Oleh : Snk. Ir. Sadoki Waruwu., M.A. (Ketua BPMJ BNKP Bandung Timur)
Sembilan April 2014, kita memilih anggota legislatif di Republik ini. Apa yang dominan, ucapan mereka
supaya meraih suara terbanyak?
Satu kata, “PERUBAHAN”.
Saya hamba Tuhan, mengatakan dengan penuh keyakinan:
Uang, Kekuasaan atau setiap orang tidak bisa melakukan perubahan.
“Lho, kalau banyak uang, kita bisa beli rumah yang layak, hidup kita
sejahtera, bahkan pelayanan maju adanya uang dan kekuasaan. Saya tahu, orang
bekerja untuk mencari itu semua.” Kata
seorang jemaat, penuh keheranan kepada Pendetanya.
Pendeta diam sebentar, dan berkata:
“Anda benar. Tetapi kuasa dan
uang bisa mambuat engkau jatuh. Umur 40
tahun, saat itu, Musa melakukan perubahan justru berbalik melawan dirinya
sendiri.
“Terperangah perkataan itu” jemaat tadi.
Saat kita tunggu, apa yang terjadi pada Musa. Bagaimana mungkin, Musa pada
umurnya 80 tahun, dia mampu membawa
sekitar 2 juta orang Isreal keluar dari tanah Mesir setelah Firaun dipaksa
berubah.” Penekanannya adalah Siapa yang memaksa Firaun berubah? Itu intinya, perubahan sesungguhnya.
Dan Pendeta menekankan lagi:
Saya yakin, “PERJUMPAAN dengan Tuhanlah yg bisa melakukan perubahan
besar.” Perubahan itu adalah milik Tuhan.
Pandangan orang tentang perubahan berbeda beda. Tetapi satu hal yang
paling penting, dia memiliki keyakinan bahwa ada sesuatu yang Tuhan sediakan di
balik perubahan itu. Hal ini, tidak
tersedia bagi mereka yang belum berubah hatinya. Dan ini, akan membuat perbedaan besar.
Ini janji Tuhan,”Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN,
dialirkan-Nya ke mana Ia ingini. Amsal 21:1” Tuhan berkuasa melakukan perubahan.
Perubahan dimulai dari hati. Tuhanlah yang memegang hati.
Apakah HATI ANDA sudah berubah? Hati manusia selalu cenderung jahat. Masalah selalu dimulai dari hati.
Setiap perubahan pasti timbul masalah. Jangan menolak masalah. Jangan
berdoa supaya tersingkir masalah dalam hidup. Berdoalah ketika datang masalah,
supaya kuat menghadapinya. Mengerti sekarang, maksudku? Peranan Tuhan di sini.
Bagaimana Menghadapi MASALAH ?
Apa Anda setuju? Tuhan tidak pernah salah.
Nah . . . ada dua kemungkinan terjadi.
Satu, “Tuhan tidak salah, Anda
yang salah.” Dalam proses ini, jangan
salahkan orang lain, apalagi Tuhan. Mengatakan ‘saya’ salah. Anda bersedia Tuhan
mengerat yang belum beres dalam Anda, sebelum Dia melakukan hal besar. Misalnya,
sombong.
Ini ATURAN-nya harus kita pegang, Diri sendiri HARUS berubah pertama, sebelum
merubah dunia. Jangan terbalik.
Dua, “Tuhan tidak salah, Anda
tidak salah.” Maka, “Jangan menyerah.” Ikut terus prosesnya. Tuhan izinkan persoalan,
maka Tuhan telah menyediakan hal yang lebih besar di balik masalah itu. Puji
Tuhan.
Inilah yang saya maksud, orang sudah jumpa Tuhan.
Kesimpulannya, BERKATA “Apa mau-Mu, bukan apa mauku, dalam melakukan
perubahan.”
Jadi, pak Pendeta, sangat menguntungkan, bagi orang yang sudah berjumpa
dengan Tuhan ya? Kata jemaat yang membantah pendata.
Pendeta mengiakan, dan berkata menegaskan:
Bila mau-Ku, hal MUSTAHIL diubah menjadi TIADA MUSTAHIL. Kalau bukan di pihak Tuhan hal yang ringan
justru semakin berat melakukannya.
PERUBAHAN TANPA TUHAN ?
Apa yang dilakukan Musa? Alkitab menjelaskan:
”Ia menoleh ke sana sini dan ketika melihatnya tidak ada orang,
dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. Keluaran
2:12.”
Kata ‘Melihat’, Musa hanya ukuran mata, tidak mampu melihat Tuhan. Apa yang menghalangi matanya? Uang dan kuasalah
membutakan mata. Musa kehilangan semuanya karena bertindak berdasarkan dengan caranya
sendiri. Mahkotanya, kepopularitas, harta, istana, menjadi pangeran semua pupus
dalam satu hari.
Apakah ini akibat perubahan? Ini tragis dan sangat menyakitkan. Musa
menderita selama 40 tahun. Sebenarnya semua orang, tidak mau terjadi seperti
ini.
Saya sering mendengar dalam gereja seorang jemaat bicara kepada pendetanya:
”Pak Pendeta, saya berusaha berubah tahun lalu, saya berharap kemajuan
ekonomi, melayani Tuhan. Tetapi sebaliknya,
saya berantakan, mengalami banyak masalah. Maka ada niat mengundurkan diri dari
pelayanan. Sebenarnya, saya agak kecewa
ikut Tuhan,”
Pendeta menegaskan,. . . begini
ya !!
“Melayani pekerjaan Tuhan, sangat berbeda melayani Tuhan.”
Tebak saja, “Apa kecewa orang yang malayani Tuhan?” Sebenarnya, dia
melayani pekerjaan bukan Tuhannya. Punya
kuasa yang melayani Tuhan. Itu bedanya.
ADA CIRINYA UNTUK BERUBAH
Saya pelajari minimal ada dua, cirinya bagaimana berubah.
Ciri Pertama, “Jadi
sekarang, pergilah. Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku,
orang Israel, keluar dari Mesir. Tetapi
Musa berkata kepada Allah:”Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap
Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu firman-Nya: Bukankah
Aku akan menyertai engakau? Keluaran 3:10-12.”
Ciri pertama adalah diutus Tuhan. Ini langkah awal, bukan langsung
bekerja. Perhatikan ini. Umur Musa 80 tahun
saat diutus. Kata ‘Utus’ adalah bagian Tuhan. Merubah bagian Tuhan juga.
Artinya, kita TIDAK berhak mengutus diri sendiri. Bagian kita adalah apa suruhan-Nya.
Itu saja yang kita lakukan. Tidak lebih dan tidak kurang.
Siapa yang mengutus kita, sangat menentukan. Anda mengutus diri sendiri,
ini berbahaya. Paling ngeri dalam pelayanan adalah “TUHAN TIDAK MENYERTAI.” Anda
berjuang dengan uang, kuasa. Umumnya selalu berujung pada penderitaan.
Berpegang pada pernyataan ini. Tuhan di pihak kita, “LAKUKAKN PERKARA
BESAR.” Maka akan terjadi hal hal yang heran.
Ciri Kedua,
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepadanya, dan ia akan
bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang dan hakmu seperti
siang. Mazmur 37:5,6.”
Ayat ini, menekankan Tuhan tidak meminta kita SUKSES tetapi TAAT. Alkitab
menegaskan, taat lebih besar dari kurban. Ketaatan akan membawa seseorang
melakukan perubahan besar karena taat kepada Tuhan yang melakukan hal besar.
Jangan berpikir tentang sukses. Tuhan mengangkat dan merendahkan. Tugas
kita yang terbesar adalah TAAT.
Banyak pelayan Tuhan, mereka berpikir dengan bekerja keras, tugas
TERBESAR mereka untuk sukses. Hentikan
pikiran itu dan mulailah taat pada panggilan anda. Itu saja.
Jadi, untuk melakukan perubahan besar tahun 2014 ini, bersiaplah untuk
berjumpa dengan Dia dan nantikan di mana Tuhan harus mengutus. Setelah diutus
taatlah. Panggilan terbesar adalah taat
bukan sukses. Karena kesuksesan adalah hak Tuhan. Kapan memberi sukses setelah kita taat. Puji
Tuhan.
Orang yang punya jabatan, bisa jatuh, orang yang kaya bisa kembali
miskin. Di Indonesia dan bahkan di Amerika terjadi krisis tetapi di surga tak
pernah krisis. Sering kita, mengais sampah, padahal sudah Tuhan sediakan
berlian. Tuhan tetapkan kita, ANDA TETAP
NAIK DAN BUKAN TURUN. Kita harus di jalur ini. Karena Tuhan berkuasa menepati
Firman-Nya. Kita harus dalam posisi bahwa PERCAYA
Tuhan selalu sanggup melakukan-Nya. Posisi kita tahun 2014 ini adalah tetap
naik dan tidak turun.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU