“Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN
semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama
seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kamu akan melihat
kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang
beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.”
(Mal.3:17-18). Seorang anak
ditetapkan untuk melayani bapaknya. Tuhan mengasihani orang yang melayani Dia,
seperti seorang bapak kepada anaknya. Tuhan akan membuat perbedaan antara orang
benar dan orang fasik; antara orang yang beribadah kepada-Nya dan yang tidak
beribadah kepada-Nya; antara orang yang melayani-Nya dan orang yang tidak
melayani-Nya. Jangan sekedar puas menjadi jemaat yang hadir dan memenuhi kursi
di gereja, tapi jadilah jemaat yang melayani Tuhan!
“Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian,
maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti
jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam,
sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Tetapi kamu yang takut
akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada
sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas
kandang.” (Mal.4:1-2). Orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan akan
berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. Sebab Tuhan membuat
perbedaan yang sungguh jelas antara orang benar dan orang fasik.
Dalam Yohanes
21, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias.
Kemudian Yesus bertanya kepada Petrus sampai tiga kali, “Apakah engkau
mengasihi Aku?” Ketika Petrus mengiyakan pertanyaan itu, Yesus memerintahkannya
untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Artinya, salah satu cara kita bisa menyatakan
kasih kepada Tuhan yaitu dengan menggembalakan domba-domba-Nya.
Yesus
melarang murid-murid meninggalkan Yerusalem, dan meyuruh mereka menunggu sampai
mereka dipenuhi oleh kuasa dari Tempat Maha Tinggi. Peristiwa tersebut sekarang
kita kenal dengan nama hari Pentakosta, saat Roh Kudus dicurahkan. Tapi sebelum
peristiwa itu terjadi, ternyata murid-murid sudah meninggalkan Yerusalem.
Kenapa? Karena mereka kuatir dengan kehidupan mereka ketika Yesus sudah tidak
bersama-sama mereka lagi. Mereka mengkuatirkan siapa yang akan mencukupi
kebutuhan hidup mereka. Jadi mereka kembali pada kehidupan lama mereka, mereka
mulai meninggalkan panggilan mereka!
Jangan
sampai hal semacam itu terjadi pada Anda. Percayalah, pada hari yang sudah
ditentukan, Tuhan akan membuat perbedaan antara orang benar dan orang fasik.
Tuhan mengasihi orang yang melayani-Nya, seperti seorang bapak mengasihi
anaknya. Apa yang Anda tabur dalam pelayanan hari ini, pasti akan Anda tuai di
kemudian hari. Ingatlah pada kebaikan Tuhan dalam hidupmu. Keselamatan yang
Anda terima itu tidak gratis, tapi Yesus sudah membayarnya dengan harga yang
mahal, yaitu dengan darah-Nya sediri. Jadi jangan pernah berkata bahwa
keselamatan itu gratis, sebab sebenarnya Yesuslah yang sudah membayar harganya!
Mari kembali
pada panggilanmu yang semula. Layanilah Tuhan seperti seorang anak yang
melayani bapaknya dengan penuh kasih. Percayalah bahwa sekali-kali Tuhan tidak
akan meninggalkanmu, seperti seorang bapak yang tidak pernah meninggalkan
anaknya. Jadi jangan kuatir tentang masa depan dan penghidupan, sebab Tuhan
tidak akan meninggalkanmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU