Oleh: Agus Iswahyudi, B.Th
Tuhan Yesus
memanggil/memilih kita bukan karena iseng-iseng atau tanpa tujuan tetapi ada
maksud yang mulia dibalik rencana pemanggilan tersebut. Kita dipanggil bukan
sekadar untuk diselamatkan dari dosa
tetapi lebih dari itu, Tuhan Yesus menginginkan kita menjadi rekan sekerja
dalam pekerjaan-Nya, yaitu rencana penyelamatan bagi umat manusia di muka
bumi. Tuhan Yesus telah memulai rencana
agung tersebut melalui pengorbanan-Nya, dan Ia ingin kita terlibat dalam
rencana agung tersebut, yaitu melanjutkan pekerjaan-Nya. Tuhan rindu agar melalui kehidupan
kekristenan kita nama-Nya di permuliakan.
Tuhan rindu agar melalui kesaksian hidup kita banyak orang yang
diselamatkan. Itulah tujuan utama Tuhan
memanggil kita, bnd, 1Petrus 2:9; Matius 28:19-20.
Kita tidak mungkin
bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang mulia ini kalau kita hanya mengandalkan kekuatan dan pengetahuan
kita. Karena kekuatan dan pengetahuan
kita sangatlah terbatas. Sebagai orang
yang telah diberi kepecyaan oleh Tuhan untuk turut ambil bagian dalam
pekerjaan-Nya, tentu kita tidak akan mengecewakan Tuhan yang telah berkorban
untuk kita. Oleh karena itu kita
memerlukan pertolongan dan kuasa Tuhan untuk menyertai setiap langkah hidup
kita, agar kerohanian kita dapat bertumbuh dengan optimal sehingga kehidupan
kekristenan kita menjadi kesaksian yang indah.
Jika Tuhan ada
dalam hidup kita maka hidup kita akan menjadi hidup yang luar biasa, karena ada
kuasa Allah yang nyata dalam kehidupan kita.
Tuhan menjanjikan kepada setiap kita bahwa Ia akan menyertai kita dan
kita dapat melakukan perkara-perkara yang ajaib. Oleh karena itu kita perlu meraih kuasa
tersebut agar kita dapat melakukan perkara yang ajaib. Untuk memperoleh kuasa tersebut, kita perlu
memiliki relasi yang sehat dengan Tuhan.
Untuk menjalin relasi yang sehat dengan Tuhan, kita harus banyak
meluangkan waktu dengan Tuhan kita harus memiliki kepekaan dengan Tuhan, agar
kita bisa menangkap pesan dan kehendak Tuhan dengan sempurna dalam hidup kita.
Untuk dapat
memiliki kepekaan terhadap kehendak Tuhan, kita perlu memiliki hubungan yang
erat dengan Tuhan, hal ini dapat dibangun melalui saat teduh, yaitu waktu
dimana kita bisa menyampaikan isi hati kita kepada Tuhan melalui doa, dan kita
bisa mengetahui isi hati Tuhan melalui firman-Nya. Tetapi hal itu saja tidak cukup untuk
mengasah kepekaan kita, kita juga perlu mengambil waktu untuk berpusa. Yesus dapat mengatasi cobaan Iblis dan peka
terhadap suara Bapa-Nya karena Dia memilki waktu teduh (berdoa) juga berpuasa.
Bnd. Matius 4:11.
Melalui doa kita
dapat masuk dalam dimensi dunia rohani yang tidak terjangkau oleh panca indera
kita. Demikian juga halnya dengan
berpuasa, ibadah dalam bentuk tidak makan dan minum ini akan membawa dampak
yang luar biasa dalam kehidupan rohani kita.
Bagi kita puasa bukan hanya menahan rasa lapar dan haus tetapi puasa
akan melatih kita untuk mengendalikan diri.
Tujuan dan manfaat
puasa bagi kita adalah:
Ø Untuk
mempertajam kepekaan rohani
Puasa yang lahir dari sikap merendahkan hati dan bergantung kepada
Tuhan, akan mempertajam kepekaan rohani
kita akan kehendak Tuhan. kita akan
lebih peka menangkap suara/pesan Tuhan.
Bnd. Kisah Para Rasul 13:2.
Ø Untuk
mempertajam kuasa doa.
Doa yang disertai dengan puasa menunjukkan kesungguhan hati dan iman
kita. Tuhan akan memperhatikan doa yang
disampaikan dengan segenap hati tersebut. Itu sebabnya puasa dapat mempertajam
kuasa doa. Bnd, Matius 17:20-21.
Ø Untuk
menyatakan pertobatan.
Pertobotan sejati harus disertai dengan sikap prihatin secara rohani,
yaitu penyesalan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Puasa merupakan ekspresi untuk menyatakan
pertobatan tersebut. Bnd, Yoel 2:12.
Ø Untuk
membentuk disiplin Rohani.
Dalam puasa kita belajar menguasai kehendak dan keinginan jasmani. Oleh karena itu puasa akan menolong kita
dalam membangun mentalitas disiplin secara rohani. Rasul Paulus mengatakan, “Tetapi aku melatih
tubuhku dan menguasainya seluruhnya, … “ 1Korintus 9:27.
Yang
disebut oleh rasul Paulus disini bukan sekadar latihan olah raga secara
jasmani, melainkan penguasaan kehendak jasmani, yang dapat dilakukan antara
lain dengan berpuasa.
Akhir –akhir ini begitu banyak cobaan yang datang untuk
mencobai kehendak jasmani kita, dan
tidak sedikit b dari anak-anak tuhan yang jatuh dalam cobaan ini karena tidak
bisa mengendalikan diri. Tantangan
terberat dalam pertumbuhan rohani kita bukan datang dari pihak luar, tetapi
dari dalam yaitu tidak bisa mengendalikan diri.
Pengendalian diri sangatlah penting dalam hidup kita, karena dengan
pengendalian dirilah kita bisa menjadi bijaksana. Oleh karena itu kita perlu belajar
mendisiplin diri dan rohani kita dengan cara berpuasa. Puasa sangat lah penting dan sangat
menentukan dalam pertumbuhan rohani kita.
Dengan doa dan puasa secara teratur kita akan menjadi
anak-anak Tuhan yang memiliki kedisiplinan yang tinggi baik dibidang jasmani
terlebih rohani. Disamping itu dengan
doa dan puasa yang teratur kita akan memilki kepekaan terhadap suara/pesan
Tuhan, kita juga dapat menyatakan kuasa Tuhan dalam kehidupan dan pelayanan
kita, sehingga kemuliaan-Allah semakin nyata dalam hidup kita. Amen.
ayo terus maju BNKP Bandung Timur........Tuhan Memberkati kita semua
BalasHapusShalom
BalasHapusBlog ini sangat membangun dan informatif.
Semoga dapat sambutan positif bagi kita semua.