Bacaan : Lukas 18:9-14
"Aku berkata kepadamu:
Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah
sedangkan orang lain itu tidak. Sebab siapa saja yang meninggikan diri,
ia akan direndahkan dan siapa saja yang merendahkan diri, ia akan
ditinggikan.” (Lukas 18:14)
Seorang ibu kaya-raya mengaku menyesal pernah menolak dan memperlakukan
menantunya dengan kasar. Menantunya itu semula pembantu rumah tangga
sehingga sang ibu sangat keberatan ketika anaknya memohon izin untuk
menikahinya. Penyesalan terjadi setelah belasan tahun berlalu dan ia
merasakan kasih menantu itu. Setiap kali kesusahan menimpanya si menantu
datang menemani, menghibur, dan mendukungnya. Menantu itu jugalah yang
setia merawatnya kala ia sakit.
Secara sosiologis masyarakat sering dikelompokkan ke dalam lapisan sosial secara bertingkat. Pengelompokan ini terjadi sebagai hasil kebiasaan yang disengaja atau tidak, dan dapat disebabkan oleh faktor kekayaan, kehormatan, kekuasaan, pekerjaan, pendidikan, dan lain-lain. Ada strata yang bersifat terbuka, memungkinkan orang naik dari tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Namun, strata sosial cenderung membatasi ruang seseorang, terutama mereka yang berada di tingkat rendah.
Pernahkah kita merasa lebih suci atau lebih rohani dari orang lain? Kristus tidak mengajari kita untuk membeda-bedakan sesama manusia sebagaimana dunia membentuk strata sosial. Sebaliknya, Kristus memerintahkan para murid agar menerima setiap orang sebagai saudara, mengampuni setiap orang yang bersalah, dan mengasihi sesama tanpa melihat latar belakang mereka. Alih-alih merasa diri paling benar atau suci, jauh lebih mulia jika kita menempatkan diri sebagai hamba yang menyediakan hati untuk selalu tunduk pada kehendak Bapa. —EBL
BARANGSIAPA MENINGGIKAN DIRI, IA AKAN DIRENDAHKAN;
BARANGSIAPA MERENDAHKAN DIRI, IA AKAN DITINGGIKAN.
BARANGSIAPA MERENDAHKAN DIRI, IA AKAN DITINGGIKAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU