Oleh : Mike Fehlauer
Belum ada gereja yang sempurna, namun Allah tidak menginginkan anda ada di
suatu tempat yang menyalah gunakan hal-hal rohani. Berikut adalah
bagaimana anda bisa mengetahui bilamana harus berpisah dengan gembala
saudara.
Suara yang berbicara ketika pada suatu malam telepon
berdering, tidak asing: "Markus, dapatkah kita berbicara sebentar? Saya
benar-benar prihatin, kalau gereja kami seakan-akan menjadi suatu
kultus." Sudah selama tiga tahun Markus tidak mendengar dari sahabatnya,
Stevan. Mereka berdua dahulu beribadah di suatu gereja charismatic yang
sama , sampai karir Markus menyebabkan dia harus pindah ke negara
bagian yang lain. Akibatnya mereka tidak lagi saling berhubungan. Kini,
dalam keputus-asaannya, Steve merangkul seseorang yang diluar
lingkungannya yang terjalin ketat.
"Kalau ada yang meninggalkan gereja," Steve katakan kepada Markus,
maka para gembala mencap dia ´pemberontak´ atau mereka katakan ´dia
tersinggung´. Markus bertambah prihatin ketika Steve dengan gugup
memberitahu lebih banyak ditel."Gembala juga mengatakan kepada kami
bahwa karena Allah telah membawa kami ke gereja itu, maka dia adalah
bapak rohani kami, dan kami tidak pernah boleh meninggalkannya kecuali
Allah memberitahukan itu kepadanya terlebih dahulu,"kata Steve." Dia
bahkan mengatakan kepada kami, bahwa kalau kami meninggalkan gereja itu
tanpa ijin gembala, maka kami akan mudah dihancurkan oleh iblis."
Ketika pembicaraan mereka berakhir, Markus sadar bahwa temannya ,
Steve tejebak ke dalam situasi rohani yang sangat tidak sehat. Ia
mendorong temannya untuk bertemu dengan gembalanya denga maksud
memperhadapkan keprihatinannya kepadanya." kau tidak boleh menaklukkan
dirimu dan keluargamu kepada pengendalian sebegitu, Steve,"nasehat
Markus kepadanya.
Seminggu kemudian, Markus berbicara dengan Steve kembali dan
menemukan betapa kuat pengaruh gembalanya atas jemaatnya. Steve telah
meminta maaf kepada gembala karena membicarakan dengan orang luar
problemanya dengan gereja, dan ia telah berjanji bahwa ia tidak akan
pernah lagi berbicara dengan Markus.
Sejak itu markus tidak pernah dengar lagi dari Steve.
CIRI-CIRI YANG MEMATIKAN ROH YANG SUKA MENGUASAI
Yang saya sampaikan di atas adalah suatu situasi yang benar terjadi
dan banyak diantara kita tidak mau mengakui bahwa itu adalah hal yang
tidak asing. Sebenarnya, keadaan manipulasi otoritas yang tidak sehat
dihadapi oleh banyak jemaat dalam berbagai taraf yang menyedihkan, hal
mana dapat mengakibatkan penyalahgunaan kerohanian yang menghancurkan
kalau tidak diperbaiki. Penyalahgunaan yang sedemikian telah
mengakibatkan ribuan orang kristen yang terluka dan kecewa; mereka
percaya bahwa mereka telah "dihabisi" justru oleh lembaga itu yang
seharusnya menolong mereka.
Jangan salah tanggap, saya menaruh kepercayaan pada gereja lokal.
Jemaat setempat adalah sakral dan itu adalah sesuai pemikiran Allah.
Semua orang percaya harus bersekutu dalam sebuah gereja lokal menurut
Ibrani 10:24,25. Ada suatu dinamika kasih karunia Allah yang hanya
didapati dalam hubungan yang konsisten dengan suatu tubuh lokal yang
sehat.
Ibrani 10:24-25
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah
kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat.
Adalah tujuan Allah dari semula bahwa terdapat gereja lokal yang
sehat, yang memberi kehidupan dan berpusat pada Kristus. Namun, oleh
karena Ia memilih untuk memakai pribadi-pribadi yang rentan terhadap dan
dapat berdosa untuk memimpin gerejaNya, maka selalu terdapat
kemungkinan bahwa suatu jemaat lokal dapat terpedaya atau jatuh kedalam
pola-pola rohani yang tidak sehat.
Jadi bagaimana kita bisa tahu bahwa gereja kita telah dipengaruhi
oleh roh menguasai? Dibawah ini dekemukakan lima tanda peringatan:
1. Menonjolkan Kekuasaan.
Tentunya harus diberikan tempat bagi pengajaran Alkitab mengenai
otoritas rohani. Namun, kalau seorang gembala berbicara mengenai pokok
ini setiap minggu, selalu mengingatkan semua orang bahwa ia yang
memegang kekuasaan, maka kita dapat memastikan bahwa ada sesuatu yang
sedang muncul. Dalam gereja yang tidak sehat, gembala sebenarnya mulai
mengambil tempatnya Yesus dalam kehidupan kita. Dalam kasus Steve, ia
diberitahu bahwa ia tidak dapat meniggalkan gerejanya dengan diberkati
Allah kecuali ia telah menerima ijin dari gembala. Allah tidak akan
memberkatinya.
Pemimpin rohani yang mau berkuasa memakai alasan semacam ini untuk
memanipulasi umat. Kita perlu mengerti proses yang dialami suatu gereja
untuk sampai pada titik tertipu ini. Oleh karena para gembala tidak ada
cara untuk mengukur keberhasilan mereka kecuali melalui jumlah jiwa yang
hadir, mereka bisa kecewa kalau jiwa-jiwa meninggalkan gerejanya. Kalau
mereka merasa terancam, mereka bahkan dapat mengembangkan suatu doktrin
untuk menghentikan jiwa-jiwa meninggalkan gerejanya.
Mereka bisa berkhotbah tentang loyalitas tanpa pamrih, dengan memakai
cerita-cerita Alkitab tentang Daud dan Yonatan, atau Elisa dan Elia.
Dengan memakai contoh seperti ini , sang pemimpin bahkan dapat
memperoleh dasar "Alkitabiah" untuk mengendalikan juga hal-hal pribadi
dari anggota jemaatnya. Seorang pemimpin yang mau menguasai bisa juga
berusaha menanamkan perasaan berhutang dengan mengingatkan jemaatnya
tentang apa saja yang ia telah lakukan bagi mereka. Cara berkhotbah
begini mengakibatkan anggota gereja mencari kedudukan yang menguntungkan
pada gembala daripada suatu keinginan yang tulus untuk menyenangkan
Allah dan bukan manusia (lihat Kis 5:29).
Kisah Para Rasul 5:29
5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Yesus juga menempelak cara menyenangkan manusia seperti ini ketika Ia
mengatakan kepada orang Parisi: "Aku datang dalam nama BapaKu dan kamu
tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu
akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu akan menerima
hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang
dari Allah yang Esa?" (Yoh. 5:43,44)
Yohanes 5:43-44
5:43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku;
jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
5:44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat
seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari
Allah yang Esa?
Kalau kita mengejar hormat dari manusia, kita melakukannya dengan
merugikan hubungan kita dengan Dia. Berangsur-angsur manusia mengambil
tempatnya Allah dalam kehidupan kita. Suatu hubungan jiwa yang tidak
sehat tercipta, dan rasa percaya diri kita ditentukan oleh bagaimana
hubungan kita dengan mereka yang dalam pimpinan.
Penguasaan seperti ini akan menghancurkan orang secara rohani. Sebuah
gereja yang sehat tidak akan membiarkan perhatian penggembalaan yang
murni melanggar batasnya dan memanipulasi atau menguasai. Seorang
gembala yang benar akan menggunakan pengaruhnya untuk menarik
anggota-anggota jemaat kedalam hubungan yang lebih erat dengan Yesus,
yang adalah satu-satunya "kepala gereja". (Ef. 5:23).
Efesus 5:23
5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Seorang gembala yang benar menyadari bahwa jiwa-jiwa dalam jemaat bukan miliknya, mereka adalah kawanan domba Allah.
2. Suasana Merahasiakan.
Apabila seorang anggota gereja menaklukkan diri kepada suatu sistem
penguasaan, sang pemimpin memberi informasi terbatas kepada setiap
pribadi, sambil memonitor dengan teliti setiap hubungan. Akibatnya
setiap anggota hanya dapat berhubungan dengan anggota lain berdasarkan
informasi yang ia terima dari pimpinan. Dengan cara begini, kalau
gembala atau staff gereja berpendapat bahwa salah satu anggota mulai
"berbahaya" mereka memiliki suatu siasat untuk tetap pegang kendali yang
mereka rasa diperlukan.
Hasilnya, gereja dapat memutuskan hubungan apabila perlu dan
menyembunyikan proses ini dibelakang tabir kerahasiaan. Hal ini tidak
terbatas pada anggota jemaat. Saya kenal seorang gembala yang telah
melakukannya dengan staffnya. Ketika berbincang-bincang dengan 420tai ia
memberi komentar yang mengakibatkan seorang anggota staffnya menjadi
curiga terhadap yang lain. Atau ia mengatakan sesuatu yang menyebabkan
salah satu anggota staff merasa lebih baik dari yang lain.
Suasana begini memberi angin kepada ambisi mementingkan diri sendiri
dan persaingan antara para staff. Namun itu telah menjadi cara bagaimana
gembala tetap mengendalikan dan memastikan bahwa staffnya tidak pernah
dapat menantang otoritasnya. Setelah beberapa waktu, gembala pembantu
memahami apa yang terjadi dan akhirnya mereka berangkat. Dalam jemaat
yang tidak sehat, merahasiakan juga dapat menutupi keuangan.
Gembala-gembala dapat menghimbau dengan semangat untuk mencari dana
namun mereka tidak memberi kepastian bahwa keuangan gereja ditangani
dengan tanggung jawab dan jujur. Saya bahkan mendengar gembala-gembala
memberitahu kepada jemaat bahwa mereka tidak mengumumkan kebijaksanaan
keuangan gereja karena "jemaat tidak memiliki pengertian rohani atau
kedewasaan untuk mengerti dinamika keuangan gereja." Pernahkah anda
mendengar alasan seperti ini? Ada gembala yang berkhotbah :"Tidak
masalah apa yang kami lakukan dengan uangmu. Tanggung jawab saudara
adalah untuk memberi." Akan tetapi Alkitab menyuruh kita menjadi
bendarahawan yang baik dan dalamnya termasuk memastikan sistem
pertanggung-jawaban yang baik untuk menangani korban-korban persembahan.
Kalau kita mengetahui bahwa ada penanganan keuangan yang tidak benar,
maka sebagai bendaharawan/pelayan yang baik kita harus bertanggung jawab
dimana kita menabur benih keuangan kita.
Saya tidak dapat membayangkan orang yang akan terus memberi setelah
mengetahui bahwa ada penyalah gunaan keuangan. Namun mungkin mereka
masih merasa didorong untuk memberi kalau keinginan mereka untuk
diperkenan oleh pimpinan lebih penting daripada kejujuran dalam
keuangan.
3. Sikap Elitis.
Sikap yang mematikan ini menghasilkan mental "siapa kamu siapa saya".
Ini adalah gereja yang percaya bahwa sebenarnya tidak ada yang
memberitakan injil kecuali mereka. Atau paling sedikit, tidak ada yang
memberitakan injil sebaik seperti mereka! Roh elite tidak mendorong
anggota gerejanya untuk mengunjungi gereja lain atau menerima bimbingan
dari siapapun yang tidak masuk gereja mereka. Apabila ada yang
mengunjungi gereja lain, maka ia dianggap sebagai tidak sepakat." Apapun
yang kau butuhkan bisa didapat dalam rangka kelompok kita. "Semua yang
kau perlu tahu, kau akan terima dari gembala dan pengajarannya."
Sehingga rasa hormat terhadap denominasi lain hanya sedikit saja, bahkan
mungkin tidak sama sekali.
Gereja yang sehat menghormati dan merayakan ungkapan-ungkapan lain
dalam Tubuh Kristus yang beranggotakan banyak. Suatu gereja yang
berpusat pada Kristus menyadari bahwa tidak ada denominasi atau gerja
lokal yang dapat memenangkan suatu kota seluruhnya, betapapun besarnya
pemimpin yang berpusat pada Kristus, yang berpakaikan kerendahan hati,
mengakui bahwa gereja yang kecil sama berarti seperti yang besar, gereja
Baptis sama vitalnya seperti Kharismatik dan setiap suku bangsa
mendapat tempat pada meja Tuhan.
Gereja yang sehat akan mempromosikan gereja-gereja lain di dalam
kotanya, daripada hanya mempromosikan acara dan kegiatannya sendiri
terus-menerus. Sebuah gereja yang sehat akan menyokong kebangunan rohani
dalam semua gereja daripada memajukan pemikiran bahwa ia memiliki
sesuatu dokrin yang lebih baik. Gereja yang sehat akan memperlihatkan
sikap yang tertulis dalam Pilipi 2:3-4 ".. dengan tidak mencari
kepentingan sendiri atau pujian-pujian yang sia-sia. Sebaliknya
hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih
utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya
memperhatikan kepentingan sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."
4. Mementingkan Perbuatan.
Kesempatan melayani banyak sekali dalam banyak gereja. Namun dalam
gereja yang suka menguasai, kesempatan begini bukan demi melayani.
Aktifitas diperlukan supaya dapat membuktikan komitmen kepada
organisasi. Apakah itu merupakan hadir dengan setia dalam kebaktian atau
bekerja dalam satu departemen, loyalitas adalah kuncinya.
Tentu saja menghadiri kebaktian adalah penting untuk pertumbuhan
rohani kita. Namun kalau kita hadir dalam kebaktian supaya mendapat
kebaikan dari gembala atau memperoleh kepercayaannya, maka kita meleset
dari sasaran. Dalam Galatia 2:16 kita diberi tahu bahwa "tidak
seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum taurat, tetapi
hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus."
Galatia 2:16
2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena
melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus
Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami
dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena
melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan"
oleh karena melakukan hukum Taurat.
Kita tidak dapat bekerja untuk mendapat sorga atau kasih Allah.
Berita tentang kasih karunia Allah tidak membatalkan perlunya melayani,
itu justru membuka "mengapanya" kita melayani. Sekalipun kita diajar
untuk menjalankan disiplin tertentu dalam kehidupan Kristiani,
disiplin-disiplin itu bukan jalan untuk diperkenan Allah. Itu
dimaksudkan sebagai perayaan kasih dan kemurahan Allah yang tak
terhingga.
5. Memotivasikan Takut.
Apabila seorang gembala mengatakan kepada jemaat bahwa mereka yang
meninggalkan gerejanya atau tidak patuh kepada otoritasnya berada dalam
bahaya pehukuman Allah, anda dapat memastikan bahwa orang ini bekerja
dengan mau berkuasa. Ia memakai takut sebagai cara daging/manusia untuk
menahan jiwa-jiwa dalam gereja. Biasanya pengungkapan seperti ini:
"Kalau anda meninggalkan gereja kami, berkat Allah akan diangkat dari
kehidupanmu dan kau akan keluar dari kehendak Allah. "Yang lain
mengatakan, "Kalau anda meninggalkan gereja kami, maka itu adalah
pemberontakan dan iblis dengan bebas dapat mengganggu kehidupanmu.
"Disini motivasinya adalah ketakutan bukan kasih.
Anda dapat memastikan bahwa alasan seperti ini bukan dari Allah.
Yesus tidak pernah memotivasikan orang dari sebab takut. Dalam gereja
yang suka berkuasa atas umat, takut adalah bentuk manipulasi. Yang tidak
tercapai oleh kasih dan sikap hamba, suatu gereja yang mau berkuasa
akan berusaha mencapainya melalui manipulasi. Ini adalah sama sekali
bertolak belakang dengan l Yoh.4:18, yang mengatakan, "Didalam kasih
tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan......".
Bagaimakah baiknya respon anda kalau gerejamu menunjukkan satu atau
lebih dari ciri-ciri yang tidak sehat ini? Dibawah ada beberapa nasehat.
* Bicaralah dengan gembala saudara mengenai keprihatinanmu, sambil
mengingat bahwa kalau ia memang benar dimotivasi oleh roh yang suka
menguasai, anda dapat dihadapkan dengan usaha manipulasi
(=mempengaruhi/mengendalikan/mengakali untuk kepentingan sendiri) selama
pembicaraan. Tetaplah bersikap rendah hati daripada menjadi marah atau
membela diri.
* Seorang pemimpin gereja yang suka menguasai akan menghalangi anda
untuk membicarakan keprihatinmu dengan orang lain manapun. Namun,
Alkitab mengatakan bahwa: ".... jikalau penasehat banyak, keselamatan
ada." (Ams. 11:14). Mintalah nasehat dari seorang pemimpin yang dewasa
dan objektif dalam gereja yang lain atau seorang kristen yang dewasa.
Ada kemungkinan bahwa apa yang anda lihat sebagai sikap mau menguasai
sebenarnya perhatian yang tulus, jadi berdoalah agar dapat
membedakannya.
* Jika sesudah anda menerima nasehat anda yakin bahwa gereja anda
terperangkap roh suka menguasai, maka anda bebas untuk meninggalkannya.
Anda tidak memikul tanggung jawab untuk orang lain manapun yang masih
loyal kepada gereja itu, jadi jangan coba menyelamatkan mereka.
Berdoalah untuk jiwa-jiwa itu agar mereka mengenali situasinya.
* Pada mulanya anda akan merasa seperti tidak mempercayai seorang
gembala lain lagi, namun lawanlah pikiran itu dan cari suatu gereja yang
sehat, dimana Alkitab dikhotbahkan tanpa kompromi dan dimana nyata ada
kasih. Allah menyediakan gereja yang sehat bagimu. Gembala yang baik
sanggup sepenuhnya untuk memimpin anda kepada rumput yang hijau (Maz.23)
dimana anda dapat bertumbuh dalam Dia. Kalau saudara mengijinkan Allah
memimpinmu, Ia juga akan mengurapi kepalamu dengan minyak dan
menyembuhkan luka-luka dari lingkungan yang menyalahgunakan sesama.
Sumber: Lima Lampu Merah dalam "Gereja Yang Tidak Sehat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU