YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Jumat, 20 April 2012

Beberapa Fakta Dari Tulisan-tulisan Pertama Tentang Nias

(Sumber: P. Johannes Maria Härmmerle, OFMCap., “ASAL USUL MASYARAKAT NIAS, Suatu Interpretasi”, Yayasan Pusaka Nias, Gunungsitoli, 1999.)

Fit and proper test pada zaman leluhur orang Nias telah menjadi kebiasaan dan dilaksanakan secara terukur. Lihat saja apa yang harus dijalankan oleh seorang pemuda Nias. Untuk dapat dikatakan dewasa, mereka harus melompat batu, dan untuk dapat kawin mereka harus telah membunuh musuh dan membawa kepalanya. Hal itu dapat dilihat fakta pada tulisan-tulisan pertama tentang Nias.

Berikut disajikan tulisan-tulisan pertama tentang Nias, seperti yang diuraikan oleh Controleur E.E.W.G. Schröder dalam bukunya “Nias Ethnograpische, Geographische En Historische Aanteekeningen En Studien”, Brill, Leiden, 1917, Vol. I, Teks. Boek III – Historie.

----o----

Tahun 851. Sulayman memberi laporan pertama tentang pulau Ramni dan Nias. Yang dimaksud dengan Ramni adalah Sumatra. Sulayman yang bertolak dari Teluk Persia telah mengadakan perjalanan ke Asia Tenggara. Beliau memberitahukan sebagai berikut.

“Pulau-pulau itu memiliki emas secara berlimpah. Makanan para penduduk terdiri dari buah-buah pohon kelapa. Kalau seorang di antara mereka hendak kawin, dia baru mendapat seorang isteri kalau dia membawa sebuah tengkorak kepala musuh. Seandainya dia berhasil membunuh dua musuh maka dia bisa mengawini dua isteri, bila dapat membunuh 50 musuh maka dia dapat mengawini 50 isteri sesuai dengan banyak tengkorak itu.” Sulayman melanjutkan “Asal-usul kebiasaan ini karena penduduk dari pulau ini dikelilingi oleh musuh. Maka yang paling berani dalam pertempuran, dia termashur.”

Schröder yakin bahwa yang dimaksud dengan “pulau-pulau itu” ialah pulau Nias, karena pulau Nias merupakan pulau terbesar di sebelah barat Sumatra.

Tahun 950. Di dalam buku “Kitab Adjaib Al-Hind” yang ditulis oleh seorang pelaut bernama Bozorg van Ramhormoz diuraikan “ Saya berpendapat … bahwa di pulau Nias … terdapat juga orang anthropofag. Orang Nias mengambil kepala-kepala dan bermegah atas jumlah yang sudah dikumpulkan itu.”

Tahun 1154. Edrisi yang lahir tahun 1099 di Ceuta, sesudah menyelesaikan studi di Cordua mengadakan perjalanan panjang dan akhirnya menetap di istana raja Sisilia Roger II. Edrisi menulis satu buku geografis yang tebal untuk raja itu. Kutipan berikut berasal dari buku tersebut.

“Berhadapan dengan pulau Rami (Ramni, Sumatra) masih ada satu pulau lain yang padat penduduknya. Pulau itu disebut Niyan. Satu kota besar ada di situ. Makanan terdiri dari buah-buah kelapa. Masyarakat adalah gagah berani dan perkasa. Merupakan kebiasaan seorang laki-laki yang hendak kawin, baru mendapat izin dari keluarga bila membawa sekurang-kurangnya satu tengkorak kepala musuh yang dibunuhnya. Dia bisa mengawini sejumlah wanita sebanyak musuh yang dibunuhnya. Sekarang dia sangat dihormati dan dijunjung tinggi di daerah itu.”

Kazwini (1203 –1283) lahir di Kazvin, Adzarbaydjan adalah seorang kadi di bawah kalifah terakhir dinasti Abassid di Bagdad. Beliau menulis sebuah buku tentang segala makhluk dan hal-hal ajaib di dunia.

“Masyarakat di pulau Niyan ini hidup telanjang. Mereka berkulit putih dan sangat cantik (merveilleuse beauté). Karena kencantikan yang luar biasa itu mereka menjauhkan diri dan bersembunyi di bukit-bukit. Mereka ini adalah anthropofag.”

----o----

Dari tulisan-tulisan di atas dapat dicatat beberapa fakta yang penting dalam sejarah awal Nias, yaitu:
- Pulau itu memiliki emas.
- Makanan terdiri dari buah kelapa.
- Mereka dikelilingi oleh musuh.
- Masyarakat gagah berani dan perkasa.
- Di Nias terdapat anthropofag. Laki-laki boleh kawin setelah memenggal kepala musuh. Sebanyak tengkorak kepala yang dibawa sebanyak itu pula wanita boleh dikawini. Mereka bermegah atas sejumlah kepala musuh yang dipenggal.
- Mereka tinggal bersembunyi di bukit-bukit.
- Penduduknya telanjang, berkulit putih dan cantik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU