Kritik bagi sebagian orang merupakan
sesuatu yang tidak mengenakkan, apalagi bagi orang yang sensitif.
Bagaimana tidak, usaha yang selama ini dikerahkan ternyata masih saja
mengundang rasa tidak puas dari orang lain. Tapi, begitulah hidup.
Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa terbebas dari kritik.
Memang, ada cara ampuh untuk
menghindari kritik, yakni dengan tidak melakukan apa-apa dan tidak
menjadi apa-apa. Namun, cara seperti itu bukanlah pilihan yang layak
diambil oleh para pemenang hidup.
Daripada menghindari kritik, tentu akan
jauh lebih baik bila kita belajar menerima atau menghadapinya dengan
baik serta mengambil manfaatnya. Bagi sebagian orang, hal ini ternyata
tidaklah mudah. Kritik, sehalus apa pun cara menyampaikannya, ternyata
tetap bisa mendatangkan rasa tidak enak, apalagi bila kritik tersebut
bersifat menjatuhkan. Bagi Anda yang termasuk dalam golongan ini, 6
cara bijak menghadapi kritik berikut ini bisa dicoba untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
1. Berusaha untuk mengambil sudut
pandang yang sama dengan si pemberi kritik. Jika berhasil, maka kita
akan benar-benar memahami alasan inti si pemberi kritik dalam
melontarkan kritik tersebut. Kalau sudah demikian, maka biasanya kita
tidak akan terlalu “panas” dan terganggu sehingga bisa lebih rileks
dalam menyusun argumen yang efektif dalam menjawab kritik tersebut.
2. Memandang kritik dari sisi yang
positif. Kritik pada dasarnya bisa digolongkan ke dalam dua hal, yakni
yang berlandaskan maksud baik dan maksud jahat. Namun, sebagai pribadi
yang merdeka, kita punya pilihan untuk memandang bahwa semua kritik
tersebut dilontarkan atas maksud baik (positif). Cara pandang seperti
ini sangat menguntungkan karena membuat pikiran kita lebih jernih
sehingga bisa mengambil manfaat kritik dengan maksimal.
3. Jangan biarkan diri kita hanyut
dalam perasaan sakit hati dan dendam ketika mendapatkan kritik, sebab
hal itu sangat merugikan diri sendiri. Kerugian tersebut ibarat
membakar seluruh rumah sendiri untuk membunuh seekor tikus yang
bersembunyi di balik lemari.
4. Tanamkan asumsi kepada diri sendiri
bahwa mendapat kritik merupakan hal yang membanggakan. Ya, kritik
biasanya ditujukan kepada orang yang berkarya, orang yang melakukan
apa-apa, atau orang yang menyandang status “penting”. Sebaliknya, orang
yang pasif, berdiam diri, dan tidak populer biasanya jauh dari kritik.
5. Ambil hikmah dari setiap kritik yang
kita dapat. Kritik seringkali menampilkan banyak hal penting yang
tersembunyi dari pandangan atau pikiran kita. Sebelum bereaksi terhadap
kritik, sebaiknya kita menelitinya terlebih dahulu. Bila kritik itu
salah, bisa diabaikan. Namun jika benar, maka bisa kita jadikan sarana
penting untuk memperbaiki diri.
6. Gunakan cara yang asertif dalam
menanggapi kritik. Cara yang asertif adalah cara yang menegaskan
pendirian dan pendapat dengan yakin, jelas, tegas, dan positif. Sikap
seperti itu memungkinkan kita untuk menyatakan pendapat atau kehendak
dengan tegas, elegan, dan terhormat dengan tetap menjaga harga diri dan
kehormatan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU