Oleh: Pdt.Linna Gunawan (Sahabatsurgawi.net)
Ada suara yang berseru-seru:
"Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskaniah di padang
belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan
setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus
menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran"
(Yesaya 40: 3-4)
Dalam
hidup, yang namanya persiapan diri sangat diperlukan. Kalau kita mau
pergi ke Gereja, tentu kita mempersiapkan diri, mulai dari busana,
Alkitab, kendaraan, dan juga hati. Demikian pula apabila kita mau pergi
bekerja, tentu saja kita tidak pergi tanpa mempersiapkan bahan-bahan
pekerjaan yang biasanya kita catat di agenda kerja.
Pentingnya sebuah persiapan juga diutarakan oleh nabi Yesaya kepada bangsa Israel dalam Yesaya 40: 1-11. Setelah puluhan tahun ada di tanah pembuangan Babel, Allah akan membebaskan bangsa Israel dan mengembalikan mereka ke Yerusalem. Namun ada hal yang sangat penting yang harus terlebih dahulu dilakukan oleh bangsa Israel sebelum pembebasan itu terjadi, yaitu persiapan hati. Gambaran alam yang diutarakan oleh Yesaya untuk mempersiap-kan jalan bagi TUHAN di ayat 3-4 sesungguhnya ingin melukiskan betapa bengkoknya hati bangsa Israel selama ini, hati mereka tidak lurus sehingga banyak rencana Allah yang gagal. Karena itu hal yang pertama yang harus mereka lakukan adalah meluruskan hati mereka yang digambarkan dengan kata-kata 'jalan di padang belantara harus diluruskan; lembah harus ditutup; gunung dan bukit diratakan; tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran.'
Persiapan hati yang harus
mereka lakukan ada 3 hal:
(1) mereka harus memiliki hati yang tidak
mudah berpaling dari Tuhan (berulang kali mereka menyembah ilah lain
selain Allah - co. patung lembu emas);
(2) mereka harus memiliki hati
yang selalu sabar menanggung segala sesuatu (berulang kali mereka jatuh
dalam dosa karena tidak sabar menghadapi masalah - co. peristiwa Mara
dan Meriba);
(3) mereka harus memiliki hati yang siap untuk berjalan
pada jalan Allah.
Pada saat ini kita sedang memasuki masa persiapan Natal yang ditandai dengan berlangsungnya minggu Adven. Adven berarti masa penantian. Tentu saja yang dinantikan adalah kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Sebenarnya bagi orang Kristen, setiap hari adalah masa adven karena kita sedang menanti kan kedatangan-Nya untuk yang kedua kali. Karena itu ada baiknya persiapan yang harus dilakukan oleh bangsa Israel, dilakukan juga oleh kita.
Persiapan Natal bukan cuma bersibuk diri dengan membeli aksesoris Natal, menghias pohon Natal, membeli baju baru, mempersiapkan kado Natal, dan lain-lain. Persiapan yang paling penting dan dikehendaki Allah adalah persiapan hati; meluruskan setiap hati yang bengkok dan patah agar Natal tetap bermakna dan berarti untuk memberikan semangat dan kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU