Rasul
Paulus memberikan 4 instruksi tentang bagaimana untuk hidup di dalam kekudusan
:
1. Jangan kita hidup seperti orang yg tidak mengenal Tuhan ( Ef 4:17a ), sebab orang yg tidak percaya itu hidup di bawah kuasa dosa, mereka hanya hidup untuk memuaskan keinginan daging mereka.
2. Jangan kita berpikir seperti orang-orang yg tidak mengenal Tuhan ( Ef 4:17b-18 ) sebab pemikiran orang yg tidak mengenal Tuhan adalah GELAP, tidak memiliki kehidupan rohani, mereka itu mati secara rohani.
3. Menanggalkan manusia lama ( Ef 4:21-22 ). Kita harus menanggalkan manusia lama yg berdosa, artinya manusia lama kita sudah mati, sama seperti yg dikatakan Paulus dalam Galatia 2:20.
4. Mengenakan manusia baru ( Ef 4:24 ). Mengenakan manusia baru berarti menjadi ciptaan baru, berarti yg lama sudah berlalu ( 2 Kor 5:17 ).
1. Jangan kita hidup seperti orang yg tidak mengenal Tuhan ( Ef 4:17a ), sebab orang yg tidak percaya itu hidup di bawah kuasa dosa, mereka hanya hidup untuk memuaskan keinginan daging mereka.
2. Jangan kita berpikir seperti orang-orang yg tidak mengenal Tuhan ( Ef 4:17b-18 ) sebab pemikiran orang yg tidak mengenal Tuhan adalah GELAP, tidak memiliki kehidupan rohani, mereka itu mati secara rohani.
3. Menanggalkan manusia lama ( Ef 4:21-22 ). Kita harus menanggalkan manusia lama yg berdosa, artinya manusia lama kita sudah mati, sama seperti yg dikatakan Paulus dalam Galatia 2:20.
4. Mengenakan manusia baru ( Ef 4:24 ). Mengenakan manusia baru berarti menjadi ciptaan baru, berarti yg lama sudah berlalu ( 2 Kor 5:17 ).
Apa yang perlu ditanggalkan? Dan apa yang perlu dikenakan? Mari
kita baca Efesus 4:25-31. Ada 5 hal tentang menanggalkan manusia lama
dan mengenakanm anusia baru :
1. Buanglah DUSTA dan kenakan
KEBENARAN
2. Buanglah AMARAH dan kenakan
KASIH
3. Buanglah kebiasaan MENCURI dan
kenakan kebiasaan BEKERJA KERAS
4. Buanglah PERKATAAN KOTOR dan
kenakan PERKATAAN MEMBANGUN
5. Buanglah KEPAHITAN dan kenakan
KASIH dan PENGAMPUNAN
1. Buanglah DUSTA dan kenakan KEBENARAN
Di mata Tuhan dusta itu adalah DOSA, dimata Tuhan dusta itu adalah
hal yg serius tapi bagi sebagian orang dusta itu dianggap sebagai hal yg biasa,
hal yg kecil. Tapi ingat: tidak ada dosa yang terlalu kecil untuk kita
remehkan. Kebenaran adalah salah satu sifat Allah. Jadi
apabila kita berdusta, kita menyakiti hatiNya. Dosa pertama yg
terjadi pada gereja mula-mula adalah dosa DUSTA yg dilakukan oleh Ananias dan
Safira. Apa yg terjadi pada Ananias dan Safira mengingatkan kita bahwa
dusta adalah hal yg serius. Dusta adalah pernyataan yg berlawanan dengan
kebenaran yg diucapkan seseorang dengan tujuan untuk menipu orang lain. Dan ini
dilakukan oleh Iblis di taman Eden, Iblis memakai dusta untuk mencobai Hawa
agar meragukan Firman Tuhan. “ Tentu saja Tuhan berfirman “ iblis mulai
menaburi benih dusta ( Kej 3:1,4). Namun satu hal yg perlu kita ingat
: Iblis tidak menawarkan apa-apa selain tipu muslihat dan kebohongan.
Jangan gara-gara merasa bahwa dusta itu hanya masalah 'kecil' lalu kita
membiarkan diri dijerat olehnya.
SOLUSI : Jika
kita ingin berkata kebenaran maka hidup kita harus dipenuhi Firman
Tuhan sebab Firman Tuhan adalah kebenaran. Jika kita ingin hidup dalam
kebenaran maka mau tak mau hidup kita harus dipenuhi Firman Tuhan.
2. Buanglah AMARAH dan kenakan KASIH
Marah bukanlah dosa, Yesus sendiri juga pernah marah. Namun tetap
tinggal dalam amarah itu yg akan membawa kita pada dosa ( Ef 4:26 ), tidak mengendalikan
amarah, itu yg membuat kita berdosa.
SOLUSI : Jangan mengizikan amarah mengendalikan kita dan tinggal dalam
diri kita. Tuhan Yesus memberikan kita solusi dalam Matius 5:23-25a, mari kita
berdoa memohon kasih dari Tuhan agar kita juga bisa berdamai dan mengampuni
orang yg sudah menyakiti kita. Jika tidak, maka amarah akan menghalangi doa dan
persekutuan kita dengan Tuhan.
3. Buanglah kebiasaan MENCURI dan kenakan
kebiasaan BEKERJA KERAS
Mencuri itu adalah mengambil barang milik orang lain tanpa
seizin orang tersebut dan menciptakan ketamakan dalam dirinya.
SOLUSI : Bekerja !
SOLUSI : Bekerja !
Pada zaman penciptaan, Tuhan juga menempatkan Adam di taman Eden
untuk BEKERJA. Tuhan tidak membiarkan Adam untuk bersantai-santai saja, tapi
bekerja, yakni mengusahakan dan memelihara taman itu ( Kej 2:15 ).
Hal yg sama, kita juga harus bekerja, bahkan bekerja keras. Kehendak Tuhan adalah kita harus bekerja agar kita bisa mencukupkan diri kita dan tidak menjadi beban bagi orang lain malahan bisa menjadi berkat bagi yg lain.
Hal yg sama, kita juga harus bekerja, bahkan bekerja keras. Kehendak Tuhan adalah kita harus bekerja agar kita bisa mencukupkan diri kita dan tidak menjadi beban bagi orang lain malahan bisa menjadi berkat bagi yg lain.
Seorang pelajar harus bekerja keras dengan belajar keras agar bisa
menghasilkan nilai yg baik, seorang pekerja harus bekerja keras dalam
pekerjaannya, dan seorang yg berbisnis harus bekerja dengan jujur dan benar,
jangan dengan jalan pintas; maka dengan demikian lewat pekerjaan kita, apapun
itu, kita bisa memuliakan Nama Tuhan.
Berbicara soal bekerja, mari sejenak kita melihat doa Musa:
Mazmur 90:17 “Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan
teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah
itu."
Musa berseru dalam doanya : teguhkanlah perbuatan atau pekerjaan
tangan kami !! Tiap hari kita bekerja, tiap saat kita berkarya. Tetapi apakah
kerja dan karya kita itu ada hasilnya ? Seringkali kita sudah bekerja begitu
keras. Kita bekerja sampai tangan kita begitu lemah, namun hasil yang dicapai
tidak seperti yang kita harapkan. Itulah sebabnya doa Musa ini begitu penting.
Jika kita bukan orang yang malas, jika tangan kita telah melakukan apapun yang
kita bisa, mintalah seperti Musa meminta. Berserulah seperti Musa berseru :
TEGUHKANLAH PEKERJAAN TANGANKU…maka kita akan melihat , betapa Tuhan memberkati
apa yang kita kerjakan.
4. Buanglah PERKATAAN KOTOR dan kenakan PERKATAAN MEMBANGUN
Hati-hati dengan perkataan kita, sebab ada hubungan antara
perkataan dengan hati kita. Jika kita membuka mulut, maka itulah isi hati kita,
itulah isi pikiran kita (Mat 12 : 34b). Salah satu tanda kehidupan yg diubahkan
adalah perkataan mereka. Jika ada perubahan di dalam perkataan, itu
berarti kehidupan itu sudah diubahkan, jika tidak, berarti belum mengalami
keubahan.
Roma 3:14 Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,=== > ini kehidupan yg belum ada keubahan sehingga yg
keluar dari mulutnya adalah sumpah serapah.
Roma 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus
adalah Tuhan,=== > ini
kehidupan yg sudah mengalami keubahan sehingga yg keluar dari mulutmya adalah
tentang Yesus. Bgm kita bisa mengetahui seseorang itu diselamatkan? Lewat
mulutnya yg mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan. Namun seorang pendosa tidak bisa
melakukan hal itu karena hati mereka penuh kegelapan sehingga yg keluar adalah
sumpah serapah.
Contohnya adalah
kehidupan rasul Paulus. Sebelum Paulus diselamatkan, yg keluar dari mulutnya
adalah ancaman dan pembunuhan ( Kis 9:1 ), namun jika kita melihat ayat 20 pada
fasal yg sama, setelah Paulus diselamatkan, bahasa yg ia pakai pun sudah
berubah. Ia mulai menyampaikan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Daud juga mengerti bahwa ada hubungan antara mulut dan hati
sehingga Mazmur 19:15 menjadi doanya: “Mudah-mudahan Engkau berkenan akan
ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN,”
Kiranya ini juga menjadi doa kita agar kita bisa mengekang
perkataan kita sehingga kita bisa mengeluarkan kata-kata yg membangun dan yg
berkenan di hati Tuhan.
SOLUSI : Pada saat kita tidak bisa mengendalikan mulut kita,
berdoalah seperti Daud. Lebih baik kita diam saja daripada kita mengeluarkan
perkataan ‘panas’ yg nantinya akan membuat kita menyesal seumur hidup.
5. Buanglah KEPAHITAN dan kenakan KASIH dan
PENGAMPUNAN
Menyimpan kepahitan itu akan mendukakan Roh Kudus. Hal yg
mendukakan Roh Kudus itu di-listkan dalam ayat ke 31 dan salah satunya adalah
kepahitan. Jangan izinkan kepahitan tinggal dalam hati kita. Kepahitan adalah
hasil dari pada luka yg dilakukan orang lain pada kita, itu mesti kita BUANG.
SOLUSI : Tuhan memberikan kita senjata untuk menyingkirkan kepahitan,
yaitu KASIH dan PENGAMPUNAN.
Inilah ke-5 hal yang merupakan sifat manusia lama yang mesti kita
tanggalkan dan kita kenakan manusia baru yang sudah diubahkan. Kalau kita ingin
hidup dalam pengudusan maka hal-hal ini perlu kita pergumulkan agar pada
akhirnya hidup kita berkenan di hadapan Tuhan. Amen ?
Semoga Tuhan memberkati…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU