YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Senin, 31 Maret 2014

KISAH BAUT KECIL

Bacaan: Filipi 2:1-11

Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; - Filipi 2:3
Sebuah baut kecil bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk menahan lempengan-lempengan baja di lambung sebuah kapal besar. Saat melintasi samudera Hindia yang ganas, baut kecil itu terancam lepas. Hal itu membuat ribuan baut lain terancam lepas pula. Baut-baut kecil lain berteriak menguatkan, "Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami juga akan lepas!" Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut memberi dorongan semangat pada satu baut kecil itu untuk bertahan. Mereka mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam. Dukungan itu membuat baut kecil kembali menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal. 

Sayang, dunia kerja seringkali berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita malah cenderung girang melihat rekan sekerja "jatuh", bahkan kita akan merasa bangga apabila kita sendiri yang membuat rekan kerja gagal dalam tanggung jawabnya. Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri. Apa yang disebut gaya hidup seorang Kristen seakan tidak berlaku di tempat kerja. Padahal setiap tindakan yang kita lakukan akan selalu disorot oleh Sang Atasan. 

ILUSTRASI : PERCAKAPAN DENGAN TUHAN

TUHAN : Kamu memanggilKu ?
aku : Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya?
TUHAN : Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.
aku : Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.
TUHAN : Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.
aku : Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.
TUHAN : Benar sekali. Aktivitas memberimu kesibukan.
TUHAN : Tapi produktivitas memberimu hasil.
TUHAN : Aktivitas memakan waktu, produktivitas membebaskan waktu.
aku : Saya mengerti itu.
aku : Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.
TUHAN : Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk.
TUHAN : Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.
aku : OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?
TUHAN : Berhentilah menganalisa hidup.
TUHAN : Jalani saja.

10 Penyakit Penghalang Kesuksesan

Dalam kehidupan nyata sehari-hari tidak jarang dijumpai beberapa hal seperti diungkapkan ini. Ini sepuluh alasan yang sering menjadi latar belakang kegagalan seseorang.


1. MENYALAHKAN ORANG LAIN

Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah : Siapa nih yang nyantet ? Selalu "siapa" Bukan "apa" penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu "apa" sebabnya, bukan "siapa". Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas. Kekanak-kanakan. Kenapa ? Anak-anak selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh," Adik tuh yang salah", atau " mbak tuh yang salah". Anda pakai celana monyet aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.


2. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI

Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Ini berbeda dengan MENGAKUI KESALAHAN. Anda pernah mengalaminya ? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong. "Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat dsb, Lha saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha saya SMP, wah nggak bisa deh. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh". Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai "improper guilty feeling". Jadi walau yang salah partner, anak buah, atau bahkan atasan, berani bilang "Saya kok yang memang salah, tidak mampu dsb". Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh kita. Merasa inferior, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.


3. TIDAK PUNYA GOAL / CITA-CITA

Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas. Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis. Ilustrasinya kayak gini : Ada anjing jago lari yang sombong. Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama saya. Kemudian ada kelinci lompat-lompat, kiclik, kiclik, kiclik. Temannya bilang: "Nah tuh ada kelinci, kejar aja". Dia kejar itu kelinci, wesss...., kelinci lari lebih kencang, anjingnya ngotot ngejar dan kelinci lari sipat-kuping (sampai nggak dengar / peduli apa-apa), dan akhirnya nggak terkejar, kelinci masuk pagar. Anjing kembali lagi ke temannya dan diketawain. "Ah lu, katanya jago lari, sama kelinci aja nggak bisa kejar. Katanya lu paling kencang". "Lha dia goalnya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua goalnya untuk fun aja sih". Kalau "GOAL" kita hanya untuk "FUN", isi waktu aja, ya hasilnya cuma terengah-engah saja.


KESAKSIAN : DARI PENGIKUT SETAN MENJADI PENGIKUT TUHAN

Flora adalah seorang gadis pendiam yang mendaftar di sekolah lanjutan Advent di Manado Indonesia bagian timur. Flora tidak banyak bicara dengan teman-temannya sesama siswa bahkan dengan guru-gurunya. Jadi tidak ada orang yang banyak tahu tentang dia. Mereka duga dia datang dari keluarga non-Advent, dan karena banyak siswa yang datang dari keluarga non-Advent, jadi tak ada orang terlalu banyak memikirkannya.

Flora membaur di dalam kelas-kelas dan kegiatan-kegiatan sekolah, tetapi tampaknya dia tidak bergairah mengenai agama.

Penyataan yang Mengagetkan

Setelah beberapa bulan sekolah berjalan diadakanlah Pekan Doa 10 hari. Pendeta yang memimpin Pekan Doa itu menggunakan waktu berjam-jam untuk memberi nasihat dan bimbingan rohani kepada para siswa. Pada suatu hari pendeta itu melihat nama Flora tertera di dalam daftar para siswa yang ingin menemuinya. Setelah dia tiba, dia memberikan banyak pertanyaan tentang apa yang diajarkan Alkitab dan gereja. Esoknya dia datang lagi dan memberikan pertanyaan yang lebih banyak. Kemudian pada hari Jumat dia datang lagi ke kantor, kali ini dengan penyataan yang mengejutkan, "Saya datang ke sekolah ini bukan untuk memperoleh pendidikan Kristen, " katanya memulai. "Saya dikirim ke sini untuk membagikan kepercayaan saya kepada para siswa dan berupaya untuk mempertobatkan mereka kepada agama saya."


Kamis, 27 Maret 2014

MAKNA KEBERSAMAAN

Oleh : Ama Evan Lase

Apa makna KEBERSAMAAN dalam persekutuan orang percaya / gereja? TerKadang demi mengutamakan Kebersamaan, maka kita mengacuhkan perintah Tuhan, bahkan menyakiti hati Tuhan. Pernahkah anda mendengar dalam acara Persekutuan, setelah ibadah ada acara minum Bir / minuman keras BERSAMA? Atau malah asyik bergosip demi KEBERSAMAAN? Lalu kalau begitu, apa bedanya umat Tuhan dengan Gank Motor? Kalau hanya mengejar KEBERSAMAAN, maka Gank motor paling yahud dalam solider dan kebersamaan..

Sangat riskan, kalau mengartikan kebersamaan seperti itu. Tuhan memanggil kita untuk berbeda dari dunia ini? Roma 12:2 " Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. " Ilustrasi : Ketika seseorang menawarkan Anda sebatang rokok, apakah anda dengan segera mengisapnya DEMI KEBERSAMAAN? Lalu manfaat apa yang anda dapatkan dengan merokok; selain memasukkan kurang lebih 400 jenis racun, dan 40 jenis karsinogen yang dapat menyebabkan kanker yang terdapat daam sebatang rokok. Sadarkah bahwa tubuh kita adalah bait Allah, tempat roh kudus berdiam?

Wujud KEBERSAMAAN dalam gereja Tuhan adalah membangun kesehatian dan KEBERSAMAAN dalam Berdoa, Melayani Tuhan, Bersekutu Memuji Tuhan, dan saling membangun dan menolong (Efesus 4 : 1 - 16). INTINYA, TUHAN YANG DIUTAMAKAN DAN DIMULIAKAN DALAM KEBERSAMAAN, bukan keinginan daging yang berselimutkan hal rohani, (terlihat rohani namun sesungguhnya hanya menuntaskan keinginan daging).

Tujuan akhir KEBERSAMAAN adalah Efesus 4:13 "sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus."

Semoga menjadi bahan Renungan yang bermanfaat..

GBU

Selasa, 18 Maret 2014

" Kekuatan Iman dan Kasih "

Kekuatan Iman dan Kasih kita pada Tuhan, 
TIDAK ditentukan 
seberapa lama kita menjadi orang Kristen, 
atau seberapa banyak porsi 
& posisi pelayanan kita; 
namun seberapa SETIA dan TEGUH kita 
kpd Tuhan dan panggilanNya 
meskipun harus melalui badai cobaan, 
tekanan dan masalah.. 
TETAP SEMANGAT..

Mencari yang SEMPURNA ?

Percuma mencari orang yang SEMPURNA dan tidak pernah berbuat salah dalam gereja (manapun), karena Anda akan KECEWA, tidak akan menemukannya. Hanya Tuhan Yesus yang sempurna.

Gereja adalah kumpulan orang-orang berdosa yang dipanggil dan dikuduskan utk datang pada terang Kristus; mereka yang rela dibentuk, dipulihkan Tuhan dan mau menjadi berkat bagi orang lain.


 I Petrus 2 : 9 - 10
"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan."