YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Sabtu, 21 April 2012

Apa kata Alkitab tentang MARAH?

Tidak ada orang yang suka dengan si pemarah. Orang yang gampang marah biasanya dijauhi oleh orang lain, baik teman-teman, rekan kerja maupun keluarganya.
Amsal 21:19 Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.
Amsal 22:24 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah.
Namun demikian, apakah orang Kristen tidak boleh marah? Apakah marah itu dosa? Dalam Alkitab ada contoh kisah Tokoh tokoh Alkitab yang marah. Samuel marah dengan “sangat luar biasa” dan “sangat kejam” yaitu dengan mencincang Agag, raja Amalek di hadapan Tuhan:
1 Samuel
15:32 Lalu berkatalah Samuel: "Bawa ke mari Agag, raja Amalek itu." Dengan gembira Agag pergi kepadanya, sebab pikirnya: "Sesungguhnya, kepahitan maut telah lewat."
15:33 Tetapi kata Samuel: "Seperti pedangmu membuat perempuan-perempuan kehilangan anak, demikianlah ibumu akan kehilangan anak di antara perempuan-perempuan." Sesudah itu Samuel mencincang Agag di hadapan TUHAN di Gilgal.
Pertama kali saya membaca kisah ini, saya sangat ngeri membacanya. Saya bertanya-tanya, layakkah seorang nabi Tuhan melakukan ini?
Alkitab mengajarkan orang Kristen boleh marah, bahkan harus marah pada ketidak-adilan dan ketidak-benaran!
Efesus 4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.
Kemarahan merupakan bentuk perlawanan terhadap ketidak-adilan dan ketidak-benaran, bukankah Allah menyuruh kita membela yang lemah dan menegakkan keadilan dan kebenaran?
Yesus sendiri bisa marah. Lihatlah betapa seimbangnya Yesus itu. Dia “luar biasa lemah lembut”, tetapi juga sangat “luar biasa” bila marah:
-          Yesus menyebut Petrus sebagai “iblis” saat marah kepadanya.
-          Yesus mengusir dan membalikkan meja-meja orang yang berdagang di bait suci.
-          Yesus memaki orang farisi dan saduki sebagai orang munafik.
Ketidak-mampuan dan ketidak-mauan untuk marah justru menunjukkan kelemahan. Lihat contoh Eli yang tidak bisa marah kepada anak-anaknya yang berbuat dosa kepada Allah, yang mengakibatkan anak-anaknya dihukum oleh Tuhan:
I Samuel
3:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya.
3:12 Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir.
3:13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!
Kesimpulannya orang Kristen boleh marah, tetapi jangan menjadi pemarah! Marilah kita meneladani Tuhan Yesus Kristus: sangat seimbang, yaitu sangat lemah lembut tetapi bisa juga marah pada ketidak-adilan dan ketidak-benaran.

2 komentar:

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU