YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Minggu, 02 Juni 2013

Mengapa gereja kurang bertumbuh dan berdampak?


Kebanyakan gereja tidak terlibat dalam perencanaan jangka panjang yang sistematis. Barangkali inilah alasan mengapa gereja belum mampu menjangkau masyarakat dan mengubah masyarkat dengan lebih efektif. Banyak gereja yang beroperasi berdasarkan perencanaan yang payah (parah). Mereka mempertimbangkan berbagai masalah yang mendesak dalam setiap pertemuan pengurus tanpa menempatkan masalah-masalah itu dalam perspektif yang tepat dalam kaitannya dengan masa lampau maupun masa depan (Alvin J. Lindgren)

Jika kita sedang menggumuli salah satu dari masalah atau pertanyaan di bawah,
  • Mengapa ada begitu banyak pertikaian dan perselisihan yang terjadi dalam gerejan ini?
  • Mengapa gereja ini kurang bersemangat?
  • Mengapa gereja kita tidak berdampak dan mempengaruhi masyarakat?
  • Mengapa Allah membiarkan kita merosot?
  • Mengapa kita gagal dalam sejumlah proyek misi?
  • Mengapa penatua meminta saya untuk mengundurkan diri setelah segala sesuatu yang telah saya berikan bagi gereja atau pelayanan ini?
  • Mengapa ada begitu banyak pergantian orang dalam gereja kita, khususnya dalam posisi kepemimpinan?

Mungkin jawabannya adalah gereja atau pelayanan kita kurang dalam hal perencanaan jangka panjang yang baik.
Suatu studi baru-baru ini tentang hubungan antara proses perencanaan dan keefektifan pelayanan yang dilakukan di tengah-tengah para pendeta senior ditemukan bahwa :
  1. Gereja-gereja yang lebih besar (jemaatnya terdiri dari 250 orang atau lebih) cenderung melakukan perencanaan jangka panjang secara tertulis
  2. Kebanyakan gereja telah menggunakan perencanaan jangka panjang selama kurang lebih tiga tahun dan telah mencapai peningkatan pengunjung 100 persen, dua kali rata-rata tingkat pertumbuhan yang dialami oleh gereja-gereja yang tidak menggunakan perencanaan jangka panjang
  3. Keefektifan pelayanan ditingkatkan dengan rencana tahunan dan rencana jangka panjang secara tertulis
  4. kekurangan dalam perencanaan tertulis (tahunan/jangka panjang ) merintangi kemampuan maupun efektivitas gerjea/pendeta dalam melayani jemaat(masyarakat)
kesimpulan terpenting dari hasil studi penelitian ini adalah:
Hanya melalui doa dan penggunaan proses perencanaan gereja, sebagai suatu organisasi, dapat secara efektif menunaikan Amanat Agung yang telah diberikan kepadanya (Burns, 1992)
Apakah Perencanaan itu ?
PERENCANAAN dapat didefenisikan sebagai suatu aktivitas manajerial yang mencakup menganalisa lingkungan, menetapkan tujuan, menentukan tindakan yang khas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, dan juga untuk memberikan umpan balik atas hasil yang dicapai.
ADA BANYAK TIPE RENCANA, tetapi kebanyakan dapat dikategorikan sebagai tipe strategis atau taktis.
  • Rencana-rencana yang strategis meliputi suatu periode waktu yang panjang dan dapat disebut rencana jangka panjang. Rencana-rencana jangka panjang mempunyai cakupan yang luas dan pada dasarnya menjawab pertanyaan bagaiman suatu organisasi harus menggunakan sumberdayanya selama lima hingga sepuluh tahun berikutnya. Rencana-rencana strategis tersebut tidak terlalu sering diubah demi merefleksikan perubahan-perubahan dalam lingkungan atau keseluruhan arah pelayanan
  • Rencana-rencana taktis meliputi suatu periode waktu yang pendek, biasanya setahun atau kurang dari setahun. Rencana taktis disebut juga renana jangka pendek atau rencana operasional. Rencana-rencana ini menentukan apa yang harus dikerjakan pada satu tahun tertentu untuk menggerakkan organisasi menuju tujuan jangka panjang. Dengan kata lain, apa yang kita kerjakan tahun ini (jangka pendek) perlu dihubungkan dengan kemana kita hendak berada dalam lima tahun sampai sepuluh tahun mendatang (jangka panjang)
KONDISI PERENCANAAN GEREJA MASA KINI

KENYATAANNYA kebanyakan gereja dan pelayanan yang telah terlibat dalam perencanaan lebih berfokus pada jangka pendek daripada jangka panjang, yang berarti bahwa setiap rencana tahunan tersebut tidak berhubungan dengan segala sesuatu yang sifatnya jangka panjang dan biasanya gagal dalam menggerakkan organisasi ke arah yang diinginkan pada masa depan.
lebih lanjut  Alvin J. Lindgren mengamati bahwa :
Kebanyakan gereja tidak terlibat dalam perencanaan jangka panjang yang sistematis. Barangkali inilah alasan mengapa gereja belum mampu menjangkau masyarakat dan mengubah masyarkat dengan lebih efektif. Banyak gereja yang beroperasi berdasarkan perencanaan yang payah (parah). Mereka mempertimbangkan berbagai masalah yang mendesak dalam setiap pertemuan pengurus tanpa menempatkan maalah-masalah itu dalamperspektif yang tepat dalam kaitannya dengan masa lampau maupun masa depan.
lebih lanjut ntuk menganalisa apakah gerejakita telah memiliki perencanaan yang strategis (jangka panjang) pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
  • apakah anda tahu kemana anda pergi dan bagaimana Anda bisa sampai kesana?
  • Apakah setiap orang tahu apa yang sedang Anda coba capai? apakah setipa orang yang terlibat mengetahui apa yang diharapkan?
Jika jawaban salah satu pertanyaan adalah tidak, gereja Anda atau pelayanan Anda perlu mengembangkan suatu rencana jangka panjang dengan melibatkan sebanyak mungkin orang.
Ada tiga alasan mengapa perencanaan tidak dilaksanakan dalam gereja dan pelayanan saat ini, yakni : (1) pada pendeta dan anggota kurang terlatih; (2) banyak yang memandangnya tidak Alkitabiah; (3) masalah dalam penerapannya.

(1)Kurangnya Pelatihan Manajemen
Kebanyakan pendeta mempunyai pendidikan dan pengalaman manajemen yang kurang memadai sebelum memasuki kegiatan pelayanan dan mereka menghabiskan waktu melakukan fungsi pastoral karena dalam bidang itulah mereka terlatih. Selanjutnya, sedikit gereja yang dapat mengumpulkan sekelompok warga jemaat yang berpendidikan atau memiliki keterampilan menajemen. Dengan demikian, perencanaan, penetapan tujuan (sasaran), dan Fungsi manajemen lainnya sebagaian besar justru diabaikan.

(2) Perencanaan Dianggap Tidak Alkitabiah
Penerapan dan penetapan tujuan dari tipe strategis sebagian besar dengan sengaja diabaikan atau dihindari oleh gereja-gereja. Keengganan menerapkan perencanaan bertitik tolak dari kenyataan bahwa banyak orang memandang penerapan perencanaan yang strategis ini tidak tepat dan tidak rohani (Van Auken dan Johnson, 1984). sebagian merasa gereja bukanlah perusahaan bisnis, mereka seharusnya tidak diatur sedemikian rupa.
Suatu studi yang cermat tentang Alkitab menunjukkan bahwa orang-orang percaya patut dan harus melakukan perencanaan untuk urusan-urusan mereka sehari-hari. Apakah yang dikatakan oleh Alkitab tentang perencanaan? Kita percaya bahwa Roh Kudus menolong kita untuk mengetahui kehendak dan tindakan Allah. Kita melakukan yang terbaik, kemudian meminta Allah memberikan yang terbaik. Roh kita dikuatkan ketika rencana yang benar berada dalam kehendak Allah. Pertimbangkanlah ayat-ayat ini :
Lukas 14 : 28
Sebab siapakh di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu ?
Amsal 16 :
Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu
Amsal 16 : 9
Hati manuisa memikir-mikir jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya
Mazmur 20:5
Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kau kehendaki dan dijadikanNya berhail apa yang kau rancangkan
Kolose 3 : 23
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia
Amsal 15 : 22
rancangan gagal kalau tidk ada pertimbangan, tetapi akan terlaksana kalau penasihat banyak.

(3) Masalah pelaksanaan
Alasan penolakan yang sering dikemukakan ialah bahwa perencanaan tidak berguna dan kerap kali berhubungan dengan operasi (kegiatan) sehari-hari yang tidak penting dari gereja. Namun, pandangan ini hanyalah sekilas lalu jika dikaitkan dengan keberhasilan jangka panjang pada masa depan yang akan datang
Dalam pikiran sebagaian pengguna perencanaan terdapat kesan bahwa perencaanaan kadang-kadang menjadi tujuan akhir. Hal ini secara khusus benar jika perencanaan hanyalah tanggung jawab dari suatu kepanitiaan dalam gereja. Staff kepanitiaan dapat memfasilitasi proses perencanaan strategis, tetapi proses itu tidak akan mendarah daging secara dinamis dalam kegiatan organisasi tanpa keterlibatan yang terus-menerus dari pendeta dan anggota staf gereja. ada satu ucapan presiden Eisenhower yang sering dikuti berbunyi ,” Rencana tidak ada apa-apanya, tetapi perencanaan adalah segalanya”. Keyakinan yang ia ungkapkan adalah bahwa rencana aktual itu sendiri bukanlah tujuan akhir, tetapi proses perencanaan-pengembangan skenario masa depan,menilai lingkungan dan persaingan , menilai kekuatan dan kemampuan internal, merevisi tujuan dan taktik-adalah dialog organisai yang terpenting. Hasil akhirnya adalah pelaksanaan pelayanan yang lebih efektif dan efisien oleh karena itu Perencanaan tidak hanya patut dikerjakan, tetapi harus dikerjakan.


Keuntungan Perencanaan dalam gereja dan pelayanan
PADA DASARNYA ADA DUA ALASAN membuat perencanaan yaitu :1) manfaat protektif, yakni berkurangnya kemungkinan membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan dan 2) manfaat positif, yaitu bertambahya keberhasilan dalam mencapai sasaran pelayanan.
Lebih penting lagi perencanaan jangka panjang dapat menjadi sebuah sarana pembaruan dalam kehidupan jemaat jika hal-hal berikut diperhatikan :
  1. Kesatuan jemaat dapat dicapai hanya jika semua segi kehidupan gereja melihat dirinya sendiri sebagai bagian dari suatu keseluruhan yang lebih besar dengan satu sasaran tunggal
  2. Jika perencanaan kurang hati-hati, maka sering terjadi persaingan antara kelompok-kelompok dalam gereja dan meniru pekerjaan antara yang satu dengan yang lain
  3. Tanpa perencanaan yang terorganisasi, kelompok-kelompok dalam gereja dapat merasa dirinya sebagai suatu tujuan pada dirinya sendiri dan kehilangan perspektif dalam hubungannya terhadap gereja
  4. Perencanaan jangka panjang dibutuhkan karena besarnya tugas gereja (Lingren,1965)
Gereja dapat memperoleh keuntungan dari proses perencanaan ini karena proses yang sistematis dan berkelanjutan ini memungkinkan kita untuk :
  1. Menganalisa posisi pasar gereja, yaitu dengan cara  analisi SWOT (singkatan dari Strengths, weaknesses, Opportunities, Threats) yang menilai kekuatan, kelemahan internal gereja serta kesempatan atau peluang dan ancaman dari eksternal gereja. Tanpa perencanaan yang jelas dan berkelanjutan mustahil unsur ini diketahui
  2. Menentukan Tujuan, sasaran, priorotas, dan strategi yang dilengkapi dalam periode tertentu. Perencanaan akan memampukan gereja untuk menilai sasaran yang telah ditetapkan dan akan menolong memotivasi staff dan anggota untuk bekerja sama-sama guna mencapai tujuan bersama.
  3. Mencapai komitmen dan kerjasama yang lebih besar dari para staf dan anggota yang diarahkan untuk menghadapi tantangan dan menanggulangi masalah yang ditimbulkan oleh kondidi-kondisi yang berubah-ubah,
  4. Mengerahkan sumber dayanya untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut melalui antisipasi dan perisiapan. “Menyesuaikan diri atau mati” adalah suatu peringatan yang sangat tepat


Kesimpulan
Tulisan ini berupaya untuk membangun keyakinan kita bahwa (1) metode yang sukses digunakan dalam industri dapat juga diterapkan dalam gereja dan pelayanan yaitu perlunya perencanaan strategis (jangka panjang) dalam gereja dan pelayanan (2) ada tempat bagi perencanaan dan manajemen yang lebih baik agar gereja dan pelayanan kita berdampak pada lingkungan (3) Banyak pendeta dan pengurus gereja benar –benar meyakini perlunya perencanaan (4) kita tidak dapat menyalahkan iblis atas banyaknya kegagalan yang kita alami (5) di atas semua itu, Alkitab mendukung pemahaman yang terus berkembang tentang konsep perencanaan




Sumber :Migliore, Henry R dkk, 2010, Perencanaan Strategis Dalam Gereja   dan Pelayanan dari Konsep menuju Keberhasilan, BPK Gunung Mulia:    Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU