YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Kamis, 27 Februari 2014

5 SIKAP PELAYAN TUHAN MENURUT ROMA 12:9-20-21

Setiap orang yang percaya kepada Yesus dipanggil untuk melayani pekerjaan Tuhan. Pekerjaan yang dipercayakan kepada setiap kita beragam sesuai dengan panggilan kita masing-masing. Orang-orang yang dilayani juga berbeda sifat dan karakter. Oleh karena itu dibutuhkan sikap yang sesuai alkitab untuk menunjang pelayanan agar pelayanan dapat berhasil dan berdampak.

Sikap yang harus dimiliki:
1. Memiliki sikap mengasihi (ay.9-10)
Mengasihi adalah syarat utama dalam melayani pekerjaan Tuhan. Setiap orang bisa melayani, namun pelayanan yang tidak dibarengi dengan sikap mengasihi tidak mungkin memuliakan Tuhan dan berdampak untuk orang lain.

2. Memiliki semangat (ay.11)
Melayani Tuhan bukan berarti bebas dari permasalahan. Namun semakin melayani dengan baik maka semakin banyak rintangan yang datang; dari dalam (keluarga) maupun dari luar (jemaat, rekan sekerja) yang sering kali dapat melemahkan. Oleh karena sadar ada rintangan dan halangan maka sikap yang harus diambil adalah tetap bersemangat. Semangat merupakan bahan pengerak untuk terus maju.

3. Memilki ketabahan dalam kesesakan (ay.12)
Ada kalanya Tuhan ijinkan ketika kita melayani dengan setia, namun hidup dalam kekurangan, mengalami sakit penyakit, tidak dihargai pelayanan yang kita lakukan baik oleh orang lain maupun jemaat sendiri. Dibutuhkan ketabahan dalam mengatasi masa-masa sukar. Ketabahan adalah kunci untuk dapat melangkah maju meskipun terasa sukar dan berat.

4. Memiliki kemurahan hati (ay.13)
Kemurahan hati sama dengan memiliki hati yang berbelas kasihan kepada orang lain. Membuka tangan bagi yang membutuhkan dan tidak menutup mata kepada kesusahan orang lain.

5. Memberkati dikala disakiti (ay.14)
Kecendrungan kita sebagai manusia adalah membalas setiap perlakuan yang tidak menyenangkan. Namun ketika kita memilih sebagai pelayan Tuhan maka kita harus melepaskan hak kita untuk membalas. Hal ini dikarenakan pembalasan itu adalah haknya Tuhan.

Sumber : http://rhk-indonesia.blogspot.com

Senin, 17 Februari 2014

KU HIDUP BAGIMU

Yesus Kau Kebenaran
Yang Menyelamatkanku
Kau membrikanku hidup dan pengharapan

Ku ikut kehendak-Mu
Ku perlu anugerah-Mu
Kunyatakan janjiku kepada-Mu

Reff:
Kalau kuhidup, kuhidup bagi-Mu
Hatiku tetap, tetap menyembah-Mu
Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu

S'lama kuhidup, kuhidup bagi-Mu
Mataku tetap, tetap memandang-Mu
Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu


Nyanyian VG Lingkungan 4 BNKP Bandung Timur
Ibadah, Minggu 16 Februari 2014

Rabu, 12 Februari 2014

SUATU KESAKSIAN PELAYANAN YANG MENYENTUH HATI “ DAVID LIVINGSTONE “



Livingstone kembali ke Inggris Raya pada masa cutinya yang pertama setelah 16 tahun berada di pedalaman Afrika. Dia diminta untuk berbicara di Universitas Glasgow. Barangkali dia akan menolak jika saja dia tahu apa yang sedang menantikan dia.Sudah menjadi kebiasaan para mahasiswa pada masa itu untuk mengganggu pembicara-pembicara yang datang,dan mereka sudah betul-betul siap untuk pembicara ini juga. Mereka membawa ketapel, terompet mainan, giring-giring, dan alat pembuat keributan lainnya yang dapat ditemukan.

Livingstone berjalan menuju podium dengan langkah seorang laki-laki yang telah berjalan 11000 mil. Lengan kirinya tergantung dengan lemah disisi tubuhnya, karena hampir saja terkoyak dari tubuhnya oleh serangan seekor singa besar. Kulit wajahnya coklat gelap akibat 16 tahun berada di bawah matahari Afrika. Wajah itu berkerut penuh garis-garis yang tidak terhitung jumlahnya karena demam Afrika yang merusak dan menguruskan tubuhnya. Dia telah diserang oleh orang-orang biadab dan oleh orang-orang Turki yang menjalankan perdagangan budak yg kejam. Telinganya setengah tuli akibat demam rematik dan dia setengah buta akibat cabang pohon yang menampar matanya di hutan.

Para mahasiswa terbelalak, dan mereka sungguh tahu bahwa di hadapan mereka adalah sebuah kehidupan yang dalam arti sesungguh nya benar-benar habis terbakar bagi Allah. Tidak ada giring-giring yang dibunyikan, tidak ada kaki yang bergeser.Keheningan menyelimuti aula besar itu dan mereka mendengarkan dalam kebisuan pada saat Livingstone mengisahkan perjalanannya dan tentang kebutuhan-kebutuhan yang sangat luar biasa dari populasi Afrika yang besar.

"Saya akan memberitahukan kepadamu, suatu hal yang menopang saya di tengah-tengah semua kerja keras, penderitaan, dan kesepian yang sangat besar.Yaitu sebuah janji, janji dari seorang pria yang bermartabat paling luhur; yaitu janji ini : “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman.” (Matius 28:20) Inilah rahasia komitmen dari Livingstone. Sebuah ayat yang sangat sederhana, tidak membutuhkan pemahaman Alkitabiah yang rumit. Masalahnya sederhana saja: apakah kita percaya? Livingstone percaya dan menemukan kekuatan yang tidak ada habis-habisnya dalam janji tersebut.

BERTOBATLAH...




“ Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. “ (Wahyu 2:5)

Mari renungkan hal apa yang sudah lama tidak kita lakukan lagi untuk Tuhan! Mungkinkah itu dalam hal KEANTUSIASAN DALAM MENCARI TUHAN, SEMANGAT DALAM MELAYANI, KEHIDUPAN FIRMAN YANG KUAT, DOA YANG TAK JEMU-JEMUNYA, ataukah GAYA HIDUP KOMSEL? Jika kita sudah lama tidak melakukannya lagi, mari sama-sama bertobat. Jangan sampai Tuhan TERPAKSA HARUS MENGAMBIL APA YANG BERHARGA DARI HIDUP KITA, baru kita menyadarinya.

Saudaraku, mari kita senantiasa menjaga “roh yang menyala-nyala” untuk Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati..

Senin, 10 Februari 2014

BERSUKACITA DALAM TUHAN



Oleh : Abadi Gulo
           
Bersukacita merupakan suatu karakter yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh orng-orang yang percaya kepada Tuhan, karena dalam sukacita ada nilai yang tidak terjangkau oleh pikiran-pikiran kita. Karena sukacita ini adalah suatu anugerah yang datangnya hanya dari Tuhan saja. Artinya sukacita itu masalah rohani.

            Dalam Filipi 4 : 4, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!“ Rasul Paulus mengajak kita dengan “memberikan suatu perintah” agar kita senantiasa bersukacita dalam Tuhan, tanpa memandang kondisi suatu tempat atau kondisi apapun. Sekalipun Paulus dalam penjara, ia tetap bersukacita. Karena dia sadar, sukacita merupakan suatu komitmen untuk puas, bersyukur dan menerima hidup ini dalam anugerah kasih karunia dari Allah.
           
Penjelasan selanjutnya dari ayat di atas, Tuhan tidak menyukai orang-orang yang loyo, yang selalu mengeluh. Sebaiknya dalam kehidupan kita sehari-hari, sukacita harus terungkap, harus nyata, seperti IMAN yang kita wujudkan lewat pengakuan, dan seperti KASIH yang kita wujudkan lewat pelayanan yang bertumbuh, berkembang dengan tuntunan dari Tuhan Yesus. Amin.

TUHAN INI TUGAS KAMI


Oleh : Eben Ezer Lase
(Ketua Komisi Penelitian dan Pengembangan / LITBANG BNKP Bandung Timur)

Ada satu pujian yang sangat indah, dinyanyikan oleh Komisi Bapak BNKP Bandung Timur pada hari Minggu, 9 Februari 2014, judulnya : “TUHAN INI TUGAS KAMI”. Lirik lagunya seperti tertera di bawah ini”

Berikan pada kami.. hati yang mengasihi
Jiwa-jiwa yang belum mengenal Kasih BAPA
Mereka yang dalam gelap.. mereka yang tersesat
Hati kami iba, seperti hati-Mu Yesus

Tuhan, ini tugas kami.. Beri keberanian bagi kami
Taruhlah Roh yang rela melayani
Dan menyenangkan hati Tuhan, itu yang kuingini..

           

PENYERAHAN DIRI


Oleh : Pdt. Herianus Telaumbanua, S.Th.

Pada tahun 2014, banyak paranormal yang meramalkan bahwa tahun ini merupakan tahun yang identik dengan api, artinya bahwa dalam mengarungi kehidupan selalu diwarnai dengan masalah. Bagi yang baru mendengar pasti berkata bahwa hal itu sangat menakjubkan, luar biasa dan penuh sensasi oleh karena seseorang bisa meramalkan akan masa depan, atau mungkin ada yang merasa takut ketika mendengar hal tersebut. Namun, satu hal yang sangat prinsipil bahwa setiap kehidupan pasti ada masalah, itu tidak bisa dipungkiri.

            Ketika seseorang dalam kesesakan, merasa kehampaan dalam segala hal, baik itu berpikir. Ketika seseorang merasakan kecemasan dan mengalami jalan buntu. Apa yang sering dilakukan? Banyak yang mencoba mengatasi masalah tersebut dengan refreshing, jalan-jalan ke mall, liburan dan sebagainya. Namun, apakah itu akan menjadi solusi untuk mengatasi satu perasaan cemas, ragu, hampa dalam  hidup ini ? Mungkin sebagian orang menjawab, paling tidak, membuat perasaan sedikit lebih tenang. Sedikit lebih tenang, atau jawaban “sudah tenang”, yang manakah yang lebih bagus? Sedikit lebih tenang mengindikasikan bahwa ketenangan inu belum mutlak untuk diperoleh dan besar kemungkinan bahwa perasaan yang lama akan kembali lagi. Tetapi, kalau jawaban “sudah tenang”, maka hal itu mengindikasikan bahwa hal itu tidak akan mengganggu kehidupan kita lagi.

Jumat, 07 Februari 2014

TETAP SETIA



Oleh : 
Ama Calvin Zendrato / Etilius Zendrato
Ketua Komisi Bapak BNKP Bandung Timur

Salam saudara- saudaraku yang seiman dalam kristus Yesus.

Pembahasan kita kali ini, bagaimanakah kita tetap  SETIA DALAM TUHAN.
Bagaimana kita harus tetap setia pada Tuhan . Tentu Tuhan lebih dulu memberikan Goncangan Iman dalam kehidupan kita.

1.    Mari kita baca    Ibrani  12 : 26,
“ Waktu itu suaranya menggoncangkan bumi,tetapi sekarang ia memberikan janji: satu  kali lagi aku akan menggoncangkan bumi saja melainkan langit juga. Nah ungkapan satu kali lagi menunjukan kepada perubahan pada apa yang dapat di goncangkan, karena ia di jadikan supaya  tetap apa yang tidak tergoncangkan. “

Jadi apa yang kita ambil dari makna di atas adalah;
Tuhan memang membuat goncangan Iman dalam kehidupan kita agar terlihat mana hal hal yang kekal yang tidak tergoncangkan. Ketika manusia semakin  PANDAI, MODREN, CANGGIH, KAYA, KUAT, dan merasa tidak kekurangan sesuatu apapun  dan hatinya menjauh pada Tuhan.
Tuhan akan memberikan goncangan agar kita tetap SETIA  bahwa kehidupan, kekuatan, kepandaian dan semua pencapaian manusia  bersifat sementara. Hanya Tuhan tempat sandaran yang teguh dan terpercaya.

2. Apakah yang terjadi bila kita tidak setia kepada Tuhan.
Mari kita baca  ULangan 8 : 19,
“Tetapi bila engkau sama sekali melupakan Tuhan, Allahmu dan mengikuti Allah lain, beribadah kepadanya hari ini bahwa  kamu pasti BINASA. “

Jadi ini firman Tuhan pada kita semua bahwa kalau kita tidak SETIA  pada Tuhan maka kita akan binasa. Karena itu Tuhan menghendaki kita agar kita tetap SETIA  kepadanya.  WALAUPUN GONCANGAN DALAM KEHIDUPAN KITA ADA TETAPI KITA TETAP SETIA, MENGHORMATI TUHAN , DAN RENDAH HATI DAN MENEMPATKAN TUHAN SEBAGAI YANG UTAMA DAN TERUTAMA DALAM KEHIDUPAN KITA. Amin.

Salam damai.