Di
sebuah desa kecil, tinggallah seorang pria yang tiap harinya gemar
menggosip, dia selalu saja menggosipkan tetangga-tetangganya meskipun
dia tak mengenal siapa mereka.
Namun karena ingin berubah, suatu hari
dia mendatangi seorang tua bijak untuk meminta saran. Pria bijak ini
memerintahkannya untuk membeli ayam segar di pasar dan membawakan
untuknya sesegera mungkin. Dan ayam itu harus ia cabuti bulu-bulunya
sementara ia berlari, tak boleh sehelai
bulu pun tersisa.
Si penggosip ini menuruti semua, dia mencabuti
bulu-bulu ayam sementara ia berlari kembali ke rumah pria bijak itu.
Sesampainya disana ia menyerahkan ayam tersebut, namun pria bijak
lagi-lagi memintanya untuk pergi mengumpulkan semua helai bulu yang
sudah dia cabuti dan membawanya kembali. Si penggosip ini tentu saja
protes, hal itu tidak masuk akal untuk dilakukan. Angin pasti sudah
menerbangkan bulu ayam itu ke segala penjuru dan dia takkan pernah bisa
mengumpulkannya lagi.
Pria bijak kembali berkata, "Hal itu benar. Dan
begitu pulalah halnya dengan gosip. satu gosip dapat terbang ke segala
sudut, lalu bagaimana kamu akan mengembalikannya? Jadi sebaiknya jangan
pernah memulainya dari awal."
(Sumber: Family G)
... Pakailah perkataan yang membangun, supaya mereka yang mendengar, beroleh kasih karunia (Efeus 4:29)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU