YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Kamis, 31 Januari 2013

Kesaksian: Ilmu hitam membawa Maida bertemu kasih Yesus

Maida Supriyatno, anak keempat dari tujuh bersaudara. Ia dilahirkan di Kalten Solo Jawa Tengah. Maida dilahirkan dari keluarga yang mempunyai latar belakang agama islam. Dari kecil ia membenci agama Kristen apalagi yang namanya Yesus.

Sejak SD ia sudah mempelajari ilmu hitam. Ia dapat memguasai ilmu pellet, ilmu santet, ilmu kontak, ilmu menghilang dan guna-guna. Awalnya hanya coba-coba, tetapi karena ingin membuktikan keampuhan ilmu-ilmu yang sudah ia dapat, maka ia mulai mencari masalah dengan orang lain.

Maida sering mengajak orang lain duel dengannya. Dan terbukti ia dapat memenangkannya. Ia menjadi semakin sombong setelah itu. Ia mulai mencoba ilmu peletnya kepada wanita yang akhirnya membuat wanita itu mengejar-ngejar Maida. Semua keinginannya dapat ia penuhi dengan ilmunya itu.

Suatu hari, ia pernah ingin mengerjai salah satu dari temannya yang beragam Kristen, tetapi entah mengapa ilmunya tidak dapat mengenai temannya itu. Lalu ia mulai bertanya ilmu apa yang temannya gunakan. Ternyata temannya berkata ia mempunyai Yesus.

Kesaksian : Seorang rahib Buddha dibawa ke Surga & neraka

Kesaksian dari Athet Pyan Shinthaw Paulu - Mantan Rahib Buddha di Myanmar

Kalimat Pembuka
Kesaksian yang luar biasa dari seorang Rahib Budha di Myanmar ( Burma) yang hidup kembali menjadi seorang yang diubahkan. Kisah berikut adalah terjemahan bebas dari kesaksian yang direkam dari seorang yang hidupnya diubahkan. Ini bukan sebuah wawancara atau biografi, tapi kisah yang dituturkan oleh orang tersebut sendiri.

Reaksi tiap-tiap orang berbeda-beda ketika mendengar kisah ini. Ada yang mendapatkan semangat, ada yang ragu, beberapa bahkan mengejek dan mentertawakan, bahkan ada beberapa dengan penuh kegusaran dan marah karena mereka yakin bahwa kisah ini adalah 'ocehan' dari orang yang sudah gila atau suatu penipuan yang cermat.

Ada umat Kristen yang menentang karena kejadian yang radikal dan ajaib ini tidak cocok untuk mereka, mengesankan seolah-olah Allah yang maha kuasa itu lemah. Pada awalnya kami mengetahui kisah ini dari beberapa pemimpin gereja yang berbagi pengalaman dengan kami.

Para pemimpin itu sudah meneliti kisah ini dan tidak menemukan kisah ini sebagai suatu kebohongan. Dengan pemikiran ini kami memutuskan untuk berani melangkah mengabarkan kisah ini. Kami lakukan ini bukan untuk mencari uang atau untuk mempromosikan diri. Kami hanya ingin kisah ini diketahui dan membuat orang Kristen yang percaya menilainya secara Alkitabiah.

Jika Tuhan menginginkan bagian dari kisah ini untuk KemuliaanNya atau untuk membangun UmatNya, maka kami berdoa agar Roh Kudus bekerja di dalam hati setiap pembaca. Beberapa orang menceritakan pada kami bahwa mereka berfikir bahwa Rahib itu tidak benar-benar mati tetapi hanya ada dalam ketidaksadaran (mati suri), dan hal-hal yang dia lihat dan dengar adalah bagian dari halusinasi orang yang kena demam. Apapun yang anda pikirkan, faktanya tetap bahwa kejadian ini secara drastis telah menjadikan orang ini hidupnya berubah 180 derajat sesudah kejadian di bawah ini.

Dia tanpa rasa takut, dengan berani mengisahkan pengalamannya, dengan resiko besar, termasuk dipenjara. Dia juga dicaci maki oleh saudara-saudaranya, teman-teman, rekan-rekannya dan diancam dibunuh karena menolak untuk mengkompromikan kisahnya. Apa yang memotivasi orang ini untuk berisiko? Percaya atau tidak, kisah ini layak untuk didengarkan dan dipertimbangkan.

Dalam masyarakat barat yang sinis, banyak orang mendambakan bukti yang kuat untuk hal-hal tersebut. Bukti yang berani dihadapkan di pengadilan. Dapatkah kita yakin tanpa ragu bahwa semua ini betul-betul terjadi? Tidak, kita tidak dapat. Tetapi kami tetap merasa berkewajiban untuk mengabarkan kisah orang ini dengan kata-katanya sendiri di mana pembaca dapat menilainya sendiri.


Latar Belakang
Halo, nama saya Athet Pyan Shinthaw Paulu. Saya dari negara Myanmar. Saya ingin berbagi dengan anda kesaksian saya ini tentang apa yang terjadi pada saya, tetapi sebelumnya saya ingin menceritakan sedikit latar belakang saya sejak saya kecil. Saya dilahirkan tahun 1958 di kota Bogale, di daerah delta Irrawaddy Myanmar selatan (dahulu Burma). Orang tua saya penganut agama Budha yang beriman (taat) seperti kebanyakan orang di Myanmar, memanggil saya si Thitphin (yg artinya pohon). Kehidupan di mana saya bertumbuh sangat sederhana.

Pada umur 13 tahun saya keluar sekolah dan mulai bekerja di perahu nelayan. Kami menangkap ikan juga udang di beberapa sungai besar dan kecil di daerah Irrawaddy. Pada umur 16 saya jadi pemimpin perahu. Saat itu saya tinggal di utara pulau Mainmahlagyon (Mainmahlagyon artinya pulau wanita cantik), di bagian utara Bogale dimana saya dilahirkan. Tempat ini kira kira 100 mil barat daya Yangoon (Rangoon) ibu kota negara kami.

Renungan Awal Tahun:Iman di tengah kesesakan

Saat ini kita tengah melangkah di tahun yang baru. Di tahun ini Bapa kita di sorga telah menyiapkan berbagai macam berkat yang akan kita terima. Namun sebelum menerima semua berkat itu, akan ada berbagai macam tantangan yang berupa awan yang gelap yang disertai dengan badai yaitu berbagai macam pencobaan dalam hidup yang akan menutupi pandangan kita terhadap berkat Tuhan yang berupa pelangi di hadapan kita.

Ketika menghadapi masalah dalam hidup, setiap orang percaya akan dihadapkan pada 2 buah pilihan,yaitu 1.Dikalahkan oleh masalah dan 2.Mengalahkan masalah oleh iman. Memang sepertinya mudah untuk kita berkata bahwa kita akan mengalahkan masalah hidup. Namun tak sedikit anak-anak Tuhan seringkali menjadi tawar hati di tengah cobaan yang melanda bahkan tak jarang ada yang sampai murtad. Memang kalau menurut logika rasanya sungguh aneh jika kita tetap dapat bertahan dengan iman kita, di tengah kesesakan yang begitu besar sungguh tak logis jika kita tersenyum dengan tenang padahal ada badai yang sungguh hebat menerpa kita dengan keadaan yang seakan-akan tidak ada lagi harapan.


Tapi mari kita lihat apa sesungguhnya arti dari iman. Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Karena itu tanpa iman yang teguh kita tidak akan memiliki dasar untuk tetap berharap dan percaya pada Tuhan dan kita tidak akan menerima berkat dari Tuhan yang sama sekali belum terlihat oleh kita. Janganlah kita menjadi sama seperti istri Ayub yang ketika cobaan datang dengan tiba-tiba ia langsung menjadi tawar hati dan menyuruh ayub untuk mengutuki Tuhan (Ayub 2:9)


Selasa, 29 Januari 2013

Apakah Jemaat Terberkati? Penerapan yang Penting

Oleh :  Ir. Snk. Sadoki Waruwu., M.A.

“Apakah  terberkati jemaat kalau saya khotbah?”  Inilah evaluasi saya awal tahun ini.  Saya ingin tahu, karena percuma saya khotbah tgl 27 Januari 2013 ini kalau mereka  tidak meng harapkan saya khotbah.

Kata kuncinya “TERBERKATI”, di luar itu saya tidak mau khotbah, meskipun salam tempelnya tebal (maaf, hanya bercanda).  Apakah mereka mendapat berkat nggak?   Itu  yang saya rindukan, tetapi siapa yang saya tanya? Ini dia, sahabat yang  sering dengar khotbah saya,  Bpk  Ama Evan Lase. Dasar khotbah saya,  Lukas 4:14-22.

Dan  Anda tahu, apa jawabannya  adalah menjadi  renungan saya sepanjang tahun 2013  setiap kali saya khotbah, selalu saya ingat  nasehatnya.  Terima kasih teman!

“Tolong Sahabat, berikan koreksi tentang khotbah  saya selama ini. Saya juga minggu ini berkhotbah tentang “Siapa Yesus dan aku Sebenarnya?”  kata saya pada Ama Evan Lase.  Saya  bertanya supaya khotbah saya selama 2013 ini sungguh membawa perubahan.

Jawabannya yang sangat  ‘Membuka mata saya’ hanya satu kata yang menonjol  “PENERAPAN”.
“Penerapan?!  Saya berseru” langsung saya potong pembicaraannya.

“Ya…. Penerapan,  buat apa banyak teori dan tidak bisa diterapkan.” Dia menegaskan
“Setiap kita pasti tahu siapa Yesus, Dia berkuasa, Juruslamat, Dia adalah TUHAN. “ itu tentang Yesus. Tetapi ini yang penting bagi saya, “Bagaimana menerapkan Yesus dalam hidup saya   TIAP harinya” Saya pulang gereja dan apa yang sudah saya dengar, dapat saya terapkan dalam hidup saya mulai  senin sampai sabtu, akhirnya hidupku berubah.  Selanjutnya Ia jelaskan.

“Penerapan. . . itu hal yang paling penting dalam khotbah saya tahun ini.”  kata saya dalam hati. Saya terus diam merenungkan yang barusan teman saya katakan tadi.


Rabu, 16 Januari 2013

MENGETAHUI “MENGAPA” DI BALIK VISI DAN MISI ANDA



Oleh: Snk. Ir. Sadoki Waruwu,. M.A.

Coba tanyakan kepada pemimpin Anda, “Mengapa Visi dan Misi  pelayanan  muncul pada tahun ini?” Di belakang Visi dan Misi yang tidak tertulis, tersirat motivasi yang kuat untuk melayani.  Itulah alasan pelayanan yang sangat kuat,  yaitu kata dibalik Visi dan Misi pelayanan itu.  Atau singkatnya          MENGAPA KAMU MELAYANI?
Suatu hari bertanya kepada Mother Theresa tentang pelayanannya di India oleh seorang wartawan katanya, “Bagaimana Mother Theresa, terlalu banyak yang terlantar orang India dan terlihat anda tidak berhasil dalam pelayanan anda?”
Ibu Theresa dengan jawaban yang sangat mengejutkan dan singkat katanya, “Saya ada di sini melayani dipanggil untuk taat bukan untuk berhasil.”
Di belakang Visi dan Misinya, terungkap mengapa  ibu Theresa melayani yaitu TAAT, lebih berharga dan bernilai kepadanya daripada berhasil. Itulah yang membuat ibu Theresa maju terus tak tergoyahkan dalam pelayanannya, dia hanya mau taat kepada Tuannya, Tuhan Yesus. Muncul Visi dan Misinya karena mau taat. Itu saja. 
Intinya  “Mengapa” . . .  
Mother Theresa untuk melayani  adalah terpanggil untuk taat, bukan semata untuk sukses.” Kesuksesan yang sejati adalah campur tangan Tuhan. Tidak mau ambil pusing tentang itu, yang sangat penting baginya adalah terus taat.

Pernah waktu Ayah saya masih ada dan berdiskusi,
Mengatakan

Kata Ayah saya, “Itulah yang dibawa  oleh  Ibu Theresa, ke manapun  ia pergi, tidur, berdoa, berada di penampungan orang terlantar, terngiang-ngiang di telinganya hanya satu kata  yaitu ‘TAAT’ .”  Kata  itu sangat kuat, terpatri dalam hatinya dan memotivasi ibu Theresa seumur hidupnya.   Selanjutnya Ayah saya  juga menekankan bahwa, “Itu juga, yang membuat Mother Theresa selalu   bangkit ketika jatuh, malas, menderita  dan tidak ada harapan. Dia kembali pada motivasinya  untuk TAAT di belakang Visi dan Misinya, sehingga dia memiliki energi bangkit kembali.  

Mengapa Harus Mengetahui “MENGAPA”
Saya tanya, “mengapa harus saya ketahui di balik Visi dan Misi itu?” Kepada Ayah saya. 
Dia menjawab “Itu pertanyaan yang bagus.”
“Di situ ada arti pelayananmu.
Bahkan kamu dipanggil karena di belakang Visi dan Misi itu.”
Ayah saya sering-sering mengingatkan saya bahwa , “Kata di belakang Visi dan Misi itu merupakan hal yang paling berarti bagi pelayananmu, kalau tidak maka semua pelayananmu tidak berarti.”  Lebih buruk  lagi, pasti anda main-main dalam pelayananmu, karena tidak ada yang paling berarti bagimu. Kata ayah singkat.

Apa Kata Yang Paling Berarti Dalam VISI dan MISI  BNKP?