Bacaan hari ini: Roma 1:1
“Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.” (Roma 1:1)
Setiap kali Paulus menulis surat kepada jemaat Tuhan, ia selalu
memperkenalkan dirinya sebagai “rasul Yesus Krisus,” atau “hamba Allah.”
Ia tidak merasa malu dengan statusnya tersebut. Sebaliknya ia justru
bangga, bahkan menunjukkan bahwa ia memiliki otoritas untuk melayani.
Bagaimana dengan diri kita? Apakah kita memiliki cara pandang yang sama
seperti Paulus, ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani?
Pertama, melayani Tuhan adalah sebuah kepercayaan dari Tuhan.
Sekalipun kita tidak dipanggil menjadi rasul seperti Paulus, bahkan
jabatan rasul juga sudah tidak ada pada masa kini, panggilan Tuhan atas
diri kita untuk melayani Dia, harus kita respons dengan benar, bahkan
panggilan Tuhan tersebut memberikan kepada kita status yang baik di
pemandangan-Nya. Namun, berapa sering kita justru menolak pangilan Tuhan
untuk melayani Dia? Ingatlah, melayani Tuhan merupakan suatu
kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita.
Kedua, melayani Tuhan adalah sebuah panggilan khusus untuk melayani
Tuhan. Seringkali kita berpikir bahwa melayani Tuhan; entah itu menjadi
majelis, pemimpin pujian/liturgi, pemain musik, penyambutan, dan
lainnya, adalah pelayanan yang kita lakukan bagi institusi gereja.
Sekalipun secara teknis pelayanan tersebut terkait dengan institusi
gerejawi, namun substansi pelayanan tersebut adalah sebuah pelayanan
untuk Tuhan. Jadi, ketika kita dipanggil untuk melayani di gereja dalam
bidang pelayanan tertentu, itu adalah sebuah panggilan khusus untuk
melayani Tuhan. Itulah sebabnya Paulus sangat bangga dengan statusnya,
karena yang memanggil dirinya untuk melayani adalah Tuhan.
Ketiga, melayani Tuhan adalah panggilan otoritas untuk melayani. Yang
dimaksud “otoritas” di sini adalah ketika seseorang dipanggil untuk
melayani Tuhan, ia memiliki wewenang serta kuasa dari Tuhan untuk
melayani jemaat-Nya. Tidak seorangpun yang boleh melayani jemaat-Nya,
kecuali Tuhan yang memberi wewenang kepadanya. Karena itu, hargai dan
hormati panggilan pelayanan Anda!
STUDI PRIBADI: Mengapa melayani Tuhan merupakan
panggilan yang sangat berharga? Bagaimana repons Anda, ketika Tuhan
memanggil Anda untuk melayani-Nya?
DOAKAN BERSAMA: Berdolah bagi jemaat agar mereka
memiliki keterbukaan hati untuk melayani Tuhan dalam bidang-bidang
tertentu dan dapat melayani-Nya dengan penuh tanggung jawab dan setia.
Sumber: http://gkagloria.or.id/perspektif/