YA'AHOWU !! SYALLOM.. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh. 14:6) FAOMASI ZOAYA

LABEL

Pencarian

MARILAH KITA MENJADI BERKAT MELALUI INTERNET, KIRIMKAN TULISAN ANDA YANG MEMBANGKITKAN IMAN, MEMULIHKAN, MEMBAWA JIWA & PERTOBATAN KEPADA TUHAN.

Sabtu, 12 Juli 2014

PUASA & MENJADI SEHAT




Memasuki masa doa puasa, kita perlu mengerti cara berpuasa yang sehat, supaya kita mencapai tujuan puasa kita, yaitu: menantikan-nantikan Tuhan dan memiliki tubuh yang sehat. Sekarang, puasa sudah menjadi terapi dari kedokteran modern. Ada penyakit-penyakit tertentu yang obatnya adalah puasa.

Kita selalu berdoa agar menerima: “Umur panjang dan sehat di tangan kanan, kekayaan dan kehormatan di tangan kiri.” Di dalam Alkitab tertulis bahwa Tuhan berjanji pada umat-Nya: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Ku-timpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan Engkau.” (Keluaran 15:26). Dari firman tersebut, jelas sekali bahwa Tuhan menginginkan kita memiliki tubuh yang sehat. Jika ada seseorang yang berpuasa tapi tubuhnya justru tambah gemuk, berarti ada yang salah dengan caranya berpuasa. Banyak orang berpuasa tetapi semakin gemuk karena:
-          Tidak memperhatikan komposisi makanan saat breakfast (buka puasa).
Ketika buka puasa justru makan sebanyak-banyaknya, sehingga buka puasa menjadi ajang “balas dendam” (pelampiasan) dengan cara menambah porsi makan. Ketika berpuasa organ bagian dalam tubuh kita sedang beristirahat, sehingga ketika dimasuki jumlah makanan yang begitu banyak, organ tersebut jadi bekerja keras mengolahnya. Jadi hal itu tidak baik untuk kesehatan kita.
-          Tidak memahami prinsip puasa: “Mengurangi kuantitas makanan yang masuk dalam tubuh”.
Jika kita sungguh-sungguh mengurangi kuantitas makanan yang masuk, maka seharusnya tubuh menjadi kurus sesudah puasa.
-          Prinsip salah: “Menggeser jam makan.”
Puasa yang benar lamanya berkisar: 15-16 jam, 18 jam, 20 jam, 24 jam (lamanya puasa tergantung kondisi kekuatan tubuh kita, dan juga komitmen kita pada Tuhan). Kata breakfast berasal dari kata break-a-fast (berbuka puasa), karena orang-orang Kristen pada gereja mula-mula biasa berpuasa dengan tidak makan malam. Mereka berbuka puasa pada pagi hari, kebiasaan makan di pagi hari inilah yang sekarang kita sebut breakfast (sarapan).  

Ketika buka puasa (breakfast) komposisi makanan yang benar yaitu: 50% sayur-sayuran; 25%  protein (ikan, unggas, daging merah); 25% karbohidrat (nasi, mie, roti, kentang).  Jadi sebenarnya, anjuran pemerintah tentang komposisi makan “4 sehat, 5 sempurna” kurang cocok untuk keadaan jaman sekarang. Anjuran tersebut cocok pada jaman setelah kemerdekaan tahun 1945, karena pada masa itu bangsa Indonesia masih banyak yang kekurangan gisi. Komposisi makanan yang benar yaitu gisi yang berimbang.

Pola makan yang sehat:
SARAPAN PAGI   (pukul 06-07) : 25 % (dari kebutuhan kalori per hari)
Snack (buah)         (pukul 09-10)  : 10 %
MAKAN SIANG    (pukul 12-13)  : 35 %
Snack (buah)         (pukul 15-16)  : 10 %
MAKAN MALAM (pukul 18-19)  : 15 %
Snack (buah)         (pukul 21-22)  : 5 %
(Keterangan: buah bukan juice)

Jumlah kalori harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita, sebab kebutuhan tiap orang berbeda. Orang yang banyak bekerja dengan kekuatan otot (kuli bangunan, atlet olahraga) butuh kalori yang lebih banyak. Kita harus bisa memilih dengan baik apa yang akan kita makan, termasuk juga cara mengolahnya. Makanan yang diolah dengan cara digoreng maka nilai kalorinya semakin tinggi. Kebanyakan makanan fastfood (ayam goreng, burger) mengandung nilai kalori tinggi. Buah pun ada yang nilai kalorinya tinggi (misal: mangga). Pilihlah buah seperti papaya, apel, jeruk, yang cukup serat tapi tidak terlalu manis. Jangan mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori melebihi yang kita butuhkan.

Pola makan yang teratur akan membuat organ-organ tubuh bekerja dengan baik, tidak berlebihan pada jam-jam tertentu. Dengan membiasakan komposisi dan pola makan yang sehat, maka setelah kita selesai masa doa puasa, diharapkan kita memiliki komposisi dan pola makan yang benar, sehingga manfaat kesehatan yang kita dapatkan pada saat berpuasa bisa terus dipertahankan.
Apakah badan kita termasuk gemuk atau tidak?

Cara mengukurnya yaitu:
a.       PENGUKURAN KASAR:
            TINGGI BADAN-100 = BERAT MAKSIMAL
TINGGI BADAN-100-10 % = BERAT IDEAL

Contoh: 158-100 = 58 KG (BERAT MAKSIMAL)
  158-100-5,8 = 52,2 (BERAT IDEAL)

b.       PENGUKURAN BODY MASS INDEX:
BMI =   ______BERAT BADAN (KG)____________
                        TINGGI BADAN (M) X TINGGI BADAN (M)
                    =   ___52____
              1,58 x 1,58
                     = 20,82 = NORMAL
(NORMAL: 18,5-24,9)

c.        KLASIFIKASI OBESITAS:
BMI < 18,5   = KURUS
18,5-24,9      = NORMAL
25-29,9         = OVERWEIGHT/GEMUK
30-39,9         = OBESITAS
> 40              = OBESITAS BERAT

Selain berat badan, ada hal lain yang perlu diperhatikan. Kondisi kesehatan tubuh kita juga bisa diketahui lewat nilai gula darah kita (lewat pemeriksaan di laboratorium). Nilai gula darah seseorang bisa tinggi bila punya kebiasaan minum yang serba manis (mengandung gula). Minuman yang paling sehat adalah air putih (mineral).
Jangan terlalu banyak makan makanan yang berlemak dan gorengan. Ada baiknya setahun sekali kita periksa ke laboratorium.

NILAI LABORATORIUM NORMAL
GULA DARAH SAAT PUASA  = 65-100 MG/DL
GULA DARAH 2 JAM SESUDAH MAKAN = < 140 MG/DL
KOLESTEROL TOTAL < 200 MG/DL
KOLESTEROL LDL     < 100 MG/DL
KOLESTEROL HDL    > 40 MG + 50 MG
TRIGLISERIDA = < 150 MG/DL
ASAM URAT = < 7 MG/DL (PRIA), < 5,7 MG/DL (WANITA)
UREUM = 8-20 MG/DL
KREATININ = 0,5-1,2 MG/DL
BMI = 18,5-25
            LINGKAR PINGGANG = < 90 CM (PRIA) ; < 80 CM (WANITA)
            TEKANAN DARAH = < 130/80

OLAHRAGA
Kita juga perlu olahraga supaya tubuh kita sehat. Olahraga yang teratur membuat tubuh kita tidak mudah lelah. Olahraga tergantung pada usia dan kondisi badan. Supaya olahraga maksimal maka kualitas dan kuantitas harus tepat. Olahraga yang dilakukan secara rutin tiap hari jauh lebih baik daripada olahraga yang dilakukan seminggu sekali tapi langsung dengan beban yang besar dan waktu yang lama. Contoh olahraga yang baik: 30 menit sehari selama 5-7 hari (jalan, jogging, bersepeda, senam aerobik, renang). Olahraga yang aman untuk semua usia adalah olahraga yang bersifat aerobik (dengan oksigen), artinya olahraga tersebut menggunakan oksigen secara teratur. Olahraga yang bersifat aerobik membuat tubuh bergerak secara ritmis. Berbeda dengan olahraga yang bersifat kompetisi (futsal, bulutangkis, dsb) yang justru memberi beban pada jantung. Olahraga yang tepat dan teratur membuat tubuh kita bugar. Seperti halnya keselamatan yang harus kita kerjakan, maka kesehatan pun perlu kita kerjakan. Selamat memiliki tubuh sehat dan umur panjang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU