YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Senin, 22 Agustus 2011

PEMULIHAN YANG SEJATI

Oleh : Seniman Laowo, S.Th., M.Div
            (Ama Michelle)


Pemulihan amat berkaitan dengan perubahan situasi dari masa lalu dengan masa kini. Orang yang baru pulih dari sakit tentu mengalami perubahan kesehatan yang jauh lebih baik. Mereka yang baru pulih dari kesedihan yang amat dalam, tentu pelan-pelan mulai menerima keadaan yang terjadi. Beberapa orang yang baru pulih dari keterpurukan ekonomi, tentu saja mulai merasakan kelegaan dari kegalauan masa lalu.

Pemulihan dalam tulisan ini tentu saja berkaitan erat dengan hubungan seseorang kepada Tuhan. Ada beberapa pokok pemikiran saya tentang tema ini.  Pertama, definisi pemulihan tidak boleh diartikan secara sempit, yang diartikan secara khusus hanya bagi mereka yang mengalami (atau mengaku-ngaku mengalami) fenomena supranatural. Menurut saya, pemulihan yang alkitabiah pertama-tama harus merujuk pada kelahiran baru dan pertobatan.  Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, maka semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Dosa yang dimaksud bukan hanya dosa aktus dan habitus (tindakan dan kecenderungan), tetapi dosa status.  Status manusia adalah berdosa sehingga membutuhkan pemulihan relasi.  Inisiator dari pemulihan ini tidak bisa terjadi dari pihak manusia.  Inisiator pemulihan itu sendiri adalah Allah.  Ia datang menjadi manusia di dalam diri Tuhan Yesus Kristus.


Dengan perspektif iman yang saya yakini, dengan berani saya katakan bahwa hanya dan hanya orang yang menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya yang mengalami pemulihan yang sejati (the true restoration).  Ini adalah fondasi dari seluruh aspek diri yang harus dipulihkan.  Tanpa fondasi ini, pemulihan yang lain adalah pemulihan yang semu, pemulihan yang sebetulnya bukan pemulihan, pemulihan yang tidak layak dikatakan sebagai pemulihan.  Setiap orang yang mengalami “dijumpai (bukan menjumpai)” oleh Allah akan menikmati sukacita surgawi yang tak terkatakan.  Dalam terminologi Rasul Paulus, orang ini disebut sebagai manusia baru.

Pemulihan dalam kategori ini murni adalah inisiatif mutlak dari Allah Tritunggal. Roh Kudus yang berfungsi sebagai internal testimony bekerja di dalam diri umat percaya sehingga mampu menyesali akan dosa-dosa dan menerima jalan pengampunan dosa.  Namun perlu disadari betul bahwa ketika nafas ini masih dikandung badan (kayak syair lagu..), umat percaya mustahil untuk hidup sempurna.  Kita masih melakukan dosa, bedanya adalah bahwa dosa tidak lagi berkuasa penuh atas diri kita.  Karena itu, dalam kategori ini kita membutuhkan pemulihan yang terus-menerus sampai maut menjemput kita.

Ada beberapa aspek pemulihan yang saya anjurkan buat semua anggota jemaat untuk kita renungkan bersama. Pemulihan ini ditujukan bagi setiap orang yang sudah bertobat. Pemulihan ini selain membutuhkan kuasa Allah, juga membutuhkan usaha dari diri kita untuk berubah secara bertahap. 
Pertama, Pemulihan Karakter. Bagi setiap orang yang sudah mengalami kelahiran baru tidaklah otomatis mengalami pemulihan dari karakter yang buruk. Karakter adalah ciri yang sudah melekat pada diri kita, yang tidak mudah untuk diubah. Karakter terbentuk dari kebiasaan yang terus-menerus dilakukan. Persoalan muncul kalau hal itu berkaitan dengan karakter buruk. Suka marah-marah, berpikiran negatif melulu, kesombongan yang tiada tara, gaya merokok seperti lagunya BBB (putus nyambung…putus nyambung…), dan masih banyak lagi. Pemulihan dari karakter dan kebiasaan buruk adalah proses seumur hidup yang membutuhkan pertolongan Tuhan, sekaligus niat yang konsisten untuk berubah.

Selain pemulihan karakter, pemulihan yang kedua adalah pemulihan dari luka-luka batin masa lalu.  Kalau Anda mengalami luka-luka batin masa lalu yang amat merusak diri, mintalah pemulihan dari Tuhan.  Rasa dendam kepada orangtua, rasa benci yang luar biasa kepada seseorang di masa lalu, pernah mengalami pelecehan, atau mengalami suatu peristiwa yang amat buruk, adalah sebagian contoh dari luka-luka batin yang membutuhkan pemulihan.  Kalau hal ini tidak dibereskan, akan berdampak buruk dalam perjalanan iman di masa yang akan datang. Mintalah saran kepada pendeta Anda atau orang lain yang menemani Anda dalam proses pemulihan ini. Kesaksian dari banyak anak Tuhan yang telah mengalami pemulihan dari luka-luka batin sungguh menggugah. Mereka merasakan suatu energi baru untuk menatap masa depan yang penuh harapan.

Pemulihan ketiga yang bagi saya juga penting adalah Pemulihan Hubungan. Kalau Anda pernah disakiti oleh seseorang di masa lalu, atau pernah bermasalah dengan seseorang dan belum dibereskan, segeralah pulihkan hubungan itu.  Ada banyak umat percaya yang begitu giat dalam pelayanan, namun membiarkan dirinya untuk memelihara hubungan buruk dengan orang lain. Apalagi kalau orang itu adalah pasangan Anda (suami atau istri), orangtua, anak, saudara kandung, mantan pacar, teman gereja, teman kantor, sahabat, atau orang yang pernah dekat dengan Anda.  Jangan biarkan hubungan itu terus retak, karena Iblis akan memakai itu sebagai pengganggu damai sejahtera.    

            Sebetulnya masih banyak lagi aspek pemulihan yang harus kita perjuangan sebagai perjuangan iman, namun saya akan sudahi dalam tiga aspek di atas. Sebut saja, pemulihan citra diri yang rusak, pemulihan memori masa lalu, dan pemulihan emosi.  Intinya adalah kesediaan diri sebagai tanah liat untuk diubah oleh Tuhan sebagai Sang Penjunan untuk dibentuk seturut dengan kehendak Sang Penjunan itu. Upps…jangan lupa kawan… Dibentuk itu amat menyakitkan memang…tapi hasilnya…DAHSYAT…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU