Seorang pembawa air memiliki dua buah bejana besar yang setiap hari di
pikul di atas bahunya. Salah satu bejana itu memiliki retakan, sedangkan
satunya lagi sempurna. Selama dua tahun si pembawa air setiap hari
selalu hanya berhasil membawa satu setengah bejana air. Tentu saja
bejana yang sempurna itu bangga dengan hasil yang dicapainya; sesuai dan
sempurna sebagaimana selayaknya ia diciptakan. Tetapi bejana yang retak
malu dengan ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya dan merasa sedih
karena ia hanya mampu membawa setengah dari jumlah yang seharusnya ia
diciptakan.
Suatu hari di tepi sungai si bejana retak berkata
kepada si pembawa air. “Aku malu terhadap diriku dan aku ingin minta
maaf kepadamu.” “Kenapa? Apa yang membuatmu merasa malu?” Tanya si
pembawa air.
“Selama dua tahun ini aku hanya mampu membawa
setengah dari yang seharusnya bisa aku bawa. Semua ini karena retakan di
tubuhku yang mengakibatkan air keluar lagi selama perjalanmu kembali
dari sungai ke rumah tuanmu. Karena cacatku ini, kamu tidak mendapatkan
nilai yang setimpal dengan tenaga yang kamu keluarkan.“ Kata si bejana
retak.
Si pembawa air merasa iba kepada si bejana tua yang retak
itu dan dengan penuh kasih ia berkata, “Saat nanti kita berjalan kembali
menuju ke rumah tuanku, aku mau kamu memperhatikan bunga-bunga indah di
jalan setapak sepanjang perjalanan pulang.”
Saudaraku yang
terkasih, setiap dari kita memiliki ‘kecacatan yang unik’. Tapi bila
kita mau menerima kekurangan kita dan mencari sisi lainnya untuk
perbuatan baik, kita bisa ‘menebar atau menanam benih’ disepanjang jalan
kehidupan kita, sehingga kita tidak hanya bisa menikmati keindahan diri
sendiri, tetapi juga orang lain akan menikmatinya.
Jalani hidup
ini dengan berani karena kita tahu bahwa Allah punya rencana, meskipun
di dalam kelemahan kita, Dia sanggup mengubahnya menjadi kekuatan baru.
Sebagaimana yang Dia janjikan bagi tiap-tiap orang yang bersandar
kepada-Nya.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang
ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan
damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11).
Anda
merasa diri cacat? Tak berguna? Sehingga Anda mengutuki diri sendiri dan
tidak bisa menerima realita hidup. Tidak kebetulan Anda membaca buku
ini, karena saya ingin mengatakan pada Anda, bahwa Yesus Kristus mau
menerima dirimu apa adanya, bahkan cacat dan kekuranganmu. Di mata-Nya
Anda sangat berharga dan dikasihi Tuhan (Yesaya 43:4). Tuhan tidak akan
pernah membuangmu, sebaliknya Dia sanggup memakai kelemahan dan
kekuranganmu untuk kemuliaan nama-Nya.
Berhenti mengutuki diri
sendiri sebab kejadian kita itu dahsyat dan ajaib, dan katakan seperti
Pemazmur berkata: ”Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,
menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena
kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku
benar-benar menyadarinya.” (Mazmur 139:13-14). Sekarang tersenyumlah dan
pandang wajahmu di cermin sambil berkata: ”Aku ciptaan Tuhan yang mulia
dan berharga. Dahsyat dan ajaib karya-Mu atas hidupku. Pakailah aku ya
Tuhan, dalam kekurangan dan kelemahan diriku. Di tangan-Mu hidupku
menjadi berarti.”
( Sumber: Buku Inspirasi Kehidupan/ John K)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih untuk Komentar Anda yang membangun, Semoga menjadi berkat bagi kita semua... Amin. GBU