Oleh: Pdt. Drs. Pieter Lase, M.Div
Gembala
Sidang GPIG Jemaat Bait'El
GORONTALO (SULAWESI)
GORONTALO (SULAWESI)
Bagaimana jawaban
Alkitab terhadap hal diatas? Ternyata Alkitab
berkata lain dimana Tuhan mengukur bukan dalam perkara besar tetapi perkara
kecil. Sekalipun kita seringkali ingin mengerjakan perkara-perkara besar, punya
memiliki jabatan pelayanan yang tinggi, dipercaya hal yang hebat-hebat, tetapi
jangan lupa Tuhan menilai kita mulai dengan perkara-perkara kecil.
Beberapa hal
yang kita pelajari bila kita setia dalam perkara kecil:
1. AWAL SAUDARA DIBERKATI TUHAN DENGAN
MELAKUKAN DENGAN SETIA
PERKARA-PERKARA KECIL
Tuhan bekerja memberkati kita mulai
dari yang kecil. Tuhan tidak bekerja dari hal yang besar tetapi dia awali
segala sesuatu dari yang kecil. Dari yang kecil itu maka Tuhan tambah-tambahkan sehingga bertambah
besar.
Kadang kita mau sesuatu yang besar dari Tuhan; tetapi Tuhan berikan kita
yang kecil dulu, tetapi kita sering anggap remeh, anggap enteng sehingga tidak
serius melakukan, tidak dengan kesungguhan hati
tetapi asal-asalan, makanya tetap
kecil yang kita alami dalam hidup ini. Tetapi kalau saudara setia dalam perkara kecil, Tuhan bisa bikin
saudara besar. Saudara diberkati tanpa korupsi , saudara bisa naik pangkat
tanpa menyogok. Tuhan membuat saudara terus diberkati, bila terus menerus
saudara setia dalam perkara kecil.
Bila dulu saudara setia ibadah, setia berdoa, setia saat teduh, setia
memberi, setia melayani dan saat ini saudara tidak melakukannya lagi, saudara
mengabaikan, saudara bersungut-sungut; maka jangan tuntut Tuhan untuk
memberkati saudara; karena kesalahan saudara sendiri. Tetapi marilah kita
kembali untuk memulai kembali kesetiaan kita kepada Tuhan.
2. TUHAN MENILAI SAUDARA DALAM PERKARA-PERKARA
KECIL
Sering kita terobsesi untuk melakukan perkara besar, perkara-perkara yang
hebat-hebat bahkan spektakuler; tetapi Tuhan Yesus menilai kesetiaan kita mulai
dari kecil.
Di dalam Alkitab dimana Tuhan Yesus senantiasa memperhatikan apa yang
dilakukan oleh murid-muridNya dari hal yang kecil dan tidak ada yang
tersembunyi bagiNya. Sebab itu janganlah kita hanya menerima pelayanan yang
besar saja, tetapi pelayanan yang kecilpun kita terima dengan senang hati.
Beberapa hal
yang harus kita perhatikan:
a. Jangan ada dalam hati kita membeda-bedakan pelayanan; sekalipun
kecil, jangan mengurangi semangat pelayanan saudara
b. Jangan menganggap enteng pelayanan yang kecil, dan jangan berkata:
hanya ini, cuma segini, ini hanya membuang waktu saja; tetapi Marilah kita
berkata: Puji Tuhan, ini adalah
kesempatan yang baik yang diberikan oleh Tuhan untuk melayaniNya.
c. Jangan mengeluh dan mundur bila saudara sudah bekerja sebaik-baiknya; dan saudara tidak mendapatkan penghargaan
dari rekan rekan kerja dan tidak ada pujian dari hamba Tuhan. Ingat kita
melayani untuk menyenangkan akan hati Tuhan dan bukan menyenangkan hati kita
d. Jangan biarkan perasaan kita dikuasai hal yang tidak-tidak sehingga
timbul keluhan karena tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan,
tetapi ingat firman Tuhan di dalam
Kolose 3:23 Apapun juga yang kamu
perbuat, perbuatlahlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan
untuk manusia
3. PENEKANAN BUKAN PADA HASILNYA TETAPI PADA KESETIAAN
Sering orang hanya tertuju pada hasil pelayanan kita, maunya pada waktu
kita melayani maka kita mempunyai
pengharapan melihat hal-hal yang hebat-hebat, tetapi marilah kita melihat bahwa
Tuhan bekerja dalam perkara-perkara kecil.
Bila kita melihat tentang perumpaan Talenta
di dalam Matius 25:14-30
maka Tuhan melihat dari segi
talenta yang dipercayakan kepada hamba itu: apakah dijalankan atau tidak? Oleh
sebab itu yang diinginkan Tuhan untuk kita lakukan dalam hidup kita adalah melakukan kehendak BapaNya. Kata Yesus
kepada mereka : “MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaanNya” (Yohanes 4:34)
Tujuan hidup kita adalah melakukan kehendak Allah di dalam hidup kita, yang salah satunya
melayani Tuhan di dalam hidup ini. Bukan
dilihat dari besar kecilnya pelayanan itu tetapi sejauh mana saudara
melakukannya. Melakukan dengan setia atau melakukan terus menerus tugas
tanggungjawab kita. Jangan melihat sedikit banyaknya apa yang dipercayakan
tetapi Tuhan melihat dari kesetiaan kita menjalankannya.
4. MELAYANI SEKALIPUN TIDAK DIPERHITUNGKAN
Banyak orang lebih sedang dengan pelayanan yang dilihat banyak orang,
karena merupakan kebanggaan tersendiri. Mereka
tidak tahu bahwa yang tersembunyi yang tidak dilihat orang nilainya besar di
sorga. Bahkan banyak orang gagal di
dalam melayani karena motivasi yang salah yakni
untuk dilihat orang maka firman Tuhan mengatakan : 'tidak beroleh
upah di sorga' (Matius 6:1); tetapi melakukan dengan tersembunyi itu yang
dikehendaki Allah, misalnya pelayanan
doa dilakukan dengan setia dan bukan untuk digembar-gemborkan. Walau pun Doa
kurang diminati banyak orang, tetapi sebenarnya pelayanan doa ini bernilai
kekal (Matius 6:6). Jadi, keberhasilan pelayanan hamba-hamba Tuhan karena ada
Jemaat yang berdoa untuk mereka.
Orang lain tidak memperhatikan hal yang kecil yang sebenarnya memberi nilai
tambahan bagi mereka. Demikian juga di dalam pelayanan, hal yang kecil yang
kita lakukan yang tidak diminati oleh teman-teman sepelayanan karena memerlukan
tenaga bahkan harus mandi keringat, dan bahkan pekerjaan yang 'kasar' tetapi disitu Tuhan promosikan kita untuk
suatu pelayanan atau pekerjaan yang lebih besar, lihat kembali Lukas 16:10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam
perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil,
ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar”
Harus diakui bahwa kesetiaan di
dalam perkara kecil, sesuatu yang tidak
diperhitungkan; karena kurang nampak, dan bukan dimulai dari perkara besar yang
semua mata tertuju kepadanya, misalnya: pengkhotbah, pemimpin pujian dsb tetapi
dari yang tidak kelihatan itulah Tuhan mempersiapkan untuk mendapatkan yang
besar. Oleh sebab itu bila dalam pelayanan kita hanya ditugaskan sebagai Penyambut Jemaat,
Kolektan, membereskan atau membersihkan
ruangan sebelum dan sesudah Ibadah, maka setialah.
5. SETIA DALAM
PERKARA KECIL MEMBUTUHKAN AKAN
KERENDAHAN HATI
Bila kita membaca Lukas 17:10 berbunyi: ”Demikian
jugalah kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah
kamu berkata: kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna: kami hanya melakukan
apa yang harus kami lakukan.” Ini mengungkapkan dalam pelayanan
memerlukan kerendahan hati. Memposisikan diri sebagai seorang hamba yang
siap sedia setiap waktu melayani Tuhan.
Banyak orang gagal dalam pelayanan karena sudah merasa besar; sehingga dalam pelayanan sudah
di atur maunya orang lain mengikut kehendak dia. Ada Peraturan Jemaat atau Tata
Gereja, ia tidak indahkan karena ia
merasa bahwa pandangan atau cara dia lebih baik.
Harusnya kita
belajar dulu dari hal-hal kecil di mana Tuhan tempatkan kita di dalam
pelayanan; dan ini membutuhkan kerendahan hati. Semakin Tuhan perrcayakan
banyak hal buat kita maka kita harus memiliki kerendahan hati; karena kalau
tidak, bukan kita memperoleh hal besar malah Tuhan tidak memakai kita lagi.
Contoh: Kegagalan raja Saul dalam I Samuel 15:19-23
6. SETIA DALAM PERKARA KECIL UNTUK KEMULIAAN
TUHAN
Kadang Tuhan percayakan banyak hal pada kita, maka satu hal yang dipikiran
kita, kita tujukan untuk kemuliaan Tuhan. Firman Tuhan berkata: Sebab segala
sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada dia. Bagi Dialah kemuliaan
sampai selama-lamanya (Roma 11:36)
Dari
pelayanan yang kecil, dari perkara yang
kecil lakukanlah untuk kemuliaan Tuhan,
sampai perkara besar. Jangan kehilangan arah hidup kita baik dalam
pekerjaan maupun dalam pelayanan kita
hanya ditujukkan untuk kemuliaan Kristus.
Penutup
Apakah kita setia enggak dengan perkara-perkara kecil? Apakah setia dalam
jam berdoa, jam saat teduh, memberi perpuluhan, menempati janji iman, setia
dalam ibadah, setia dalam pelayanan kita masing-masing? Ingat: bila kita setia dalam perkara yang kecil,
Tuhan akan menunjukkan hal besar bagi saudara.
Maukah saudara setia dalam perkara kecil? Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU