Snk. Ir. Sadoki Waruwu., M.A.
(Ketua BPMJ BNKP Jemper Badung Timur)
“Apa kata-kata saya mencelakakan saya, Pak?”
Mencelakakan? Seru saya!!? Karena kaget, mendengar ucapan itu.
Saya diam sementar dan katakan, “Ya, setiap kata bisa mencelakakan dan bisa membangun, parahnya adalah perkataanmu, bisa mengendalikan masa depan keluargamu. Nah. . . Kata kata seperti dalih adalah kata-kata yang muncul dari jiwa pecundang, bukan dalam jiwa pemenang. SELANJUTNYA, biasanya dalih dalih yang kita katakan adalah “Membuat kita tidak pernah belajar di dalamnya”
Jadi, Apakah yang kita katakan bisa mencelakakan? Ya. Tidak percaya!!!!
Ikuti penjelasan berikut ini.
Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan orang.
AMSAL 12:6
Saya sadur dari buku Robert Kiyosaki
Beberapa tahun lalu, Robert Kiyosaki berceramah tentang investasi di hadapan sekitar 100 orang. Mereka berusia 25 tahun sampai 35 tahun, cemerlang, berpakaian bagus, berpekerjaan bagus dan kabanyakan berijazah perguruan tinggi. Tetapi ANEHNYA, kelompok ini selalu mengeluhkan apa pun yang dikatakan Robert Kiyosaki kepada mereka. Robert Kiyosaki katakan, “Biasanya saya mengamati sekitar 100 properti sebelum benar-benar memperoleh satu.”
Dalih pertamaMencelakakan? Seru saya!!? Karena kaget, mendengar ucapan itu.
Saya diam sementar dan katakan, “Ya, setiap kata bisa mencelakakan dan bisa membangun, parahnya adalah perkataanmu, bisa mengendalikan masa depan keluargamu. Nah. . . Kata kata seperti dalih adalah kata-kata yang muncul dari jiwa pecundang, bukan dalam jiwa pemenang. SELANJUTNYA, biasanya dalih dalih yang kita katakan adalah “Membuat kita tidak pernah belajar di dalamnya”
Jadi, Apakah yang kita katakan bisa mencelakakan? Ya. Tidak percaya!!!!
Ikuti penjelasan berikut ini.
Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan orang.
AMSAL 12:6
Saya sadur dari buku Robert Kiyosaki
Beberapa tahun lalu, Robert Kiyosaki berceramah tentang investasi di hadapan sekitar 100 orang. Mereka berusia 25 tahun sampai 35 tahun, cemerlang, berpakaian bagus, berpekerjaan bagus dan kabanyakan berijazah perguruan tinggi. Tetapi ANEHNYA, kelompok ini selalu mengeluhkan apa pun yang dikatakan Robert Kiyosaki kepada mereka. Robert Kiyosaki katakan, “Biasanya saya mengamati sekitar 100 properti sebelum benar-benar memperoleh satu.”
Seorang perempuan langsung angkat tangan dan berkomentar, “Seratus properti? Siapa punya waktu untuk itu? Selain itu, saya terlalu tua untuk memulai bisnis itu.”
Dalih kedua
Seorang pemuda berkomentar, “Tetapi bagaimana kalau Anda tidak punya uang muka membayarnya? Seperti saya uang kuliah saya saja belum lunas? Real Estat juga bukan bidang saya. Saya punya masalah kredit?
Robert Kiyosaki, menghentikan ceramahnya tentang investasi dan dia mengatakan, “Oke, saya mau menyampaikan satu pelajaran dari ayah kaya saya yang jauh lebih penting daripada investasi, tetapi yang membuat anda menjadi lebih sukses lagi kalau anda memiliki ini.”
Robert Kiyosaki menulis kutipan dari ayah kayanya:
“Dalih adalah dusta. Ya dusta yang kamu KATAKAN dalam diri kamu sendiri.”
Hari ini, saya mendengar kata-kata orang di sini “Saya tidak punya waktu,” ; “Saya tidak berhasil,” ; “Saya tidak mampu,”; “Saya banyak utang,” ; “Sangat sibuk,”
“ITU BENAR ATAU BOHONG?”
Ini dalih mereka TERUS meyakinkan diri sendiri.
“Ya, saya memang tidak punya uang. Itu kenyataan. Saya tidak bohong.”
Teriak anak muda tadi.
“Dan siapa yang punya waktu untuk melihat 100 properti rongsokan itu. Anda tahu betapa saya sibuk mengurus bisnis saya bersama orang tua saya dan lagi mengurus anak memberi makan?” ketika saya bilang saya tidak punya waktu, memang saya tidak waktu. Saya sibuk, saya tidak bohong. seru ibu dengan suara tinggi.”
Baik, kata Robert Kiyosaki. Katanya, “Ayah kaya memberitahu saya bertahun tahun jika ingin tumbuh menjadi orang dewasa yang jujur. Dengan kata lain, saya harus bersikap keras pada diri saya sendiri dengan jalan lebih jujur pada diri sendiri.
Misalnya, ketika saya berdalih ‘Saya tidak punya waktu.’ Pernyataan yang lebih jujur adalah ‘Saya enggan meluangkan waktu yang dibutuhkan.’
Robert kiyosaki menekankan dengan dirinya bahwa, “Saya juga memulai bisnis saya tanpa uang sama sekali. Saya juga punya utang selangit, hampir sejuta dolar dan saya juga sangat sibuk. Kita punya waktu sama 24 jam sehari.“
Robet Kiyosaki memberi SARAN bahwa, “Anda masih tetap menghadapi MASALAH-MASALAH andan sendiri andai kata anda menggunakan masalah itu SEBAGAI DALIH terus menerus.
Robert Kiyosaki mengatakan yang penting lagi katanya:
“DALIH dalih akan merintangi kita . . . . bukan orang lain
Artinya, kita sendiri yang merintangi diri sendiri untuk maju, bukan orang lain
Ketika muncul dalih pecundang biasanya kita BERHENTI.
Apakah bekerja atau berpikir atau menjadi malas.”
Jadi dengan bersikap jujur terhadap dalih dalih kita memungkinkan jiwa pemenang dalam diri kita yang mengambil alih, bukan jiwa pecundang lagi. Jika jujur terhadap dalih dalih anda maka si pecundang akan DIAM, TERBUNGKAM, dan jiwa pemenang dapat didengarkan dan dia MAJU AMBIL ALIH.
Jika si Pecundang berbicara, Anda tidak belajar apa apa. Jika Pemenang berbicara, Anda bisa mendapatkan suatu pelajaran
Jadi dalih dalih tidak menjadikan orang menjadi kaya.
Dalih dalih justru membuat orang tetap miskin.
Intinya adalah Kiyosaki mengatakan, “Carilah aset sebanyak banyaknya yang memasukkan uang ke kantong anda. Uang keringat secapatnya mengubahnya menjadi ASET. Karena UANG TIDAK MENJADIKAN ANDA KAYA.”
Menginvestasikan uang ketika kita tidak punya uang dan menginvestasikan waktu ketika tidak punya waktu ITULAH YANG MEMBUAT KITA KAYA, itu kesimpulan ROBERT KIYOSAKI.
Pertanyaan untuk kita renungkan bawa PULANG. DISKUSI DAPATKAN HASILNYA
1. BACA ULANGAN 28:13. Ubah dalih untuk mengubah mesa depan. Miliki dalih pemenang masa depan. Misalnya, alkitab katakan, “Setiap orang menjadi kepala bukan ekor Ulangan 28:13” tetapi mengapa setiap orang tetap menjadi ekor? Karena dalih kita setiap saat mengatakan dalam diri kita, “SAYA TIDAK BISA, SAYA MISKIN.” Inilah kata kata “Dalam diri kita” yang menghentikan kita sehingga tidak mendapat pelajaran di dalammya. Kan . . . dusta dalam diri kita, tidak alkitabiah
Apakah Tuhan salah? TIDAK…. Dia sudah tetapkan sejak awal. Tuhan sudah menetapkan sebagai kepala, tetapi kita “TETAP” mengatakan saya miskin. Jadi, bagaimana? HARUS MENGATAKAN SEPERTI ALKITAB KATAKAN. KATAKANLAH setiap saat, “Tuhan memang sudah menetapkan SAYA sebagai seorang Pemenang dan Kepala,” Ketika itu, otomatis jiwa pemenang akan mengambil alih untuk maju dan menjadi KEPALA.
2. Kata kata dalih saya yang pecundang saya buang mulai sekarang ialah (Tuliskan)
_______________________________________________________________________
Catatan:
Ini bahan saat teduh pagi di arisan “talifusõ” WARUWU tgl 10 Februari 2013 di Pondok Legok Lembang- Bandung. Luar biasa kami banyak dalam arisan itu: 57 orang dewasa dan 22 orang anak-anak dan remaja. Kami tidur satu malam di sana.
1. BACA ULANGAN 28:13. Ubah dalih untuk mengubah mesa depan. Miliki dalih pemenang masa depan. Misalnya, alkitab katakan, “Setiap orang menjadi kepala bukan ekor Ulangan 28:13” tetapi mengapa setiap orang tetap menjadi ekor? Karena dalih kita setiap saat mengatakan dalam diri kita, “SAYA TIDAK BISA, SAYA MISKIN.” Inilah kata kata “Dalam diri kita” yang menghentikan kita sehingga tidak mendapat pelajaran di dalammya. Kan . . . dusta dalam diri kita, tidak alkitabiah
Apakah Tuhan salah? TIDAK…. Dia sudah tetapkan sejak awal. Tuhan sudah menetapkan sebagai kepala, tetapi kita “TETAP” mengatakan saya miskin. Jadi, bagaimana? HARUS MENGATAKAN SEPERTI ALKITAB KATAKAN. KATAKANLAH setiap saat, “Tuhan memang sudah menetapkan SAYA sebagai seorang Pemenang dan Kepala,” Ketika itu, otomatis jiwa pemenang akan mengambil alih untuk maju dan menjadi KEPALA.
2. Kata kata dalih saya yang pecundang saya buang mulai sekarang ialah (Tuliskan)
_______________________________________________________________________
Catatan:
Ini bahan saat teduh pagi di arisan “talifusõ” WARUWU tgl 10 Februari 2013 di Pondok Legok Lembang- Bandung. Luar biasa kami banyak dalam arisan itu: 57 orang dewasa dan 22 orang anak-anak dan remaja. Kami tidur satu malam di sana.
Saya bertanya, “Apa kesimpulan Bapak Ama Kristofer Zalukhu tentang saat teduh kita tadi pagi?” “Pecundang mendominasi hidup saya” katanya singkat. Saya sadar sekarang, Tuhan sudah tetapkan saya KEPALA. Maka setiap saat berkata seperti firman Tuhan, Saya kepala, saya kepala sehingga jiwa pemenang saya akan mengambil alih. itu saya sekarang. Ia menekankan. Saya mengiakan ucapannya. Dan ucapkan Selamat kepadanya
Anda Pecundang atau Pemenang? Tergantung ucapan anda. . . . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU