Oleh: Titus Sitompul
(Rumah
Doa Kasih Yesus Bandung)
Salam
Damai Sejahtera.
Dari
jumlah populasi manusia lebih kurang dari lima miliard jiwa didunia saat ini,
hampir semua memiliki sesuatu yang ingin diraih (cita-cita). Dan untuk meraih cita-cita tersebut seseorang
harus berjuag dan berkorban, baik waktu, tenaga, uang bahkan mungkin harga
diripun terkadang dikorbankan demi meraih cita-cita tersebut. Meskipun cita-cita sudah tercapai namun masih
banyak orang yang tidak pernah merasa puas. Mengapa?
Itulah
pertanyaan yang selalu muncul atas ketidak puasan manusia. Hal itu disebabkan karena dalam diri manusia
ada ruang yang kosong yang harus diisi bukan dengan kemampuan, kehebatan,
kekayaan, gelar, kehormatan, pangkat, kekuasaan, dan lain sebagainya. Tetapi dengan dengan hati yang haus dan hanya
dapat dipuaskan dengan kasih Bapa. Hati
manusia harus diisi dengan hati Bapa, hati Tuhan yang memberi kepuasan, ucapan
syukur, rasa puas dan damai sejahtera dengan apa yang sudah dicapai.
Bagaimana Meraih Hati Bapa?
Saya
punya anak perempuan yang masih duduk di TK Kecil namanya Grace, putri saya ini
berbeda dengan abangnya Noel dan Jefta.
Setiap kali Grace putri saya ingin meminta sesuatu biasanya dia datang
dengan senyum, memeluk dan kemudian mencium pipi saya kemudian dia ngomong mau
dibeliin sesuatu atau minta uang buat jajan.
Sebenarnya tanpa ngomongpun, sebagai bapaknya saya sudah tahu bahwa anak
saya butuh sesuatu. Hanya saya sangat
tertarik dan senang dengan sikap anak saya yang menyenangkan tersebut.
Sebenarnya
untuk menyenangkan hati Bapa di Sorga sangatlah sederhana! Saya katakan sederhana karena, Allah Bapa
kita disorga tahu keterbatasan kita sebagai ciptaan-Nya dan mengerti keberadaan
kita.
Mari Senangkan Tuhan!
Dengan
apa kita dapat menyenangkan hati Bapa?
Dengan apa yang ada pada kita, dengan kemampuan dan talenta yang kita
miliki. Bila kita bisa bernyanyi maka
bernyanyilah untuk Tuhan, kalau kita bisa main musik maka beramain musiklah
untuk Tuhan, kalau kita diberi karunia pandai berbicara maka berbicaralah
tentang kasih Tuhan yang kita alami kepada orang lain, dan masih banyak lagi
talenta atau karunia yang Allah berikan maka gunakan itu untuk kemuliaan
Tuhan, dengan cara itu kita dapat
menyenangkan hati Tuhan.
Jadi
untuk menyenangkan atau meraih hati Bapa tidak perlu harus ahli Theologia, atau
harus punya gelar sarjana, atau harus kaya, semua itu perlu tetapi bukan itu
yang utama!!!
Mengasihi
Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi (Matius 22:37)
merupakan cara tepat untuk menyenangkan atau meraih hati Bapa. Tujuan hidup menyenangkan hati Bapa jauh
lebih besar dari prestasi pribadi, bahkan jauh lebih besar dari karier, impian
dan ambisi kita. Jika kita ingin tahu
kenapa kita ditempatkan dibumi ini maka kita harus memulainya dengan Allah,
karena kita dilahirkan oleh tujuan-Nya dan untuk tujuan-Nya. Jadi jangan bingung, jangan mulai hidup kita
dengan keliru senangkan Tuhan dengan melayani Dia. Raih kasih-Nya sebab kita ada karena Allah
menghendaki kita ada. Hanya didalam
Allah kita menemukan asal-usul kita, identitas kita, makna hidup kita tujuan
dan masa depan kita.
Kita
ada bukan karena kebetulan tetapi Allah lah yang merancang bagian tubuh kita
dengan terencana, Allah yang menetukan ras kita, warna kulit dan rambut kita,
dan semua karakteristik kita, dengan kata lain tidak ada yang terluput
sedikitpun dari perhatian Allah.
Pelayanan
adalah sebagian kecil yang bisa kita beri kepada Tuhan atas apa yang sudah kita
terima dari Bapa kita. Kita harus
mengaku dengan jujur bahwa kita tidak mampu membalas kasih Tuhan, oleh sebab
itu raihlah hati Bapa dengan mempermuliakan Dia dengan tindakan, perkataan,
sifat dan pelayanan kita, maka Allah akan senang. Amen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU