YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Kamis, 20 Juni 2013

BAGAIMANA CARA MENGENAL MEMPERCAYAI TUHAN

Ditulis oleh : JOHN SIEFKER

 
Saat ini, banyak dari anggota Tubuh Kristus sedang mengalami penderitaan, pencobaan dan pengujian. Inilah waktunya Bapa YHVH Elohim sedang memurnikan Pengantin untuk PutraNYA, Yesus. (Epesus 5:27 & Maleakhi 3:3). TUHAN sedang membersihkan/ menyucikan kita supaya DIA dapatkan kita tanpa cacat dan cela buat diriNYA sendiri.
Sama seperti Ayub, banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sementara mengalami pengujian. Keluarga demi keluarga sedang mengalami tekanan-tekanan yang luar biasa, mengalami sakit hati dari banyak macam peristiwa. Seperti Ayub, batin kami menangis dan berseru, “apakah yang akan kami lakukan?” Mengapa semua hal ini sedang terjadi atas diriku? Mengapa Tuhan tidak segera campur tangan dan memberhentikan semuanya ini?

Tapi bagaimanapun juga kita boleh yakin bahwa: Bapa kita disurga adalah setia dimana DIA akan melepaskan kita dari semua penindasan, seperti yang dilakukanNYA atas Ayub.

Latar belakang dari kesukaran yang membanjiri kita datang dari keberadaan pribadi Iblis. Dalam kenyataan, Iblislah merupakan pengacau atau penyebab kesukaran2 Ayub, dan hingga kini Iblislah tetap sebagai pengacau dan penyebab atas penderitaan umat Tuhan sekarang ini.
Sekali lagi musuh besar Umat pilihan TUHAN, sedang berdiri menghadap TUHAN ELOHIM sedang membawa tuduhan-tuduhan yang berat terhadap TUBUH KRISTUS. Iblis menantang YHVH ELOHIM, dan berkata:
“Engkau tidak memiliki TUBUH yang KUDUS di hari-hari akhir ini. Engkau tidak memiliki Pengantin yang tanpa cacat dan cela yang dinubuatkan oleh FirmanMU . TUHAN, cobalah perhatikan umatMU! Mereka bukanlah para Perawan yang bijaksana itu. Banyak dari mereka lagi terlelap. Mereka matrialistis, mementingkan diri sendiri, meraih dan mendambakan kekayaan serta hidup penuh kenikmatan daging. Mereka tidak menghiraukan perkara-perkara rohani. Mereka sibukkan diri mereka dengan lebih mencari kenyamanan bagi diri mereka sendiri.

TUHAN, aku menantangMU sekarang, “Angkatlah pagar perlindunganMU disekitar UmatMU, Ijinkanlah aku mencobai mereka hanya seketika saja. Akan ku-uji semua umatMU. Akan ku-hajar mereka dengan panah-panah berapi/pencobaanku, akan kucurahkan roh keputus-asaan atas mereka.”
Wahyu 12:12 berkata: “…..celakalah kamu, hai bumi dan laut! Karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”

Saat sekarang ini di-mana2 Iblis telah membuat begitu banyak bencana yang tidak terperikan atas umat manusia, dimana mereka semua lagi berseru nyaring dengan kebimbangan yang teramat sangat, seperti apa yang Ayub alami.

Tentu saja kita, sebagai anak-anak TUHAN, kita yakin bahwa Iblis tidak dapat menyentuh kita. Terkecuali bila TUHAN meng-ijinkan Iblis mencobai kita dengan terlebih dahulu mengangkat pagar perlindunganNYA disekitar kita. Alkitab dengan jelas telah memperingati kita bahwa pada hari-hari akhir, TUHAN akan menguji UmatNYA melalui api pencobaan untuk memurnikan kita. Karena itulah sangat utama bagi kita untuk belajar menaruh kepercayaan kita sepenuhnya kepada TUHAN disaat kita sedang mengalami masa-masa pengujian.
Penderitaan-penderitaan yang sekarang kita sedang alami akan menghasilkan salah satu dari dua hal didalam diri kita: entah ‘roh keras kepala dan tidak percaya’, atau ‘mengalami suatu pernyataan kemuliaan TUHAN’ yang mengambil alih pengawasan atas semua hal yang terjadi atas kita.

Barangkali saat ini engkau lagi mengalami pencobaan yang teramat sangat menyakiti. Sedangkan engkau yakin bahwa TUHAN bukan lagi berurusan dengan dosa dalam hidupmu. Jadi engkau terheran-heran mengapa TUHAN meng-ijinkan engkau mengalami penderitaan yang begitu dahsyat? Itu bisa saja merupakan suatu maksud TUHAN untuk membawamu kedalam kehidupan pewahyuan yang baru, melalui tungku perapian penindasan/penderitaan atas kedaginganmu.

Inilah yang sesungguhnya terjadi atas Ayub. Di pertengahan dari penderitaannya, Ayub memperoleh suatu penyingkapan dahsyat: meskipun ia telah memiliki pengetahuan yang benar tentang TUHAN, tapi dia belum sungguh-sungguh mengenal pribadi TUHAN. Ayub mengakui, “aku telah mendengar tentangMU melalui pendengaran telingaku, tapi sekarang mataku melihatMU; ku hampakan diriku dihadapanmu dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.” (Ayub 42:5-6)
Pada saat Ayub mengalami pencobaan ini, ia berumur sekitar 70 tahun. Dan ia telah mengetahui tentang TUHAN sepanjang hidupnya. Dalam kehidupannya, ia telah mendirikan satu mezbah untuk TUHAN, dimana ia melewatkan waktunya ber-jam2 lamanya menaikkan pujian dan penyembahan kepada TUHAN.

Ber-tahun2, TUHAN telah mengajarkannya tentang cara-caraNYA dan rahasia2NYA. Ayub sudah diajarkan tentang penghiburan-penghiburanNYA, karakterNYA, pribadiNYA, kekudusanNYA dan angkara murkaNYA. Dan ia juga sudah belajar tentang keagungan kuasa dan hikmat TUHAN.

Meskipun begitu, saat krisis kehidupan datang atas Ayub, ia sama sekali tidak bisa melihat TUHAN. Inilah tujuan TUHAN untuk membawa Ayub lebih dalam mengenalNYA di sepanjang kehidupannya.

Bapa YHVH Eloheinu (TUHAN kami) merindukan agar anak-anakNYA mengenalnya lebih dalam daripada hanya sekedar sibuk dalam pelayanan penyembahan, Pendalaman Firman, atau mengikuti Jadwal Berdoa. DIA merindukan kita mengenalNYA secara pribadi dalam setiap aspek kehidupan kita. Dan itu termasuk disaat kita lagi mengalami pencobaan dan penderitaan yang paling berat. Ini membuat kita akan sungguh-sunguh mencariNYA dan hanya berfokus kepadaNYA saja. Karena dalam setiap kesusahan kita selalu lari kepadaNYA dan TUHAN selalu ada.
TUHAN kita merindukan agar DIA bisa lebih dari hanya Tuhan keagamaan bagi kita. DIA mau agar kita mengetahui bahwa DIAlah Bapa Yang Maha tahu, yang selalu berada dekat kita, mempunyai kuasa pengawasan sepenuh atas segalanya, dalam gengaman tanganNYA.
Alkitab tidak pernah berkata bahwa TUHAN akan menjauhkan kita dari penderitaan atau kesusahan, tapi, “IA akan melepaskan kita keluar daripada semuanya”.

Dan itulah sesungguhnya yang TUHAN lakukan untuk Ayub. Se-konyong2 suatu pusaran angin berada didepan Ayub, yang merupakan pencobaan dan penderitaan. Dan dari tengah-tengah pusaran angin itu, TUHAN membukakan kepada Ayub bagaimana caranya berada diatas dan menang atas kesukaran-kesukarannya.
Bagaimana TUHAN melakukan itu? DIA membuat Ayub memperhatikan dua mahluk yang mengerikan; Kuda Nil dan buaya. TUHAN berkata kepada Ayub, “perhatikanlah kuda Nil yang telah KUbuat seperti juga engkau.” (Ayub 40:10). “Dapatkah engkau menarik buaya dengan kail, atau menghimpit lidahnya dengan tali?” (Ayub 41:1).

Per-tama2 TUHAN menampilkan persoalan ini kepada hambaNYA: “perhatikanlah, Ayub, disini kuda Nil lagi mengejar engkau. Apa yang akan engkau lakukan? Sanggupkah engkau dengan kekuatan fisikmu bergulat dengannya? Sekarang, pandanglah buaya itu yang sedang mengancammu. Bagaiman akan kau hadapi dia? Apakah engkau cukup berjalan kearahnya dan memasukkan tali di lobang hidungnya? Katakanlah kepadaKU, apakah engkau mempunyai daya kekuatan untuk membuka rahangnya yang kuat? Tentu saja tidak.”

TUHAN sedang menjelaskan kepada Ayub tentang monster-monster kehidupan. DIA sedang menunjukkan kepada Ayub bahwa kedua monster yang mengerikan , dan jahat, mahluk-mahluk yang sangat kuat ini merupakan gambaran dari masalah-masalah yang sangat besar yang sedang bergelut di hidupnya. TUHAN sedang mengajarkan kepada Ayub, “jika engkau pikir bahwa kau mampu bergumul dengan kedua mahluk yang kuat itu, engkau sangatlah keliru. Tidak perduli bagaiman hebatnya engkau berusaha, engkau tidak akan pernah bisa menang dengan kekuatan fisikmu.
Renungkan si kuda Nil itu, ia menginjak remuk semuanya sebatas daya pandangnya. Engkau bukanlah tandingannya. Hanya AKUlah TUHAN yang mengetahui bagaimana mengalahkan mahluk dahsyat semacam ini. Dan bagaimana dengan buaya itu, Ayub? Gigi-geliginya yang tajam seperti pisau cukur yang engkau lihat didalam mulutnya adalah sama seperti gigi-geligi Satan yang diunjukkan terhadapmu pada saat engkau dalam pencobaan. Tidak seorang manusiapun mampu berperang dengan kekuatannya sendiri menghadapi mahluk jahat seperti ini.
Suatu persamaan jelas mengenai musuh rohanimu, si Iblis atau SATAN. Hanya TUHAN sendiri yang bisa berhasil memenangkan pertarungan dengan si Iblis.

Dengarkah engkau apa yang TUHAN katakan melalui ilustrasi ini? DIA bukan hanya berbicara kepada Ayub, tapi keseluruh Umat yang percaya kepadaNYA. Dan DIA sedang menyatakan, “hadapilah kenyataan tentang monster-monster dalam kehidupanmu. Engkau tidak sanggup mengalahkannya. AKUlah satu-satunya yang dapat mengalahkannya.
Pada titik ini, aku bayangkan bahwa suatu cahaya penyingkapan terbuka di benak Ayub. Sesungguhnya dia menjadi sadar bahwa kedua mahluk dahsyat yang TUHAN perlihatkan kepadanya, adalah seluruh persoalan penderitaan yang dialaminya. Dan dengan kekuatannya sendiri, dia tidak akan pernah berhasil.

Selama ini, aku telah duduk dalam himpunan debu, berusaha mengerti mengapa TUHAN mengijinkan semua masalah berat datang menimpa diriku. Aku telah berusaha dengan segala cara untuk mampu bertarung dengan semua masalahku. Tapi sesungguhnya, aku telah melupakan bahwa TUHANku mampu bertempur bagiku, jika aku mengijinkan DIA menyelesaikannya untukku.

Sekarang perkataan-perkataan Ayub mempunyai bunyi nada berbeda. Firman Tuhan berkata, “Maka Ayub menjawab TUHAN, “aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMU yang gagal.” (Ayub 42:1-2) Inti perkataan Ayub ialah, TUHANku, (YHVH ADONAI), YHVH ELOHIM (TUHAN PENCIPTA) adalah MAHA KUASA, YHVH EL SHADDAI. Dia SANGGUP MELAKUKAN SEGALA PERKARA. Dan tidak suatu apapun dapat halangi atau gagalkan maksud dan tujuanNYA.
Itulah sebabnya aku mengetahui bahwa kehidupanku bukan keluar dari jalur. TUHAN mempunyai suatu rencana dibalik semua penderitaan. DIA segera akan membebaskanku tepat pada waktuNYA . Bahagianku hanya cukup berdiam dan tenang menantikan keselamatan dari TUHAN. Tidak akan lagi aku memakai kekuatanku sendiri, tapi aku hanya akan terus berfocus kepadaNYA saja.

Kemungkinan saat ini engkau lagi patah semangat, dan berpikir, “aku tidak melihat suatu jalan keluar dari masalah-masalahku. Dapatkah aku lolos dari api pencobaan ini?” Inilah jawaban TUHAN bagimu: “kau sudah mendengar tentang kesabaran Ayub, dan telah melihat akhir dari kesemuanya yang TUHAN lakukan untuk Ayub; bahwa TUHAN maha penyayang dan penuh kemurahan/belas kasihan. (Yakobus 5:11). TUHAN pulihkan keadaan Ayub sesudah ia berdoa bagi sahabat-sahabatnya; juga TUHAN melipat-gandakan kepunyaannya dari apa yang dia miliki dahulu. (Ayub 42:10).

Bila TUHAN pulihkan, itu jauh lebih besar daripada keadaan kita sebelumnya. Saat sekarang, seperti Ayub mengalami permulaan dari pencobaannya, engkau mungkin hanya mengetahui tentang TUHAN hanya dari pendengaran saja, atau membaca FirmanNYA, tapi engkau belum miliki suatu hubungan akrab secara pribadi denganNYA seperti yang TUHAN kehendaki daripadamu. Sesungguhnya DIA sangat merindukan engkau mengenalNYA dan memiliki suatu keintiman yang dalam denganNYA, yaitu suatu hubungan pribadi yang belum pernah engkau alami sebelumnya.

TUHAN merindukan engkau mengenalNYA seperti DIA ADANYA. DIA rindukan engkau mengembangkan kepercayaanmu yang mutlak kepadaNYA dan masuk dalam rencanaNYA yang telah IA rancangkan bagimu. Tujuan abadiNYA atas hidupmu tidak dapat digagalkan oleh setan apapun dari neraka, juga tidak oleh mahluk/monster yang muncul di jalan hidupmu.

Ketika engkau berada ditengah-tengah pencobaan yang dahsyat, engkau akan dapat menyaksikan kebaikan TUHAN, sperti yang dialami Ayub. Dan engkau akan dapat mengutip pernyataan iman besar dari Ayub: “Meskipun DIA memukul aku, tapi aku akan tetap percaya kepadaNYA.” (Ayub13:15).

Kenyataan lain tentang diri Ayub adalah bahwa dia hidup mencapai umur 210 tahun. Pencobaan dan penderitaan yang ia alami hanya berlangsung setahun saja lamanya. Jadi keseluruhan hidupnya yang penuh dengan berkat TUHAN yang dinikmatinya adalah selama 209 tahun.
TIDAK PERDULI APAPUN YANG KITA ALAMI, HARUSLAH MATA ROHANI KITA TETAP BERFOKUS KEPADA TUHAN YESUS KRISTUS SAJA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU