Gereja yang tertarik untuk
memulai pelayanan pemuda sebaiknya perlu mengikuti beberapa langkah
sederhana berikut ini. Tiap-tiap langkah adalah penting dan perlu ditanggapi dengan
bijaksana.
1.
Berdoa bagi
kerinduan melayani anak muda dan mencari tahu motifnya.
Jika alasan memulai pelayanan
muda-mudi adalah hanya untuk menyaingi gereja lain, maka itu adalah motif yang
salah. Jangan berharap Tuhan akan memberkati program gereja yang tidak dibungkus
dalam doa.
Pelayanan selalu berhubungan
dengan kondisi sosial dan budaya di sekitarnya. Tiap gereja akan memiliki
pandangan berbeda terhadap anak muda. Beberapa gereja melihat anak muda sebagai
jiwa yang terhilang dan merindukan Tuhan dalam hidupnya. Gereja lain melihat
mereka sebagai sesama bagian anggota masyarakat dan tubuh Kristus. Mengetahui
bagaimana gereja Anda memandang anak muda adalah penting dalam menentukan dasar
sebuah pelayanan muda-mudi.
3.
Berkonsultasi
dengan gembala senior dan pemimpin serta majelis gereja.
Amsal 15:22 mengatakan,
"Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau
penasihat banyak." Berkonsultasi
dengan kelompok pemimpin di gereja serta mendapat dukungan dari mereka adalah
penting sebelum memulai pelayanan muda-mudi.
4. Mengenali target.
Sadarilah jika jarang ada gereja yang sanggup
memenuhi kebutuhan semua jenis anak muda, terutama bagi semua kelompok umur.
Harus ditentukan titik berat bagi satu jenis kelompok umur, untuk kemudian
mulai mengenali kebutuhan-kebutuhan khusus mereka. Beberapa gereja mungkin mampu
berperan sebagai tempat berlindung bagi anak muda yang menjadi orang tua
tunggal. Gereja lain mungkin lokasinya terletak di dekat universitas sehingga
mereka menitik beratkan pada pelayanan anak muda yang lebih muda dan belum
menikah. Suasana di satu gereja mungkin lebih kondusif bagi jenis anak muda
yang lain. Jika demikian, kenalilah jenis itu dan khususkan diri dalam satu
bidang. Tidak ada gereja yang dapat menyajikan satu program yang benar-benar
seimbang memuat semua jenis pelayanan anak muda yang ada sekarang. Beberapa
mungkin dibatasi oleh sumber dana atau tenaga. Namun semuanya akan berkembang
lewat adanya transisi dalam kepemimpinan.
5. Menjadi pelayanan yang memulihkan.
Sebagai strategi dalam
merencanakan program, berilah perhatian pada pemulihan luka yang mungkin
dimiliki oleh para anak muda. Beberapa membutuhkan pemulihan terhadap luka
perceraian, yang lain bergumul dengan luka akibat kematian orang yang dikasihi.
Beberapa wanita mungkin mengalami luka akibat penganiayaan fisik, sementara
yang lain sedang berjuang dalam menentukan tujuan dan arti hidupnya. Pelayanan
anak muda yang paling efektif terjadi di lingkungan yang penuh dengan
penolakan. Anak muda membutuhkan lingkungan di mana mereka diakui
keberadaannya. Beberapa telah jemu dengan kegagalan-kegagalan dalam membina
hubungan yang terjadi di masa lalu, dan membutuhkan waktu untuk menata kembali fokus
hidupnya. Roh mereka mengalami kelelahan, dan mereka sedang dalam pencarian
akan kedamaian.
6. Melibatkan sebanyak mungkin anak muda dalam pelayanan.
Ketika anak muda mempunyai
rasa memiliki, maka pelayanan itu akan berbuah dan mempunyai tujuan jelas.
Model pelayanan Perjanjian Baru tidak pernah dirancang untuk dilakukan oleh
satu orang saja. Tuhan membagi-bagi karunia pelayanan seperti fungsi
masing-masing organ tubuh untuk menggambarkan betapa kita membutuhkan bantuan satu
dengan yang lainnya. Sebuah pelayanan pemuda yang aktif akan benar-benar memperhatikan
masukan dari anggota-anggotanya dan membutuhkan adanya keterlibatan dari
masing-masing pemimpinnya.
Banyak pelayanan anak muda
memilih sebuah dewan kepemimpinan yang dirotasi tiap tahunnya. Dewan ini
terdiri dari pemimpin-pemimpin yang akan mengatur tugas seperti siapa yang
bertugas menyambut para tamu tiap minggu, menelepon mereka yang sedang sakit
atau berhalangan hadir, merencanakan acara-acara khusus dan kegiatan sosial,
publikasi, mengkoordinasi kelompok-kelompok kecil atau mengatur proyek pelayanan.
Anak muda memiliki kemampuan untuk menjalankan kepemimpinan dalam gereja. Selama
seminggu mereka telah memikul tanggung jawab yang penting di tempat kerja
mereka dan tidak ingin diperlakukan sebagai anak kecil yang tidak mandiri di
gereja pada akhir minggunya.
PENJANGKAUAN KE LUAR
Penginjilan
Mengadakan bermacam-macam kegiatan akan memungkinkan gereja mengadakan penjangkauan ke dunia luar yang terhilang dan yang sedang membutuhkan. Kegiatan ini juga harus dapat menjangkau mereka yang biasa datang tiap minggu. Kegiatan-kegiatan yang mungkin dapat dilakukan meliputi: kegiatan olahraga, sosial, piknik bersama, kumpul bersama, kelompok besuk, dan workshop-workshop khusus. Perhatian dan kasih harus selalu ditampilkan sebagai unsur utama.
Pelayanan
Kata "minister" mempunyai arti "melayani". Tidak ada orang yang dapat melayani dalam nama Kristus jika tidak secara aktif terlibat dalam pelayanan kebutuhan orang lain. Kegiatan pelayanan dimana sebuah organisasi pelayanan dapat menjadi sponsor misalnya adalah: mengunjungi rumah sakit, program kakak asuh bagi anak-anak terlantar, men-support anak-anak di negara dunia ketiga lewat lembaga-lembaga pelayanan, membantu sebuah institusi pelayanan masyarakat dalam kota selama sehari dalam sebulan, membantu pelayanan bagi orang cacat, mempromosikan program misi jangka pendek ke luar negeri, atau menolong jemaat gereja yang membutuhkan selama sehari penuh.
PENJANGKAUAN KE DALAM
Mengajar
Titik berat pengajaran dalam sebuah pelayanan harus seimbang dan terfokus pada masalah-masalah yang praktis dan merakyat. Aktivitas-aktivitas yang mendukung untuk kegiatan mengajar meliputi seminar dan konferensi-konferensi, kelompok-kelompok kecil, retret, dan kelompok pemuridan.
Membangun Komunitas
Kaum muda membutuhkan rasa
saling memiliki. Pemuda Kristen ingin mempunyai perasaan memiliki terhadap
gereja mereka. Akan sulit bagi gereja memotivasi para kaum muda jika mereka
belum merasa diakui keberadaannya atau selama gereja belum berusaha barang
sedikit saja untuk menjangkau mereka. Membangun suasana sebagai suatu komunitas
dapat diciptakan dengan mengadakan acara-acara sosialisasi istimewa bagi
anak-anak muda, mengadakan pertemuan-pertemuan kelompok kecil, mengundang
pembicara khusus ntuk anak muda, mengadakan retret akhir minggu, atau
mengadakan acara besar seperti konser.
Penyembahan
Orang percaya menikmati penyembahan mereka kepada sang Pencipta. Orang-orang dengan minat yang sama ini akan menikmati penyembahan mereka kepada Tuhan dalam cara yang bermiripan. Untuk alasan inilah, pertemuan sepulang kebaktian sore yang dikenal dengan nama "afterglows", menjadi populer di kalangan kelompok kaum muda Amerika. Kelompok kaum muda di seluruh Amerika menikmati pemakaian musik-musik kontemporer dalam pertemuan penyembahan mereka. Masih banyak yang dapat dilakukan untuk membuat pengalaman penyembahan pemuda yang lebih kreatif dan pribadi dalam acara seperti camp, retret, dan kelompok-kelompok kecil.
Konseling
Berdasarkan hasil penelitian,
hanya sedikit muda-mudi Kristen yang akan pergi ke konselor profesional jika
mereka membutuhkan bantuan. Mayoritas dari mereka memilih berkonsultasi dengan
teman dan keluarganya. Untuk alasan itu, akan sangat membantu jika pemimpin pemuda
menawarkan beberapa bentuk pelatihan konseling. Akan membantu juga jika
dihadirkan seorang konselor profesional untuk membawakan satu seri seminar
tentang topik pembuka hal-hal seputar konseling. Satu seri lagi pelajaran
mengenai masalah-masalah penting yang dihadapi anak-anak muda akan sangat
bermanfaat, mungkin juga dapat ditambah dengan sesi konseling dalam kelompok
kecil untuk muda-mudi itu yang dibawakan oleh seorang konselor profesional.
Pelatihan Kepemimpinan
Sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya, pelayanan untuk anak muda harus diusahakan secara tim. Mereka akan
senang jika mereka merasa mempunyai semacam andil dalam merencanakan
program-program mereka. Semakin banyak masukan yang Anda dapatkan dari mereka,
akan semakin sukses pula program-program Anda. Untuk melakukan hal ini, adalah penting
untuk mengadakan semacam pelatihan kepemimpinan. Dewan pemimpin yang terlibat
dalam pengambilan keputusan dalam kelompok, dan yang akan bertanggung jawab
dalam pelaksanaan keputusan yang diambil tersebut harus mendapat pelatihan yang
berkualitas untuk melaksanakan tugas mereka. Pelatihan ini dapat dilakukan
dalam bentuk retret kepemimpinan tahunan, konferensi pelatihan spesial, seminar,
dan sesi tanya jawab kelompok atau orang-perorang dengan pemimpin kelompok
muda-mudi.
Bahan diterjemahkan dari sumber:
Judul Buku : Foundations of
Ministry
Judul Artikel : Strategy for Ministry to Single Adults
Penulis
: Michael J. Anthony
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU