Suatu
kali seseorang bertanya kepada Ibu Teresa, Ibu telah melayani kaum
miskin di Kolkata, India. Tetapi, tahukah Ibu, bahwa masih ada jauh
lebih banyak lagi orang miskin yang terabaikan? Apakah Ibu tidak merasa
gagal? Ibu Teresa menjawab, Anakku, aku tidak dipanggil untuk berhasil,
tetapi aku dipanggil untuk setia ….
Setiap pelayan Tuhan di mana pun dan dalam peran apa pun, tidak
dipanggil untuk berhasil. Sebab jika panggilannya adalah keberhasilan,
ia akan sangat riskan jatuh pada kesombongan atau penghalalan segala
cara. Pelayan Tuhan dipanggil
untuk setia. Melakukan tugas pelayanannya dengan penuh komitmen dan
tanggung jawab. Semampunya, bukan semaunya. Itulah yang diteladankan
oleh Tuhan Yesus.
Menurut ukuran dunia, Tuhan Yesus bisa dibilang tidak berhasil semasa
hidup-Nya. Betapa tidak, Dia harus menjalani hukuman salib. Satu
murid-Nya mengkhianati-Nya. Satu murid lagi menyangkali-Nya. Dan, para
murid-Nya yang lain kocar-kacir meninggalkan-Nya dan bersembunyi. Tiga
tahun berkarya, ujung-ujungnya hanya begitu. Namun, Dia toh tetap setia
menjalankan tugas pelayanan-Nya; melaksanakan kehendak Bapa, dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yohanes 4:34). Dia tidak undur sedikit pun.
Itu sebabnya, Allah sangat meninggikan Dia (ayat 9). Kesetiaan-Nya
membuahkan keselamatan manusia.
Dalam melayani, bisa saja kita melihat bahwa apa yang kita lakukan
seolah-olah tidak ada hasilnya. Bila kita menghadapi situasi demikian,
jangan undur. Tetaplah setia. Kesetiaan kita dalam melayani Tuhan tidak
akan pernah sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU