Oleh Willie dan Aliene Oliver
Pendahuluan
Ibadah
keluarga telah menjadi ritual spiritual yang mapan atau disiplin dalam
rumah tangga Kristen selama beberapa generasi. Lebih dari sekedar
ritual, ibadah keluarga dapat memberikan landasan yang kokoh untuk
menghubungkan keluarga kepada Tuhan, menciptakan ikatan keluarga yang
langgeng, dan meninggalkan suatu warisan rohani.
Hidup
kita saat ini ditantang oleh banyak kekuatan yang menarik
keluarga-keluarga kita -- kekuatan ini sekuat angin tornado yang
meninggalkan banyak kehancuran keluarga atau hidup mereka penuh dengan
puing-puing. Kekuatan ini tidak datang kepada kita tanpa dapat
dijelaskan atau sebagai suatu kejutan. Dari awal sejarah bumi, Setan
telah melancarkan serangan pada lembaga-lembaga utama Allah --Kkeluarga
dan Hari Sabat.
Karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Efesus 6:12.
Apa saja serangan terhadap keluarga Allah sekarang ini?
Kemungkinan jawaban dari hadirin:
o Obat-obatan terlarang dan alkohol
o Program televisi dan internet yang dipertanyakan
o Hubungan gelap di luar nikah
o Seks di luar nikah
o Perceraian
o Kesibukan
o Makan berlebihan, dll.
Baca
Efesus 6:13. Sebagai umat Allah, kita harus memutuskan apakah kita akan
tersapu oleh angin atau membangun suatu tempat berlindung bagi keluarga
kita dan mengarahkan keluarga kita ke arah yang benar menuju tempat
perlindungan. Ibadah keluarga berfungsi sebagai tempat berlindung yang
kuat, bagaikan baju besi bagi keluarga kita.
Berdoa
dan membaca Alkitab termasuk dalam baju besi itu: berkomunikasi dengan
Allah, berbicara dan mendengarkan-Nya melalui doa dan mempelajari
Alkitab. Ibadah keluarga menyediakan suatu cara terstruktur bagi
keluarga-keluarga untuk mempelajari firman Allah, berdoa atau
berkomunikasi dengan Allah, dan memiliki persekutuan bersama. Setiap
keluarga Kristen memiliki baju besi ini yang tersedia bagi mereka.
Memulai Ibadah Keluarga Sejak Dini
Ulangan
6:4-9, ayat-ayat kitab suci ini disebut Shema (Ulangan 6:4-9). Hal ini
termasuk perpisahan Musa yang ditujukan kepada orang-orang Yahudi. Ini
adalah doa pertama yang diajarkan pada seorang anak Yahudi. Banyak orang
Yahudi yang masih melafalkan Shema setidaknya dua kali sehari; sekali
di pagi hari dan sekali di malam hari. Ini adalah kata-kata terakhir
seorang Yahudi sebelum kematian. Penekanan khusus diberikan kepada
kata-kata "Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa!" Para sarjana Yahudi
menyatakan bahwa Shema adalah suatu kesaksian tentang kedaulatan Allah.
Ini adalah janji kesetiaan kepada Allah satu-satunya dan sebagai suatu
pernyataan iman. (Parsons, 2010, Hebrews for Christians).
Tujuan dari Shema adalah:
o Mengajarkan anak-anak kita tentang Allah
o Mengikat keluarga Saudara bersama-sama
o Meminta perlindungan bagi keluarga-keluarga dan anak-anak kita
o Meninggalkan warisan spiritual
Shema
memberikan kerangka indah bagi ibadah keluarga. Memiliki ibadah
keluarga adalah bagaikan meletakkan darah Kristus di ambang pintu yang
menandakan bahwa keluarga Saudara adalah milik Kristus.
Mengapa Keluarga Beribadah?
Ellen
White sangat menganjurkan ibadah keluarga. "Para bapa dan ibu,
bagaimanapun menekannya urusanmu, jangan lalai mengumpulkan keluargamu
di sekitar mezbah keluarga. Mintalah pengawalan malaikat-malaikat kudus
di rumahmu. Ingatlah bahwa orang-orang tercintamu dihadapkan pada
godaan-godaan." Ministry Of Healing, hal. 393
Ibadah Keluarga Zaman Alkitab
- Abraham membangun mezbah di manapun dia mendirikan kemahnya
- Keluarga-keluarga mempersembahkan hewan korban di atas mezbah
Pada
zaman Alkitab, mezbah terbuat dari dua belas batu yang mewakili dua
belas suku Israel. Seekor domba diletakkan di atas mezbah dan
disembelih, yang melambangkan Anak Domba Allah (Yesus) yang akan mati
bagi umat manusia. Ini adalah sebuah tempat ibadah. Ini
adalah tempat di mana pengampunan dosa dimungkinkan melalui penggantian
suatu kehidupan bagi orang yang benar-benar menyesal. Mezbah juga
didirikan sebagai tugu peringatan sebagai suatu tindakan dari perayaan.
Mereka sewaktu-waktu dan terus-menerus dibangunkan kembali.
Ibadah Keluarga Sekarang Ini
- Mempersembahkan keluarga-keluarga kita pagi dan sore dalam perbaktian
- Jam keluarga
Istilah
mezbah keluarga saat ini digunakan untuk merujuk pada tindakan
mengumpulkan anggota keluarga bersama-sama untuk beribadah. Seperti di
zaman Alkitab, waktu harus digunakan untuk memberikan pujian kepada Sang
Pencipta dan mengingatkan keluarga kita akan kasih tanpa pamrih dari
Allah dan pengorbanan besar yang telah dilakukan-Nya serta
"mengaruniakan AnakNya yang tunggal. . . " (Yohanes 3:16), sehingga kita
dapat memiliki hidup yang kekal.
Ibadah
keluarga saat ini berfungsi sebagai suatu waktu persekutuan dan ikatan
antara anggota keluarga. Ini haruslah menjadi sesuatu yang kreatif, dan
harus memberikan kepada seluruh anggota kesempatan untuk berpartisipasi
dalam kegiatan rohani. Kita akan membahas hal ini secara lebih rinci
nanti.
Apa yang dimaksud dengan ibadah?
- Penyembahan
- Mengakui Allah sebagai Tuhan Dan Juru Selamat
- Ketaatan kepada Allah
- Pengorbanan diri sendiri dan waktu
- Menghormati dan memuliakan Allah dengan pujian, ucapan syukur, dan kerendahan hati
- Menyanyi, berdoa, membaca Firman Allah
- Merefleksikan Firman Allah
Apa yang dimaksud dengan ibadah keluarga
Ø Ini adalah waktu ketika keluarga:
o Mengungkapkan kasih dan memuji Allah bersama-sama
o Berdoa bersama-sama
§ Mengundang kehadiran Allah dalam kehidupan mereka
§ Meminta perlindungan Ilahi
§ Berdoa bagi kebutuhan satu sama lain dan bagi kebutuhan orang lain
o Melakukan studi Alkitab
§ Mendengarkan, membaca, menghafal dan merefleksikan
o Persekutuan
§ Waktu pengikat keluarga
· Membangun dukungan dan hubungan antar pribadi antara satu dan lainnya
Kapan sebaiknya keluarga melakukan ibadah keluarga?
- Pagi dan / atau malam hari
- Pengorbanan harus dilakukan
- Buat jadwal
Bacalah
kutipan dari Ellen White: "Dalam setiap keluarga harus ada waktu yang
tetap untuk ibadah pagi dan sore hari. Betapa tepatnya bagi para orang
tua untuk mengumpulkan anak-anak mereka ... saat malam tiba, untuk
berkumpul sekali lagi di hadapan-Nya dan bersyukur kepada-Nya atas
berkat-berkat-Nya hari ini." Mendidik Dan Membimbing Anak, hal.520.
Kapan
mengadakan ibadah keluarga, tergantung pada keadaan masing-masing
keluarga. Setiap keluarga harus meninjau jadwal keluarga mereka dan
menentukan waktu yang ditetapkan pada ibadah pagi dan / atau sore hari.
Ibadah keluarga menyediakan sebuah forum kebersamaan keluarga; itu
adalah saat di mana pikiran, ide, keprihatinan, dan nilai-nilai
spiritual dapat dibagikan.
Ide-ide untuk ibadah keluarga
- Buatlah itu secara sederhana
- Buatlah itu singkat dan manis
- Buatlah sesuai usia
- Jadilah kreatif
- Gunakan itu sebagai waktu untuk berbagi
Ada
banyak cara untuk mengadakan ibadah keluarga -- tujuan utamanya adalah
untuk terhubung kepada Allah sebagai keluarga dan meneruskan warisan
rohani. Ingatlah untuk mempertimbangkan tahap perkembangan masing-masing
anggota keluarga dan persiapkan ibadah Saudara bagi anggota keluarga
yang paling muda. Bahkan jika pekabaran ini disederhanakan, semua orang
mendapat manfaat.
Dalam
dunia yang sibuk saat ini, membuat komitmen untuk mengadakan ibadah
keluarga mungkin tampak seperti tugas yang menakutkan. Namun, janji
keberhasilan ditemukan dalam Filipi 4:13 -- "Segala perkara dapat
kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Percayalah pada
Allah dan lihatlah Ia memberkati keluarga Saudara melebihi apa yang
dapat Saudara bayangkan.
Aktivitas: Bagilah pendengar Saudara dalam kelompok yang beranggotakan empat sampai enam orang. Setiap
kelompok harus memilih seorang pemimpin kelompok / pencatat (seseorang untuk menuliskan ide-ide).
Biarkan
setiap kelompok selama 15 menit untuk melakukan brainstorming dan
mencatat ide-ide kreatif mengenai perbaktian keluarga dengan
tahapan-tahapan:
- Balita / pra-sekolah
- Anak-anak
- Remaja
- Mahasiswa / orang dewasa yang masih muda
- Antar generasi
- Mintalah kelompok-kelompok membagikan ide-ide mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU