YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Kamis, 05 Februari 2015

Kesaksian : Pengalaman di Surga oleh Pdm Erhan Ernanta

Berikut ini adalah khotbah dan kesaksian seorang hamba Tuhan yang baru-baru ini mengalami pengangkatan roh ke neraka dan surga. Nama hamba Tuhan ini adalah Pdm. Erhan Ernanta. Pdm Erhan Ernanta meninggal selama 2,5 jam lalu bangkit lagi pada tanggal 14 Agustus 2010. Dia akan menceritakan kesaksiannya tentang Sorga yang telah ia lihat dan alami sendiri.

Berikut ini kesaksian dan khotbahnya:

Yes. 44:21 berkata, “Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan.”

Sebesar apapun badai dalam hidup Anda, jangan pernah berpikir untuk mundur. Sehebat apapun persoalan Anda, janganlah menyerah. Sebab Dia adalah Allah yang tidak melupakan Anda bahkan Dia akan memegang tangan Anda (Yes 41:10).

Apapun keadaan kita dan masalah yang kita hadapi, termasuk masalah rumah tangga, keuangan, kesehatan, pelayanan, atau apapun saja, Anda tidak perlu takut, sebab Dia adalah Allah yang tidak terbatas kuasanya. Dia sanggup melakukan mukjizat buat Anda. Di surga ada Tuhan yang sanggup melakukan perkara besar buat Anda.

Baru-baru ini saya mengalami pengalaman yang akan mengubah total kehidupan saya. Ceritanya begini:

Setahun yang lalu saye dideteksi dengan penyakit jantung. Ada kelemahan di jantung saya sehingga saya bergantung kepada obat-obatan dan harus berolah raga secara rutin.

Tiga atau empat bulan yang lalu, berat badan saya turun drastis sekitar 8 kg. Saya cek di laboratorium, hasilnya gula darah saya sangat tinggi. Lalu saya ke dokter dan diberi obat, dan gula saya mulai turun.

Pada tanggal 14 agustus 2010, kira-kira jam 11 siang, saya megnalami peristiwa yang luar biasa, yang dinamakan dengan Near Death Experience (pengalaman menjelang kematian). Saat itu jantung saya berdebar dengan keras. Sekonyong-konyong saya menjadi lemas dan keluar keringat dingin. Saya berbaring di pinggir tempat tidur. Saya memanggil istri saya, “Cepat tolong aku! Cepat bawa aku ke rumah sakit!”

Saya panggil istri dan anak saya dan berkata supaya mereka berdoa. Tiba-tiba saya mengalami ketakutan yang luar biasa. Saya berkata kepada istri saya bahwa saya ini mau mati dan saya takut sekali. Anak saya berteriak, “Jangan mati papi….!!!”

Tiba-tiba saya tidak sadar diri dan roh saya dibawa naik tinggi sekali dan pergi ke sebuah tempat yang sangat panas sekali. Tempat itu berbatuan dan terjal. Di kanan kiri ada pepohonan tetapi kering semua. Tidak ada daun dan buah. Saya melihat seorang wanita di sebelah kiri saya dan itu adalah adik istri saya yang meninggal beberapa tahun yang lalu. Lalu muncul pria di sebelah kiri, dan dia adalah almarhum mertua saya. Di sebelah kanan saya muncul lagi seorang pria dan itu adalah papa saya. Semua orang yang saya sebutkan itu tidak mengenal Kristus.

Saya sempat berpikir, mengapa kok saya dijemput mereka?

Lalu saya diajak berjalan terus dan jalan itu semakin menyempit. Di sebelah kanan dan kiri yang ada hanyalah kegelapan. Saya melihat ke bawah dan pemandangan di bawah sungguh mengerikan. Di sana ada lautan manusia. Mereka saling membunuh dengan pedang, tombak, dsb. Darah muncrat kemana-mana. Ada juga binatang-binatang buas yang saling membunuh dengan manusia.

Saya ketakutan dan berseru, “Tolong aku Tuhan Yesus…aku dalam bahaya!”

Tanah di tempat saya bertelut itu bergetar tiga kali. Pada getaran yang ketiga itu sangat keras dan saya bangkit berdiri. Kali ini saya melihat fenomena yang amat ajaib. Saya melihat sinar yang sangat menakjubkan. Saya melihat di sebelah kiri saya ada pepohonan yang tinggi dan ada banyak buah. Saya belum pernah melihat pohon seperti ini. Lalu saya menengok ke bawah dan sejauh saya memandang semuanya berwarna kuning transparan. Saya tahu itulah emas. Saya tahu bahwa saya berada di surga. Saya berjalan di lantai emas itu. Lantas di kejauhan sana saya melihat ada pintu gerbang yang sangat indah.

Pintu itu terbuka lebar. Pertama kali yang saya dengar adalah pujian dan penyembahan yang sangat indah. Bahkan pujian itu masuk ke dalam roh saya.

Di sana ada banyak rumah yang tak terhitung jumlahnya. Tiba-tiba saja saya berada di depan sebuah rumah. Di sana ada takhta putih. Di tengah takhta itu ada seorang Pria yang berjubah putih dengan membawa tongkat. Saya menatap wajah-Nya. Tiba-tiba saya jatuh tersungkur, sebab dari wajah-Nya terpancar sinar yang sangat kuat. Untuk kedua kalinya saya mencoba melihat wajah-Nya dan lagi-lagi saya jatuh tersungkur. Sampai saya mencoba yang ketiga kalinya dan saya tetap jatuh tersungkur.

Saya terdiam sejenak. Tiba-tiba paha kiri saya ditepuk dengan tongkat tiga kali. Saya mengerti bahwa saya disuruh melihat wajah-Nya. Lalu saya mendongak dan saya bisa melihat wajah Tuhan Yesus dengan jelas sekali. Wajah itu begitu memukau dan mempesona. Saya merasa sangat aman, tenteram, dan damai ketika memandang wajah-Nya. Wajah itu penuh kelembutan dan kasih sayang. Lalu saya berkata, “Aku tidak mau ke dunia. Aku mau di sini saja. Di dunia banyak persoalan dan penderitaan. Biarkan aku di sini saja. “

Tuhan berkata, “Di dunia memang banyak persoalan. Tetapi kamu harus kembali ke dunia.”

Aku berkata, “Tidak mau. Aku mau di sini saja.”

KU HIDUP BAGIMU




Yesus Kau kebenaran
Yang menyelamatkanku
Kau memb’rikan ku hidup
Dan pengharapan
Ku ikut kehendak-Mu
Ku perlu anugerah-Mu
Kunyatakan janjiku kepada-Mu

Reff:
Kalau ku hidup.. ku hidup bagi Mu
Hatiku tetap.. tetap menyembah Mu
Dunia tak bisa..
menjauhkan ku dari kasih Mu
S’lama ku hidup.. Ku hidup bagiMu
Mataku tetap.. tetap memandang Mu
Dunia tak bisa menjauhkanku
Dari kasih Mu

Rabu, 04 Februari 2015

Suka Merenungkan Firman


“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” 
 (Mzm.1:1-3)


Banyak orang Kristen yang sudah mengerti untuk tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, namun belum suka merenungkan firman Tuhan. Karena itu, mereka belum mengalami keberhasilan, mujizat, dan terobosan dalam hidup mereka. Kita harus suka (hobi) merenungkan firman Tuhan siang dan malam (terus menerus). Seringkali orang-orang yang datang ke gereja sudah mendengar firman namun kurang merenungkannya, sehingga banyak firman yang sudah didengarkan itu akhirnya terlupakan.
Ingat, kita harus suka merenungkan rhema yang Tuhan berikan sepanjang hari. Firman (khotbah) yang disampaikan di gereja kita bersifat tuntunan, bukan topikal. Firman yang disampaikan sepanjang tahun di gereja kita, bila direnungkan dan diambil benang merahnya, akan menuntun hidup Anda.

Berbahagialah orang yang kesukaannya merenungkan firman Tuhan siang dan malam! Mari renungkan kembali firman yang Tuhan sampaikan di gereja kita. Seringkali yang membuat kita tidak berhasil dan tidak mengalami terobosan, karena kita tidak merenungkan firman Tuhan siang dan malam, kita hanya mendengar saja.

Kemudian, bagi Anda yang rindu agar bisa masuk dalam agenda utamanya Tuhan Yesus, Anda harus berusaha untuk menarik perhatian Tuhan. Kejarlah Tuhan seperti yang dilakukan Bartimeus, perempuan sakit pendarahan, dan Zakheus! Tuhan akan berhenti di tempat (komunitas) yang ada orang-orang yang merindukan, mengasihi, dan mengejar Tuhan. Sesungguhnya Yesus mengerti apa yang menjadi kebutuhan hidupmu, tetapi Ia sedang menantikan tindakan (respon) yang Anda berikan kepada-Nya. Milikilah roh yang haus dan lapar untuk mengejar Tuhan!

Seseorang yang sedang jatuh cinta pasti mengekspresikan kata-kata cinta pada orang yang dicintainya. Demikian juga jika Anda cinta kepada Tuhan, Anda harus mengekspresikan rasa cintamu pada Tuhan!  Ketika beribadah di gereja, ekspresikan pujian penyembahanmu dengan segenap hati. Jangan datang kepada Tuhan sebagai “kebiasaan”, Anda tidak akan mendapat apa-apa! Ingat bahwa Yesus tidak dapat membuat mujizat di Nazaret, karena penduduk di sana sudah “terbiasa” dengan Yesus. Sedangkan di Genesaret, banyak mujizat yang terjadi karena penduduk di sana menyambut Yesus dengan antusias. Kadangkala, jemaat (yang sudah “terbiasa” dengan suasana ibadah gereja) tidak sadar bahwa di gereja kita ada hadirat Tuhan yang bisa melakukan segala macam mujizat yang mereka perlukan, sehingga mereka sendiri tidak mengalami mujizat. Sementara orang luar yang ikut ibadah di gereja kita malah mengalami mujizat. Karena itu, jangan melakukan ibadah sekedar sebagai “kebiasaan”! Lakukanlah dengan sikap hati yang haus dan lapar pada hadirat Tuhan, maka mujizat pasti terjadi dalam hidup Anda.

Haleluya !

Warga Kerajaan Allah




“Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.” (Ef.2:19). Kita semua (yang sudah percaya Yesus Kristus) adalah warga kerajaan Allah. Sebagai warga kerajaan Allah, berarti kita berada di bawah covering dari Kingdom of God dengan Yesus Kristus sebagai Presiden-nya. Tidak ada satu kuasapun yang bisa menjamahmu tanpa seijin Tuhan Yesus. Santet, pelet, guna-guna tidak bisa menjamahmu, sebab Anda berada di bawah covering kuasa darah Yesus. Sebagai warga kerajaan Allah, Anda mendapat perlindungan khusus. Di Australia, seorang warga negara (citizen) memperoleh hak-hak khusus yang tidak dimiliki pendatang. Demikian pula sekarang, Anda bukan lagi pendatang, Anda adalah warga negara di kerajaan Allah. Jika pemerintah sebuah negara bisa menjamin warga negaranya, terlebih lagi Bapa kita di sorga juga bisa menjamin kehidupan kita (warga kerajaan Allah)

“Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah. Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus.” (Kis.19:8-9). “Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan.” (Kis.19:23). Kerajaan Allah disebut juga dengan Jalan Tuhan. Artinya, seseorang yang memasuki kerajaan Allah sebenarnya sedang masuk dalam sebuah perjalanan (journey). Perjalanan tersebut dimulai ketika memasuki “pintu gerbang” yaitu salib Kristus. “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam  Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” (Gal.3:13-14). Semua kutuk hukum Taurat, kutuk kegagalan, dan kutuk kebinasaan sudah diselesaikan di kayu salib. Lewat pintu gerbang salib, Anda sedang memasuki perjalanan tanpa kutuk. Perjalanan kita diselimuti dengan kasih karunia (grace) dan berkat Abraham.

“Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan Ia berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang danau.” Lalu bertolaklah mereka. Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau, sehingga perahu itu kemasukan air dan mereka berada dalam bahaya. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Guru, Guru, kita binasa!” Iapun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itupun reda dan danau itu menjadi teduh.” (Luk.8:22-24). Ketika terjadi badai, murid-murid Yesus menjadi panik. Mereka tidak tahu bahwa perjalanan bersama Yesus adalah perjalanan yang diselimuti dengan berkat, bukan dengan kebinasaan. Tapi mereka mengalami tantangan dan ujian. Sebenarnya Yesus ingin tahu apa yang ada dalam hatimu ketika engkau ditaruh di padang gurun. Janganlah panik bila engkau sedang melewati ujian kehidupan. Siapa yang memandang pada salib Kristus, ia tidak akan mati.

“Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.” (Yes.43:1). Yakub diciptakan, tapi Israel dibentuk. Yakub dan Israel adalah orang yang sama. Sebelum Yakub menjadi Israel, Tuhan memproses dan membentuk dia menjadi emas murni lewat semua ujian yang harus dilaluinya. 

“Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia. Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.” (Yes.51:2-3). Tuhan membentuk kita ketika kita sendirian di padang gurun, sampai tiba waktunya, kita akan muncul seperti emas. Di padang gurun kita harus intim dengan Tuhan. Padang gurun adalah tempat terbaik bagi Tuhan untuk mendidik anak-anak-Nya. Tanpa padang gurun, tidak akan ada Yusuf, Daud, Abraham. Setelah Allah memanggil (membentuk) Abraham, barulah Ia memberkati dan memperbanyak dia. Lewat padang gurun, Tuhan akan membuatmu menjadi besar. 

PUJI TUHAN ALLAH BAPA DI SORGA..amin.