Oleh Willie dan Aliene Oliver
Pendahuluan
Ibadah
keluarga telah menjadi ritual spiritual yang mapan atau disiplin dalam
rumah tangga Kristen selama beberapa generasi. Lebih dari sekedar
ritual, ibadah keluarga dapat memberikan landasan yang kokoh untuk
menghubungkan keluarga kepada Tuhan, menciptakan ikatan keluarga yang
langgeng, dan meninggalkan suatu warisan rohani.
Hidup
kita saat ini ditantang oleh banyak kekuatan yang menarik
keluarga-keluarga kita -- kekuatan ini sekuat angin tornado yang
meninggalkan banyak kehancuran keluarga atau hidup mereka penuh dengan
puing-puing. Kekuatan ini tidak datang kepada kita tanpa dapat
dijelaskan atau sebagai suatu kejutan. Dari awal sejarah bumi, Setan
telah melancarkan serangan pada lembaga-lembaga utama Allah --Kkeluarga
dan Hari Sabat.
Karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Efesus 6:12.
Apa saja serangan terhadap keluarga Allah sekarang ini?
Kemungkinan jawaban dari hadirin:
o Obat-obatan terlarang dan alkohol
o Program televisi dan internet yang dipertanyakan
o Hubungan gelap di luar nikah
o Seks di luar nikah
o Perceraian
o Kesibukan
o Makan berlebihan, dll.
Baca
Efesus 6:13. Sebagai umat Allah, kita harus memutuskan apakah kita akan
tersapu oleh angin atau membangun suatu tempat berlindung bagi keluarga
kita dan mengarahkan keluarga kita ke arah yang benar menuju tempat
perlindungan. Ibadah keluarga berfungsi sebagai tempat berlindung yang
kuat, bagaikan baju besi bagi keluarga kita.
Berdoa
dan membaca Alkitab termasuk dalam baju besi itu: berkomunikasi dengan
Allah, berbicara dan mendengarkan-Nya melalui doa dan mempelajari
Alkitab. Ibadah keluarga menyediakan suatu cara terstruktur bagi
keluarga-keluarga untuk mempelajari firman Allah, berdoa atau
berkomunikasi dengan Allah, dan memiliki persekutuan bersama. Setiap
keluarga Kristen memiliki baju besi ini yang tersedia bagi mereka.
Memulai Ibadah Keluarga Sejak Dini