Tuhan tidak berjanji bahwa mereka yang percaya dan melayani Dia akan
selalu menjadi orang kaya, namun Ia berjanji bahwa orang itu dan bahkan
anak cucunya tidak akan sampai mengalami kekurangan atau meminta-minta (
Mazmur 37 : 25 ).
Tuhan akan selalu menyediakan dan mencukupi kebutuhan orang benar
yang mau terlebih dulu mencari Kerajaan Allah. Berapa banyak berkat yang
kita terima adalah urusan Tuhan yang memberi berkat. Menyenangkan Tuhan
adalah tugas kita sebagai kehidupan yang sudah diberkati.
Kita lihat dalam Alkitab, ada kehidupan orang-orang kaya yang menyenangkan Tuhan :
1. Abraham
Mengapa Abraham menyenangkan Tuhan ? Karena Abraham bukan orang yang tamak dan mudah tergiur pada apa yang baik menurut kacamata jasmani, terbukti saat ia membiarkan Lot memilih tanah yang lebih dekat Sodom yang lebih subur.
Mengapa Abraham menyenangkan Tuhan ? Karena Abraham bukan orang yang tamak dan mudah tergiur pada apa yang baik menurut kacamata jasmani, terbukti saat ia membiarkan Lot memilih tanah yang lebih dekat Sodom yang lebih subur.
2. Zakheus
Zakheus yang semula adalah seorang pemeras menjadi berubah total setelah bertemu Yesus. Dan satu tindakan pertama yang ia lakukan setelah bertobat adalah dengan memutar balik orientasinya yang semula lebih ia tekankan kepada kekayaan untuk diri sendiri, sekarang menjadi berbagi dengan sesama yang kekurangan, bahkan kepada mereka yang dulu pernah ia peras dan tipu.
Zakheus yang semula adalah seorang pemeras menjadi berubah total setelah bertemu Yesus. Dan satu tindakan pertama yang ia lakukan setelah bertobat adalah dengan memutar balik orientasinya yang semula lebih ia tekankan kepada kekayaan untuk diri sendiri, sekarang menjadi berbagi dengan sesama yang kekurangan, bahkan kepada mereka yang dulu pernah ia peras dan tipu.
3. Yakub
Meski awalnya adalah seorang anak yang menipu ayahnya sendiri, Yakub kemudian menjadi diberkati karena sikap pantang menyerah, integritas, dan kerja keras yang ia tunjukkan terutama saat bekerja pada Laban. Bukan hanya kekayaan saja yang diberikan Tuhan kepada Yakub, tapi ia juga diperdamaikan kembali dengan Esau. Itu satu berkat.
Meski awalnya adalah seorang anak yang menipu ayahnya sendiri, Yakub kemudian menjadi diberkati karena sikap pantang menyerah, integritas, dan kerja keras yang ia tunjukkan terutama saat bekerja pada Laban. Bukan hanya kekayaan saja yang diberikan Tuhan kepada Yakub, tapi ia juga diperdamaikan kembali dengan Esau. Itu satu berkat.
4. Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain ( Lukas 8 : 3 )
Mereka adalah donator bagi pelayanan Yesus bahkan meski Herodes
tidak mendukung Yesus, para wanita ini tetap tahu apa yan terbaik dalam
memanfaatkan kekayaan mereka. Nah, inilah kehidupan orang-orang kaya
yang menyenangkan Tuhan.
Kelemahan manusia adalah cenderung selalu berpikir dalam konteks
material. Padahal harta benda bukan ukuran berkat. Sebaliknya kemiskinan
juga bukanlah ukuran bahwa seseorang telah berkorban di dunia demi
harta di surga, tidak ! Saudara, Tuhan menyukai kesederhanaan ( Tit 2 : 2
) dalam arti pengendalian diri, tapi bukan kemiskinan. Tuhan adalah
Allah yang memelihara, karena itulah orang yang hidup dalam jalan yang
benar tidak perlu khuatir akan mengalami hidup kekurangan, amen ?
Tetapi Tuhan juga tidak melarang manusia menjadi kaya ! Dalam
Alkitab, kita tahu ada perikop Firman Tuhan tentang orang kaya yang
sukar masuk Kerajaan Allah ( Markus 10 : 17-27 ). Akan tetapi, jika kita
cermati, Yesus di situ sebenarnya berbicara tentang orang kaya yang
menempatkan kekayaannya di atas Tuhan dan pelayanan kepada orang
lain. Itu sebabnya, kita juga perlu meneladani kisah-kisah Abraham,
Yakub, Daud, Salomo, Ayub dsbnya, mereka adalah ornag-orang yang mau
dipakai Tuhan dan Tuhanpun memberi mereka kekayaan agar dapat melayani
Dia dan sesama.
Jadi, Tuhan tidak pernah melarang kita menjadi kaya. Sebaliknya, IA
justru akan menganugerahkan berkat kekayaan bagi mereka yang hidup
berkenan di dalam Dia.
Setiap tahun kita melihat laporan di media tentang daftar orang
terkaya di dunia menurut berbagai versi. Kekayaan menurut manusia adalah
seberapa banyaknya harta benda, deposito, pendapatan perusahaan
dsbnya.
Saudara, kekayaan sejati menurut pandangan manusia sangatlah berbeda
dengan pandangan Tuhan. Dalam Alkitab, Tuhan tidak memandang kekayaan
dalam hal harta benda sebagai suatu kekayaan sejati. IA memperingatkan
bahwa harta benda adalah hal yang fana ( Matius 6 : 19-20 ). Tapi
meskipun begitu, Ia juga menjanjikan bahwa siapa yang setia kepadaNya
juga akan memperoleh kekayaan dalam dunia ini menurut kemuliaanNya (
Filipi 4 : 19 ). Jadi ukuran kekayaan menurut Tuhan bukanlah pada
besarnya harta yang dimiliki seseorang, melainkan sejauh mana ia
mempergunakan kekayaannya itu untuk melayani Tuhan dan sesamanya.
Saudara, gaya hidup kita akan selalu dilihat dan diperhatikan orang.
Apakah gaya hidup kita akan dilihat sebagai gaya hidup OKB ( Orang Kaya
Baru ), royal, konsumtif, hedonis, boros atau malah pelit ? Saudara,
satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa gaya hidup kita juga
dilihat dan diamati oleh Tuhan yang telah menitipkan kekayaan itu kepada
saudara.
Gaya hidup sebagai terang dan garam dunia adalah gaya hidup yang
diperintahkan Tuhan untuk kita miliki ( Matius 5 : 13-16 ). Terlebih
lagi dengan kekayaan yang otomatis membuat dunia lebih menyoroti
saudara, sehingga tanggungjawab kita untuk menjadi garam dan terang
dunia juga semakin besar. Apakah saudara dapat memakai kekayaan dan
harta benda itu dengan bijak dan untuk kepentingan yang lebih besar
darisekedar gengsi atau prestise diri sendiri, itulah yang sedang
dilihat Tuhan dari kita. Ingat, sebagai anakNya, baik buruknya gaya
hidup kita di dunia ini juga mempengaruhi nama Bapa di surga.
Jika kita adalah kehidupan yang diberkati Tuhan dengan kekayaan,
mari muliakan Tuhan dengan harta kita. Mari kita menjadi orang kaya yang
menyenangkan Tuhan, amen ?
Sumber : Joseph Wise Pariman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU