KEBANGUNAN ROHANI DIRI KITA
Apakah kehidupan rohani
kita terasa kering, mandeg atau kurang enerji dan motivasi dalam kita menjalani
hidup Kekristenan ini?
Ya memang kita masih mengasihi Allah
dan tetap mengambil sikap hidup untuk Yesus, tetapi ‘api’ yang di dalam
hidup kita itu sudah tidak menyala, atau redup. Gerakan-gerakan rohani kita
kering, pelayanan kelihatannya sebagai kewajiban saja dan bukan dijalani dengan
sukacita. Kalau begitu ada beberapa prinsip-prinsip Alkitabiah yang dapat kita
pelajari untuk menyalakan ‘api’ kehidupan rohani kita.
(1) KENALILAH KEPERLUAN
KITA
Jawab
Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang
percaya!” Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku
yang tidak percaya ini!” Markus 9:23-24
Ayah
anak itu tahu bahwa Yesus mampu menyembuhkan anaknya. Tetapi dia juga mengakui
dengan terus terang bahwa tingkat imannya belum sampai. Dia berteriak:
“Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”
Kita
tahu benar kalau kita memerlukan pembaharuan rohani dalam hidup kita. Sama
seperti Tuhan tahu juga keperluan kita. Seperti ayah tadi kita pun harus
berteriak kepada Tuhan. Terbukalah dan transparan dihadapan Tuhan. Kalau kita terbuka,
rendah hati dan jujur mengakui kelemahan kita, Tuhan pasti menghargai sikap
kita itu.
(2) MINTA TUHAN UNTUK
KEBANGUNAN ROHANI.
Apakah
Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena
Engkau? Mazmur 85:7
Pada
intinya kita berkata: “Tuhan, aku mau kebangunan rohani terjadi dalam hidupku,
biar ‘api’ di dalam diriku menyala kembali, tetapi itu mesti dimulai dari
hatiku dulu. Dan hanya dengan pertolongan-Mu hal itu akan terjadi.
Minta
kebangunan rohani secara pribadi. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami
kembali?
(3) MINTA ALLAH UNTUK
MENGAMPUNI, MENYUCIKAN DAN MEMBAKAR YANG TIDAK PERLU DALAM HIDUP KITA.
(4) APAKAH KITA MENGENALI PENGAJARAN, PENCOBAAN DAN TINDAKAN ALLAH YANG
MERENDAHKAN HATI KITA?
Ingatlah
kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di
padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan
mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah
engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu,
membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan
yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti,
bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang
diucapkan TUHAN. Ulangan 8:2-3
(5) BERSUKACITALAH DALAM
TUHAN!
Bersukacitalah
senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Filipi 4:4
Bila
kehidupan rohani kita kering, mandeg atau merasa terbuang, tetapkan hati untuk
bersukacita di dalam Tuhan. Jangan tinggal di dalam lingkungan kita. Pujilah
Tuhan, sembah Dia kita akan merasakan berkatnya. Jiwa kita akan diangkat
kembali dengan bersukacita itu.
(6) SERAHKANLAH KEKUATIRAN
KITA PADA PEMELIHARAAN TUHAN.
Serahkanlah
segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 1 Petrus 5:7
Perlu
pendisiplinan pribadi, untuk mau menyerahkan kekuatiran kita pada Tuhan. Kalau
kita disiplin dalam hal itu dan menyerahkan hidup kita pada pemeliharaan Tuhan
maka sukacita, kekuatan dan kebahagiaan akan kita dapat dari Tuhan. Kehidupan
rohani kita dipulihkan dengan bergairah kembali.
(7) AKHIRNYA LIHATLAH PADA
YESUS UNTUK MEMPERBAHARUI BAPTISAN DENGAN BAPTISAN ROH KUDUS DAN API.
Yohanes
Pembaptis berkata: “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan,
tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku
tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus
dan dengan api.” Matius 3:11
Yesus
menghendaki agar lampu kita tetap menyala, dan Dia pasti memberikan kepada kita
kemampuan kalau kita minta kepada-Nya.
Untuk
hidup intim dengan Tuhan, kita harus bergairah kembali, kerohanian kita harus
menyala berapi-api!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU