YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Jumat, 25 Mei 2012

Apa Kata Alkitab tentang "M A L A S"?

Malas merupakan suatu kata sifat yang unik. Dalam arti: kata “malas” bisa dipasangkan dengan semua jenis kerja.
Contoh: Malas bekerja, malas menulis, malas bangun pagi, malas membaca dst…
Coba bedakan dengan kata sifat yang lain “jelek” -à tidak bisa dipasangkan dengan semua kata kerja.
Hal itu, memberi gambaran bahwa: kata “malas” telah merasuk ke semua aspek kehidupan. Karena, kata “malas” ini berkonotasi negative, aspek kehidupan yang sudah terkontaminasi kata “malas” ini bisa dipastikan juga akan negative.
Buku kamus merumuskan malas sebagai “tidak mau bekerja atau melakukan sesuatu; segan.”
Sedikit me-review renungan minggu yang lalu, yaitu tentang “The Spirit of Bushido” yaitu:
  1. Gi
= Keputusan yang benar, yang diambil dari sikap yang benar, berdasarkan kebenaran
  1. Yu
= Berani dan bersikap ksatria
  1. Jim
= Murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap sesama
  1. Re
= Bersikap santun dan bertindak benar
  1. Makoto
= Bersikap tulus, setulus-tulusnya. Bersikap sungguh, sesungguh-sungguhnya
  1. Melio
= Menjaga kehormatan, martabat dan kemuliaan
  1. Chugo
= Mengabdi dan loyal

7 (tujuh) prinsip tersebut, kalau sudah kerasukan kata “malas” dijamin tidak akan jalan. Dalam segala aktivitas apapun, agar kita memperoleh hasil optimal maka pertama-tama yang harus disingkirkan adalah: M.A.L.A.S. Benar gak teman-teman?
Tidak ada satu pun orang yang tidak menarik dan tidak sukses! Yang ada hanya orang yang tidak mengembangkan diri secara maksimal (John Robert Powers).
Ada beberapa wujud kemalasan dalam kehidupan manusia:
Pertama, malas mengurus diri sendiri; seseorang yang tidak memiliki keinginan untuk serius dengan dirinya sendiri. Dia malas untuk belajar atau bekerja, dia malas untuk menjaga apa yang dia makan dan minum, dia malas untuk menjaga kesehatan dirinya, dsb.
Kedua, malas rohani; seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk memperhatikan dan giat dalam kehidupan rohaninya. Padahal, dia menyadari bahwa melakukan hal-hal rohani itu adalah baik, misalnya: beribadah ke gereja, setia berdoa dan membaca Alkitab.

Apa kata Alkitab tentang malas?
a. “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak” Amsal 6:6
Malas menjadikan manusia “seperti tidak bernilai” bahkan kalah dengan semut. Ketika melihat orang-orang yang malas, Amsal meminta kita belajar dari semut. Mengapa Amsal melakukan ini? Supaya orang malas malu dan kembali rajin. Semut yang kecil begitu rajin padahal tidak ada yang menyuruh, sedangkan manusia-yang diciptakan segambar dengan Allah, malah malas-malasan.
Melihat ini, masakan kita tidak malu dan terus memelihara kemalasan kita? Hendaknya kita memperhatikan Firman Tuhan ini dan menggunakan setiap kemampuan dan kesempatan yang Dia berikan dengan benar.
b. “Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak” Amsal 18:9
Kemalasan adalah unsur perusak dalam hidup sehari-hari. Karena kemalasan banyak jiwa yang telah hilang, kota-kota diamuk api, banyak rumah tangga jadi retak. Kemalasan telah menghambat gelandangan untuk mempunyai hidup yang lebih terhormat, dan menghambat pencuri-pencuri untuk jujur.
c. “Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.” Amsal 19:15
d. “Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.” Amsal 21:25
Malas berbahaya karena à Malas dapat ‘membunuh’ diri kita sendiri (Ams. 21:25). Kemalasan menimbulkan kerugian bagi diri sendiri. Kemalasan dapat juga mematikan/ mengerdilkan kemampuan dan potensi yang sebenarnya ada dalam diri kita. Hidup kitapun menjadi tidak berguna. Kemalasan rohani juga akan mengakibatkan kita tidak lagi dekat dengan Tuhan.

e. “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Efesus 5:14

Kemalasan menyebabkan cara hidup negatif, yaitu hidup yang terhenti dan tidak efektif yang kesemuanya itu Rohani kita menjadi gersang. Kemalasan rohani bukan saja dosa terhadap Allah, tapi juga dosa terhadap diri sendiri.
Kemalasan rohani apa yang menjangkiti kita saat ini? Ketika kita dijangkiti kemalasan, maka kita harus segera memperbaiki diri.

4 (Empat) Spiritual Check Up sehubungan dengan Kemalasan Rohani, adalah sebagai berikut:

a. Apakah kita malas memberi kesaksian tentang Kristus?
Warning: Kapankah yang terakhir kita bicara tentang Kristus kepada seseorang? Kapankah yang terakhir kita menolong seseorang sehingga ia memperoleh pengetahuan tentang Kristus yang menyelamatkannya? Banyak orang yang kita temui setiap hari membutuhkan Juruselamat, tapi tak sepatah kata pun keluar dari bibir kita untuk menolong mereka mengasihi Kristus. Kita malas, akibatnya orang lain tidak mendapat keselamatan.
b.Apakah kita malas melalui tempat dan orang yang tepat?
Artinya: kita malas beribadah dan bergaul dengan orang yang tepat.
Dalam Kitab Amsal disebutkan: “Pergaulan yang buruk, merusak kebiasaan yang baik”.
#Ilustrasi belajar pada rajawal:#
Rajawali terbang tinggi dengan rajawali lainnya, bukan dengan burung pipit atau jenis burung kecil lainnya, karena tidak ada jenis burung lainnya yang bias terbang lebih tinggi daripada burung rajawali. Seorang Pemenang harus bersepakat dengan orang orang yang mempunyai pola kemenangan
c. Apakah kita malas di dalam Firman Tuhan?
Roma 10:17 à Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Warning: 1 Petrus 2:2 mengajarkan kepada kita, bahwa kita harus “selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh”. Sebabnya maka banyak orang Kristen tidak bertumbuh, ialah karena mereka tidak membaca Alkitab, dan penyebabnya mereka tidak membaca Alkitab ialah karena mereka malas. Pemazmur mengatakan bahwa ia memikir-mikirkan hukum Allah siang dan malam, dan sebagai hasilnya, Firman Allah adalah bagaikan madu bagi hati dan jiwanya.
d. Apakah kita malas Berdoa?
Warning: Rasul Paulus berkata bahwa kita harus tetap berdoa (1 Tes 5:17). Doa adalah nafas hidup rohani kita. Jika, tidak bernafas sama artinya dengan mati. Jadi kalau tidak berdoa, rohani kita juga akan menjadi gersang dan mati. Banyak jiwa-jiwa yang sudah ada dalam Kristus, tapi rohaninya gersang. Salah satunya, karena dia tidak memberi nafas hidup. Karena kita malas hidup doa kita jadi terlalai, akibatnya sumber kerohanian kita jadi kering. 

Sumber: http://masadepansuper.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU