YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Sabtu, 04 Agustus 2012

Memulai Mezbah Keluarga Untuk TUHAN

Oleh: Snk. Ir. Sadoki Waruwu., M.A. 
(Ketua BPMJ BNKP Jemper Bandung Timur)

Membangun mezbah keluarga bagi TUHAN berkaitan dengan tujuan-tujuan TUHAN dalam hidup saya.  Untuk mencapai tujuan Tuhan dalam hidup saya, sangat perlu yang namanya catatan harian yang di dalamnya mezbah keluarga terutama doa penyembahan pribadi berada ditempat pada urutan pertama. Doa penyembahan saya tentu melakukan terus menerus selama hidup saya, karenanya menyangkut jangka panjang sehingga sangat dibutuhkan prioritas dalam jangka panjang. Saya perlu membuat sebuah daftar yang berisi prioritas-prirotas yang disusun dalam urutan kepentingan.
Semua orang memiliki prioritas. Saya tidak menggurui siapa pun tentang hal prioritas. Saya memiliki prioritas hidup dan sudah menerapkannya. Saya mendapatkan banyak manfaat di dalamnya. Saya hanya ingin berbagi berkaitan dengan mezbah keluarga ini.
Bagi saya prioritas pertama, yang terpenting adalah meluangkan waktu dengan Allah. Saya menghabiskan sejumlah waktu khusus setiap pagi berbicara dengan Tuhan. Saya tidak pernah meninggalkan rumah selama beberapa jam untuk berdoa. Artinya, hubungan saya beres dengan Tuhan, urutan prioritas lainnya akan juga beres bersama Dia. Mengantar anak-anak, kerja ke toko atau kantor, ke gereja atau pelayanan lain harus dilakukan setelah komunikasi dengan Dia. Waktu dan jumlah waktu yang saya dan anda habiskan untuk berdoa mungkin berbeda tapi intinya adalah melakukan seperti itu dengan setia setiap pagi.
Saya mengambil waktu berdoa mulai pukul tiga pagi sampai pukul lima, karena mulai pukul lima sudah khusus untuk persiapan anak-anak pergi ke sekolah. Bagi saya tidak mungkin harus berdoa pukul lima karena anak-anak harus pergi ke sekolah. Karena itu, harus tidur pukul sepuluh malam sampai pukul tiga pagi sehingga ada waktu tidur sekitar lima jam. Bagi orang dewasa jumlah tidur itu sudah cukup.
Prioritas kedua saya adalah anak-anak dan istri. Tidak peduli betapa mendesaknya hal-hal lain. Saya mengurus hal lain itu, hanya setelah menghabiskan cukup waktu dengan keluarga saya. Prioritas ketiga saya adalah tujuan saya, pelayanan saya, pengembangan pribadi saya. Jadi saya tekankan sekali lagi urutan prioritas saya adalah pertama,Tuhan. Kedua,  keluarga saya dan ketiga adalah pelayanan, pengembangan pribadi, hobi atau pekerjaan saya.

Mendukung Prioritas pertama
Strategi lain yang memberi manfaat. Saya buat tiap bulan seperti ini, dalam satu minggu memberikan waktu penuh kepada Tuhan. Waktunya fleksibel. Yang penting ada satu minggu dalam satu bulan itu. Katakanlah minggu pertama atau minggu kedua dari setiap bulan. Itu mungkin bervariasi tiap bulan, yang penting ada satu minggu untuk Tuhan disediakan dalam satu bulan itu. Saya mengisi satu minggu itu membaca firman Tuhan, berdoa, berpuasa, merenungkan firman Tuhan.  Biasanya saya harus membatalkan semua hal-hal yang rutin gereja atau panggilan khotbah dari luar dan memberikan diri saya bersama Tuhan. 

Prioritas Waktu Mingguan 
Selain itu, strategi lain adalah  setiap seminggu saya mengatur waktu untuk pulang ke rumah. Tiga atau empat hari harus sudah pulang ke rumah paling terlambat pukul tujuh sore, karena mendampingi anak-anak saya belajar. Tiga hari bisa saya pulang ke rumah sampai pukul sebelas malam. Prioritas pulang rumah ini, mereka sudah mengetahuinya sehingga mereka tidak bertanya-tanya mengapa saya lama pulang rumah. Anda bisa membuat apapun prioritas, tetapi akankah itu sepakat dengan tujuan Tuhan bagi hidup anda? Kadang Gembala dari gereja besar memiliki anak-anak yang  pencandu obat-obatan atau berubah menjadi mereka tidak percaya pada Yesus lagi. Hal-hal seperti ini sering terjadi karena prioritas-prioritas yang salah. Sering seorang gembala prioritas utamanya adalah panggilannya. Resikonya adalah keluarga terbengkalai dan tidak ada yang bisa menggantikan hubungan pribadi dengan Tuhan dengan yang lain. 

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Filipi 3:13,14.
Selamat menerapkannya. Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU