skalian saja membuka kain penutup Lazarus..? 

Inilah makna dahsyatnya :
Ada bagian Tuhan dan ada bagian kita..!
Kalau menyingkirkan batu dan membuka kain kapan tentunya bisa kita lakukan, tetapi membangkitkan Lazarus yang mati hanya Tuhan yang bisa..!!


Bila kita ingin melihat mujizat yang Tuhan lakukan, mari lakukan bagian kita dengan sungguh sungguh dan serius, percayalah Tuhan pasti segera lakukan bagianNya..!!

Jangan pernah berfikir kita menerima mujizat jika kita tidak mau lakukan bagian kita, atau jika kita hanya berdoa dan berdiam saja tanpa lakukan bagian kita, dan menganggap Tuhan lakukan semuanya...

MUJIZAT adalah karya Tuhan di tengah kita melakukan bagian yg seharusnya kita lakukan..!

Rabu, 09 September 2015

P E N G G E R U T U


"Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya" (Amsal 18:2)

Nyonya Gerutu berkeluh kesah sebab teman-temannya tampaknya menghindarinya, padahal ia sungguh tidak mengerti apa sebabnya. Seandainya saja ia dapat mendengar rekaman suaranya sendiri, ia pasti akan tahu mengapa ia tidak disukai. Ia selalu membicarakan keluhan-keluhan pribadinya, kelemahan-kelemahannya, penyakit-penyakitnya, dan memaksa orang mendengarkan kisah detailnya saat ia harus dirawat di rumah sakit.

Jika Anda ingin menjaga persahabatan, janganlah menjadi penggerutu. Kebanyakan orang sudah memiliki masalah sendiri, jadi mereka tidak perlu mendengar masalah-masalah Anda.

Di gereja tempat saya melayani, seorang yang sudah berusia lanjut mengharap agar saya dapat mengunjunginya sedikitnya seminggu sekali. Sepanjang masa pelayanan saya, belum pernah saya merasa takut melakukan pelayanan kunjungan seperti ketika mengunjunginya. Setiap minggu ia memaksa saya mendengar cerita tentang kelima operasi yang pernah dijalaninya. Ia tidak pernah menyatakan kebahagiaan dan sukacita atas kesehatan yang saat ini ia miliki atau pemulihan luar biasa yang ia alami. Ia selalu kembali pada hari-hari penderitaannya. Tampaknya ia "menikmati" kesehatannya yang buruk. Padahal, ia masih hidup bertahun-tahun setelah itu. Ia mengingatkan saya pada peribahasa: "Gerbong kereta yang berderit-derit justru akan paling tahan lama."

Hari ini, arahkan mata kita pada donatnya, bukan pada lubangnya. Bagikan kebahagiaan Anda pada orang lain, dan serahkan masalah-masalah Anda pada Tuhan.

GUNAKANLAH WAKTU UNTUK MENGHITUNG BERKAT BUKAN UNTUK MENGELUH.

Senin, 07 September 2015

Ilustrasi : CERITA TENTANG SI PENGGOSIP


Di sebuah desa kecil, tinggallah seorang pria yang tiap harinya gemar menggosip, dia selalu saja menggosipkan tetangga-tetangganya meskipun dia tak mengenal siapa mereka.

Namun karena ingin berubah, suatu hari dia mendatangi seorang tua bijak untuk meminta saran. Pria bijak ini memerintahkannya untuk membeli ayam segar di pasar dan membawakan untuknya sesegera mungkin. Dan ayam itu harus ia cabuti bulu-bulunya sementara ia berlari, tak boleh sehelai bulu pun tersisa. 

Si penggosip ini menuruti semua, dia mencabuti bulu-bulu ayam sementara ia berlari kembali ke rumah pria bijak itu. Sesampainya disana ia menyerahkan ayam tersebut, namun pria bijak lagi-lagi memintanya untuk pergi mengumpulkan semua helai bulu yang sudah dia cabuti dan membawanya kembali. Si penggosip ini tentu saja protes, hal itu tidak masuk akal untuk dilakukan. Angin pasti sudah menerbangkan bulu ayam itu ke segala penjuru dan dia takkan pernah bisa mengumpulkannya lagi. 

Pria bijak kembali berkata, "Hal itu benar. Dan begitu pulalah halnya dengan gosip. satu gosip dapat terbang ke segala sudut, lalu bagaimana kamu akan mengembalikannya? Jadi sebaiknya jangan pernah memulainya dari awal."

(Sumber: Family G)


... Pakailah perkataan yang membangun, supaya mereka yang mendengar, beroleh kasih karunia (Efeus 4:29)

Agama Suku Nias Kuno

Sebelum masuk Injil di Pulau Nias, agama kepercayaan Suku Nias adalah fanömba adu yang disebut Pelebegu.

Pelebegu adalah nama agama asli diberikan oleh pendatang, yang berarti “penyembah roh”. Nama yang dipergunakan oleh penganutnya sendiri adalah fanömba adu (penyembah berhala). Sifat agama ini adalah bersifat pada penyembahan roh leluhur. Praktek dalam penyembahan ini mereka membuat patung-patung kayu.

Adu menurut cerita orang dulu katanya contoh atau gambaran orang tua yang dibuat dari pahatan kayu atau dari batu. Tujuan mereka membuat ini disembah dijadikan tuhan mereka. Mereka memohon agar banyak buah tanaman dan berkembang hewan peliharaan seperti babi. Katanya ini sudah dibuktikan ketika menyembah patung tersebut.

Agama Suku beragam kepercayaan atau keyakinan, di antaranya kepercayaan kepada dewa pencipta, dewa atas dan dewa bawah semesta alam, kepercayaan kepada kekuatan gaib dan roh halus, kepercayaan kepada kuasa arwah nenek moyang, kepercayaan kepada kekuatan alam dan kesetiaan kepada pola tradisi. Kepercayaan ini dibuat dalam wujud yang bisa kelihatan dan diraba seperti patung, mökö-mökö, pohon, sungai, angin, angin, hewan dan manusia.

Mökö-mökö adalah arwah, kekuatan, kharisma, roh nenek moyang yang telah meninggal dunia yang menjelma dalam bentuk kunang-kunang. Setelah beberapa hari orang tua yang mati sudah dikubur seorang anak mendatangi kuburan membawa sebatang pohon puar dan satu botol. Di atas kuburan itu dia menacapkan pohon puar sekitar jejeran mulut orang mati. Mereka meyakini di batang pohon ini keluar seokor hewan yang berbentuk kunang-kunang hewan ini ditangkap lalu dimasukan ke dalam botol tadi. Setelah itu dibawa ke rumah lalu dikeluarkan dan dimasukan ke dalam patung orang tua yang telah dibuat.


Kekristenan Di Nias

1. Pendahuluan
“Ya'ahowu” adalah merupakan sapaan suku Nias yang terletak pada suatu pulau di Samudra Hindia, sebelah barat Pulau Sumatera. Di Pulau ini ternyata Kekristenan mendapat tempat sebagai agama mayor. Dengan berbagai pergumulan di tengah-tengah konteksnya, gereja atau Kekristenan lahir dan berkembang. Bagaimana pergumulan dalam kelahirannya dan perkembangan kekristenan sampai sekarang? Berikut sajian ini mengupas hal tersebut.

2.1  Konteks/Keadaan Umum
Keberadaaan Kekristenan di Indonesia tidaklah terlepas dari kedatangan bangsa-bangsa barat ke Indonesia yang membawa agama tersebut. Hal ini diawali dengan kedatangan bangsa Portugis pada abad ke-16 yang membawa agama Katolik. Dalam perkembangannya, datanglah Belanda melalui VOC yang tidak mengutamakan pekabaran injil yang namun memprotestankan pemeluk Katolik[1] dengan alasan-alasan komersil. Hal ini tidak berarti tidak ada misi yang dilakukan sebab di daerah-daerah Malaka, Makasar, Padang, Semarang, Surabaya dan lain-lain telah dibentuk jemaat seiring dengan meluasnya perdagangan dan kekuasaan VOC di wilayah-wilayah tersebut.[2]

Pembubaran VOC pada tanggal 31 Desember 1799 karena hutang mengalihkan kekuasaan atas Nusantara ke tangan pemerintahan Belanda secara langsung. Pemerintah Belanda (Hindia-Belanda), berbeda dari VOC. Tidak lagi mengemban amanat yang dirumuskan gereja reformasi Belanda dalam pengakuan iman nya sehingga menjadi netral di bidang keagamaan[3] yang didukung juga dengan kekuasaan Inggris sejak 18 September 1811 sampai tahun 1816. Setelah itu kekuasaan kembali diserahkan kepada pemerintah Belanda. Seiring dengannya, lembaga-lembaga misi[4] mulai berkembang di Eropa dan mengirim para pekabar Injil termasuk ke Indonesia. Lembaga inilah yang datang dan membangun kekristenan di Nias.

2.2  Keadaan Umum/Konteks Nias
Kabupaten Nias adalah salah satu kabupaten di propinsi Sumatera Utara yang beribukota di Gunungsitoli, bersama-sama pulau-pulau lain yang mengelilinginya, merupakan satu-satunya kabupaten di Propinsi di Sumatera Utara yang terpisah dari daratan Sumatera. Terdiri atas 150 pulau, luas wilayah 5.625 km2. Pulau Tello merupakan satu-satunya yang berada di luar pulau Nias dan  dikelilingi Samudera Hindia. Permukaan pulaunya agak bergunung dan berbukit di bagian tengah. Dataran rendah hanya terdapat di tepi pantai. Di pedalaman banyak perbukitan yang hampir semuanya tertutup hutan sekunder.[5]

Penduduk Nias hidup dari usaha bercocok tanam, tidak menjadi pelaut sehingga masyarakatnya bersifat tertutup dan adat serta agama turun-temurun berpengaruh besar. Terdapat sejumlah pendatang dari Sumatera Barat yang beragama Islam. Daerah Nias Utara berbeda dari Nias Selatan dalam hal logat bahasa dan adat[6] dan yang mengatur kehidupan masyarakatnya adalah kepala kampung (Sulawa atau Siolo), kepala distrik (toheöri) dan kepala adat (tondrakö) mereka. Seperti Batak, mereka mempercayai bahwa ono niha (orang Nias) pertama turun dari surga di desa Gomo, sehingga hukum adatnya juga dipercaya mempunyai kualitas dan otoritas ilahi.[7] Walalupun mereka percaya bahwa mereka adalah keturunan dari seorang nenek moyang yang kemudian dibagi ke dalam kelompok-kelompok suku, perang antar suku dan antar öri (kampung) sering terjadi, bahkan setelah kedatangan pemerintah kolonial dan misi Kristen.

Sebelum kehadiran orang Barat, kontak satu-satunya dengan dunia luar adalah melalui perdagangan budak. Pemerintah kolonial Belanda sendiri tiba di Nias tahun 1840. Setelah kehadiran Belanda, perdagangan budak dihentikan, tetapi kehidupan sosial tradisional dan sistem pemerintahan dipertahankan.[8]


Kamis, 27 Agustus 2015

Ilustrasi : KASIH SAYANG SEORANG IBU


Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya.

Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telah melahirkan seorang bayi haram tanpa bapa. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love - Kasih.

Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai larut malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.


Ilustrasi: TETAP BERSUKACITA DALAM SEGALA HAL

 
Ada seorang petani tua yang memiliki seekor kuda yang digunakan untuk mengolah ladangnya. Suatu hari kuda tersebut melarikan diri di bukit-bukit dan ketika para tetangganya mendengar berita itu, mereka bersimpati kepada orang tua atas nasib buruknya. Namun jawab si petani itu, "Nasib buruk? Nasib baik? Siapa yang tahu?"

Seminggu kemudian, kuda itu kembali dengan membawa kawanan kuda liar dari pegunungan dan kali ini para tetangga mengucapkan selamat kepada petani tua akan keberuntungannya. "Nasib baik? Nasib buruk? Siapa yang tahu?" kata si petani tua itu.

Kemudian, ketika anak si petani tua itu berusaha menjinakkan salah satu kuda liar, ia terjatuh dari punggung kuda itu dan kakinya patah. Semua tetangganya kembali setuju bahwa ini adalah sebuah keberuntungan yang sangat buruk. Petani itu menjawab, "Nasib buruk? Nasib baik? Siapa yang tahu?"

Beberapa minggu kemudian, tentara dari pemerintah masuk ke desa-desa dan memaksa setiap pemuda yang berbadan sehat untuk pergi berperang dalam perang yang berdarah. Ketika mereka melihat bahwa anak petani tua ini mengalami patah kaki, mereka tidak memilihinya. Beberapa minggu setelah peperangan, ada berita bahwa banyak anak-anak dari tetangga si petani tua itu berguguran di medan perang. Semua penduduk desa itu bersedih hati dan berkata kepada si petani tua itu sangat beruntung bahwa anaknya tidak ikut dalam perang. Petani tua itu kembali menjawab, "Nasib baik? Nasib buruk? Siapa yang tahu?"


Rabu, 26 Agustus 2015

BPJS GRATIS DARI SURGA

Apakah anda butuh BPJS gratis?
(Bersama Pencipta dan Juru Selamat).
KLINIK SURGAWI : Di buka 24 jam


Hati² dengan :
- KUMAN (kurang iman) &
- KUTU (kurang bersekutu)
Karena akan menyebabkan timbulnya :
- KUDIS (kurang disiplin) &
- GATAL (gagal total) dalam hidup kita.


Obati segera & hubungi :
Prof. Dr. Ir. YESUS KRISTUS, SpPD
(Spesialis Pengampun Dosa).


Telpon di no 333 (Yeremia 33:3) :
“Berserulah kepada-KU, maka ΛKU akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tiðak terpahami, yakni hal-hal yang tiðak kau ketahui.”


Atau fax di no 5015 (Mazmur 50:15) :
“Berserulah kepada-KU pada waktu kesesakan, AKU akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan AKU.”


Kalo udah sembuh jangan lupa hub 1032 (Mazmur103:2) :
“Pujilah TUHAN, hai jiwaku, ðaη janganlah lupakan segala kebaikan NYA Klinik SURGAWI di buka 24 jam, melayani pengobatan:
* Sembuhkan luka batin
* Hilangkan dendam, benci & kepahitan hati.
- Buat hati nyaman & penuh ςintå kasih.
- Mampu buat kita berkarya bagi TUHAN & sesama.


Buktikan sekarang juga dengan DOA (Duduk Omong² Ama TUHAN)
Alamat Praktek:
Jl. SUMATERA (SUkacita-daMAi sejahTERA), di SURGA.

Handphone Pribadi YESUS KRISTUS di no 119 (Lukas 11:9) :
Karena itu AKU berkata kepadamu: Mintalah,mk akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”


Sebarkan kabar gembira ini buat teman² lain, pasti banyak membantu...

Siapa menabur kesehatan, mereka pasti menuai kesehatan juga...!!!

Selamat menikmati BPJS gratis. Slmt beristirahat.

HALELUYA.. JBU

Sabtu, 15 Agustus 2015

Kesaksian : MEMAAFKAN CARA ABRAHAM LINCOLN


Saat Abraham Lincoln (1809-1865) masih pengacara muda, ia sering berkonsultasi dengan pengacara lain tentang kasusnya.

Suatu hari, ia duduk di ruang tunggu untuk menjumpai seorang pengacara senior. Tapi ketika tiba waktunya, pengacara itu hanya melihat Lincoln sekilas dan berteriak, “Apa yang dia lakukan di sini? Singkirkan dia! Aku tidak akan berurusan dengan seekor monyet kaku!”
Lincoln berpura-pura tidak mendengar, walaupun dia tahu kalau hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang. Kemudian ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Namun pengacara yang telah menghina Lincoln dengan begitu kejamnya, ternyata bisa membela kliennya dengan brillian. Penanganannya atas kasus itu membuat Lincoln terpesona. Katanya dalam hati, “Nalarnya sangat bagus. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata serta benar-benar dipersiapkan! Aku akan pulang dan lebih giat belajar hukum lagi.”

Waktu berlalu…
Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat pada bulan Maret 1861. Di antara kritikus utamanya, terdapat Edwin M. Stanton, pengacara yang pernah menghinanya dan melukai hatinya begitu dalam. Namun Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Ia tidak pernah lupa bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, yang amat dibutuhkan negaranya.

Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, “Dia (Lincoln) merupakan mutiara milik peradaban.”
“Hanya seseorang yang berkarakter dan mau memaafkan seperti Lincoln, dapat bangkit & berhasil di atas penghinaan! Maka, jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak. Pilih untuk tetap berbuat baik dan belajarlah memaafkan. Jadikan “sampah” sebagai 'pupuk' atau 'bahan bakar' untuk maju—baik di lingkungan keluarga, kerja, atau tempat tinggal kita.”

(Sumber: J. King)


Roma 12:17-21
12:17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
12:20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

MALAIKAT KECIL


Pada setiap Minggu siang, yaitu sesudah ibadah pagi berakhir, Pak Pendeta dengan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun selalu pergi ke kota untuk membagikan traktat (bacaan berisi berita Injil keselamatan). Namun pada hari Minggu siang itu udara di luar terasa sangat dingin karena hujan telah menyirami bumi sejak pagi. Ketika saat untuk membagikan traktat tiba, anak laki-laki itu mulai bersiap-siap mengenakan baju hangatnya dan berkata, "Aku sudah siap, Pa!"
"Siap untuk apa?" Pendeta itu menjawab.
"Pa, bukankah ini waktu bagi kita untuk membagikan traktat-traktat ini?".
Pendeta itu menjawab, "Nak... di luar udara sangat dingin dan hujan masih turun."

Anak itu memandang papanya dengan penuh keheranan, "Tapi Pa, meskipun hujan turun, bukankah masih ada banyak orang yang belum mengenal Yesus dan mereka nanti akan masuk neraka?"
Pendeta itu menjawab, "Tapi nak... aku tidak ingin pergi dalam cuaca seperti ini."
Dengan sedih anak itu memohon, "Pa... aku harus pergi, boleh, kan?"
Pendeta itu ragu-ragu sejenak lalu berkata, "Kamu tetap ingin pergi? Kalau begitu, ini traktat-traktatnya dan hati-hatilah di jalan, ya."
"Terima kasih, Pa!!!" Lalu anak itu bergegas meninggalkan rumah dan pergi menembus hujan dan udara luar yang sangat dingin.

Anak laki-laki belia ini berjalan di sepanjang jalan kota sambil membagi-bagikan traktat Injil dari rumah ke rumah. Setiap orang yang ditemuinya di jalan diberinya traktat. Sesudah dua jam berjalan di tengah-tengah hujan, anak ini menggigil kedinginan tapi masih ada satu traktat Injil terakhir yang masih di tangannya. Lalu ia berhenti di suatu sudut jalan dan mencari seseorang yang dapat diberinya traktat, tapi jalanan itu sudah sepi sama sekali. Lalu ia menuju ke rumah pertama yang dilihatnya di ujung jalan itu. Ia berjalan mendekati pintu depan rumah itu dan membunyikan bel.


InspirasiI: "SETIA SAMPAI MATI"

 
 "Sampai maut memisahkan kami." Norma and Gordon Yeager membuktikan janji setia mereka yang terucap saat upacara pernikahan suci pada 1939. Setelah 72 tahun membangun hubungan rumah tangga harmonis, mereka menghembuskan napas pada hari yang sama.

Pekan lalu, keduanya terlibat dalam sebuah kecelakaan fatal. Dengan kondisi tangan masih saling berpegangan, mereka dilarikan ke unit gawat darurat di sebuah rumah sakit di Amerika Serikat.

Dirawat di ruang intensive care unit (ICU) pegangan tangan mereka tak lepas. Mereka dirawat di dua tempat tidur yang sengaja dirapatkan. Hanya, kondisi mereka tak kunjung membaik.

Masih memegang tangan Norma, Gordon akhirnya menyerah. Pria itu berhenti bernapas, meski layar monitor jantung masih memperlihatkan grafik kerja jantung. "Pada dasarnya, karena mereka berpegangan tangan, jadi debar jantung pasangannya masih terekam di monitor," kata seorang perawat saat melihat sejumlah keluarga bingung melihat apa yang terjadi.

Tepat satu jam kemudian, Norma pun menyerah. Ucapan sang perawat terbukti karena monitor tak lagi memperlihatkan grafik detak jantung. "Pasangan ini saling mencintai begitu dalam, sehingga seolah mereka tak ingin terpisah," kata Donna Sheets, putri tertua mereka.
Keluarga sangat terharu melihat kesetiaan pasangan itu. Mereka memutuskan tak akan melepas pegangan tangan mereka selamanya. Mereka menempatkan jasad Norma dan Gordon dalam satu peti yang sengaja dipesan khusus, sehingga pegangan tangan tak lepas. Setelah kremasi, abu jenazah mereka juga dicampur sebagai simbol cinta abadi.

(Sumber: John K./an Yahya M.)

Temukanlah Apa yang Berkenan pada Tuhan

Hidup Kekristenan yg hanya dg mulut memuji Tuhan & hanya sibuk dg banyak kegiatan pelayanan, tanpa hati yg takut akan Tuhan, tanpa hidup yg mengasihi Tuhan, tanpa kekudusan, maka SIA-SIA dan akan berakhir dlm kebinasaan.

Yesaya 29:13
"Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,"


Matius 7:21
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."

Saudaraku, Mari kita introspeksi diri, berusaha hidup menyenangkan hatiNya & mengasihi Tuhan dgn hati, pikiran, perbuatan kita, serta berjuang menemukan apa yg berkenan kpdNya.

Selamat berJuang !


Haleluya !

Sabtu, 25 Juli 2015

HATI SEBAGAI HAMBA



“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.” Markus 10:43-44

                Tuhan berkenan dan mencari pelayan yang memiliki hati sebagai hamba. Ayat ini tidak hanya ditujukan kepada para hamba Tuhan, namun juga kepada anak-anak Tuhan dengan profesi apapun yang disandangnya. Tuhan tidak berkenan kepada anak-anak Tuhan yang berhati BOS. Sebaliknya, jadilah bos yang berhati hamba.

                Tuhan Yesus telah memberikan teladan kepada kita. Tuhan Yesus adalah Raja segala raja dan Tuan dari segala tuan, namun Ia datang ke dunia sebagai hamba, bahkan sampai mati di atas kayu salib bagi kita (ay. 45).

                Apakah yang dimaksud dengan hamba? Hamba yang dalam bahasa aslinya ”doulos” yang artinya budak belian. Hamba atau doulos ini memiliki arti yang sangat rendah, jauh lebih rendah dibandingkan profesi seorang pembantu pada jaman sekarang. Begitu rendahnya sehingga dibunuh oleh tuannya pun tidak ada yang akan menuntut. Dan Tuhan menginginkan kita memiliki hati seorang hamba yang demikian. Tanpa hati seorang hamba maka apapun yang kita lakukan dan kebaikan-kebaikan kita tidak akan diperhitungkan oleh Tuhan. Tuhan tidak hanya melihat bagaimana pelayanan kita, tetapi yang terutama justru Tuhan melihat hati seorang pelayan (1 Kor. 3:12-15). Seperti Martha yang giat melayani Tuhan namun ia tidak melayani dengan hati hamba sehingga pelayanannya penuh dengan sungut-sungut, iri hati dan tidak puas.

Bagaimana hati seorang hamba atau doulos ?


Selasa, 14 Juli 2015

ILUSTRASI: "ARTI PENGORBANAN SEORANG IBU"

 

Seorang anak muda mendaftar untuk posisi manajer di sebuah perusahaan besar. Dia lulus interview awal, dan sekarang akan bertemu dengan direktur untuk interview terakhir.
Direktur mengetahui bahwa dari CV-nya, si pemuda memiliki akademik yg baik. Kemudian dia bertanya" apakah kamu mendapatkan beasiswa dari sekolah ?" Kemudian si pemuda menjawab tidak.

"Apakah ayahmu yg membayar uang sekolah ?"
"Ayah saya meninggal ketika saya berumur 1 tahun, ibu saya yang membayarkannya"
"Dimana ibumu bekerja ?"
"Ibuku bekerja sebagai tukang cuci."

Si direktur meminta si pemuda untuk menunjukkan tangannya. Si pemuda menunjukkan tangannya yg lembut dan halus.
"Apakah kamu pernah membantu ibumu mencuci baju ?"
"Tidak pernah, ibuku selalu ingin aku untuk belajar dan membaca banyak buku. Selain itu, ibuku dapat mencuci baju lebih cepat dariku."
Si direktur mengatakan "aku memiliki permintaan. Ketika kamu pulang ke rumah hari ini, pergi dan cuci tangan ibumu. Kemudian temui aku esok hari."

Si pemuda merasa kemungkinannya mendapatkan pekerjaan ini sangat tinggi. Ketika pulang, dia meminta ibunya untuk membiarkan dirinya membersihkan tangan ibunya. Ibunya merasa heran, senang tetapi dengan perasaan campur aduk, dia menunjukkan tangannya ke anaknya.
Si pemuda membersihkan tangan ibunya perlahan. Airmatanya tumpah. Ini pertama kalinya dia menyadari tangan ibunya sangat berkerut dan banyak luka.Beberapa luka cukup menyakitkan ketika ibunya merintih ketika dia menyentuhnya.
Ini pertama kalinya si pemuda menyadari bahwa sepasang tangan inilah yg setiap hari mencuci baju agar dirinya bisa sekolah. Luka di tangan ibunya merupakan harga yg harus dibayar ibunya untuk pendidikannya, sekolahnya, dan masa depannya.
Setelah membersihkan tangan ibunya, si pemuda diam2 mencuci semua pakaian tersisa untuk ibunya.


ILUSTRASI: "MUTIARA PALSU"

 

Jenny, gadis cantik, kecil berusia 5 tahun, bermata indah. Suatu hari, ketika ia dan ibunya sedang berbelanja bulanan, Jenny melihat sebuah kalung mutiara tiruan. Meskipun harganya cuma 2.5 dolar, ia sangat ingin memiliki kalung tersebut, dan mulai merengek kepada ibunya.

Akhirnya sang Ibu setuju, katanya: “Baiklah, anakku. Tetapi ingatlah bahwa meskipun kalung itu mahal, ibu akan membelikannya untukmu. Nanti, sesampai di rumah, kita buat daftar pekerjaan yang harus kamu lakukan sebagai gantinya. Dan, biasanya kan Nenek selalu memberimu uang pada hari ulang tahunmu. Itu juga harus kamu berikan kepada Ibu.”
“Okay,” kata Jenny setuju. Merekapun lalu membeli kalung tersebut. Setiap hari, Jenny dengan rajin mengerjakan pekerjaan yang ditulis dalam daftar oleh ibunya. Uang yang diberikan oleh neneknya pada hari ulang tahunnya juga diberikannya kepada ibunya. Tidak berapa lama, perjanjiannya dengan ibunya pun selesai. Ia mulai memakai kalung barunya dengan rasa sangat bangga. Ia memakai kalung itu kemanapun ia pergi. Ke sekolah, ke gereja, ke supermarket, bermain, dan tidur, kecuali mandi. “Nanti lehermu jadi hijau,” kata ibunya. Jenny juga memiliki seorang ayah yang sangat menyayanginya. Setiap menjelang tidur, sang ayah akan membacakan sebuah buku cerita untuknya.

Suatu hari, seusai membacakan cerita, sang ayah bertanya kepada Jenny:”Jenny, apakah kamu sayang ayah?”


ILUSTRASI: " DIBENTUK TUHAN"

 

Sebatang bambu yg indah tumbuh di hal. rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang2 bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yg empunya pohon bambu itu. Dia berkata kpd batang bambu,” Wahai bambu, maukah engkau kupakai utk menjadi pipa saluran air yg sgt berguna utk mengairi sawahku?” Batang bambu menjawabnya, “Oh tentu aku mau bila dpt berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yg akan kau lakukan utk membuatku menjadi pipa saluran air itu.”

Sang petani: “Pertama, aku akan menebangmu utk memisahkan engkau dari rumpunmu yg indah itu. Lalu aku akan buang cabang2mu yg dpt melukai org yg memegangmu. Setelah itu aku akan mem-belah2 engkau sesuai dgn keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat2 yg ada di dlm batangmu, supaya air dpt mengalir dgn lancar. Apabila aku selesai dgn pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yg akan mengalirkan air mengairi sawahku sehingga padi yg kutanam dpt tumbuh dgn subur.”

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam….., kemudian dia berkata kpd petani, “Tuan, tentu aku akan merasa sgt sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang2ku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau mem-belah2 batangku yg indah ini, pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek2 bagian dlm tubuhku utk membuang sekat2 penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?”Petani menjawab batang bambu itu, ” Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yg terkuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah.”Bambu: “Baiklah, Tuan. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dgn yg kau kehendaki.”

Setelah petani selesai dgn pekerjaannya, batang bambu indah yg dulu hanya menjadi penghias halaman, kini tlh berubah menjadi pipa air yg berguna sehingga padi dpt tumbuh dgn subur.Kita pun bisa menjadi sempurna bila siap dibentuk Tuhan.

Ibrani 12:11 
"Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya."
(Sumber: J. King)

Jumat, 10 Juli 2015

Kajian Adat Istiadat dalam Perspektif Iman Kristen


BAB I
Pendahuluan

A.Pengertian

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), adat diartikan sebagai
1.Aturan/perbuatan yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala?
2.Cara/kelakuan yang sudah menjadi kebiasaan
3.Wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma hukum, dan aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan menjadi satu sistem
Sedangkan dalam Ensiklopedia Indonesia, adat adalah sesuatu yang dikenal, diketahui dan diulang-ulang serta menjadi kebiasaan di dalam masyarakat. Adat juga sering disebut sebagai tradisi masyarakat setempat yang terus dilakukan secara continue. Dari pengertian di atas, dapat dilihat bahwa adat merupakan bagian dari kehidupan orang yang melakukannya karena telah ada sejak lama dan bahkan dilahirkan dalam tradisi atau adat tersebut.
Sejauh definisi di atas, adat tidak bermasalah, dan ternyata melalui pengertian yang telah diutarakan diatas, maka adat istiadat merupakan ciri khas suatu daerah yang melekat sejak dahulu kala dalam diri masyarakat yang melakukannya.
Namun pertanyaanya adalah, bagaimana jika orang tersebut telah menjadi percaya kepada Tuhan Yesus? Apakah adat ditiadakan atau adat di jalankan bersama-sama atau bagaimana. Menurut hemat penulis, hal ini serius untuk dipikirkan, terutama masyarakat Nias yang kental dengan adat istiadat. Untuk menjawab pertanyaan ini tentu sebagai orang percaya, penulis akan menjawab dan menganalisisnya dalam perspekti Alkitab.

B.Macam-macam Adat
1.Adat yang Sebenarnya Adat
Adalah adat yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan, dipindah tidak layu, dibasuh habis air. Artinya, semua ketetapan yang ada di alam ini memiliki sifat-sifat yang tak akan berubah, contohnya hutan gundul menjadi penyebab banjir, kejahatan pasti akan mendapat hukuman, kebaikan akan membuahkan kebahagiaan, dan seterusnya.


Perspektif Kristen tentang Kematian



Sebagai orang Kristen kita percaya, dan kita tahu, bahwa kematian bukan akhir dari suatu keberadaan, namun hal itu tetap merupakan suatu perpisahan. Itu adalah akhir dari suatu hubungan yang mempunyai arti istimewa bagi kita dalam kenidupan ini.
Kematian tidak pernah indah bagi semua makhluk hidup. Bunga mawar yang kemarin mekar dan indah seperti beludru, sekarang telah menjadi layu. Seekor burung yang masih muda yang bulu-bulunya masih halus, lembut dan baru, sekarang menjadi kusut dan penuh lumpur. Anjing peliharaan yang semula bersinar-sinar matanya, gempal bulunya dengan ekor yang suka dikibas-kibaskan menunjukkan perasaannya, sekarang menjadi sesosok tubuh yang kaku dan berlumuran darah. Tubuh seorang anak yang telah menjadi kurus kering, akibat leukimia selama satu tahun, tidaklah sedap untuk dipandang. Pikiran-pikiran apakah yang berkecamuk dalam benak seorang ibu saat ia memperhatikan tubuh anaknya yang masih kecil telah dingin dan tak bernyawa lagi? Kematian adalah akibat dosa di dalam dunia kita ini, dan tidak ada keindahan di dalamnya.
Kematian seseorang selalu merupakan kejutan bagi orang-orang yang mengasihinya. Tidak diduga-duga sebelumnya, tidak ada tanda-tanda peringatan lebih dulu, tidak ada persiapan yang benar-benar bisa memperingan goncangan, goncangan dan ketidakpercayaan merupakan reaksi-reaksi yang wajar terhadap kehilangan seseorang yang dikasihi. Hal seperti itu memang benar jika orang itu telah meninggal secara tiba-tiba atau tak terduga. Namun, sekalipun kita tahu bahwa penyakit yang dideritanya membawa kematian, orang tetap merasa sukar untuk percaya bahwa orang itu telah benar-benar tiada. Goncangan itu akan menjadi berlipat ganda bila yang meninggal adalah seorang kanak-kanak.


Rabu, 22 April 2015

Liputan Acara PERAYAAN PASKAH dan Peresmian BNKP Bandung Timur (Lanjutan)

(Lanjutan)

Usai Ibadah, dilanjutkan dengan Acara Perayaan dalam Kebersamaan, pertama sebagai ungkapan Sukacita Paskah atas Pengorbanan Tuhan Yesus di Kayu Salib, dan kedua sebagai ungkapan sukacita atas peningkatan status gereja menjadi BNKP Jemaat Bandung Timur (Jemaat Penuh).

Sebelum melanjutkan acara, seluruh jemaat mengikuti perjamuan kasih, dan menu makanan telah disiapkan oleh keluarga-keluarga dalam jemaat BNKP Bandung Timur. Selamat menikmati hidangan yang tersaji.. ^_^ Berkat Tuhan melimpah.





Berbagai kegiatan yang sudah direncanakan dan dilaksanakan oleh pengurus, khususnya di Komisi Pelayanan Anak seperti terlihat dalam foto-foto di bawah ini.








Kaum Dewasa juga mengadakan beberapa Permainan "heboooh" dan cetar membahana untuk mengungkapkan rasa sukacita dan menambah kebersamaan, dapat dilihat di beberapa foto di bawah ini:













Terima kasih atas para pelayan yang sudah melayani dengan baik dan atas kehadiran para hadirin sekalian. 
Dan kiranya Acara ini terus menambah semangat dalan mengikut Tuhan Yesus, memuliakan nama Bapa di sorga, dan bekerja giat dalam melayani sesama.

HALELUYA !!!