Hubungan Antara Sesama Manusia!
Kedatangan Tuhan Yesus adalah untuk mengenapi hukum
taurat bukan meniadakannya (Matius 5:17) dan hukum taurat ini terbagi
menjadi dua hukum yaitu Kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu
manusia.
Setiap kita berhubungan dengan manusia lainnya dalam
kehidupan ini, mari belajar untuk melakukan prinsip dari hukum yang
Tuhan telah ajarkan kepada kita. Mulailah untuk memberkati bukan
mengutuki, sudah dikatakan bahwa “BESI MENAJAMKAN BESI dan ORANG
MENAJAMKAN SESAMA-Amsal 27:17)” .
Ada suatu tujuan yang mulia lewat PROSES PENAJAMAN
ini! Suatu Prinsip/konsep yang tidak benar dalam hubungan manusia maka
akan berdampak tidak benar juga (tidak memberkati).
Ingatlah! Kita harus menasehati orang-orang yang salah karena kalau tidak kesalahan orang itu akan diperhitungkan kepada kita!
Proses penajaman ini membutuhkan waktu,kesabaran dan
pengetahuan supaya menghasilkan yang diinginkan oleh pemerosesnya,
hasil yang baik bukan yang jelek.
Tahapan/konsep pertama dari pemerosesan ini
adalah pengesekan yang dilakukan. Pada pemerosesan ini ada bagian yang
akan dihaluskan dan ada bagian sebagai penghalus/pengamplasnya. Saat
pengamplasan akan menghasilkan panas.
Ada prinsip-prinsip rohani yang Tuhan mau kita tahu
dan pahami dalam hidup ini dan salah satunya dalam menghadapi proses
hubungan antara sesama manusia. Setiap ada gesekan antara sesama kita
pasti ada suatu proses. Hubungan antara sesama manusia ini bisa
menghasilkan hasil yang positif atau negatif. Apakah yang kita hasilkan
dari setiap hubungan yang kita jalanin? Apakah itu baik atau tidak
hasilnya dimata kita sebagai umat Tuhan?
Tuhan Yesus Kristus waktu melakukan mujizatNYA di
Kana, membuat air dalam tempayan menjadi anggur yang berkualitas baik
bahkan sangat baik. Demikianlah hendaknya kita, sebagai umatNYA
,biarlah anggur yang berkualitas sangat baik,yang diciptakanNYA itu
terus mengalir dalam hidup kita dan terus kita alirkan kepada mereka
yang berhubungan dengan kita. Pastikanlah setiap hubungan yang kita
jalani semuanya itu untuk kemuliaan Tuhan.
Mari belajarlah lebih lagi untuk melihat hubungan
antara sesama kita melalui kaca Tuhan, ya Tuhan Yesus sebagai penyaring
dalam setiap hubungan yang kita jalani. Mengapa harus memakai Tuhan
sebagai penyaring/kacamata yang harus kita pakai dalam menelaah atau
menjalani setiap hubungan ini?
Jika pribadi yang berhubungan dengan kita gagal
mencerminkan Tuhan dalam hidupnya maka Tuhan akan memberikan pengertian
kepada kita untuk menghadapi keadaan ini.
Kita sudah tahu bahwa kita pasti kecewa kalau
berharap kepada manusia tetapi kalau kita berharap kepada Tuhan maka
kekurangan-kekurangan dari hubungan yang kita jalani dapat kita hadapi
karena kita melihat kuasaNYA yang bekerja kepada kita sehingga kita
diberikan hikmatNYA dalam menghadapi keadaan-keadaan yang mengecewakan
dari hubungan yang kita jalani.
Roma 8:28 Kita tahu bahwa Tuhan turut bekerja dalam
segala perkara, Tuhan terus mengajarkan kita setiap hari dalam
menghadapi setiap situasi di dunia ini. Ada tanggung jawab RohNYA dalam
setiap anak-anakNYA, DIA akan menasehatkan,menegur,mendidik dan
terkadang menghajar kita supaya kita pada akhirnya memiliki karakter
Kristus dalam hidup kita. Lakukanlah bagian kita dengan baik dan benar,
kita harus memuliakan DIA melalui kehidupan kita.
Dimuka bumi ini keadilan akan sulit didapati, selain
daripada itu, bukan masalah adil atau tidak adilnya tapi pada dasarnya
yang harus kita perhatikan adalah bagaimana kita menghadapi ketidak adilan ini.
Menggunakan DIA, Yesus Kristus sebagai penyaring/kacamata kita dalam
meresponi keadaan ini, menggunakan sudut pandangNYA dalam meresponi
keadaan ini akan berdampak jauh lebih baik daripada memakai sudut
pandang dunia.
Tahapan/konsep kedua dari pemerosesan ini
adalah pembuangan dari hasil pengesekan, ada bagian yang kotor yang
terbuang dari hasil pengamplasan. Waktu kita diproses antara sesama
kita, apa yang terbuang dari diri kita? Buah Roh atau Manusia lama
kita? 2 Korintus 5:17 Ego kita harus berlalu sedangkan manusia baru
kita sdh menguasai kita.
1 Korintus 3:12,13,14 Dimana pekerjaan setiap kita akan nampak pada hari Tuhan.
Menjadi anak-anakNYA harus mempunyai konsep pikiran & perilaku yang berkenan kepada DIA.
Pastikan setiap hubungan kita, kita menyunatkan
kedagingan kita/hal-hal yang tidak berkenan bagi DIA (manusia lama
kita) dan biarkanlah manusia baru kita makin bertumbuh dan menguasai
hidup kita.
Mari terus belajar untuk memakai kacamataNYA dalam
setiap hubungan yang kita jalani maka pasti manusia lama kita dibuang
jauh dari kehidupan kita.
Tahapan/konsep ketiga dari pemerosesan ini adalah
hasil yang mengkilap/ cemerlang/ halus/ berkualitas baik setelah kedua
tahapan diatas. Wahyu 21:18,21 dikatakan bahwa emas yang paling murni
kondisinya akan seperti kaca (cemerlang) menghasilkan refleksi dari
yang melihatnya.
Kita diijinkan diproses melalui hubungan sesama ini
supaya kita mencerminkan/menyatakan pribadi Tuhan Yesus dalam hidup
kita. Kita peka/sensitif akan keinginanNYA dalam kehidupan kita.
Menjadi saksi-saksiNYA lewat kesaksian hidup kita dan melalui hubungan
antara sesama manusia inilah DIA dinyatakan berkuasa dalam hidup kita.
Pastikanlah diri kita bukan yang menjadi
amplas/pengggesek tapi yang menjadi produk yang berkualitas dari hasil
pengamplasan/penggesekan/penajaman.
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah:
Jika kita diijinkan untuk diamplas biarkanlah pribadi Yesus Kristus yang keluar/tercermin dalam diri kita. (Konsep pertama).
Ego kita haruslah dibuang, manusia lama kita harus
disalibkan dan biarlah manusia baru kita yang menguasai hidup kita.
Hati-hati terhadap setiap hubungan yang kita jalani,jangan sampai kita
mendukakan Tuhan. Jangan menghakimi,karena secara tidak langsung kita
menghakimi DIA. (Konsep kedua).
Akibat dari proses hubungan sesama manusia yang
Tuhan ijinkan dalam hidup kita ini membuat kita makin peka/sensitif
terhadap Tuhan bukan kepada manusia. (Konsep ketiga).
Pilihan ada ditangan kita! Datanglah kepada DIA dan
libatkanlah DIA dalam segala perkara dihidup kita ini supaya kehidupan
kita makin berkenan bagi DIA. Kita diciptakan untuk memuliakan DIA,
maka biarlah kehendakNYA nyata dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Penulis : Ps. Olga Siahaan (BETHANY International Church Bangkok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU