YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Selasa, 23 Agustus 2011

BERSAKSI DI TENGAH BADAI


 Oleh:  Pdt. Herianus Telaumbanua, S.Th
             (Pendeta Gereja BNKP Jemaat Persiapan Bandung Timur) 
Dalam kehidupan kekristenan, salah satu cirri kedewasaan rohani seseorang adalah ketika ia bersaksi atau menyaksikan karya Tuhan Allah dalam hidupnya. Dari berbagai sudut pandang bersaksi dapat menjadi inspirasi, termotifasi dan sekaligus memberikan kekuatan pengokohan iman bagi setiap orang yang mendengarnya. Pertanyaan yang sering muncul dalam benak kita adalah apa yang mau disaksikan, bagaimana bersaksi, apa tujuan bersaksi.

Menjawab pertanyaan diatas tentunya bahwa kita tidak dapat melepaskan diri dari setiap apa yang kita temui dalah hudup kita. Siapapun kita tidak pernah akan luput dari berbagai persoalan hidup. Masalah yang kadang kita hadapi sangat beragam (bermacam-macam) adanya. Salah satu tokoh dalam Alkitab yang memberikan kesaksian dan sekaligus menjadi tokoh dalam Teologi penderitaan adalah Ayub. Setiap rentetan dari awal sampai akhir dari kisah Ayub telah menjadi catatan sejarah yang mendalam bagi setiap pembacanya. Ayub bergumul karna ada masalah. Perhatikanlah bahwa kita tidak dianjurkan untuk mencari-cari pergumulan sebab pergumulan itu datang dengan sendirinya. Setidaknya dalam kisah tentang Ayub masalah yang menjadi pergumulan dalam hidupnya ada 3 hal. Pertama: ia dicobai oleh iblis. Kedua: Istrinya sendiri yang tidak memahami posisi Ayub ditengah masalah. Ketiga: sahabat-sahabat yang cenderung mengahakiminya. Ketika kehidupan Ayub berantakan ,dan Allah seakan-akan diam Ayub tetap menemukan hal-hal yang membuat dia bisa memuji Allah bahwa;
1.      Bahwa Allah baik dan penuh kasih.
2.      Bahwa Allah maha kuasa.
3.      Bahwa Allah melihat sampai hal terkecil dari kehidupannya.
4.      Bahwa Allah memegang kendali.
5.      Bahwa Allah memiliki rencana untuk kehidupannya
6.      Bahwa Allah menyelamatkannya
 Dari hal-hal diatas Ayub menekan pernyataan yang amat mendalam  42:5 “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau”. Ini adalah kata-kata yang memahami bahwa Tuhan Allah itu ada dalam pergumulannya.
Mendasari semboyan yang sering di kobarkan oleh para penulis tentang pengalaman-pengalaman hidup dalam bergumul dengan berbagai masalah yang dihadapi, yakni dengan menjadikan kehidupan “Bersaksi sebagai gaya hidup” adalah untuk menceritakan dan mewartakan lawatan Tuhan ketika kita bergumul. Bersaksi bukan hanya ketika menerima berkat yang berkelimpahan akan tetapi ditengah-tengah pergumulan pun akan membuktikan bahwa kita kuat mengahadapinya. Paulus menekankan dalam 1 Korintus 10:13 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia, dan karna itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampauhi kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. Setiap orang yang  hidup dalam pergumulan yang diizinkan oleh Tuhan Allah supaya kita bergantung kepadaNya.
Badai apa yang kita temui saat ini dalam hidup kita dan sejauh mana badai itu terus menerpa. Masikah ada harapan untuk bertahan dan menantikan tangan Tuhan?, sebuah pernyataan yang sering menggugah hati “dibalik awan yang gelap ada matahari yang bersinar”. Dan dalam Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dakam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Alla”. Mari kita terus kuat dan terus menyaksikan apa yang sedang dikerjakan oleh Tuhan dalam hidup kita. Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU