Konon, berdirilah ayam
jantan dengan keangkuhannya. Ia sangat membanggakan kegagahan dan
keindahan bulunya. Maka lewatlah seekor itik manila (mentog) di
depannya.
Ayam Jago tertawa terbahak-bahak sambil berkata, “Ah,
mentog-mentog…. Kamu itu binatang yang tidak tahu malu. Tinggal saja di
kandang, tidak usah keluar. Lihat jalanmu yang lucu dan pelan dan
pantatmu yang bergoyang-goyang. Cih… memalukan. Mentog diam saja mendengar
ejekan si jago. Dengan perasaan sedih ia melanjutkan perjalanannya.
Setibanya disuatu empang (kolam) yang dalam, ia terjun dan langsung
berenang.
Si jago menjadi panas hatinya melihat sikap mentog yang acuh tak acuh kepadanya. Sebagaimana ia melihat mentog tadi terjun ke empang dan berenang, tanpa pikir panjang iapun ikut terjun ke empang (kolam), dan akhirnya si jago yang sok jagoan itu tenggelam
(Unknown)
Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan
(Amsal 16:18).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU