Oleh Snk. Ir. Sadoki
Waruwu., M.A.
Tidak ada yang tidak berubah di dunia ini.
tidak ada yang bisa menghindari perubahan. Tidak ada solusi apa pun di dunia
bisa menetapkan supaya tidak berubah. Semua tidak lekang dengan waktu. Hal yang
tidak berubah di dunia adalah perubahan itu sendiri. Terus dia berubah dan
berubah. Seperti usia kita, terus tua. Tidak ada satu pun dapat menahannya.
Setiap orang semakin tua dan mati.
Bagaimana sikap kita, sebagai orang percaya? Orang
Kristen berbeda dengan orang percaya. Ada orang Kristen karena lahir dalam
keluarga Kristen, tetapi belum tentu percaya kepada Kristus, sebagai pusat hidupnya. Orang Kristen ini, biasanya
gampang berubah dan ikut- ikutan dengan perubahan, sesuai keadaan. Apabila ada
yang demo karena pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), dia ikut
memprotes. Dia tidak ada semacam acuan baginya untuk bertindak.
Orang percaya berarti percaya kepada Yesus
sebagai pusat hidupnya. Yesuslah standar hidupnya. Standar kebenaran dan apa
yang dilakukan adalah apa yang diperintahkan Yesus untuk dilakukan. Itu saja.
Itu sangat cukup bagi kita di dunia ini. Mengapa kita cari yang lain untuk
bertindak? Melakukan kehendak Allah saja, tidak cukup waktu kita untuk melakukan
seumur hidup kita.
Maka sikap saya adalah Alkitab tidak pernah
berubah. Alkitab adalah satu-satunya milikku yang tidak pernah berubah, tidak
pernah berbohong padaku seumur hidupku. Aku dekat-dekat dengan dia, supaya
semakin benar dalam bertindak. Nah. . . apakah saya demo? Pertanyaannya adalah
apa kata milikku itu yaitu alkitab? Kalau alkitab, katakan jangan, jangan dan
jangan, maka harus saya katakan jangan demo, karena alkitab paling benar.
Alkitab sudah buktikan dirinya dia benar dari kekal ke kekal dan teruji dalam
tindakannya.
Alkitab sudah diakui dari zaman ke zaman
termasuk presiden, raja-raja, orang pintar sekali pun. Apabila mereka melakukan
apa yang tertulis dalamnya, hidup mereka benar.
Nah. . . kita yang muda ini, umur kita yang
baru seumur jagung tidak sebanding dangan umur alkitab. Ikuti sajalah kata dari
profesor segala profesor yaitu alkitab. Saya berani mengatakan bertobatlah,
kalau tidak mengikuti dia yaitu alkitab. Sekarang marilah belajar setiap hari
dari alkitab maka kita hidup. Apa contohnya?
Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan ekor,
engkau akan tetap naik dan bukan turun apabila engkau mendengarkan perintah
TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari kau lakukan dengan setia, Ulangan 28:13
Bagaimana
hal ini terjadi? Saya percaya firman Tuhan benar. Saya tidak percaya demo.
Bandingkan sekarang, mana yang lebih berfaedah? Demo bisa menjauh dari kehendak
Allah. Membaca firman-Nya membawa kita pada janji-Nya yang kekal benar yang
tidak berubah oleh kenaikan sembako, kenaikan BBM.
Begini saja, saya ikut demo, tetapi saya
tidak melakukan yang anarkhi dan merusak. Pertanyaan selanjutnya, apakah saya
bisa membawa kebenaran Allah di sana? Jangan-jangan saya ‘diwarnai’ bukan
mewarnai. Namun, kalau semakin setia
pada firman Tuhan, maka Tuhan mampu mengangkat kita, tetap naik dan tidak
turun, meskipun krisis, karena Tuhan berkuasa atas krisis apa pun, yang tidak
bisa kita jangkau. Bagaimana sikap saya terhadap pemerintah, yang mengatur
negera ini dan termasuk saya di dalamnya?
Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya,
sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah;
pemerintah-pemerintah yang ada ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah,
ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan
hukuman atas dirinya. Roma 13:1,2
Keputusan hanya satu saja adalah saya tunduk
pada pemerintah, sambil setia melakukan dengan setia firman-Nya. Selebihnya
adalah bagian Tuhan, biarlah ulangan 28:13 menjadi bagianku. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU