Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, (Lukas 1:46-47)
Apakah kita memuliakan Tuhan Allah SUPAYA Dia baik dan mmberkati kita
atau KARENA Dia baik dan memberkati kita? Bila kita perhatikan nyanyian
pujian Maria di atas dan mazmur-mazmur yang ada dalam Alkitab,
orang-orang beriman memuji TUHAN bukan supaya ….. tetapi karena….
Dengan kata lain berbeda dengan banyak agama lain, bagi kita nyanyian
dan musik gereja bukanlah stimulans, perangsang, atau pemancing
aktifitas Tuhan namun respons atau tanggapan kepada karyaNya. Bukan
pujian kita yang membuat Tuhan memberikan atau melimpahkan berkatNya
kepada kita. Yang benar: berkat dan kebaikanNya itulah yang mendorong
kita memuji Tuhan. Bukan pujian kita yang membuat Tuhan nampak besar dan
mulia. Namun kemuliaan dan kebesaran Tuhan itulah yang menggerakkan
kita memuliakan namaNya.
Bila kita perhatikan isi syair nyanyian Maria maka alasan atau
motivasi Maria memuliakan Tuhan juga bukan supaya Tuhan baik atau
memperhatikan dia, tetapi justru karena Tuhan telah memperhatikan
kerendahan hambaNya itu. Bukan supaya diselamatkan namun karena telah
diselamatkan. Sebab itulah pujian itu sangat tulus dan murni, sebab
keluar dari hati dan pengalaman yang sangat dalam berjumpa dengan
kebaikan dan kebesaran Tuhan. Tak ada pamrih dalam pujian Maria.
Pujiannya sungguh-sungguh pujian. Itulah juga seyogianya yang menjadi
motivasi pemujian kita pada hari-hari raya Natal ini. Allah telah
mengutus PutraNya membebaskan dan memulihkan hidup kita. Allah telah
hadir dan tinggal di antara kita. Allah telah memberikan RohNya. Allah
telah menunjukkan kebesaran kasihNya. Sebab itu tidak bisa tidak kita
pun terdorong untuk memuji dan memuliakan namaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU