Problem
manusia di sepanjang jaman terangkum dalam Mazmur 107 tentang “Nyanyian
syukur dari orang-orang yang ditebus Tuhan”. Sesungguhnya jawaban untuk
semua problem itu ada dalam Yesus Kristus. Kekristenan bukan sekedar
agama, melainkan Tuhan yang menjadi manusia di dalam pribadi Yesus Kristus.
Kenapa Tuhan harus menjadi manusia?
Hubungan
Allah dan manusia bisa digambarkan seperti Anda yang melihat seekor semut yang
berada dalam bahaya. Di dunia, semut berjalan ke sana ke mari tanpa arah yang
jelas, sampai akhirnya semut itu berada di ujung jurang kematian yang bisa
membahayakan nyawanya. Anda akan mencoba berkata pada semut agar menghindar
dari tempat berbahaya itu, tapi semut tidak mengerti bahasa kita. Anda mencoba
menolong dengan tangan kita, tapi semut itu malah naik ke tangan kita dan terus
berjalan. Akhirnya, untuk menyelamatkan semut itu, Anda harus menjadi seekor
semut dan terjun ke dunia semut itu, kemudian berbicara dengan bahasa semut itu
untuk menyelamatkannya. Seperti itulah tugas yang dilakukan Yesus Kristus pada
umat manusia. Yesus harus menjadi manusia dan berkata-kata dalam bahasa manusia
sehingga mereka mengerti dan diselamatkan.
“Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke
kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; mereka lapar dan haus, jiwa
mereka lemah lesu di dalam diri mereka.” (Mzm.107:4-5). Inilah gambaran manusia yang
hidupnya mengembara dan tersesat sebelum bertemu Tuhan. Saat ini banyak orang yang
berjalan di jalannya sendiri, mereka mencoba mencari kepuasan hidup lewat sex,
narkoba, agama-agama, ramalan, hipnotis, seminar motivasi, dsb. Namun semua itu
tidak bisa mengubah hidup manusia, jiwa mereka tetap lapar, sebab yang bisa
mengubah manusia adalah kuasa Tuhan. Ingat, Kerajaan Allah bukan terdiri dari
perkataan, tapi dari kuasa!
“Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka,
dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.” (Mzm.107:6). Di dunia ini ada banyak jalan
yang dikatakan menuju kebaikan, bahkan semua agama mengajarkan hal-hal yang
baik dan berusaha menunjukkan jalan menuju sorga. Namun Yesus tidak
menunjukkan jalan menuju sorga, melainkan Ia mengatakan bahwa Dialah jalan
menuju sorga. Barangsiapa percaya pada Yesus akan memperoleh hidup yang kekal.
Pastikan bahwa Anda sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara
pribadi. Berserulah pada Yesus agar hidup Anda diselamatkan! Kekristenan
bukan agama, tetapi hubungan pribadi kita dengan Tuhan.
“Ada orang-orang yang duduk di dalam gelap dan kelam, terkurung
dalam sengsara dan besi. Karena mereka memberontak terhadap perintah-perintah
Allah, dan menista nasihat Yang Mahatinggi, maka ditundukkan-Nya hati mereka ke
dalam kesusahan, mereka tergelincir, dan tidak ada yang menolong.”
(Mzm.107:10-12). Ini
merupakan gambaran hati yang tertawan, yaitu orang yang hidupnya terbelenggu
oleh stress. Hari-hari ini banyak orang yang stress dengan kehidupan. Orang
bisa stress bukan hanya karena tidak punya uang, tapi bisa juga karena tidak
ada damai sejahtera dalam hatinya. Ada juga orang yang terkurung dalam
kemiskinan, sehingga pekerjaan dan bisnisnya selalu gagal. Tuhan mengijinkan
mereka mengalami segala kesusahan itu dengan tujuan supaya mereka berseru
kepada-Nya.
“Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka,
dan diselamatkan-Nyalah mereka dari kecemasan mereka, dibawa-Nya mereka keluar
dari dalam gelap dan kelam, dan diputuskan-Nya belenggu-belenggu mereka.”
(Mzm.107:13-14). Berserulah
kepada Tuhan, maka Ia akan mengeluarkanmu dari segala kecemasan.
“Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang
berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka; mereka muak
terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.”
(Mzm.107:17-18). Jika Anda
sedang menderita penyakit yang tak tersembuhkan, obatnya adalah berseru
kepada Tuhan. Ada beberapa jenis penyakit terjadi karena perilaku yang
salah dan dosa, penyakit semacam itu hanya bisa disembuhkan lewat pertobatan.
“Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka,
dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, disampaikan-Nya firman-Nya
dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.”
(Mzm.107:19-20). Apapun
masalah hidupmu, berserulah kepada Yesus, maka Anda akan menerima
keselamatan, kesembuhan, kelepasan, kelimpahan.
“Ada orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal, yang
melakukan perdagangan di lautan luas; mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN,
dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam. Ia berfirman, maka
dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya. Mereka
naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena
celaka; mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan
akal. Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan
dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka.” (Mzm.107:23-28). Ayat ini berbicara tentang dunia
perdagangan yang akan mengalami kegoncangan, akan ada gelombang-gelombang yang
menerpa dunia usaha. Jawaban untuk masalah ini adalah mendekat dan berseru
kepada Tuhan, kemudian keadaan Anda akan berubah, “Dibuat-Nyalah badai
itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang. Mereka bersukacita, sebab
semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.”
(Mzm.107:29-30). Tahun ini akan menjadi Tahun Mujizat bagi Anda!
Kita sudah belajar dari Mazmur 107
tentang “Nyayian syukur dari orang-orang yang ditebus Tuhan” bahwa ada
empat masalah yang paling mendasar dalam hidup manusia:
1. Jiwa
yang belum diselamatkan
2. Terikat
kutuk dan belenggu iblis
3. Sakit
penyakit
4. Masalah
ekonomi
Jalan keluar dari semua masalah ini
adalah berseru kepada Tuhan Yesus!
Kemudian dalam Lukas 5, saat
perjumpaan pertama Yesus dengan Petrus, dikisahkan bahwa Petrus mempunyai semua
persyaratan yang diperlukan untuk sukses dalam pekerjaannya sebagai nelayan.
Dia mempunyai skill, modal, waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan
bekerja keras. Namun dia tidak mendapat apa-apa karena tidak mempunyai kemurahan
Tuhan. Tetapi ketika ia menuruti perkataan Yesus untuk bertolak ke tempat
yang dalam dan menebarkan jalanya untuk menangkap ikan, maka ia mendapat
sejumlah besar ikan sehingga jalanya mulai koyak. Peristiwa itu membuat
Petrus menjadi takjub dan menyadari bahwa dirinya adalah orang berdosa. Makna
dari kisah tersebut yaitu: kita harus menjadikan “perahu kehidupan” kita
sebagai tempat perhentian Tuhan. Mari jadikan tokomu, bisnismu, hidupmu
sebagai tempat perhentian Tuhan!
Supaya berhasil dalam pekerjaan, Anda
harus punya skill, modal, waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan
bekerja keras. Namun itu saja tidak cukup, Anda perlu mengandalkan Tuhan!
Jangan mengandalkan gelar, uang, toko, atau bisnis Anda, tapi andalkan Tuhan.
Peganglah apa yang ada padamu dengan cara berbeda maka mujizat akan
terjadi!
Selanjutnya dalam Yohanes 21,
yaitu peristiwa saat-saat terakhir Yesus di bumi, Ia menyuruh murid-murid
menebarkan jalanya ke sebelah kanan perahu dan mendapat seratus lima puluh tiga
ekor ikan-ikan besar, sungguhpun sebanyak itu jala itu tidak koyak. Beda
dengan peristiwa ketika perjumpaan Petrus dengan Yesus. Artinya, jika Anda
mengandalkan Tuhan, maka hasil dari apapun yang Anda kerjakan “tidak akan koyak”
(tidak terjadi kebocoran).
“Bilamana Aku menutup langit, sehingga
tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi,
dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku,
yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku,
lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari
sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (2
Taw.7:13-14). Pemulihan akan terjadi ketika dosamu
diampuni. Dosamu tidak akan diampuni sebelum doamu didengar Tuhan. Supaya doa
Anda didengar Tuhan, Anda harus merendahkan diri, berdoa, cari
wajah Tuhan, berbalik dari tingkah laku yang jahat maka Tuhan akan
mendengar, mengampuni, dan memulihkan hidupmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU