YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Selasa, 04 Oktober 2011

Ketika Tuhan Terasa Jauh


Oleh: Pdt. Dr. Paul Gunadi
Berita Telaga Edisi No. 58 /Tahun V/ Juni 2009
Richard Foster dikenal dengan bukunya Money and Power mengisahkan perjalanan kehidupan rohaninya. Ketika dia merasakan Tuhan meminta dia untuk selama waktu yang tak ditentukan meninggalkan pelayanannya, sementara saat itu dia adalah seorang dosen di sebuah sekolah dan terlibat dalam banyak pelayanan. Jadi yang Tuhan minta untuk dia lakukan adalah sesuatu yang sangat-sangat mencemaskan.
Dia memanggil pengalaman ini sebagai pengalaman gurun pasir. Yang dikatakan Foster bahwa di dalam hidup kerohanian itu tidak selalu Tuhan akan menyatakan diri-Nya seperti seorang ayah yang langsung menyelamatkan anaknya sewaktu anak berseru minta tolong kepada dia. Justru pada masa di gurun pasir inilah kita akan merasakan kesendirian, tidak berarti Tuhan meninggalkan kita, namun Tuhan itu sunyi. Inilah yang dia saksikan setelah dia melewati masa gurun pasir, yakni dia merasakan bahwa dia sekarang bergantung kepada Tuhan dengan cara yang sangat berbeda.
Yang ditekankan Foster, agar kita bisa semakin dewasa, kita perlu melewati masa gurun pasir. Dan dalam pengalaman gurun pasir itulah dia mengatakan kita akan bergantung kepada Tuhan dengan cara yang sangat berbeda, karena tidak ada lagi yang bisa kita gantungkan, perbuatan-Nya tidak kita lihat, pemberian-Nya tidak juga kita terima, jadi kita hanya bisa bergantung sepenuhnya pada Tuhan sendiri.
Matius 4:1, "Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis."
Yesus dibawa Roh Allah ke padang gurun, dengan kata lain bahwa Allahlah yang menghendaki Yesus masuk ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
Kadangkala ini akan terjadi pada diri kita pula, Tuhan dengan sengaja membawa kita ke padang gurun, dimana kita akan berada sendirian tidak ada lagi orang-orang seiman yang bisa menguatkan kita, tidak ada lagi pembimbing rohani kita yang bisa mengingatkan kita untuk terus datang kepada Tuhan dan kuat dalam Tuhan. Dan tidak ada lagi perbuatan Tuhan yang bisa kita saksikan, tidak ada lagi suara Tuhan yang bisa kita dengar, benar-benar kita merasakan kesunyian yang luar biasa.
Hal ini dimaksudkan supaya kita melihat Tuhan bukan sebagai si Pemberi Berkat, sebagai Tuhan yang murah hati, melimpahkan kepada kita pemberian-pemberianNya tapi kita akan menatap Tuhan dengan mata yang lain. Dia adalah Tuhan yang mengasihi kita, yang Agung dan yang Mulia, yang tidak bisa kita mengerti, tapi kita bisa menyandarkan diri kita sepenuhnya kepada-NYA.
Dalam masa ini pula, kita bisa melihat apa yang memotivasi seseorang mengikut Tuhan, disini benar-benar motivasi manusia dimurnikan. Foster akhirnya benar-benar mengalami kemenangan, suatu pembaharuan, melihat Tuhan dan berhubungan dengan Tuhan dengan cara yang sangat lain, dengan cara yang sangat berbeda. Karena di situlah dia mengenal Tuhan dengan matang sekali.
Corrie ten Bom seorang berkebangsaan Belanda, yang terpanggil menyembunyikan orang Yahudi yang sedang dikejar-kejar oleh tentara Jerman, yang akhirnya tertangkap basah oleh Jerman dan dimasukkan ke penjara. Kakak, ayah, kakak iparnya pun masuk penjara dan mati dalam penjara. Suatu hari dia harus melihat kakaknya disiksa dan sengsara luar biasa, hal itu sangat menusuk hatinya. Corrie ten Bom tetap memegang Tuhan walaupun pada saat itu ia benar-benar tidak bisa melihat Tuhan hadir di penjara-penjara yang disebut `Concentration Camp' di mana orang Yahudi dimasukkan di kamar gas dan dibunuh oleh tentara Jerman. Corrie ten Bom tetap berpegang pada Tuhan, dia tetap tidak melepaskan Tuhan meskipun fakta seolah-olah justru menentang adanya Tuhan pada saat itu.
Apa yang perlu kita lakukan untuk menyiapkan diri masuk dalam padang gurun?
Yang paling penting adalah kita dekat dengan Tuhan, membaca Firman-Nya, menekuninya, mencoba menaati Tuhan dan kita tidak usah memikirkan kapan Tuhan akan menempatkan kita di pengalaman gurun pasir. Sebab itu adalah kehendak Tuhan dan hak Tuhan, biarkan Tuhan yang menentukan.
Matius 4:11, "Lalu Iblis meninggalkan Dia."
Jadi yang saya tekankan disini, bahwa peristiwa itu akan lewat, apapun yang menimpa kita akan lewat, dalam hal Tuhan Yesus memang Iblis mencobai namun setelah itu malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Jadi kalau kita melewatinya maka Tuhan akan datang kepada kita dan melimpahkan pelayanan-Nya kepada kita kembali, sehingga kita bersukacita merayakan kemenangan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU