"Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya" (Amsal 18:2)
Nyonya Gerutu berkeluh kesah sebab teman-temannya tampaknya
menghindarinya, padahal ia sungguh tidak mengerti apa sebabnya.
Seandainya saja ia dapat mendengar rekaman suaranya sendiri, ia pasti
akan tahu mengapa ia tidak disukai. Ia selalu membicarakan
keluhan-keluhan pribadinya, kelemahan-kelemahannya,
penyakit-penyakitnya, dan memaksa orang mendengarkan kisah detailnya saat ia harus dirawat di rumah sakit.
Jika Anda ingin menjaga persahabatan, janganlah menjadi penggerutu.
Kebanyakan orang sudah memiliki masalah sendiri, jadi mereka tidak perlu
mendengar masalah-masalah Anda.
Di gereja tempat saya melayani,
seorang yang sudah berusia lanjut mengharap agar saya dapat
mengunjunginya sedikitnya seminggu sekali. Sepanjang masa pelayanan
saya, belum pernah saya merasa takut melakukan pelayanan kunjungan
seperti ketika mengunjunginya. Setiap minggu ia memaksa saya mendengar
cerita tentang kelima operasi yang pernah dijalaninya. Ia tidak pernah
menyatakan kebahagiaan dan sukacita atas kesehatan yang saat ini ia
miliki atau pemulihan luar biasa yang ia alami. Ia selalu kembali pada
hari-hari penderitaannya. Tampaknya ia "menikmati" kesehatannya yang
buruk. Padahal, ia masih hidup bertahun-tahun setelah itu. Ia
mengingatkan saya pada peribahasa: "Gerbong kereta yang berderit-derit
justru akan paling tahan lama."
Hari ini, arahkan mata kita pada
donatnya, bukan pada lubangnya. Bagikan kebahagiaan Anda pada orang
lain, dan serahkan masalah-masalah Anda pada Tuhan.
GUNAKANLAH WAKTU UNTUK MENGHITUNG BERKAT BUKAN UNTUK MENGELUH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU