Telah lama aku menangis
Meminta-Mu membukakan satu pintu untukku
Pintu yang dapat kumasuki ‘tuk berjaya
Menyatakan Kau-lah Tuhanku
Pintu yang dapat kumasuki ‘tuk berjaya
Menyatakan Kau-lah Tuhanku
Tetapi ‘ku tak sanggup menggerakkan hati-Mu
Saat Kau menutup pintu tak ada yang dapat membukanya
Sekalipun aku meraung-raung dan menangis tak henti
Serta berkata, ‘Bukankah Kau, Tuhanku?’
Saat Kau menutup pintu tak ada yang dapat membukanya
Sekalipun aku meraung-raung dan menangis tak henti
Serta berkata, ‘Bukankah Kau, Tuhanku?’
Sekarang aku kelu
Airmata kering menjadi isak tertahan
Seperti pengemis yang mengais pengasihan Tuhan-ku
Berharap Ia tak menolak aku
Seperti pengemis yang mengais pengasihan Tuhan-ku
Berharap Ia tak menolak aku
Dalam diam hatiku menjerit
Tuhan janganlah Kau lupakan aku
Tak Kau lihatkah aku telah lama menunggu di sini?
Janganlah Tuhanku membuang aku
Tak Kau lihatkah aku telah lama menunggu di sini?
Janganlah Tuhanku membuang aku
Pintu-pintu yang ingin kulalui masih tertutup
Tuhanku, aku sudah tak mengharapkannya lagi
Namun jika Tuhanku tutup pintu hati Tuhan
Bagaimana aku menyangkali cinta ini?
Tuhanku, aku sudah tak mengharapkannya lagi
Namun jika Tuhanku tutup pintu hati Tuhan
Bagaimana aku menyangkali cinta ini?
Sumber: http://creativege.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU