YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Rabu, 19 Oktober 2011

“AKIBAT-AKIBAT MENGGUNAKAN OKULTISME(KUASA GELAP )”

Seorang yang digigit oleh nyamuk malaria, tidak langsung menderita penyakit malaria. Setelah melalui beberapa proses tertentu (masa inkubasi), barulah ia menderita dan mengalami sakit malaria yang ganas itu. Demikian juga bagi orang yang terlibat dengan “OKULTISME/KUASA GELAP”, ada akibat-akibat langsung dialaminya, dan ada juga akibat-akibat yang dialaminya setelah beberapa waktu tertentu. Kita perlu mengerti beberapa gejala dan tanda, sebagai akibat dari pada keterlibatan orang itu dalam dunia okultisme. 
Dibawah ini ada beberapa gejala sebagai akibat yang dialami oleh orang yang terlibat dalam praktek okultisme :
I Akibat secara rohani

  • Serangan depressi, misalnya seorang tenggelam dalam suatu kesedihan tanpa alasan. Orang berada di bawah tekanan, dicekam oleh perasaan takut terhadap hal-hal sekitarnya. Iblis tidak pernah dapat memberikan damai sejahtera dalam hati manusia. Hanya di dalam Kristus manusia sentosa, sejahtera dan merdeka/bebas ( Yoh 16:33, Roma 16:20, 2 Kor 3:17). Dari kuasa gelap hanyalah kegelisahan.
  • Sikap tertutup keras terhadap firman Allah. Gejala ini tidak sama pada tiap-tiap orang. Ada yang merindukan firman Allah, tetapi waktu ia mendengar, ia mengantuk dan tertidur, walaupun tubuhnya dalam keadaan segar bugar. Iblis adalah roh penidur, membutakan mata hati manusia, sehingga benih firman Allah tidak dapat masuk dan tidak bisa tumbuh dalam hati orang yang terlibat dalam dunia okultisme ( 2 Taw 33:10, Mat 13:4,19,19, 2 Kor 4:4). Orang-orang yang terlibat dalam dunia okultisme tidak menyukai firman Allah, mungkin masih membaca juga tetapi tidak mengerti. Kalau membaca buku-buku lain, dia tidak mengantuk dan tidak tidur.
  • Gangguan lain ialah pada waktu mendengar firman Allah, ia dikuasai oleh roh iblis, yang bekerja pada saat itu, sehingga sulit baginya untuk mempercayai firman Allah, adan akhirnya hidupnya tambah berantakan. Firman Allah tidak menjadi jaminan yang utuh untuk imannya, tetapi merupakan bahan spekulasi saja.
  • Ada keinginan bahkan kenyataan menghujat nama Tuhan Yesus, baik tersembunyi maupun terang-terangan. Seorang Ibu dari latar belakang kepercayaan lain, pada waktu berdoa menghujat Tuhan bahkan memaki Tuhan secara terang-terangan. Setelah sadar ia menangis dan menyesal, karena sebenarnya ia tidak mau berbuat begitu. Roh penghujat telah mengusai dia, sebelum dia dilepaskan secara tuntas.

II. Akibat secara psikologis/mental

· Pikiran bunuh diri yang seringkali berjalan sejajar dengan depressi. Ingat Saul dan Yudas Iskariot yang mengakhiri hidupnya dengan sangat menyedihkan ( 1 Sam 28, 1 Taw 10 :1-4, Mat 27:1-5). Iblis adalah bapa pembunuh manusia dan dialah yang membawa manusia kepada keputusasaan, menjadikan manusia nekad bunuh diri ( Yoh 8:44).
· Gejala adanya ketakutan yang tidak normal. Banyak hal disekitarnya membuat dia takut. Ini bukan takut kan Allah, tapi takut yang aneh dan tidak wajar, karena memang terlibat dalam praktek okultisme. Berjalan melewati kuburan dan tempat keramat, bulu kuduk berdiri, takut bunyi-bunyi yang aneh, bahkan takut kematian menguasai orang yang terlibat okultisme.
· Gejala angin kotor, angin hawa nafsu, pikiran-pikiran najis yang dihembuskan oleh roh-roh najis. Biasanya orang yang terlibat dalam okultisme, hidup seksualnya tidak normal, matanya penuh jinah dan angan-angan kotor yang menguasai dia. Dalam hal ini juga harus dibedakan antara keinginan daging dan pengaruh kuasa gelap terhadap hawa nafsu.Dan Iblis tidak hanya bapak pembunuh, tapi juga bapak perjinahan.
· Kemarahan atau hawa nafsu marah yang tidak normal. Ada kemarahan dari Roh Suci ( 1 Sam 11:6, Luk 9:51-56), tapi ada kemarahan yang ditunggangi setan yang membawa kematian ( Kej 4:4-8), dan penderitaan. Roh harimau ( 1 Pet 5:8), menguasai orang yang terlibat okultisme, sehingga dengan tidak segan-segan dia “menerkam” orang di sekitarnya, seperti Kain yang dikuasai oleh roh jahat “ menerkam” Habel, saudara kandungnya dengan tiada belas kasihannya sama sekali.

III. Akibat secara fisik

· Urat syaraf terganggu, karena mempraktekkan okultisme secara aktif. Orang yang didiami Roh Allah sehat tubuhnya seperti Musa ( Ul 34:7), Yosua dan Kaleb ( Yos 14:6-11). Tentu tidak semua penyakit disebabkan oleh kuasa iblis. Ada juga karena faktor alamiah misalnya penuaan. Tubuh manusia yang didiami setan ( Eff 2:2), mengalami banyak gangguan ( 1 Sam 16:14-23, 18:10-12, Luk 13:11,16). Ingatan Saul juga menjadi tidak waras lagi, sebab dibawah pengaruh roh jahat. Sewaktu-waktu dia membenci Daud, dan sewaktu waktu ia menyesal atas dosanya. Begitu juga keadaan wanita itu syarafnya rusak. Perhatikan dalam Markus 5:1-20, khususnya dalam ayat 15, ada kalimat: “….orang yang kerasukan itu…sudah waras”. Iblis memang merusakkan urat syaraf dan kesehatan seseorang, bahkan bisa mendatangkan kegilaan. ( Yeremia 50:38, Ulangan 28:28 ).
· Kemandulan dan kematian yang tidak wajar, yaitu kematian sebelum waktunya ( Kel 23:24-26). Tentu tidak semua kemandulan karena praktek okultisme.

IV. Akibat dalam keluarga

Kekacauan terjadi dalam keluarga, dimana semuanya menjadi kacau, karena roh pengacau itu diberi tempat dalam keluarga sehingga semuanya menjadi kacau dan berantakan. Keluarga Yakub menjadi kacau, karena dalam rumahnya ada dewa asing dan anting-anting keramat sebagai jimat. Kekacauan nanti selesai setelah mereka membuang semua benda Iblis dari dalam rumah mereka ( Keja 34:1-35, khususnya Kej 35:1-5).

V. Akibat untuk keturunan berikutnya

Keturunan menjadi kacau dan terkutuk, tidak normal, cacat, sial, terlaknat dan terhukum turun-temurun ( Bdk Kel 20:4,5), karena berada di luar berkat Tuhan. Hanya darah Tuhan Yesus yang dapat menebus kita dari kutuk Allah, karena cara hidup yang sia-sia yang turun-temurun dari nenek moyang kita ( 1 Pet 1:18,19).

VI. Akibat untuk kekekalan

Orang yang terlibat okultisme tidak akan mewarisi kerajaan Allah ( Gal 5:20,21), malah dilempar kelautan yang bernyala-nyala dengan api dan akan mengalami kematian yang kedua di Neraka kekal. ( Bdk Why 21:8, Why 22:15).
Dalam dunia okultisme, biasanya seorang dokter yang tidak beriman, seorang psikolog yang tidak mengenal Tuhan dan juga seorang hamba Tuhan yang belum dilahirkan kembali dari Roh Allah, tidak bisa menyelesaikan masalah okultisme. Hanya orang beriman ( dokter, psikolog, psikater, dan hamba Tuhan) yang mengenal fiman Tuhan, yang penuh Roh Allah, yang disanggupkan Tuhan untuk melepaskan orang yang diikat setan dan praktek okultisme. Inilah orang-orang yang sanggup melakukan pelayanan pelepasan yang diberkati Tuhan.

1 komentar:

  1. Artikel yang banngus dan membanngun, saya sangat gembira karena masih ada Pendeta BNKP yang mau membahas soal ini karena kebanyakan cenderung menghindari pembahasan mengenai okultisme. Saya berharap agar BNKP sebagai organisasi gereja terrbesar di Pulau Nias melakukan pengajaran untuk mencegah jemaat agar tidak terlibat dalam praktek-praktek okultisme baik secara langsung maupun tidak langsung serta mengajari jemaat untuk melakukan peperangan rohani dengan benar. Sebenarnya orang terlibat okultisme sebagian besar diakibatkan oleh kekecewaan sehingga menjadi kehilangan harapan dan lupa bahwa Tuhan sebenarnya akan memberi yang terbaik bagi setiap orang percaya.

    Kalau boleh saya sarankan sebaiknya dalam artikel ditambahkan bagian yang membahas tentang bagimana cara untuk melepaskan diri dari jeratan iblis bagi mereka yang telah terlanjur terlibat dalam praktek tersebut di atas.

    Demikian saja, Tuhan Yesus memberkati. Ya'ahowu

    BalasHapus

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU